Anda di halaman 1dari 58

Dr. Octaviany Hidemi M.

SpKFR
MODALITAS adalah agen fisik yang di gunakan untuk
menghasilkan respon terapi pada jaringan

panas, dingin, air, suara, listrik, dan gelombang


elektromagnetik (termasuk infrared, cahaya tampak,
atau ultraviolet, shortwaves, dan microwave)

Weber DC, Hoppe KM. Physical agent modalities. In: Braddom RL, editor. Physical medicine
Classification Of Therapeutic Modalities Under The Various Forms Of Energy

ELECTROMAGNETIC ENERGY MODALITIES


- Shortwave diathermy - Ultraviolet therapy
- Microwave diathermy - Low power Laser
- Infrared lamps
THERMAL ENERGY MODALITIES
- Thermotherapy
- Cryotherapy
ELECTRICAL ENERGY MODALITIES
- Electrical Stimulating Currents - Iontophoresis
- Biofeedback
SOUND ENERGY MODALITIES
- Ultrasound
- Extracorporal Shockwave Therapy
MECHANICAL ENERGY MODALITIES
- Intermittent Compression - Massage
- Traction
W.E. Prentice,Therapeutic Modalities in Rehabilitation, 4th Ed
Panas
permukaan - Hot packs
- Paraffin bath
(superfisial - Infra red

heat)
Terapi
panas - MWD (microwave
diathermies)
Panas dalam - SWD Shortwave
diathermies)
(Deep heat) - USD (Ultrasound
diathermies)
Analgesik Temperatur ↑ Sedasi

Peningkatan
metabolisme

Peningkatan
clearing
Arteri Dilatasi
metabolisme heat

Peningkatan Peningkatan Peningkatan


edema
supply oksigen, aliran kapiler tekanan kapiler
nutrisi, antibody,
leukocyte
 Panas  Vasodilatasi → temperature darah ↗
dan temperature tubuh ↗
  Menstimulasi CNS → Keringat, respirasi ↗
dan cardiac output ↗
 Peningkatan metabolisme shg meningkatkan
inflamantori respon pd fase akut
 Terjadinya refleks vasodilatasi menyebabkan
peningkatan aliran kapiler dan meningkatkan nutrisi,
oksigen, antibody, dan leukocytes
 Terjadinya peningkatan tekanan kapiler maka terjadi
edema
 Jika peningkatan panas cukup maka akan
meningkatkan cardiac output (CO)
 Terjadi peningkatan nilai ambang nyeri shg muncul
efek analgesik
 Joint stiffness berkurang
 Nyeri karena muscle spasm berkurang
 Connective tissue bertambah
 Penetrasi hanya beberapa cm ke dalam
jaringan kutis dan subkutis
 Karena semua vaskuler aktif sehingga panas
dengan cepat menghilang
 Meskipun temperatur, dan penetrasinya tidak
cukup dalam, tp efek fisiologis yg terjadi
melebihi kedalaman penetrasi panas tsb.
 Hydrocollator packs : contain silicon
dioxide encased in a canvas pack
 Skin should be inspected after several
minutes  ensure temp is not excessive
 Treatment time : usually 30 minutes

• Not lie on the pack:


• Squeeze water from the pack  increase
risk of burn
• Focal pressure  increased heating over
bony prominences
• Sedative effect and the patient is tipically
not directly supervised

Weber DC, Hoppe KM. Physical agent modalities. In: Braddom RL, editor. Physical medicine and rehabilitation. 4th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders, 2011
 Infrared – gelombang elektromagnetik dg
panjang gelombang utk terapi medis 770-
1500nm

 Paraffin Bath- terapi pemanasan pd


permukaan yg irregular spt ektremitas distal
mis. Arthtritis rheumatic, stiffnes/kontraktur
tangan.
 Penetrasi lebih dalam sehingga dapat
mencapai tulang, tendon, ligamen, muscles
 USD (Ultrasound diathermy)
 SWD (Short wave diathermy)
 MWD (Microwave diathermy)
MWD SWD
Frekuensi: Frekuensi :
• 2456 MH • 27.12 MHz (11 m)
• 915 MHz • 13.56 MHz (22 m)
• 40.68 MHz (7.5 m)
Medan listrik Medan magnet
Penetrasi kurang dalam (3- 4 cm) Penetrasi lebih dalam (5 – 7 cm)
Tidak dapat menebus lapisan lemak, Dapat menembus lapisan lemak
berkumpul di jaringan adiposa

Tidak boleh ada logam dalam jarak 4 -


feet
Perlu ruang antara kulit dan aplikator Boleh kontak langsung

Kurang aman dibanding SWD Lebih aman dibanding MWD


 The physiologic effects of ultrasound can be divided into thermal
and nonthermal effects.
◦ Thermal effects are produced when acoustic energy is absorbed,
producing molecular vibration, which results in heat production
◦ Nonthermal effects include cavitation, media motion (acoustic
streaming, microstreaming), and standing waves

Braddom RL, editor. Physical medicine and rehabilitation. 4th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders, 2011
 Muscle relaxing (sebelum dilakukan exercise)
 Analgesik mis: neuralgia, sprain, strain,
spasme otot, nyeri otot.
 Anti inflamasi
 Efek relaksasi—spasme otot berkurang
 Efek sedasi
 Meningkatkan suhu jaringan
 Anak < 3 tahun (komunikasi belum bisa dipercaya
 Px dg gangguan sensasi panas dan nyeri
 Px yg tidak bisa merefleksikan efek panas (anak2x,
geriatri, kelemahan krn stroke,SCI)
 Gangguan aliran darah di kulit
 Edema non inflamasi
 Perdarahan (haemorhage diathesis)
 Trauma akut (sprain, bruises/memar, tissue ischemia,
inflamasi sendi/osteoarthritis)
 Kanker
 Wanita hamil dan menstruasi (area pelvic)
 Durasi 15 – 30 menit
 Untuk USD 5 – 10 menit
 Tergantung besar dan ukuran area
 Lamanya 10 x terapi atau 2 – 3 minggu (jika
tidak ada perubahan maka dipertimbangkan
utk utk terapi heat lainnya.
 Adalah suatu metode pendinginan tubuh baik
local maupun general untuk tujuan terapi

TUJUAN :
Menurunkan suhu jaringan local dan
memprovokasi respon thermoregulatory.
 Efek local: vasokonstriksi pembuluh darah kmd diikuti dg
vasodilatasi---aliran darah lambat.
 Pasca cedera aku t : mengurangi filtrasi cairan ke dalam
interstitium (vasokonstriksi), mengurangi radang, mengurangi
nyeri dan spasme otot, mengurangi kecepatan metabolisme
 Menurunkan uptake oksigen
 Menurunkan produk metabolit
 Menurunkan aktifitas sel
 Memperlambat proses penyembuhan : pd sistem saraf tepi
memperlambat kecepatn konduksi sehingga mengurangi
nyeri dan spastisitas.
1. Cold packs
ice packs
hydrocollator packs
endothermic chemical gel packs
2. Ice massage
3. Cold water immersion
4. Cryotheraphy compression unit
5. Vapocoolant spray
Intensitas : -12o C
Diaplikasikan dengan handuk, durasi 20 – 30 menit
Ice massage
Efek termal dan mekanik
Lokal : 5 -10 menit
Tergantung dengan lemak subkutan

Cold water immersion


• Untuk ekstremitas bawah
• Suhu 5 – 13o C
• 30 menit
• Untuk myofascial hypersensitivity
•Musculoskeletal conditions (sprains, strains,
tendinitis, tenosynovitis, bursitis, capsulitis,
etc.)
• Myofascial pain following certain orthopedic
surgeries
• Component of spasticity management
• Emergency treatment of minor burns
 Cold intolerance
 Cryotherapy-induced neurapraxia or axonotmesis
 Arterial insufficiency
 Impaired sensation
 Cognitive or communication deficits that preclude reporting
of pain
 Cryopathies
 Cryoglobulinemia
 Paroxysmal cold hemoglobinuria
 Cold hypersensitivity
 Raynaud disease or phenomenon
TENS
ELECTRICAL STIMULATION
 Transcutaneous
Electrical Nerve
Stimulation
menghasilkan efek
analgesia pada berbagai
kondisi medis.

TENS = Electrical
Analgesia

Jeffrey R. Basford, Electrical Therapy,


Krusen's Handbook of PM&R 4th ed,1990. 38
TEORI GATE (Melzack and Wall) High frequency TENS
1. Sel-sel di dalam subtansia gelatinosa distimulasi oleh neuron nosiseptif
yang berdiameter kecil dan neuron sensorik yang berdiameter besar
2. Rangsang sensorik dari neuron berdiameter besar akan menghambat
penghantaran informasi nosiseptif dari neuron berdiameter kecil ke otak

KONTROL JARAS NYERI DESENDENS Low frequency TENS


 Stimulasi intensitas tinggi dari neuron afferen Aδ dan C ke midbrain, pons,
medula  Stimulasi pelepasan enkephalin dari neuron desenden  Blokade
impuls nyeri

Pelepasan Endogen opioid


 Endogen opioid  blokade nyeri
 Lebih banyak dikeluarkan pada TENS dengan frekuensi rendah

Jeffrey R. Basford, Electrical Therapy,


Krusen's Handbook of PM&R 4th ed,1990.
 Pilihan penempatan elektroda
dan parameter stimulasi lebih
berdasarkan pengalaman/seni
(art)
 Elektroda diletakkan pada area
yang nyeri, dermatom yang
berkaitan erat dengan area
nyeri, titik akupunktur dan
trigger points
 Peletakkan elektroda dapat
dilakukan pada paravertebral,
saraf bagian proksimal, distal,
dan kontralateral dari lokasi
nyeri
Jeffrey R. Basford, Electrical
Therapy, Krusen's Handbook of
 Nyeri akut & nyeri kronik yang tidak dapat
diterapi dg lebih murah, lebih aman atau
lebih efektif dg modalitas lain
◦ Nyeri musculoskeletal
◦ Nyeri pre dan pasca operasi
◦ Nyeri pd fraktur dan masa penyembuhan
◦ Nyeri pd bid. Obstetrik
◦ Nyeri pd sendi temporomandibular
Jeffrey R. Basford, Electrical
Therapy, Krusen's Handbook of
PM&R 4th ed,1990. 41
 Penggunaan pacemaker
 Kehamilan
 Epilepsi
 Kulit yang tidak intak
 Menempatkan elektroda pada area sinus carotis
(anterolateral leher)
 Undiagnosis pain
 Atlet tidak diijinkan mengikuti pertandingan jika dalam
pengaruh analgesic oleh TENS.
 Pasien dibawah pengaruh terapi narkotik atau pasien dg
area hiposensitif.

Johnson,M.et all. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, in Continuing Education in Anaesthesia, Critical Care
& Pain | Volume 9 Number 4 2009, Oxford University Press
 Akut range 80-120 Hz ---high Tens---Blok spinal
cord cornu post---gate control theory.
 Kronik range 1-20 Hz----Low Tens---stimulasi
central utk memproduksi Endorphin (morfin dlm
tubuh).

Dosis : Mengontrol nyeri 4x/hari selama 1 jam. Jika


nyeri berkurang frekuensi diturunkan
 Stimulasi saraf perifer untuk mengaktivasi otot, juga
dikenal sebagai Neuromuscular Electrical Stimulation
(NMES), adalah yang paling banyak digunakan.
 Kontraksi otot
 Mempertahankan massa otot
 Perubahan tipe serabut otot
◦ Serabut otot tipe IIb  tipe I.
◦ Perubahan metabolik dari jalur glikolitik (Iib) ke jalur
oksidatif (I)
◦ Densitas kapiler dan oksigenasi oksigen meningkat.
 ES pada otot besar (ex : quadrisep)  latihan
endurans
Traksi
Massage
 Teknik yang digunakan untuk meregangkan
jaringan lunak dan untuk memisahkan permukaan
sendi atau fragmen tulang dengan
menggunakan kekuatan tarikan
 Kekuatan yang diberikan harus cukup besar dan
durasinya, dengan arah yang tepat,
sementara tubuh melawan tarikan tersebut
dengan kekuatan yang sama dengan arah
berlawanan
R.L Braddom,MD,MS. Physical Medicine and Rehabilitation
4th ed, 2011
 Manual
 Mekanik
 Motorized atau hidrolik
 Dengan bantuan gravitasi melalui inversi

R.L Braddom,MD,MS. Physical Medicine and


Rehabilitation 4th ed, 2011
 Apapun metodenya, surface resistance
harus bisa diatasi yaitu sekitar setengah
dari berat segmen tubuh
 Gaya traksi :
Continuous
Sustained
Intermitent

R.L Braddom,MD,MS. Physical Medicine and


Rehabilitation 4th ed, 2011
1. Gerakan tulang belakang
 Pemisahan 1-2 mm per ruang intervertebralis
 Nyeri ↓, parestesia↓, atau kesemutan↓
2. Efek terhadap tulang (Hukum Wollf’s )
 Efek utama dari traksi pada tulang dapat
berasal dari peningkatan gerakan tulang
belakang yang diakibatkan imobilisasi lama
 mempertahankan kepadatan tulang

Therapeutic Modalities in Rehabilitation third edition,William E. Prentice, 2011


3. Efek terhadap diskus
 Traksi → menambah ruang antara 2 tulang
→ mengurangi tekanan pada diskus dan mendorong
diskus untuk kembali ke posisi tengah →cairan dan
nutrisi masuk ke diskus →rehidrasi dan perbaikan.
4. Otot
 Relaksasi otot yang kaku →sirkulasi darah membaik
5. Sistem Saraf
◦ Tekanan terhadap sistem saraf berkurang→sirkulasi darah
me↑,edema ber↓

Therapeutic Modalities in Rehabilitation third edition,William E. Prentice, 2011


R.L Braddom,MD,MS. Physical Medicine and
Rehabilitation 4th ed, 2011

 Traksi cervical : bisa dilakukan scr manual atau dg alat


 Indikasi : Cervikal root syndrome (CRS) yaitu iritasi akar
saraf., nyeri diluar CRS misalnya nyeri dan spasme otot.
 Kontraindikasi : Infeksi spinal: TBC, osteomyelitis<
malignansi, osteoporosis, HT, kehamilan,PJK, org tua yg
sangat lemah.

Sudut tarikan optimal : fleksi 20-30°

Gaya : dibutuhkan gaya 25 lbs untuk mengembalikan


lordosis servikal normal dan distraksi awal segmen vertebra
 Memerlukan gaya yang lebih besar untuk menimbulkan distraksi segmen
vertebra daripada traksi servikal
 Gaya antara 65 - 200 lbs
 Gaya = setengah BB pasien  gaya yang cukup untuk separasi vertebra

 Traksi lumbal: dilakukan dengan bantuan alat. Hal ini krn otot2x area
lumbal kuat.
 Indikasi : Nyeri punggung bawah (LBP) krn strain otot, Sprain ligament,
spasme otot, HNP.
 Kontraindikasi: praktis sama dg traksi cervical.

R.L Braddom,MD,MS. Physical Medicine and Rehabilitation 4th ed, 2011


Therapeutic Modalities in Rehabilitation third edition,William E. Prentice, 2011
 Salah satu terapi tertua dalam bidang medis,
sering disebut sbg pengobatan tradisional.
 Di Cina, telah ada sejak 3000 tahun yg lalu
dan ada sekitar 75 tipe pemijatan.
 Ada 2 kelompok besar yaitu western (barat)
dan eastern (timur)
 Saat ini popularitas menurun, dan lebih
dikenal sbg terapi alternative.
 -Menurut Graham(1884): Sekelompok tindakan yg
biasanya dilakukan dengan tangan seperti friction,
kneading, rolling dan percussion pd permukaan
tubuh untuk tujuan kuratif maupun paliatif.
 - Massage adalah stimulasi mekanik dan sistematik
pd jaringan lunak tubuh dengan memberikan tekanan
dan regangan yg ritmis untuk tujuan terapeutik.
 - Terapi manipulasi soft tissue yang bertujuan untuk
normalisasi jaringan
 Mengurangi jumlah cairan yg berlebihan di dalam ruang
interstisial atau sendi (lymphedema) meningkatkan
sirkulasi pd otot paralisis.
 Memperbaiki otot-otot yg memendek ke panjang normal
 Menggerakkan jaringan yg melekat secara abnormal ke
struktur2x yg ada di sekelilingnya
 Meningkatkan toleransi jaringan terhadap tekanan,
mengurangi nyeri dan spasme otot, mengeluarkan sekresi
(misalnya penyakit paru obstruktif kronik)
 Memberikan relaksasi yg spesifik dan umum dan
meningkatkan kesehatan psikologis.
 Effleurage/strocking : gerakan meluncur
ringan diatas kulit tanpa menggerakan massa
otot yg dalam---untuk relaksasi otot
 Petrissage : Manipulasi dg meremas yg scr
intermiten mengangkat menekan dan
memutar otot dg jari dan tangan –digunakan
utk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi
edema.
 Perkusi (tapotemen) : serial memukul bergantian dg
cepat dg mencincang(hacking), menampar(slapping),
memukul, menjepit menepuk dg ujung jari cupping
atau clapping. Semua ini utk stimulasi sirkulasi,
desensitisasi bagian yg dioperasi misalnya area
amputasi, dan mengeluarkan secret pd chest terapi.
 Vibrasi : gerakan getaran halus yg dibuat oleh
tangan atau jari. Gerakan ini dapat
menenangkan sesaat dan bias untuk
mengeluarkan lender dari paru2x.
 Friction, gerakan sirkulasi ujung jari dengan
tekanan yg diaplikasikan shg jari2x therapist dan
kulit pasien bergerak sbg satu kesatuan.
Digunakan untuk mengeluarkan atau
menghancurkan perlekatan jaringan scar yg telah
sembuh.
 Waktu terapi 15-30 menit untuk pijat batang
tubuh (abdomen, punggung, leher)
 Dan 5-15 menit untuk pijat anggota gerak.
 Berbagai penyakit yg memerlukan mobilisasi
jaringan, mengurangi hipertonus, mengurangi
ketidaknyamanan, mengurangi bengkak.
 Pasien dg nyeri punggung bawah, nyeri leher,
fibromyalgia, arthritis, bursitis, tendinitis,
fasciitis.
 Komplikasi pd penyakit multiple sclerosis,
cerebral palsy, hemiplegia, cedera medulla
spinalis seperti spastisitis, edema, dan
kontraktur.
 Inflamasi akut pd kulit, jaringan lunak atau
sendi akibat infeksi bakteri.(cellulitis, abses)
 Luka terbuka, luka bakar, saraf terjepit,
rheumatic, thrombosis vena, atau emboli,
fraktur, keganasan.

Anda mungkin juga menyukai