Anda di halaman 1dari 5

CONTRAS BATH

PADA FISIOTERAPI OLAHRAGA

Mata Kuliah Fisioterapi Olahraga

Disusun Oleh :
Mohammad Dimas Hikam
EFT 10180099

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI


POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN
2020
A. Pengertian Fisioterapi Olahraga
Fisioterapi olahraga adalah Pelayanan kesehatan yang ditujukan
individu dan masyarakat untuk mengembangkan, memelihara, dan
memulihkan gerak dan fungsi khususnya dalam bidang olahraga.

B. Pengertian dan jenis aplikasi coldtherapy pada fisioterapi olahraga serta


efek fisiologis, indikasi dan kontraindikasi
1) Pengertian coldtherapy
Cold therapy adalah pemanfaatan dingin untuk mengobati nyeri
dan mengurangi gejala
peradangan lainnya. Istilah cryotherapy digunakan untuk penggunaan
terapi dingin yang sangat
ekstrim, biasanya mengunakan cairan nitrogen yang digunakan sebagai
anesthetic-analgesia
(Swenson et al., 1996:193).
2) Jenis aplikasi coldtherapy
- Ice cube (es batu)
- Ice bag
- Cold towel (handuk dingin)
- Ice bath
- Coolant spray
- Cool pack
3) Efek fisiologis
Reaksi pertama yang terjadi akibat cold thera-py adalah
vasokonstriksi sistem vaskular ke-mudian akan disertai dgn
vasodilatasi secara refleks yg dikenal dgn reaksi hiperemia.Efek
terhadap sistem neurofisiologi adalah sensitivitas nyeri berkurang
akibat efek pada reseptor heat-sensitive yang mempengaruhi reseptor
nyeri.Disamping itu, efek cold dapat menurunkan konduktivitas saraf
nyeri (bermyelin tipis/tidak bermyelin) nyeri berkurang.
4) Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi :
- Cedera (sprain, strain dan kontusi)
- Sakit kepala (migrain, tension headache dan cluster headache).
- Gangguan temporomandibular (TMJ disorder).
- Testicular dan scrotal pain.
- Nyeri post operasi.
- Fase akut arthritis (peradangan pada sendi).
- Tendinitis dan bursitis.
- Carpal tunnel syndrome.
- Nyeri lutut.
- Nyeri sendi.
- Nyeri perut.
Kontraindikasi :
- Raynaud`s syndrom yang merupakan kondisi dimana
terdapat hambatan pada arteri terkecil yang menyalurkan
darah ke jari tangan dan kaki ketika terjadinya dingin atau
emosi. Pada keadaan ini timbul sianosis yanga pabila
berlanjut dapat mengakibatkan kerusakan anggota tubuh
perifer.
- Vasculitis (peradangan pembuluh darah)
- Gangguan sensasi saraf misal neuropathy akibat diabetes
mellitus maupun leprosy.
- Cryoglobulinemia yang merupakan kondisi berkurangnya
protein di dalam darah yang menyebabkan darah akan
berubah menjadi gel bila kena dingin.
- Paroxysmal cold hemoglobinuria yang merupakan suatu
kejadian pembentukan antibodi yang merusak sel darah
merah bila tubuh dikenai dingin.

C. Pengertian dan jenis aplikasi thermotherapy pada fisioterapi olahraga serta


efek fisiologis, indikasi dan kontraindikasi
1) Pengertian Thermotherapy
Thermotherapy atau terapi panas merupakan pemberian aplikasi
panas pada tubuh untuk mengurangi gejala nyeri akut maupun kronis.
Terapi ini efektif untuk mengurangi nyeri yang berhubungan dengan
ketegangan otot walaupun dapat juga dipergunakan untuk mengatasi
berbagai jenis nyeri yang lain. Panas pada fisioterapi dipergunakan
untuk meningkatkan aliran darah kulit dengan jalan melebarkan
pembuluh darah yang dapat meningkatkan suplai oksigen dan nutrisi
pada jaringan. Panas juga meningkatkan elastisitas otot sehingga
mengurangi kekakuan otot.Thermotherapy sering dipergunakan pada
fase kronis cedera, sedangkan cryotherapy (coldtherapy) digunakan
pada fase akut cedera untuk mengurangi reaksi peradangan sebelum
thermotherapy dilakukan untuk meningkatkan aliran darah pada daerah
tersebut. Atas dasar ini thermotherapy baru dilakukan setelah beberapa
hari paska cedera.

2) Efek Fisiologis
Bentuk thermotherapy yang dapat dilakukan adalah panas kering,
panas lembab (gabungan dengan hydrotherapy), panas yang ditujukan
pada lapisan luar tubuh (superfisial heat) dan panas yang ditujukan
pada lapisan dalam tubuh (deep heat). Kerja thermotherapy pada
dasarnya adalah meningkatkan aktivitas molekuler (sel) dengan
metode pengaliran energi melalaui konduksi(pengaliran lewat medium
padat), konveksi (pengaliran lewat medium cair atau gas), konversi
(penguibahan bentuk energi) dan radiasi (pemancaran energi).
Pemancaran respon tubuh tergantung pada jenis panas, intensitas
panas, lama pemperian panas, dan respon jaringan terhadap panas.
Pada dasarnya setelah panas terabsorbsi pada jaringan tubuh, panas
akan disebarkan ke daerah sekitar. Supaya tujuan terapetik dapat
tercapai jumlah energi panas yang diberikan harus disesuaikan untuk
menghindari resiko kerusakan jaringan. Efek terapetik thermotherapy
antara lain meliputi: meningkatkan elastisitas jaringan kolagen,
mengurangi kekakuan sensdi, mengurangi nyeri, mengurangi
ketegangan otot, mengurangi edema/pembengkakan pada fase kronis
dan meningkatkan aliran darah.
Panas dapat meningkatkan elastisitas jaringan kolagen dengan
jalan meningkatkan aliran viskositas matrik dan serat kolagen.
Peningkatan elastisitas jaringan dapat ditingkatkan dengan kombinasi
latihan penguluran. Sebagai contoh: fibrosis otot dapat diperbaiki
dengan kombinasi terapi panas dan latihan penguluran. Panas dapat
mengurangi nyeri lewat mekanisme gate control dimana sensasi panas
yang diteruskan lewat serabut C mengaburkan persepsi nyeri yang
diteruskan oleh serabut A∆ atau melalui peningkatan sekresi
endorphin.

3) Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi :
- Kekakuan Otot
- Arthritis (Radang Persendian).
- Nyeri bahu
- Tendinitis
- Bursitis
- Sprain
- Strain
- Fibromyalgia dengan gejala nyeri otot, kekakuan, kelelahan
dan gangguan tidur.
- Gangguan nyeri kronis seperti pada lupus dan nyeri myofascial.
- Asthma
Kontraindikasi :
- tumor
- phebitis
- diabetes
- hipertensi
- gangguan jantung
- luka bakar
- edema
- demam
- luka terbuka dan infeksi kulit
- kehamilan

D. Pengertian dan aplikasi contrast Bath pada fisioterapi olahraga serta efek
fisiologis, indikasi dan kontraindikasi
1) Pengertian Contrast Bath
Contrast baths merupakan terapi dengan merendam seluruh bagian
tubuh di dalam bak yang menggunakan air bersuhu hangat dan dingin
secara bergantian. terapi ini dapat diberikan untuk ekstremitas ataupun
seluruh tubuh, tetapi fokus artikel ini adalah pada perendaman
ekstremitas atau sebagian tubuh.

2) Aplikasi dan Efek fisiologis


Aplikasi contrast biasanya digunakan sebagai salah satu jenis
"Latihan vaskular," menyebabkan konstriksi dan dilatasi pembuluh
darah lokal secara bergantian, terutama pada kulit. Pergantian ini
menghasilkan fluktuasi pada aliran darah perifer, tetapi belum ada
bukti nyata bahwa fluktuasi ini menyebabkan efek pemompaan.
Peningkatan murni pada aliran darah superfisial dapat membantu
merangsang penyembuhan pada gangguan jaringan lunak superfisial.

3) Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi :
stimulan hemostasis (status pra-luka), menjaga regulasi
edema seminim-minimnya, mengurangi peradangan, nyeri,
mengurangi kejang otot, menyebabkan relaksasi dari jaringan yang
terluka, mengurangi kelelahan otot, dan mencegah pembengkakan.
Kontraindikasi :
Gangguan sensibilitas, Thermotherapy tidak boleh dilakukan
pada cedera fase akut hipertens, gangguan sensasi saraf seperti orang
dengan diabetes untuk menghindari terjadinya luka bakar, dan
selanjutnya terapi ini juga tidak diperkenankan dilakukan pada wanita
hamil karena dapat menimbulkan efek teratogenik (menimbulkan
kecacatan pada bayi)

Anda mungkin juga menyukai