OLEH:
1. Adinda Fitri Stifannida (P27226017001)
2. Arrohmah Pangestika Dyah S (P27226017009)
3. Atisha Kartika Asri (P27226017010)
4. Fitria Handayani (P27226017017)
5. Hasna Luthfi Oktaviasty (P27226017018)
6. Mirawati (P27226017025)
7. Mita Nurrohma Sari (P27226017026)
8. Nurlita Dara Ninggar (P27226017034)
9. Putri Sri Ruwanti (P27226017035)
10. Titonika Arum Pambudi (P27226017043)
11. Umri Barokah (P27226017044)
KELAS : D3 A FISIOTERAPI
Menurut Arovah (2016: 32), terapi dingin atau cold therapy adalah
Nadler et al., (2004: 397) mengatakan terapi dingin adalah bentuk aplikasi
saraf yang akan membuat berkurangnya rasa nyeri. Terapi dingin sering
cedera dan pada keadaan akut yang disebut RICE (Rest, Ice,
Nurjanah (2016: 24) bahwa inti dari terapi dingin adalah menyerap kalori
area lokal cedera sehingga terjadi penurunan suhu. Semakin lama waktu
terapi, penetrasi dingin semakin dalam. Umumnya terapi dingin pada suhu
dibawah kulit. Jaringan otot dengan kandungan air yang tinggi merupakan
konduktor yang baik sedangkan jaringan lemak merupakan isolator suhu
lokal cedera harus dapat diturunkan suhunya dalam jangka waktu yang
memberikan efek penghilang rasa sakit lokal yang membuat atlet yang
olahraga.
dingin (suhu 10o C) terjadi vasokontriksi arteriola dan venula secara lokal.
Vasokontriksi ini disebabkan oleh aksi reflek dari otot polos yang timbul
rasa dingin lebih cepat dibandingkan kecepatan hantaran rasa panas. Rasa
Saat otot mengalami penurunan suhu akibat aplikasi dingin, efek dingin
pertolongan pertama pada kaum awam bila mengalami cedera pada otot kaki
adalah dengan metode pendinginan. Selain itu terapi dingin sangat efektif,
mudah dilakukan, cepat, dan ekonomis diantara terapi yang lain. Terapi
dingin dapat ditangani dengan berbagai kondisi antara lain: (1) cedera
(sprain, strain, dan kontusi), (2) sakit kepala (migrain, tension headache
dan clustes headache), (3) gangguan temporomandibular (TMJ disorder),
(4) testicular dan scrotal pain, (5) nyeri post operasi, (6) fase akut
arthritis (peradangan pada sendi), (7) tendinitis dan bursitis, (8) nyeri
lutut, (9) nyeri sendi, dan (10) nyeri perut (Arovah, 2016: 36). Pendapat
& Renstrom (2001: 94) bahwa manfaat terapi dingin yaitu pasien dengan
dilakukan, dan ditoleransi dengan baik, sedikit resiko, dan tidak mahal.
pada arteri kecil yang menyalurkan darah ke jari tangan dan kaki
ketika terjadinya dingin atau emosi. Pada keadaan ini timbul sianosis
perifer.
maupun leprosy.
Salah satu jenis terapi dingin yaitu Ice Pack. Ice pack merupakan kemasan
yang dapat menyimpan es dan membuat es tersebut dapat terjaga dalam waktu
relatif lama di luar freezer daripada kemasan plastik.. Secara umum ice pack dapat
dipergunakan selama 15 sampai 20 menit. Penggunaan ice pack lebih praktis akan
tetapi bila terjadi kebocoran pada kemasan dapat menimbulkan bahaya iritasi kulit
Cold/Ice Pack