persiapan alat
persiapan penderita
evaluasi
1. KOMPRES/PACK
a. Kompres panas /hot pack
1). Hidrokolator pack
Bila hidrokolator pack dipanaskan dalam unit pemanas, dapat
mempertahankan panas tersebut selama 20-30 menit. Hidrokolator pack
terdiri dari kantong kanvas yang berisi pasir silica.
Unit pemanas:
Alat ini terbuat dari aluminium yg khusus dirancang u/ memanaskan
hidrokolator pack. Temperatur yg digunakan umumnya 60 C-70 C.
2). Kompres sederhana
Bentuk kompres panas yang sederhana berupa kain handuk yang terlebih
dahulu direndam dalam air panas dengan temperature 55 0C, kemudian
diperas hingga kering kemudian baru digunakan. Setelah terasa dingin, perlu
dipanaskan lagi atau diganti setiap 5 menit. Waktu total pengobatan: 20-30
menit.
Indikasi
Sprain dan strain
Sebagai tindakan pendahuluan (preliminary) sebelum dilakukan latihan
untuk kondisi stiff joint (kekakuan sendi)
Kontra Indikasi
Gangguan sensibilitas kulit
Penyakit Buerger
Gangguan peredaran darah arteri perifer
b. Kompres dingin/cold pack
Cara ini menggunakan cold pack yang didinginkan dalam cold pack unit atau
menggunakan peralatan yang lebih sederhana, berupa kain handuk yang
sebelumnya direndam ke dalam air es dengan temperature 13 0C sampai 18 0C,
setelah diperas baru digunakan.Bila kita memberikan rangsangan dingin,
maka pada jaringan yang terkena rangsangan tadi akan mengalami penurunan
temperature (cooling).
Indikasi
Sprain dan strain serta pasca trauma akut
Bursitis, Fibrositis, kapsulitis
Kontra indikasi
Gangguan sensibilitas kulit
Penyakit Buerger
Gangguan peredaran darah arteri perifer
2. RENDAMAN/WATER BATH
Merupakan metode lain dari hidroterapi. Memanfaatkan efek hidrothermal
atau gabungan dgn memanfaatkan efek hidrochemis. Sesuai dengan
temperatur media yg digunakan, bentuk rendaman ini dapat berupa cold bath,
neutral bath, atau hot bath.
a. Cold bath/rendaman dingin
Metode ini digunakan secara lokal, seperti pada kompres. Kita gunakan
tabung/bak dari bahan steinless steel dgn ukuran cukup untuk merendam
ekstremitas (tungkai, lengan).
Tabung steinless steel diisi dgn air dingin (air es) dgn temperatur antara 130 C180 C. Waktu total pengobatan 10-30 menit. Tujuannya untk sedatif dan
vasokontriksi.
Indikasi
Indikasi
Pasca trauma
Pasca fraktur
Sprain/strain
Arthritis kronis
Kontra indikasi
Luka terbuka
Gangguan sensibilitas kulit
Menghambat
23
Menggigil bebas
Penururunan refill kapiler
Penurunan metabolisme sel
pertumbuhan bakteri
Mencegah pembengkakan
Mengurangi nyeri
Mengurangi perdarahan
Terapi dingin dapat dipakai dalam beberapa bentuk, seperti penggunaan es
dan
cold baths. Aplikasi dingin dapat mengurangi suhu daerah yang sakit,
membatasi aliran
darah dan mencegah cairan masuk ke jaringan di sekitar luka. Hal ini akan
mengurangi
nyeri dan pembengkakan. Aplikasi dingin dapat mengurangi sensitivitas dari
akhiran
syaraf yang berakibat terjadinya peningkatan ambang batas rasa nyeri.
Aplikasi dingin
juga akan mengurangi kerusakan jaringan dengan jalan mengurangi
metabolisme lokal
sehingga kebutuhan oksigen jaringan menurun. Respon neuro-hormonal
terhadap terapi
dingin adalah sebagai berikut :
Pelepasan endorphin
Penurunan transmisi saraf sensoris
Penurunan aktivitas badan sel saraf
Penurunan iritan yang merupakan limbah metabolisme sel
Peningkatan ambang nyeri
Secara fisiologis, pada 15 menit pertama setelah pemberian aplikasi dingin
(suhu
10 C) terjadi vasokontriksi arteriola dan venula secara lokal. Vasokontriksi
ini
disebabkan oleh aksi reflek dari otot polos yang timbul akibat stimulasi
sistem saraf
otonom dan pelepasan epinehrin dan norepinephrin. Walaupun demikian
apabila dingin
tersebut terus diberikan selama 15 sampai dengan 30 menit akan timbul
fase vasodilatasi
yang terjadi intermiten selama 4 sampai 6 menit. Periode ini dikenal sebagai
respon
hunting. Respon hunting terjadi untuk mencegah terjadinya kerusakan
jaringan akibat
dari jaringan mengalami anoxia jaringan
Selain menimbulkan vasokontriksi, sensasi dingin juga menurunkan
eksitabilitas
pembengkakan.
Berusaha agar bagian yang cedera ada di atas letak jantung untuk
mengurangi
kemungkinan terjadinya pembengkakan.
Dalam perawatan nyeri yang disebabkan karena cedera, terapi dingin
dilakukan sampai
pembengkakan berkurang. Terapi dingin biasanya digunakan pada 24 sampai
48 jam
setelah terjadinya cedera dan dipakai untuk mengurangi sakit dan
pembengkakan. Panas
selanjutnya digunakan dalam fase rehabilitasi fase kronis (Hubbard et al.,
2004:278).
Indikasi Cold Therapy
Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan coldtherapy antara lain :
a. Cedera (sprain, strain dan kontusi)
b. Sakit kepala (migrain, tension headache dan cluster headache).
c. Gangguan temporomandibular (TMJ disorder).
d. Testicular dan scrotal pain.
e. Nyeri post operasi..
f. Fase akut arthritis (peradangan pada sendi).
g. Tendinitis dan bursitis.
h. Carpal tunnel syndrome.
i. Nyeri lutut.
j. Nyeri sendi.
k. Nyeri perut. .
Kontra Indikasi Cold Therapy
Coldtherapy sangat mudah digunakan, cepat, efisien dan ekonomis. Akan
tetapi
terdapat beberapa kondisi yang dapat dipicu oleh coldtherapy. Individu dengan
riwayat
gangguan tertentu memerlukan pengawasan yang ketat pada terapi dingin.
Beberapa
kondisi tersebut diantaranya adalah :
26
a. Raynaud`s syndrom yang merupakan kondisi dimana terdapat hambatan pada
arteri terkecil yang menyalurkan darah ke jari tangan dan kaki ketika
terjadinya
dingin atau emosi. Pada keadaan ini timbul sianosis yanga pabila berlanjut
dapat
mengakibatkan kerusakan anggota tubuh perifer.
b. Vasculitis (peradangan pembuluh darah)
c. Gangguan sensasi saraf misal neuropathy akibat diabetes mellitus maupun
leprosy.
d. Cryoglobulinemia yang merupakan kondisi berkurangnya protein di dalam
darah
yang menyebabkan darah akan berubah menjadi gel bila kena dingin