Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN NYERI PERSALINAN ( KOMPRES HANGAT )

Disusun Oleh :

Tim 10

1. Alfina Nur Afifah ( A12019008 )


2. Diah Alifia Dwi Prastika ( A12019026 )
3. Fida Mindia Farotama A ( A12019039 )

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS SAINS & ILMU TERAPAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan karunia,rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
keperawatan maternitas 1 berupa makalah tentang manajemen nyeri persalinan menggunakan
teknik kompres hangat dengan baik dan benar meskipun masih banyak kekurangan di
dalamnya.

Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang teknik manajemen nyeri dengan kompres hangat. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang kami buat dimasa yang akan datang.

Gombong 25 September 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

PEMBAHASAN.......................................................................................................

A. Pengertian Kompres Hangat.......................................................................


B. Tujuan dan Manfaat Kompres Hangat......................................................
C. Indikasi dan Kontra Indikasi Kompres Hangat.......................................
D. Persiapan Alat dan Pasien...........................................................................
E. Standar Operasional Prosedur (SOP).......................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompres Hangat


Kompres hangat adalah salah satu teknik stimulasi kulit yang dapat
memberikan efek penurunan nyeri yang efektif. Cara kerja dari stimulasi kutaneus
khususnya kompres hangat ini adalah dapat menyebabkan pelepasan endorfin,
sehingga memblok transmisi stimulus nyeri. Teori gate control mengatakan bahwa
stimulasi
kutaneus mengaktifkan transmisi serabut saraf sensori A-beta yang lebih besar dan
lebih cepat. Proses ini menurunkan transmisi nyeri melalui serabut C dan delta-A
berdiameter kecil. Gerbang sinaps menutup transmisi impuls nyeri. Selain itu,
stimulasi kutaneus ini merupakan teknik integrasi sensori yang mempengaruhi
aktivitas sistem saraf otonom. Apabila individu mempersepsikan sentuhan sebagai
stimulus untuk rileks, maka akan muncul respon relaksasi (Potter & Perry, 2015).
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat yang
dapat menimbulkan efek fisiologis (Anugraheni, 2013).
Kompres hangat merupakan tindakan dengan menggunakan air hangat atau
alat penghangat yang bertujuan untuk mengurangi nyeri saat proses persalinan.
Kompres yang diberikan pada punggung bawah di area tempat kepala menekan tulang
belakang akan mengurang nyeri, panas yang dihasilkan akan meningkatkan sirkulasi
ke area tersebut sehingga membuka sirkulasi yang disebabkan adanya tekanan
(Ratnaningsih, 2010).

B. Tujuan dan Manfaat Kompres Hangat


1. Tujuan
- Melalui tekhnik kompres hangat selama proses persalinan dapat
mempertahankan komponen sistem vaskuler dalam keadaan dilatasi sehingga
sirkulasi darah ke otot panggul akan homeostatis serta dapat mengurangi
kecemasan dan beradaptasi dengan nyeri selama proses persalinan
(Brenda,2011).
- Kompres Panas pada proses persalinan dapat mempertahankan komponen
sistem vaskuler dalam keadaan vasodilatasi sehingga sirkulasi yang terjadi ke
otot panggul menjadi homeostasis (Manurung, 2011).
- Panas akan merangsang serat saraf yang menutup gerbang sehingga transmisi
impuls nyeri ke medula spinalisn dan ke otak dihambat.

2. Manfaat
- Pemberian kompres yaitu dapat menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa
sakit atau nyeri, mengurangi perdarahan dan membatasi peradangan.
- Teknik kompres hangat yang sesuai.selain untuk mengurangi ketegangan pada
otot juga mengurangi rasa takut atau kecemasan yang ada pada diri pasien.
- Efek fisiologis kompres panas adalah bersifat vasodilatasi, meredakan nyeri
dengan merelaksasi otot, meningkatkan aliran darah, memiliki efek sedatif dan
meredakan nyeri dengan menyingkirkan produk produk inflamasi yang
menimbulkan nyeri (Berman,2009)
- Kompres hangat memiliki beberapa pengaruh seperti, melebarkan pembuluh
darah dan memperbaiki peredaran daerah di dalam jaringan tersebut, pada otot
panas memiliki efek menurunkan ketegangan, meningkatkan sel darah putih
secara total dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh
darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan
tekanan kapiler. Tekanan oksigen dan karbondioksida didalam darah akan
meningkat sedangkan derajat keasaman darah akan mengalami penurunan
(Anugraheni, 2013).

C. Indikasi dan Kontraindikasi Kompres Hangat


1. Indikasi Kompres Hangat
- Indikasi pemberian kompres adalah klien dengan suhu tinggi, klien dengan
perdarahan hebat, dan pada klien kesakitan.
- Penggunaan kompres hangat dapat diterapkan untuk mengatasi masalah
seperti spasme otot, kekurangan sirkulasi pada area tertentu, nyeri pada otot
seperti nyeri persendian, arthritis, dan nyeri pada punggung. Masalah lainnya
yang dapat diatasi oleh kompres hangat seperti cedera otot, migrain, maupun
masalah persyarafan yang menegang dapat menggunakan kompres air hangat
untuk mengatasinya (Sinclair, 2104).
2. Kontra indikasi Kompres Hangat
- Kompres hangat akan menyebabkan masalah apabila diter,apkan pada kondisi
seperti setidaknya dengan panas yang diberikan pada ibu hamil, usia yang
terlalu muda atau terlalu tua karena lapisan kulit pada usia yang terlalu tua
atau muda sangatlah tipis, sehingga beresiko mengalami luka bakar termal.
Masalah lain akan terjadi apabila diberikan terapi pada luka terbuka, odema,
atau pembentukan jaringan parut, kehilangan stimuli atau penurunan stimuli
seperti diabetes, cedera tulang belakang, atau penurunan kesadaran (Ancheta,
2005).

D. Persiapan Alat dan Pasien


1. Persiapan Alat
 Alat yang perlu disiapkan adalah :
Buli-buli, termometer air, kain bersih atau handuk.
 Persiapan untuk melakukan tindakan ini :
Cuci tangan, persiapkan alat, siapkan buli-buli dan isi buli-buli
menggunakan air hangat yang bersuhu (45-50℃), isi buli tersebut
menggunakan air hangat sebanyak setengah bagian buli-buli.
Keluarkan udara yang berada pada buli tersebut dengan cara
meletakkan atau menidurkan buli-buli dilipat sampai kelihatan
permukaan air di leher buli-buli, kemudian tutup buli-buli kembali
dengan rapat dan benar.
Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak, keringkan buli menggunakan
kain yang bersih dan masukkan buli kedalam kantung buli-buli.
Letakkan buli pada area punggung bagian bawah.

2. Persiapan Pasien
Kaji kondisi klien untuk mengetahui adanya kelainan yang mungkin muncul
karena pemberian kompres hangat seperti lebam kemerahan atau lecet yang
selanjutnya dihentikan pemberian kompres hangatnya.
Alihkan buli-buli selama 10 menit untuk diobservasi. Mengganti buli selama
20 menit dipasang dengan air hangat kembali atau sesuai yang dikehendaki
ibu (Anugraheni ,2013).
E. Standar Operasional Prosedur ( SOP )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KOMPRES HANGAT

PENGERTIAN Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan


suhu hangat yang dapat menimbulkan efek fisiologis
(Anugraheni, 2013).
TUJUAN 1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada
klien
5. Memperlancar pengeluaran eksudat
6. Merangsang peristaltik usus
INDIKASI 1. Klien yang kedinginan (suhu tubuh rendah
2. Spasme otot
3. Adanya abses, hematoma
4. Klien dengan nyeri
ALAT DAN 1. Baskom berupa air hangat dengan suhu 37- 400 C
BAHAN 2. Handuk/ waslap
3. Pengalas/perlak
4. Handuk pengering
5. Termometer
PROSEDUR Tahap pra interaksi
TINDAKAN 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Membawa alat didekat klien dengan benar
Tahap orientasi
1. Memberikan salam, menanyakan nama klien dan
menanyakan tempat tanggal lahir klien
2. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
klien/keluarga klien
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Tahap kerja
1. Mencuci tangan
2. Membaca tasmiyah
3. Memasang sampiran/menjaga privacy
4. Posisikan klien senyaman mungkin
5. Meletakan perlak/pengalas
6. Basahi waslap dengan air hangat, peras lalu letakkan
pada punggung bagian bawah
7. Tutup waslap yang digunakan untuk kompres dengan
handuk kering agar air tidak menetes
8. Apabila kain terasa kering atau suhu kain menjadi
rendah, masukkan kembali waslap pada air hangat
9. Lakukan berulang selama 20 menit
10. Setelah selesai, keringkan punggung bagian bawah
yang basah dengan handuk kering
EVALUASI 1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
3. Merapikan klien dengan posisi semula
4. Membereskan alat-alat yang telah digunakan
5. Mencuci tangan
DOKUMENTASI 1. Waktu pelaksanaa
2. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang
dilakukan dan di evaluasi
DAFTAR PUSTAKA

Panjaitan , E. A., Indiyani , & Sulaeman, S. (2020). PENGARUH KOMPRES HANGAT


DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN
NORMAL KALA I AKTIF DI RSUD KOJA JAKARTA UTARA. Jurnal
Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka Volume VI
Nomor 11.

Lampung, D. P. (2019). KOMPRES PANAS DINGIN DAPAT MENGURANGI NYERI


KALA I PERSALINAN DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN. Jurnal
Kebidanan Volume 5, Nomor 1.

Marlina, E. D. (2018). PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP


PENURUNAN KECEMASAN DAN NYERI SELAMA KALA I FASE AKTIF
PERSALINAN. JURNAL ILMIAH BIDAN, VOL.III, NO.1.

Rahman, S. A., Handayani, A., & Mallongi, A. (2017). PENURUNAN NYERI


PERSALINAN DENGAN KOMPRES HANGAT DAN MASSAGE EFFLEURAGE.
JURNAL MKMI, Vol. 13 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai