Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Konsep Kompres Hangat

2.2.1 Pengertian Kmpres Hangat

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa

nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot

dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Uliyah & Hidayat, 2010). Sedangkan

menurut Yulita (2015), kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah

tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat apada bagian

tubuh yang memerlukan.

2.2.2 Tujuan Kompres Hangat

1) Memperlancar sirkulasi darah

2) Mengurani rasa sakit

3) Merangsang peristaltik usus

4) Memperlancar pengeluaran getah radang (eksudat)

5) Memberi rasa nyaman/ hangat dan tenang (Agustiningrum, 2019).

2.2.3 Manfaat Efek Kompres Hangat

Menurut Perry & Potter, (2014) efek yang ditimbulkan kompres hangat terhadap

tubuh antara lain:

1) Meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh yang mengalami cedera

2) Meningkatkan pengiriman leukosit dan antibiotik ke daerah luka

3) Meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan
4) Meningkatkan pergerakan zat sisa dan nutrisi

2.2.4 Penggunaan Kompres Hangat

1) Untuk demam

2) Untuk cedera lama/ kondisi kronis

3) Pengobatan nyeri dan merelaksasi otot yang tegang

4) Untuk perut kembung dan radang sendi (Agustiningrum, 2019)

2.2.5 Metode Kompres Hangat

1) Metode hangat basah

Kompres hangat basah digunakan pada permukaan jaringan yang tertutup

(bengkak) dan tidak memerlukan teknik steril. Tujuan dai pemberian kompres hagat

basah adalah antara lain untuk memperbaiki sirkulasi, menghilangkan edema,

meningkatkan drainase pus, dan mengurangi rasa nyeri.

2) Metode hangat kering

Kompres panas kering dapat menggunakan beberapa alat, diantaranya seperti buli-

buli panas, bantal listrik, busur lampu/ cahaya, solux, dan fohn. Tujuan dari

penggunaan kompres hangat kering dengan mengunakan buli-buli adalah untuk

mengurangi/ membebaskan rasa nyeri, spasme otot, peradangan atau kongesti, dan

memberikan rasa hangat (Riani, 2017).

2.2.6 Mekanisme Kerja Kompres Hangat

Kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan meraksasikan otot-

otot yang tegang. Kompres hangat yang dilakukan dengan botol yang diisi air hangat

dengan suhu 37 – 40 oC secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari botol ke

bagian tubuh sehingga bagian tubuh yang dikompres menjadi hangat. Ini menyebabkan
terjadi pelebaran pembuluh darah di bagian yang mengalami nyeri serta meningkatnya

aliran darah pada daerah tersebut. Rasa hangat ini dapat meningkatkan relaksasi

psikologis dan rasa nyaman, sehingga dengan adanya rasa nyaman dapat menurunkan

rasa nyeri yang semula dirasakan (Dahlan, dkk, 2017).

2.2.7 Prosedur Pemberian Kompres Hangat

Menurut Kozier, (2009) ada beberapa cara prosedur pemberian kompres hangat

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Perlengkapan

a) Botol air panas dengan tutupnya

b) Sarung botol

c) Air panas dan sebuah termometer

2) Pelaksanaan

a) Jelaskan pada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu

dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerja sama.

b) Cuci tangan

c) Berikan privasi klien

d) Berikan kompres panas

3) Variasi botol air panas

Ukur suhu air, suhu yang sering digunakan adalah:

a) 46 – 52 oC untuk orang dewasa normal

b) 40,5 – 46 oC untuk orang dewasa yang tidak sadar atau yang kondisinya

sedang lemah

c) Isi sekitar dua pertiga botol dengan air panas


d) Keluarkan udara dari botol, udara yan tetap berada di dalam botol akan

mencegah botol mengikuti bentuk tubuh yang sedang dikompres.

e) Tutup botol dengan kencang

f) Balikkan botol dan periksa adanya kebocoran

g) Kerigkan botol

h) Bungkus botol dengan handuk atau sarung botol air panas

i) Letakkan bantalan pada baian tubuh dan gunakan bantal untuk menyangga

jika perlu.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningrum, R. D. (2019). Efektifitas Penggunaan Kompres Hangat Dan Kompres


Dingin Terhadap Tingakat Nyeri Pada Balita Pasca Imunisasi ORI Difteri.
Skripsi. Universiras Airlangga

Dahlan, Asmita., dkk. (2017). Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid
(Dismenorea) Pada Siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang. Journal
Endurance, 2(1), 37-44

Kozier, B & Gleniora Erb. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta:
EGC

Perry & Potter. (2014). Clinical Nursing Skill & Techniques. 8th edn. Riverport Lane:
Elsevier Inc.

Riano, Dwi. (2017). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenorea
Pada Mahasiswi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Naskah Publikasi. Universitas
‘Aisyiyah

Uliyah, M & Hidayat, A. (2010). Praktikum Klinik: Keterampilan Dasar Praktek Klinik
Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Yulita. (2015). Efektifitas Kompres Hangat. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai