Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISA SINTESIS TINDAKAN 3

Analisa Sintesis Tindakan Pemberian Body Warmer Blanket Terhadap Pasien


Post Operasi Dengan General Anastesi

Disusun Oleh :

Bella Dwi Nur Wachidah

P27220021 283

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA

2021-2022
LAPORAN ANALISA SINTESIS TINDAKAN 3

Analisa Sintesis Tindakan Pemberian Body Warmer Blanket Terhadap Pasien


Post Operasi Dengan General Anastesi

Hari : Senin

Tanggal : 18 Oktober 2021

Jam : 10.00

A. Keluhan Utama
Pasien menggigil karena kedinginan

B. Diagnosa Medis
OsteoArthritis Hip

C. Diagnosa Keperawatan
Hipotermia berhubungan dengan terpapar suhu rendah, efek agen
farmakologis (obat anatesi)

D. Data Yang Mendukung Diagnosa Keperawatan


Ds :
- Pasien mengatakan kedinginan

Do :

- Pasien Nampak menggigil


- Kulit teraba dingin

E. Dasar Pemikiran
Pasien post operasi Total Hip Replacement (THR) adalah pasien yang
sangat rentan mengalami kejadian hipotermia. Operasi THR akan sangat
berpengaruh pada angka kejadian hipotermi, karena berhubungan dengan
operasi yang berlangsung lama, insisi yang luas dan sering membutuhkan
cairan guna membersihkan luka operasi. Keadaan ini mengakibatkan tubuh
kehilangan panas yang terjadi ketika permukaan tubuh pasien yang basah serta
lembab, seperti luka yang terbuka dan juga luasnya paparan permukaan kulit
(Buggy DJ, 2016).
Penatalaksanaan hipotermia dapat dilakukan dengan cara pencegahan
selama perioperatif dan terapi pada saat terjadi hipotermia pada pasien post
operasi THR dengan dua pendekatan yaitu non farmakologis dan farmakologis.
Salah satu tindakan keperawatan yang umum di terapkan yaitu dengan blanket
warmer.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Body Warmer Blanket
(Terlampir).

G. Analisa Tindakan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Listiyanawati, Mutiara Dewi,
2018) menyebutkan bahwa penggunaan blanket warmer adalah cara yang
efisien, cepat dan aman yang bisa diberikan untuk mengatasi masalah
hipotermia post operasi, dimana body warmer merupakan perangkat elektronik
yang berfugsi untuk menjaga suhu tubuh pasien agar tetap normal (36°C). Hal
ini didukung oleh penelitian Dessy (2019), dimana rata-rata waktu yang
diperlukan untuk mencapai suhu normal pada kelompok intervensi dengan
elektrik blanket/ blanket warmer adalah 15,9 menit, sedangkan dengan selimut
biasa 26,7 menit. Maka penggunaan blanket warmer yang termasuk dalam
penghangatan eksternal aktif efektif terbukti lebih cepat memperbaiki
peningkatan suhu tubuh pasca pembedahan.

H. Bahaya Dilakukan Tindakan


Pemberian body warmer blanket terhadap pasien post operasi dengan general
anastesi merupakan salah satu intervensi keperawatan yang tidak memiliki efek
samping merugikan
I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan
Tindakan keperawatan lain terkait diagnosa
1. Observasi
- Monitor suhu tubuh
- Identifikasi penyebab hipotermia, (misal : terpapar suhu lingkungan
rendah, kerusakan hipotalamus, penurunan laju metabolisme,
kekurangan lemak subkutan )
- Monitor tanda dan gejala akibat hipotermi (hipotermia ringan: takipnea,
disartria, menggigil, hipertensi, diuresis; Hipotermia sedang: aritmia,
hipotensi, apatis, koagulopati, reflek menurun; Hipotermia berat: oliguri,
reflek menghilang, edema paru, asam-basa abnormal)Identifikasi respon
nyeri non verbal
2. Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang hangat ( mis : atur suhu ruangan)
- Ganti pakaian dan/atau linen yang basah.
- Lakukan penghangatan pasif (mis : selimut, menutupkepala, pakaian
tebal)
- Lakukan penghatan aktif eksternal (mis : kompres hangat, botol hangat,
selimut hangat, metode kangguru)
- Lakukan penghangatan aktif internal ( mis : infus cairan hangat, oksigen
hangat, lavase peritoneal dengan cairan hangat)
3. Edukasi
- Anjurkan makan/minum hangat
Terapi Paparan Panas (I.14586)

J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan


Ds :
- Pasien mengatakan merasa hangat

Do :
- Pasien tidak menggigil
- Suhu tubuh pasien 36,5 ℃

K. Evaluasi Diri
Tindakan telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip yang benar

L. Daftar Pustaka

Suswita, D. 2019. Efektifitas Penggunaan Electricblanket pada Pasien


Yang Mengalami Hipotermi Post Operasi Di Instalasi Bedah Sentral (Ibs)
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari Tahun 2018.
https://www.researchgate.net/publication/334649405_Efektifitas_Penggunaan
_Electricblanketpada_Pasien_Yang_Mengalami_Hipotermi_Post_Operasi_Di
_Instalasi_Bedah_Sentral_Ibs_Rumah_Sakit_Umum_Daerah_Palembang_Ba
ri_Tahun_2018. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
Pitaloka Putri, L., Hartono, R., Lestari, t. 2017. Pengaruh Pemberian Body
Warmer Blanket Terhadapsuhu Tubuh Pasien Post Operasi Dengan
Generalanastesi Di Ibs Rsud Dr. Moewardi Surakarta.
http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/54022?show=full.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021.
 

STRANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


(SOP)
PEMBERIAN WARMER BLANKET

1. Pemberian Warmer Blanket


a.  Pengertian Warmer Blanket
Warmer blanket / selimut penghangat di gunkaan untuk menghangatkan
tubuh paien ketika mengalami hipotermi.

b.  Tujuan
1)  Membantu mngembalikan suhu tubuh normal
2)  Menghangatkan pasien

c.  Indikasi
1)  Pada pasien yang mengalami penurunan suhu tubuh tubuh 28º c.
2)  Kerentangan jantung untuk mengalami fibrilasi pada suhu

d.  Persiapan Alat


1)  Selimut 2 lembar
2)  Termometer
3)  Tempat tidur
4)  Tempat cuci tangan
5)  Sarung tangan

f.  Persiapan Pasien


1)  Menjelasakan prosedur yang akan dilakukan
2)  Menjaga privasi klien
 

g. Prosedur Kerja Warmer Blanket

Tindakan Skor

A. Tahap Prainteraksi
Prainteraksi
0 1 2

Kaji :
a.  Kemampuan klien untuk mengenali kapan rasa dapat
menyebabkan cedera. Kaji apakah klien menyadari
rasa panas untuk jaringan tubuh.
 b.  Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien. Klien
yang sangat muda, sangat tua, tidak sadar, atau yang
lemah dapat menoleransi dingin dengan baik.
c.  Tingkat ke tidak nyamanan dan rentang pergerakan
sendi jika spasme otot atau nyeri
d.  Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah. Faktor ini
 penting di kaji sebelum tindakan di berikan pada area
tubuh yang luas.

B. Tahap Orientasi
a)  Mengucapakan salam, memperkenalkan diri dan
menjelaskan prosedur yang akan di lakukan.
 b)  Berikan kesempatan pasien untuk bertanya.
c)  Ajak pasien berdoa bersama sebelum melakukan
tindakan dengan membaca do’a sesuai keyakinan dan
agama klien masing- masing.

C. Tahap kerja
a)  Cuci tangan
 b)  Menganjurkan pasien untuk berbaring
c)  Memeriksa tanda- tanda vital
d)  Kemudian Balik pasien kearah perawat
e)  Kemudian letakkan selimut ditempat tidur lalu balik
 

kembali pasien dan ratakan selimut di tempat tidur.


f)  Kemudian letakkan selimut diatas pasien.
g)  Pantau asupan cairan untuk melihat perubahan pada
kulit dan bibir
h)  Merubah posisi pasien setiap 30 menit
i)  Pantau tanda-tanda vital dan aktivitas neurologis setiap
5 menit sampai suhu tubuh yang di stabil / normal.
D. Tahap Terminasi
a)  Evaluasi :
1)  Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang
telah dilakukan
2)  Mengevaluasi kenyamanan pasien setelah
dilakukan tindakan selimut hangat / warmer
 blanket
 b)  Dokumentasi :
1) Mencatat respon klien terhadap pemindahan yang
telah dilakukan
2) Mencatat kenyamanan posisi pasien setelah
dilakukan pemberian selimut hangat/ warmer blanket.

Keterangan:

0 = Tidak dilakukan

1 = Dibantu

2 = Mandiri

100 = (….. / 62) x 100 = ….. 


 Nilai: (Total Skor / Skor Tertinggi) x 100

Anda mungkin juga menyukai