Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

SUHU TUBUH

Dosen Pembimbing :
Ni Made Sirat, S.Si.T, M.Kes
Ni Ketut Nuratni, SST, M.Kes

Oleh :
Nadya Zahra Ruhu Ummi Laduni (05)
Raden Malik Sathya Wisnu (27)
Ni Luh Putu Ari Linda Sari (28)
Gusti Ayu Fitri Kirana Artha Dewi (29)
Maria Tia Dwi Putri Sega Raja (30)
Ni Putu Sri Eva Wahyuni (31)
Ni Kadek Dwi Mertayoni (32)
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan tepat pada
waktunya. Makalah ini berisikan tentang materi tentang Suhu Tubuh. Diharapkan Makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa melancarkan
segala usaha kami.

Denpasar, 27 September 2022


Daftar Isi
KATA PENGANTAR.......................................................................................................…...i
DAFTAR ISI......................................................................................................................…..ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................…..1
1. Latar Belakang……………………………………………………………………….1
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………1
3. Tujuan…………………………………………………………………………….......1
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………...2
1. 1. Definisi Suhu Tubuh………………………………………………………………2
1. 2. Suhu Tubuh Normal………………………………………………………………2
1. 3. Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh………………………………………2
1. 4. Pengukuran Suhu Tubuh…………………………………………………………3
1. 5. SOP Pengukuran Suhu Tubuh……………………………………………………3
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................…6
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………...6
2. Daftar Pustaka………………………………………………………………………..6
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pengukuran suhu tubuh merupakan salah satu cara yang umum dilakukan
untuk mengetahui kesehatan seseorang. Peningkatan suhu tubuh di atas normal
yang disebut demam, adalah suatu tanda adanya penyakit dan merupakan
bagian dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi (Bartfai & Conti,
2010).
Beberapa penyebab demam antara lain penyakit yang disebabkan oleh infeksi
virus maupun bakteri. Selain infeksi, demam dapat disebabkan oleh zat kimia,
tumor otak, dan keadaan lingkungan yang dapat berakhir dengan heat stroke
(Ganong, 2003).
Efek negatif demam dapat berupa dehidrasi, kekurangan oksigen, rasa tidak
nyaman (sakit kepala), nafsu makan menurun, lemas, dan nyeri otot (Arifianto
& Hariadi, 2007). Dampak berbahaya dari suhu yang tinggi adalah malfungsi
syaraf, denaturasi protein tubuh yang irreversible, bahkan kematian
(Sherwood, 2001). Penggunaan antipiretik dapat memberikan rasa nyaman
pada pasien yang
mengalami demam. Antipiretik yang dianjurkan serta sering digunakan adalah
parasetamol atau ibuprofen (Kids, 2010). Meskipun relatif aman,
acetaminophen (parasetamol) tetap memiliki efek samping berupa
hepatotoksik, nekrosis hepar yang fatal, nekrosis tubuler ginjal dan koma
hipoglikemik pada penggunaan jangka panjang atau dalam dosis yang
berlebihan (DiPiro et al., 2008).
2. Rumusan Masalah
a. Apa tujuan dari pengukuran suhu tubuh ?
b. Alat apa saja yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh ?

3. Tujuan
a. Untuk mengetahui berapa suhu tubuh.normal pada manusia
b. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
1. Suhu Tubuh
1.1 Definisi Suhu Tubuh
Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan menggunakan
termometer. Di dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu suhu inti dan suhu
kulit. Suhu inti adalah suhu dari tubuh bagian dalam dan besarnya selalu
dipertahankan konstan, sekitar ± 1ºF (± 0,6º C) dari hari ke hari, kecuali bila
seseorang mengalami demam. Sedangkan suhu kulit berbeda dengan suhu inti,
dapat naik dan turun sesuai dengan suhu lingkungan. Bila dibentuk panas yang
berlebihan di dalam tubuh, suhu kulit akan meningkat. Sebaliknya, apabila tubuh
mengalami kehilangan panas yang besar maka suhu kulit akan menurun (Guyton
& Hall, 2012).

Nilai suhu tubuh juga ditentukan oleh lokasi pengukuran, pengukuran suhu
bertujuan memperoleh nilai suhu jaringan dalam tubuh. Lokasi pengukuran untuk
suhu inti yaitu rektum, membran timpani, arteri temporalis, arteri pulmonalis,
esophagus dan kandung kemih. Lokasi pengukuran suhu permukaan yaitu kulit,
oral dan aksila (Potter & Perry, 2009).

1.2 Suhu Tubuh Normal


Suhu tubuh yang normal adalah 35,8°C – 37,5°C. Pada pagi hari suhu akan
mendekati 35,5°C, sedangkan pada malam hari mendekati 37,7°C. Pengukuran
suhu di rektum juga akan lebih tinggi 0,5°-l°C, dibandingkan suhu mulut dan suhu
mulut 0,5°C lebih tinggi dibandingkan suhu aksila (Sherwood, 2014).

1.3 Faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh


Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh ada beberapa yaitu laju metabolisme basal
semua sel tubuh, laju metabolisme tambahan yang disebabkan oleh aktivitas otot,
termasuk kontraksi otot yang disebabkan oleh menggigil, metabolisme tambahan
yang disebabkan oleh hormon tiroksin (dan sebagian kecil hormon lain, seperti
hormon pertumbuhan dan testosteron) terhadap sel, metabolisme tambahan yang
disebabkan oleh pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan perangsangan simpatis
terhadap sel dan metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya
aktivitas kimiawi di dalam sel sendiri, terutama bila suhu tubuh didalam sel
meningkat, metabolisme tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi,
dan penyimpanan makanan (efek termogenik makanan) (Guyton & Hall, 2012).
Sebagian besar pembentukan panas di dalam tubuh dihasilkan organ dalam,
terutama di hati, otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian
panas ini dihantarkan dari organ dan jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang
kemudian dibuang ke udara dan lingkungan sekitarnya (Guyton & Hall, 2012).
Oleh karena itu, laju hilangnya panas hampir seluruhnya ditentukan oleh dua
faktor yaitu seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas
dihasilkan, yakni dari dalam inti tubuh ke kulit dan seberapa cepat panas
kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan (Guyton & Hall, 2012).

1.4 Pengukuran Suhu Tubuh


Untuk mengetahui berapa suhu tubuh digunakan alat termometer. Alat pengukur
suhu tubuh ini banyak jenisnya yaitu termometer air raksa, termometer digital,
termometer berbentuk strip (Nusi et al., 2013).

1.5 Standar Operasional Prosedur (SOP)


Pengertian Mengukur suhu badan klien dengan termometer, di lakukan pada
axila, oral, rectal

Tujuan a.Untuk mengetahui berapa suhu tubuh.normal pada manusia


b.Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur suhu
tubuh
Prosedur 1. Persiapan alat :
a) Termometer air raksa (oral, rektal, axila)
b) Bengkok.
c) Kertas tissue.
d) Buku catatan suhu.
e) APD sesuai kondisi klien.

2. Persiapan Klien :
a) Menjelaskan pada klien tentang tindakan yang akan
dilakukan

3. Pelaksanaan :

A. Pengukuran Suhu Axila.


a) Cuci Tangan
b) Persiapkan alat dan jaga privasi klien
c) Gunakan APD sesuai kondisi klien
d) Ambil termometer dari tempatnya dan bersihkan
termometer
e) Periksa dan pastikan termometer dalam keadaan
utuh, kemudian pastikan agar air raksa berada
pada skala terendah
f) Atur posisi pasien
g) Bersihkan dan keringkan area pengukuran.
h) Letakkan termometer di tegah aksila, tutunkan
lengan dengan menjepit termometer dan taruh
lengan menyilang dengan dada pasien, kemudian
minta pasien menahan selama 5-10 menit.
i) Ambil dan bersihkan termometer dengan tisu
j) Buang tisu pada bengkok
k) Lihat termometer, baca hasilnya dan
informasikan hasilnya kepada pasien
l) Bersihkan termometer dengan larutan
antiseptikdan keringkan serta kembalikan ke
tempatnya
m) Catat hasilnya

B. Pengukuran Suhu Oral

a) Cuci tangan.
b) Persiapan alat dan jaga privasi klien.
c) Gunakan APD sesuai kondisi klien.
d) Amati angka yang ditunjuk air raksa dan
turunkan sampai batas terendah untuk termometer
air raksa, tekan on/off sampai muncul huruf L°
untuk termometer digital.
e) Atur posisi klien.
f) Beritahu klien agar membuka mulut dan
mengangkat lidahnya sedikit.
g) Masukan termometer pelan - pelan dibawah lidah
sampai ujung termometer masuk. Meminta klien
h) Menutup mulut dan jangan menggigit.
i) Tunggu 5 menit, meminta klien untuk membuka
mulut.
j) Ambil termometer bersihkan memutar dari
bagian bersih ke bagian kotor.
k) Baca hasil pengukuran dengan segera.
l) Rapihkan posisi klien.
m) Informasikan hasil pengukuran kepada klien.
n) Rapihkan alat.
o) Cuci tangan.
p) Catat hasilnya

C. Pengukuran Suhu Rectal


a) Cuci Tangan
b) Persiapkan alat dan jaga privasi klien
c) Gunakan APD sesuai kondisi klien
d) Bersihkan termometer
e) Turunkan batas angka pada termometer hingga
menunjukkan angka
f) 35°C
g) Beri gel pada ujung termometer
h) Atur posisi klien dengan posisi Sims
i) Masukkan termometer ke dalam anus
j) Tahan termometer selama 2-4 menit
k) Angkat termometer
l) Bersihkan termometer
m) Baca dengan teliti
n) Bersihkan anus klien dari pelumas/gel
o) Bantu klien ke posisi semula
p) Cuci termometer dan letakkan kembali ke
tempatnya
q) Catat hasilnya
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari materi yang kami paparkan yaitu,
suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan menggunakan
thermometer. Suhu tubuh normal manusia adalah 35,8°C – 37,5°C. Faktor
yang mempengaruhi suhu tubuh ada beberapa yaitu laju metabolisme basal
semua sel tubuh, laju metabolisme tambahan yang disebabkan oleh aktivitas
otot, termasuk kontraksi otot yang disebabkan oleh menggigil, metabolisme
tambahan yang disebabkan oleh hormon tiroksin (dan sebagian kecil hormon
lain, seperti hormon pertumbuhan dan testosteron) terhadap sel, metabolisme
tambahan yang disebabkan oleh pengaruh epinefrin, norepinefrin, dan
perangsangan simpatis terhadap sel dan metabolisme tambahan yang
disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam sel sendiri, terutama
bila suhu tubuh didalam sel meningkat, metabolisme tambahan yang
diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan makanan. Untuk
mengetahui berapa suhu tubuh digunakan alat thermometer.

2. Daftar Pustaka
Universitas Kristen Maranatha.
http://repository.maranatha.edu/21435/3/1310048_Chapter1.PDF, diakses pada
25 September 2022.
RSU Kota Tanggerang Selatan. 2017. https://e-
org.tangerangselatankota.go.id/manage/media/pdf/Mengukur%20suhu
%20badan.pdf, diakses pada 25 September 2022.
Universitas Muhammadiyah Malang. https://eprints.umm.ac.id/39379/3/BAB
%202.pdf, diakses pada 26 September 2022.
Poltekkes Kemenkes Riau.
http://repository.pkr.ac.id/1467/12/12.%20Lampiran.pdf, diakses pada tanggal
26 September 2022.
Sekolah Tinggi Bina Usada Bali. Penilaian Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital,
diakses pada 26 September 2022

Anda mungkin juga menyukai