A. PENGERTIAN
2. PENGERTIAN
Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi
panas dan hilangnya panas dari tubuh ke lingkungan.Pusat
pengatur suhu tubuh adalah hipotalamus yang memonitor
temperatur darah yang dipompa keotak.Mengukur temperatur
tubuh pasien merupakan salah satu tugas perawat yang sering
dilakukan,kekerapannya menunjukkan pentingnya hubungan
antara mempertahankan temperatur tubuh yang benar dengan
homeostatis,skala temperatur yang paling sering digunakan dalam
praktek klinis adalah skala celcius.
a. Radiasi
adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lain tanpa
melalui kontak langsung. Benda yang panas,terutama diatas 100
derajat celcius akan memancarkan sinar(sinar infra merah) yang
bila mengenai benda lain akan diabsorbsi dan menyebabkan
peningkatan temperatur.contoh yang jelas adalah efek
pemanasan dari sinar matahari.
b. Konduksi
adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lainnya
melalui kontak langsung,karena adanya tumbukan antar molekul
maka terjadi transfer energi panas melalui zat tersebut
ex : ini dibuktikan jika anda mengambil panci panas yang
mempunyai pegangan logam dibandingkan dengan panci
panas yang mempunyai pegangan kayu atau plastik.
c. Konveksi
adalah pemindahan panas yang timbul akibat adanya pergerakan
udara. Pergerakan ini terjadi jika suatu fluida
dipanaskan,kepadatannya berkurang ,kemudian mengalir ke atas
dan digantikan fluida yang lain yang lebih dingin dan
menyebabkan arus konveksi.
Ex : udara yang berdekatan dengan badan akan menjadi hangat
Efek ini jg dapat dilihat jika air dipanaskan dalam ketel listrik
atau panci sehingga pergerakan air dapat terlihat.
d. Evaporisasi
adalah pemindahan panas yang terjadi melalui proses
penguapan.
Ex : pernapasan dan respiration dari kulit.
keringat meningkatkan pengeluaran panas tubuh
4. PROSEDUR PEMERIKSAAN
Pengukuran suhu oral dianggap paling mudah dan aman, namun
kurang akurat. Penggunaan sering dilakukan pada :
a. Anak
b. Pasien dengan radang mulut
c. Pasien yang bernapas dengan mulut atau menggunakan
alat bantu napas.
Tujuan :
Mengetahui suhu tubuh klien untuk menentukan tindakan
keperawatan dan membantu menegakkan diagnostik
Persiapan alat :
Baki berisi :
Termometer air raksa/digital siap pakai.
Bengkok
Kom berisi desinfektan,air bersih larutan sabun
Kain kasa atau kertas tissu dalam tempatnya
Handshoen
Buku catatan dan alat tulis
Prosedur Pelaksanaan :
Persiapan Alat :
Prosedur Pelaksananaan
Tujuan :
Mengetahui suhu tubuh klien untuk menentukan tindakan
keperawatan dan membantu menegakkan diagnostik
Persiapan alat :
Baki berisi :
Termometer air raksa/digital siap pakai.
Bengkok
Kom berisi desinfektan,air bersih larutan sabun
Kain kasa atau kertas tissu dalam tempatnya
Handshoen
Buku catatan dan alat tulis
Prosedur Pelaksanaan :
2. PEMERIKSAAN NADI
1. LANDASAN TEORI
2. PENGERTIAN
Denyut nadi erat kaitannya dengan sistem Kardio
vaskuler.Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang
dirasakan dari proses pemompaan jantung. Jantung terletak di
dalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks), diantara
kedua paru.Atas ICS 2, garis sternum, ICS 4 dan garis axila
anterior
Denyut nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah didalam
pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung.
b. Ruang-ruang jantung
Atrium kanan
Atrium kiri
Ventrikel kanan
Ventrikel kiri
GAMBAR JANTUNG
Macam-Macam Sirkulasi
1. Sirkulasi Pulmonalal
2. Sirkulasi Sistemik
a. Arteri radialis
Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba
diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah
dan sering dipakai secara rutin
b. Arteri Brankialis
Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di
lipatan siku (fossa antekubital). Digunakan untuk mengukur
tekanan darah dan kasus cardiac arrest pada infant
c. Arteri Karotid
Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat
arteri karotid berjalan diantara trakea dan otot
sternokleidomastoideus. Sering digunakan untuk bayi, kasus
cardiac arrest dan untuk memantau sirkulasi darah ke otak
d. arteri poplitea
terletak pada belakang lutut
e. arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki
Prosedur perhitungan :
hitung nadi selama 1 menit
bila perhitungan selama 15 detik maka dikalikan 4 (empat)
bila perhitungan selama 30 menit maka dikalikan 2 (dua)
perhitungan perkalian hanya dilakukan pada frekuensi nadi yang
teratur
Faktor yg mempengaruhi TD :
1. Tolakan perifer
2. Gerakanmemompa oleh jantung
3. Volume darah
4. Kekentalan darah
5. Latihan fisik
6. Posisi tubuh
7. Makanan, minuman n obat – obatan
8. Lingkungan
9. Emosi
Lokasi pemeriksaan :
Lengan,sebaiknya lengan kiri karena dekat dengan jantung dan
hindari penempatan manset pd lengan yg terpasang infus,
terpasang shun arterivena, lenan yg mengalami fistula, trauma
dan tertutup gip/balutan
Pergelangan kaki bagian atas
b. selang penghubung
c. bel n diafragma
4. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
1. LANDASAN TEORI :
Seseorang dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (O2)
dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) melalui sistim
pernapasan. Bernapas dapat dalam dan dapat pula dangkal.
Pernapasan yang dalam akan mempunyai volume udara yang
besar, baik pada waktu tarik napas/ inspirasi/ inhalasi atau
pada waktu mengeluarkan napas/ ekspirasi/ekshalasi.
Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara akan
mengecil.
2. PENGERTIAN
a. Pernapasan adl suatu pross kluar dan masukny udara
dalam paru-paru yang disertai dengan suatu keadaan
pertukaran gas O2 dengan CO2
b. Pernapasan luar adl proses penyerapan O2 dan
pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan
c. Pernapasan dlm adalah proses pertukaran gas antara
jaringan dengan cairan sekitarnya
PENGELOLAAN AIRWAY
a. Sumbatan pangkal lidah
- chin lift
- jaw thrust
- jalan napas oropharynx
- jalan napas nasopharynx
- intubasi trachea/LMA
b. Bersihkan cairan (suction)
c. Airway surgical : jet insuflation, cricothyroidotomi
5. ANATOMI FISIOLOGI
Anatomi : Hidung.Faring,Laring trakea,Bronkus,Bronkeulus
Alveoli Paru – paru
Saluran Nafas Atas
1. Hidung
Terdiri atas bagian eksternal dan internal
• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh
tulang hidung dan kartilago
• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang
dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh
pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang
sangat banyak mengandung vaskular yang disebut
mukosa hidung
• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet
yang mensekresi lendir secara terus menerus dan
bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke
n dan dari paru-paru
• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan
melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup
ke dalam paru-paru
• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori
(penghidu) karena reseptor olfaktori terletak dalam
mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan
pertambahan usia
2. Faring
• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba
yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke
laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring),
oral (orofaring), dan laring (laringofaring)
3. Laring
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel
kartilago yang menghubungkan faring dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
1. Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi
ostium ke arah laring selama menelan
2. Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
3. Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea,
sebagian dari kartilago
membentuk jakun (Adam’s
apple)
4. Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago
yang komplit dalam laring (terletak di bawah
kartilago tiroid)
5. Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita
suara dengan kartilago tiroid
6. Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan
otot yang menghasilkan bunyi suara (pita
suara melekat pada lumen laring)
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan
terjadinya vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari
obstruksi benda asing dan memudahkan batu
4. Trakea
• Disebut juga batang tenggorok
• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang
disebut karina
bronkus segmental
• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi
bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan
ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
2. Bronkiolus
• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi
bronkiolus
• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang
memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak
terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
3. Bronkiolus Terminalis
• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi
bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai
kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus
respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran
transisional antara jalan napas konduksi dan
jalan udara pertukaran gas
6. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk
satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang
membentuk dinding alveoli
Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara
metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu
fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan
mencegah alveolar agar tidak kolaps)
Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang
PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi
jantung dan beberapa pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura
interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen
sesuai dengan segmen bronkusnya
PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan
elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
• Dintara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis
pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua
permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk
mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan
atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru
FISIOLOGI PERNAPASAN
Udara masuk kedalam rongga hidung, udara tersaring,
dihangatkan dan dilembapkan.pertikel-partikel debu yang kasar dapat
disaring oleh bulu-bulu hidung yang terdapat dalam lubang hidung
sedangkan pertikel halus akan terjerat dalam lapisan mukus sehingga
udara yg xmpe paring bbs debu n brsuhu mndekti shu tubh serta dg
klebabn 100 %. udara yg tlah mencapai trakea dan bila msh
mengandung partikel debu akan dTangkap oleh sekret2 dalnjutnya akan
dTeruskan kedalam paru2 dan melalui pembluh alveoli O2 dan CO2 tertukar
dan terjadilah proses pernapasan.
2. Lingkungan
Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi
oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2,
sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu.
Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki
laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga
kedalaman pernapasan yang meningkat.
Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan
tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat
sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada
lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi
pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan
darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung
sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL SUMARNI, S.KEP
23
3. Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman
pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay
oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu
pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi
penyakit paru.
4. Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan
pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada
sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya
pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-
penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai
efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh
kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah
anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen
dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi
transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.
5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan
kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan
dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat
narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan
kedalaman pernapasan.
. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
3. Riwayat perkembangan
a. Neonatus : 30 – 60 x/mnt
b. Bayi : 44 x/mnt
c. Anak : 20 – 25 x/mnt
d. Dewasa : 15 – 20 x/mnt
e. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun
.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang
mengalami masalah / penyakit yang sama.
5. Riwayat sosial
Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya :
merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-
faktor alergen dll.
6. Riwayat psikologis
Disini perawat perlu mengetahui tentang :
a. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya
b. Pengaruh sakit terhadap cara hidup
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL SUMARNI, S.KEP
26
• Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi
apakah takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah
bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.
Juga perlu dikaji tekanan darah apakah hipertensi yaitu tekanan
darah arteri yang tinggi, ataukah hipotensi yaitu tekanan darah
arteri yang rendah.
Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah terjadi
anoxia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam jaringan
kurang atau tidak ada sama sekali, atau hipoxemia yaitu suatu
keadaan dengan jumlah oksigen dalam darah kurang, atau hipoxia
yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam jaringan otak
akibat kelainan internal atau eksternal, atau cianosis yaitu warna
kebiru-biruan pada mukosa membran, kuku atau kulit akibat
deoksigenasi yang berlebihan dari Hb, ataukah clubbing finger
yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen
dalam waktu yang lama.
Palpasi :
Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan,
massa, peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.
Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui
sistem bronkhopulmonal selama seseorang berbicara. Normalnya
getaran lebih terasa pada apeks paru dan dinding dada kanan
karena bronkhus kanan lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa
karena suara pria besar
Tekhniknya
3. Postural drainage
Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat
membantu di dalam pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang
bersarang di dalam bronkhus dan trakhea, dengan maksud supaya dapat
membatukkan atau dihisap sekresinya.
Biasanya dilakukan 2 – 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur /
istirahat.
Tekniknya :
Tujuannya :
• Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga
pleura atau rongga thoraks dan rongga mediastinum
• Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi
normal kardiorespirasi pada pasien pasca operasi, trauma
Tipenya :
a. The single bottle water seal system
b. The two bottle water
c. The three bottle water
METODE PERHITUNGAN
Satu pernapasan adl satu kali menghirup napas dan satu kali
mengeluarkan napas (satu kali gerakan nak turun)
Pernapasan dihitung selama 30 detik lalu dikalikan 2 untuk
mendapatkan frekuensi pernapasantiap menit, pada keadaan normal
mungkin pernapasan hanya dihitung selama 15 detik lalu hasilx dikalikan 4
PEMERIKSAAN BIOMETRIAKA
1. Pemeriksaan BB
2. Permeiksaan TB
Ket :
K = < 18,5 kg N = 18,5 – 24 kg OR =24 – 27 kg OS = 27 – 30 kg OB =
> 30 kg
4. Pemeriksaan elasitas kulit
Elastisitas kulit atau turgor menggambarkan keadaan
keseimbangan cairan tubuh . secara sederhana dengan
melakukan pemeriksaan turgor kulit . dapat diketahui derajat
kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ).
PEMERKSAAN NEOROLOGI
1. Fungsi selebral
2. Fungsi nervus cranial
3. Fungsi motorik
4. Fungsi sensorik
5. Refleks
1. Fungsi selebral :
Keadaan umum, tingkt ksadran yg umumx dKembngakan dg Glasgow
coma scala (GCS) :
1. Drajat kesadaran :
a. Sadar : dpt brerorientasi dan berkomunikasi
b. Somnolen : dpt dGugah dg berbagai stimulasi,breaksi
scara M/V kmudian tertidur lagi, glisah/tnang
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL SUMARNI, S.KEP
36
2. Kualitas kesadaran :
a. Compos mentis (CM) : breaksi secara adekuat
b. Abstensia drowsy (ksadaran tumpul) : tdk tidur n tdk bgitu
waspada, perhatian terhadap skeliling brkurang, cendrung
mengantuk
c. Confused (bingung) : disorientasi tempa, waktu, orang
d. Delerium : mental dan kacau, halusinasi
e. Apatis : tdk tidur, acuh tak acuh,tdk bicara, pandangn
hampa
7. Fungsi motorik :
Otot
ukuran otot : atropi/hipertropi
tonus : kekejangan, kekakuan, kelemahan
kekuatan : fleksi, ekstensi,abduksi, adduksi.
Gait (keseimbangan) : dgn rombergs tes
8. Fungsi sensorik :
# Tes :
nyeri
suhu
raba halus
gerak
getar
tekan
refered pain (cubit)
9. Fungsi refleks :
reflek superfisial
reflek gluteal (pantat)/panggul
carax : goreskn/tusukan daerah gluteal
respon : gerakn reflek torik otot gluteal ipsi lateral
Reflek tendon/periosteum
reflek patela cara : ketuk pd tendon patella
respon : plantar fleksi cz kontraksi m.Quadrisep
femoris
Reflek patologis
a. babinsky
cara : penggoresan tlapak kki bagian lateral dr posterior ke
anterior
a. A. gordo
cara : penekanan betis secara keras
respon : spt babinsky
b. Rossolimo
cara :mengetukkan pd tlapk kaki
respon : fleksi jari2 kki pd sendi interfalangeal
c. Hoffman
cara : menggoreskn pd kuku jari tangan px
e. palmo-mental refleks
cara : goreskn ujung pena pd tlapak tangan
respon : kontraksi otot mntalis