Anda di halaman 1dari 5

1.

PENGERTIAN SUHU TUBUH


2. FISIOLOGIS SUHU
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU 
4. MACAM-MACAM PERPINDAHAN SUHU
5. CARA MELAKUKAN PENGUKURAN SUHU
6. CARA  MENDOKUMENTASIKAN HASIL PENGUKURAN SUHU
7. CARA MMBERIKAN KOMPRES (SOP KOMPRES)

1. Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan menggunakan thermometer.

2. Termoregulasi adalah suatu system dalam mengontrol suhu dalam tubuh.

Suhu normal tubuh berada pada kisaran 37 derajat celcius. Dimana suhu tersebut sangat baik
bagi kerja enzim mencapai optimal. Contoh saat suhu tubuh sedang meningkat. Kemudian sinyal
suhu akan disampaikan ke hipotalamus, lalu dkirim ke jaringan darah yang beredar ke area kulit
sehingga menyebabkan kulit mengeluarkan cairan berupa keringat, ketika proses hingga
mengeluarkan keringat itulah tanda suhu tubuh dapat terjaga (normal), yaitu dari suhu meningkat
menjadi turun untuk kembali normal. Begitu juga proses menjaga tubuh agar tetap hangat saat
suhu didalam tubuh sedang dingin.

3. aktivitas fisik, sistem metabolisme tubuh, kondisi kesehatan, umur, jenis kelamin.

-Semakin banyak aktivitas semakin naik suhu tubuh/keringetan.

-Bayi: suhu belum sempurna mudah hiperterm, lansia: suhu lebih rendah, dewasa: suhu
sempurna (normal).

-jenis kelamin, wanita masa ovulasi suhu tubuh turun sebesar 0,2 derajat celcius dan ketika usai
haid suhu tubuh meningkat hingga 0,6 derajat celcius.

-sistem metabolisme tubuh, laki laki mengunakan energy lebih banyak dari perempuan sehingga
system metabolismenya tinggi maka suhu menjadi meningkat. Orang yang puasa metabolisme
turun suhu tubuh turun, orang yang banyak makan metabolisme naik suhu juga naik.

-kondisi kesehatan jika demam suhu meningkat, dll


4. macam-macam perpindahan kalor seperti konduksi, konveksi, dan radiasi.

-Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang partikelnya tidak ikut mengalami
perpindahan. Contoh: panas yang merambat ke wajan sehingga masakan matang.

-Konveksi adalah perpindahan kalor yang partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat
untuk mencapai kesetaraan suhu didalamnya. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas
(udara/angin). Contoh: Gerakan naik dan turun kacang hijau ketika direbus.

-Radiasi adalah Perpindahan kalor tanpa zat perantara. Radiasi biasanya disertai cahaya. Contoh:
Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.

5. Cara melakukan pengaturan suhu

Tujuan pengukuran suhu tubuh adalah untuk mengetahui suhu tubuh pasien yang membantu
menentukan diagnosis penyakit dan menentukan langkah keperawatan.

Jenis termometer:

 Thermometer Digital
 Termometer cairan raksa
 Termometer oral
 Thermometer rektal (untuk anus)
 Termometr timpani (untuk telinga)
 Thermometer aksila (untuk ketiak)
 Thermometer plaster/ Thermo Gun (untuk dahi).
 Thermometer temporal (untuk dahi menggunakan sinar inframerah sehingga tidak
menyentuh kulit)

Tempat pengukuran suhu tubuh:


 Ketiak (aksila), sekitar 10-15 menit menggunakan thermometer aksila maupun raksa, dan
sekitar 10 menit menggunakan thermometer Digital.
 Dahi, sekitar 5 detik menggunakan thermometer paster/thermo gun.
 Telinga, sekitar 5 menit menggunakan thermometer timpani dan 3 menit menggunakan
thermometer digital
 Mult (oral), sekitar 5 menit menggunakan thermometer oral dan 3 menit menggunakan
thermometer digital
 Anus, sekitar 3-5 menit menggunakan thermometer rektal.

Karakteristik suhu tubuh

1. Normal : 360 – 37,60C


2. Hipotermia : <360C
3. Hipertermia : >37,60C

SOP Pengukuran Suhu Tubuh

Persiapan alat dan bahan:

1. APD (Alat Pelindung Diri) seperti handscoon, masker, dan afron (celemek)
2. Termometer
3. Bengkok
4. Alcohol swab
5. Tissue
6. Catetan dokumentasi dan pulpen

SOP PENGUKURAN SUHU

Tahap prainteraksi

1) Lakukan verifikasi program prosedur pengobatan pasien


1) Cuci tangan dan Memakai alat pelindung diri
2) Dekatkan akat didekat klien dengan benar dan tepat agar memudahkan proses tindakan.
Tahap Orientasi
1. Beri salam kepada pasien, mempertahankan sikap dan kontak mata dengan pasien,
perkenalkan diri, dan identifikasi pasien
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakn pada klien / keluarga
1) Tanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum tindakan prosedur
dilaksanakanBeri salam kepada pasien, mempertahankan sikap dan kontak mata
dengan pasien, perkenalkan diri, dan identifikasi pasien
2) Kontrak waktu / jelaskan prosedur kepada pasien

Tahap Kerja

1) Cuci tangan
2) Pakai APD
3) Dekatkan alat di sisi tempat tidur pasien
4) Pasang sampiran/hordeng untuk menjaga privacy klien
5) Atur posisi pasien dan atur posisi tempat tidur seperti sedang duduk.
6) Meminta izin pasien menempatkan thermometer ke tubuhnya
7) Bersihkan ujung thermometer yang akan digunakan dengan alcohol swab
8) Tentukan letak tubuh yang akan dipasang thermometer, jika di aksila bersihkan
aksila dengan tissue dengan cairan alcohol.
9) Letakkan termometer pada tubuh. Jika di aksila, letakkan di tengah aksila pasien dan
lengan dilipatkan di dada
10) Tunggu sesuai durasi dari setiap thermometer yang digunakan, ambil termometer dan
baca hasilnya
11) Evaluasi subjektif dan objektif, Tanyakan kenyamanan dan kondisi pasien setelah di
letakkan termometer
12) Catat hasil pada buku catetan askep
13) Bersihkan termometer dengan alkcohol swab
14) Letakkan kembali termometer pada tempatnya
15) Cuci tangan dan lepas APD

Tahap terminasi
1) Evaluasi subjektif dan objektif, Tanyakan kenyamanan dan kondisi pasien setelah di
letakkan thermometer. Catat hasil pada buku catetan askep.
2) Berpamitan dengan klien / keluarga
3) Bereskan alat yang teah digunakan
4) Cuci tangan
5) Catat kegiatan dalam dokumentasi lembar asuhan keperawatan

7. Cara mendokumentasikan hasil pengukuran suhu


 Catat hasil observasi subjektif dan objektif dan sampaikan kepada klien
 Cantumkan hari tanggal, waktu, dan nama perawat yang melakukan tindakan

Anda mungkin juga menyukai