Anda di halaman 1dari 2

Nama : Laila Nur Hafizah

NIM : 2010701072

Program Studi/ Kelas : D3 Keperawatan/A

Mata Kuliah : Ilmu Biomedik Dasar II

Sistem imun merupakan sistem yang sangat komplek dengan berbagai peran ganda dalam usaha
menjaga keseimbangan tubuh sistem imun yang bertugas mengatur keseimbangan, menggunakan
komponennya yang beredar diseluruh tubuh, supaya dapat mencapai sasaran yang jauh dari pusat
Sistem ini merupakan jaringan atau kumpulan sel yang letaknya tersebar diseluruh tubuh,
misalnya didalam sumsum tulang, kelenjar limfe, limfa, timus, sistem saluran napas, saluran
cerna dan beberapa organ lainnya (subowo,2017)

Faktor-faktor pengubah mekanisme imun seperti faktor metabolik , faktor lingkungan , faktor
gizi , faktor anatomi , faktor fisiologis , faktor umur , faktor mikroba

Fungsi Sistem Imun yaitu Sistem Pertahanan Tubuh , Memperbaiki Jaringan yang Rusak ,
Menjaga Homeostatis adalah kondisi di mana terjadi keseimbangan di dalam tubuh

Tahap Pra interaksi


1) Menyiapkan alat
2) Membaca data klien
3) Mendekatkan alat di samping pasien
Tahap Orientasi
1) Menjaga privasi klien
2) Mengucapkan salam sebagai pendekatan kepada pasien
3) memperkenalkan diri
4) Menjelaskan tujuan dan waktu lamanya tindakan
5) Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Tahap Kerja
1. cuci tangan
2. memasang APD (Celemek , Handsconn , dan masker)
3. Mengukur berat badan dan mengukur tinggi badan pasien
4. Pemeriksaan fisik tanda – tanda vital seperti tekanan darah , suhu , respirasi
5. Anjurkan/ bantu untuk melepas pakaian bagian atas
6. Pemeriksaan head to toe
 Pemeriksaan kepala dan leher
Pasien diminta membuka mulut lebar-lebar karena ingin memeriksa kondisi tenggorokan dan
amandel. Kualitas gigi dan gusi juga akan diperiksa, begitu pula kesehatan kuping, hidung
(termasuk sinus), mata, dan kelenjar getah bening.

 Pemeriksaan dada
melihat adakah kelainan pada dinding dada, penyakit kulit di area dada, serta adanya tarikan
napas yang tampak abnormal atau tidak. kemudian akan melakukan palpasi dan perkusi, atau
pemeriksaan dengan melakukan ketukan pada dada untuk mengetahui adanya cairan atau massa
pada rongga paru dan pembesaran jantung. Selanjutnya akan melakukan auskultasi atau
mendengarkan bunyi napas dan detak jantung dengan stetoskop.
 Pemeriksaan perut
Pada pemeriksaan ini menggunakan teknik menepuk-nepuk perut untuk mendeteksi ada atau
tidaknya pembengkakan hati dan cairan di lambung, mendengar suara perut dengan stetoskop,
serta menekan-nekan perut untuk mengecek munculnya rasa nyeri atau tidak.
 Pemeriksaan dermatologis
Dalam pemeriksaan dermatologis, kondisi kulit dan kuku pasien juga akan diperiksa untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyakit pada kedua bagian tubuh tersebut.
 Pemeriksaan ekstremitas
Pemeriksaan fisik head to toe ini bertujuan mendeteksi ada atau tidaknya perubahan dalam
kemampuan fisik maupun sensorik Anda. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan di bagian sendi
pada lengan maupun kaki.
7. Pakaikan kembali pakaian bagian atas
8. Rapihkan pasien
9. Lepas APD (celemek, handscoon , masker)

Tahap Terminasi
1. Buka sampiran
2. Evaluasi Respon pasien
3. Rapihkan alat
4. Mengakhiri kegiatan dan memberi salam
5. Cuci tangan
6. Dokumentasi tindakan

Anda mungkin juga menyukai