Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM HISTOLOGI

“SUHU”

OLEH :

1. NI MADE CINDI FEBRI ARYANTI (11)


2. IG A FITRI LARASATHI DINDA PUTRI (12)
3. GUSTI AGUNG AYU CITRA LESTARI (13)
4. NI KADEK VIARA DWI SEPTIA (14)
5. NI KADEK GABY YULIA GAYATRI (15)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Pujisyukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-
Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah
HISTOLOGI,ANATOMI DAN FISIOLOGI yang berjudul ”SUHU TUBUH” tepat pada
waktunya.

Meskipun kami sangat berharap agar makalah ini tidak memiliki kekurangan, tetapi
kami menyadari bahwa pengetahuan kami sangatlah terbatas baik dibidang teori maupun
meneliti, sehingga banyak kesulitan yang dihadapi dalam pembuatan makalah ini. Namun, berkat
dorongan dan petunjuk yang diberikan dari berbagai pihak, akhirnya tujuan pembuatan makalah
dapat tercapai.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, walaupun makalah ini jauh dari kata sempurna.
Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada Ibu Pembimbing mata kuliah
HISTOLOGI,ANATOMI DAN FISIOLOGI, dan kepada rekan-rekan mahasiswa.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………..………………... i
DAFTAR ISI.……………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………….………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………..……..…..…………...……… 2
1.3. Tujuan ...………...………………………………..……..…..…………..…….… 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Suhu Tubuh…………………………………………..…….……….…3
2.2. Pengertian Hipotalamus……………………………………………………………4
2.3. Pengertian Termometer…….……………...………………………………………4
2.4. Jenis-Tenis Termometer…………………………………………………………...5
2.5. Cara Pengukuran Suhu Menggunakan Termometer…………………………...….6
2.6. Faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh………...................................................7
2.7. Penyakit yang Timbul Akibat Naik atau Turunnya Suhu Tubuh…….…………...9
2.8. Cara Menurunkan Ataupun Menaikan Suhu Tubuh………………………………10
2.9. Hasil Pengamatan Naracoba Menggunakan Termometer………………………..12

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ………….……………………………………………...……………16
3.2. Saran………………………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas dari suatu benda. Benda yang
memiliki panas akan menunjukan suhu yang tinggi daripada benda dingin. Suhu juga dapat
diartikan suatu besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan


indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer
untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para
ilmuan kebingungan. Dalam hal ini hipotalamus sangat berperan penting terhadap keseimbangan
suhu tubuh manusia.

Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun
1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini
diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka
suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi
nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 - 1907)
menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air
membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C.
Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku
pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka
pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

iii
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penjelasan tentang suhu tubuh manusia ?


2. Apa yang dimaksud dengan Hipotalamus ?
3. Apa pengertian dari termometer ?
4. Apa saja jenis-jenis termometer ?
5. Bagaimana prosedur cara penggunaan/pengukuran suhu tubuh menggunakan
termometer ?
6. Faktor apa saja yang mempengaruhi suhu tubuh manusia ?
7. Penyakit apa saja yang disebabkan akibat suhu tubuh meningkat ataupun menurun ?
8. Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang terlalu tinggi
ataupun rendah ?
9. Bagaimana hasil pengamatan prosedur pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer
air raksa kepada para anggota kelompok ?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan terhadap suhu
tubuh manusia, yang dimaksud dengan Hipotalamus, penjelasan dan pengertian dari termometer,
apa saja jenis-jenis termometer, prosedur cara penggunaan termometer, faktor yang
mempengaruhi suhu tubuh manusia, penyakit apa saja yang disebabkan akibat suhu tubuh
meningkat, penyakit apa saja yang disebabkan akibat suhu tubuh menurun, dan cara yang dapat
dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang terlalu tinggi ataupun rendah

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SUHU TUBUH

Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan
thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi,
hipotermi, dan febris. Suhu tubuh kita sering kali berubah-ubah tanpa tahu sebab-sebabnya dan
mekanismenya. Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam
keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.

Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh
pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu
tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan
balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan
suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti
konstan pada 37°C. apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan
merangsang untuk melakuan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara
menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada
titik tetap.

Suhu normal anak : 36,3 - 37,7 derajat Celcius

Suhu normal bayi : 36,1 - 37,7 derajat Celcius

Suhu normal dewasa : 36,5 – 37,5 derajat celcius

v
2.2 PENGERTIAN HIPOTALAMUS

Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan pusat integrasi utama
untuk memelihara keseimbangan energy dan suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai
thermostat tubuh, dengan menerima informasi dari berbagai bagian tubuh dikulit. Penyesuaian
dikoordinasi dengan sangat rumit dalam mekanisme penambahan dan pengurangan suhu sesuai
dengan keperluan u tuk mengoreksi setiap penyimpangan suhu inti dari nilai patokan normal.
Hipotalamus mampu berespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0.01°C.

Hipotalamus terus menerus mendapat informasi mengenai suhu kulit dan suhu inti
mengelalui reseptor khusus yang peka terhadap suhu yang disebut termoreseptor (reseptor
hangat, dingin dan nyeri diperifer). Reseptor suhu sangat aktif selama perubahan temperature.
Sensasi suhu primer diadaptasi dengan sangat cepat. Suhu ini dipantau oleh termoreseptor sentral
yang terletak di hipotalamus serta disusunan syaraf pusat dan organ abdomen.

Di hipotalamus diketahui terdapat 2 ousat pengaturan suhu, yaitu diregio posterior


diaktifkan oleh suhu dingin, dan kemudian memicu reflek yang memperantarai produksi panas
dan konservasi panas. Sedang regio anterior yang diaktifkan oleh rasa hangat, memicu reflex
yang memperentarai pengurangan panas.

2.3 PENGERTIAN TERMOMETER

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan
meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

Termometer pertama sekali digagaskan oleh Galileo dengan menggunakan pemuaian gas.
Tetapi termometer yang pertama sekali dikenal adalah termometer yang dibuat oleh Academi
Del Cimento (1657-1667) di Florence. Termometer yang dikenal ini terdiri dari tabung kaca
dengan ruang ditengahnya yang diisi air raksa atau alkohol yang diberi merah.

Selain termometer raksa, berdasarkan perkembangan zaman, saat ini terdapat banyak
jenis termometer, tetapi prinsip kerja sebenarnya sama. Bisanya, kita memanfaatkan materi yang

vi
bersifat termometrik (sifat materi yang berubah terhadap temperatur). Maksudnya, apabila suhu
materi tersebut berubah, bentuk dan ukuran materi tersebut juga akan berubah. Kebanyakan
termometer menggunakan materi yang bisa memuai ketika suhunya berubah.

2.4 JENIS-JENIS TERMOMETER

1. Termometer digital

Termometer digital terbuat dari bahan plastik dan berbentuk seperti pensil. Biasanya termometer
ini menggunakan sensor panas elektronik untuk merekam suhu tubuh baik melalui mulut, ketiak,
atau dubur. Termometer digital yang digunakan untuk mengukur suhu melalui dubur, umumnya
lebih elastis.

2. Termometer digital telinga

Termometer digital telinga atau termometer timpani, merupakan termometer yang memanfaatkan
sinar inframerah untuk mengukur suhu di dalam liang telinga, tepatnya di gendang telinga
(membran timpani).

Untuk menggunakan termometer ini, Anda hanya perlu mengarahkan sensor inframerah tepat
pada lubang telinga. Namun, pastikan telinga dalam keadaan bersih karena jika terhalang kotoran
telinga, hasil pengukuran suhu bisa menjadi tidak akurat.

3. Termometer dot digital

Termometer dot digital memiliki bentuk yang mirip dot atau empeng, sehingga cocok digunakan
anak-anak yang masih memakai dot. Cara penggunaannya juga mudah. Si Kecil hanya tinggal
mengisap termometer dot selama 3 menit untuk mendapatkan hasil suhu tubuh yang akurat.

4. Termometer dahi

Termometer ini menggunakan inframerah untuk mengukur suhu pada area dahi dan arteri
temporal di pelipis. Meski dapat memberi hasil yang cepat, termometer jenis ini belum dapat
dikatakan memiliki tingkat akurasi yang setara dengan termometer digital biasa. Selain itu,
termometer dahi uga memiliki harga yang lebih mahal dibanding termometer jenis lainnya.
vii
5. Termometer air raksa

Termometer jenis ini mungkin termasuk jenis termometer yang paling sering ditemui. Berbentuk
tabung kaca yang berisi logam cair berwarna perak (air raksa). Paparan panas dari suhu tubuh
akan meningkatkan tinggi air raksa dalam tabung hingga mencapai titik yang menandakan suhu
tubuh.

2.5. PROSEDUR DAN CARA PENGUKURAN SUHU TUBUH DENGAN MENGGUNAKAN


TERMOMETER

Ada 3 cara untuk mengukur suhu tubuh, yaitu: melalui dubur, mulut dan di bawah ketiak.
Yang perlu diingat adalah suhu yang diukur melalui dubur lebih tinggi 0,5 derajat celcius
dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Suhu yang diukur di bawah ketiak lebih rendah
0,5 derajat celcius dibandingkan suhu yang diukur melalui mulut. Cara yang mana saja dapat
digunakan sesuai situasi dan kondisi yang mungkin. Yang penting saat berkonsultasi dengan
dokter jangan lupa disebutkan bagaimana cara mengukur suhu tubuhnya.

a).        Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui dubur (untuk bayi) :

1.    Beri jeli atau pelumas pada ujung termometer.

2.    Baringkan bayi dalam posisi tengkurap.

3.    Masukkan ujung termometer ke dalam dubur bayi kurang lebih sedalam 3,5 cm.

4.    Diamkan selama 3 menit, bayi tetap dalam posisi tengkurap.

5.    Keluarkan termometer dari dubur bayi dan bacalah hasilnya.

b).       Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh melalui mulut :

1.    Letakkan ujung termometer di bawah lidah.

2.    Tutup mulut selama 3 menit.

3.    Keluarkan termometer dari mulut dan bacalah hasilnya.

viii
c).        Langkah-langkah untuk mengukur suhu tubuh di bawah ketiak :

1.    Letakkan termometer di bawah ketiak dengan posisi lengan ke arah bawah.

2.    Silangkan lengan di depan dada.

3.    Tunggu sekitar 5 menit.

4.    Keluarkan dan baca hasilnya.

2.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH MANUSIA

Setiap saat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal tersebut dapat dipengaruhi
oleh berbagai factor yaitu :

1.    Exercise:

Semakin beratnya exercise maka suhunya akan meningkat 15 x, sedangkan pada atlet dapat
meningkat menjadi 20 x dari basal ratenya.

2.    Hormon:

Thyroid (Thyroxine dan Triiodothyronine) adalah pengatur pengatur utama basal metabolisme
rate. Hormon lain adalah testoteron, insulin, dan hormon pertumbuhan dapat meningkatkan
metabolisme rate 5-15%.

3.    Sistem syaraf:

Selama exercise atau situasi penuh stress, bagian simpatis dari system syaraf otonom
terstimulasi. Neuron-neuron postganglionik melepaskan norepinephrine (NE) dan juga
merangsang pelepasan hormon epinephrine dan norephinephrine (NE) oleh medulla adrenal
sehingga meningkatkan metabolisme rate dari sel tubuh.

4.    Suhu tubuh:

Meningkatnya suhu tubuh dapat meningkatkan metabolisme rate, setiap peningkatan 1 % suhu
tubuh inti akan meningkatkan kecepatan reaksi biokimia 10 %.

ix
5.    Asupan makanan:

Makanan dapat meningkatkan 10 – 20 % metabolisme rate terutama intake tinggi protein.

6.    Berbagai macam factor seperti:

Gender, iklim dan status malnutrisi.

7.    Usia:

Pertumbuhan bayi memasuki masa anak-anak. regulasi suhu akan normal setelah anak
mencapai pubertas. Pada lansia sensitif terhadap suhu yang ekstrem akibat turunnya mekanisme
control suhu (terutama kontrol vasomotor), penurunan jumlah jaringan subkutan, penurunan
aktivitas kelenjar keringat, penurunan metabolism

8.    Olahraga:

Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan metabolisme lemak dan
karbohidrat.

9.    Kadar Hormon:

Suhu tubuh wanita lebih fluktuatif dibandingkan pria

Irama sirkardian suhu tubuh:

Berubah secara normal 0,5-1 derajat Celcius selama periode 24 jam.suhu tubuh rendah antara
pukul 01:00 dan 04:00 dini hari.

11.  Stres:

stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan persyarafan

12.  Lingkungan:

Mekanisme kontrol suhu tubuh akan dipengaruhi oleh suku disekitar. Walaupun terjadi
perubahan suhu tubuh, tetapi tubuh mempunyai mekanisme homeostasis yang dapat
dipertahankan dalam rentang normal. Suhu tubuh yang normal adalah mendekati suhu tubuh inti
yaitu sekitar 37 0 C. suhu tubuh manusia mengalami fluktuasi sebesar 0,5 – 0,7 0 C, suhu

x
terendah pada malam hari dan suhu tertinggi pada siang hari. Panas yang diproduksikan harus
sesuai dengan panas yang hilang. 

2.7 PENYAKIT YANG DIAKIBATKAN OLEH MENINGKAT ATAU MENURUNNYA


SUHU TUBUH

1. Demam

Demam bisa terjadi disebabkan karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu untuk
memertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas sehingga mengakibatkan suhu
dalam tubuh menjadi tidak normal.

Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting. Peningkatan ringan suhu sampai 39°C
meningkatkan sistem imun tubuh. Demam juga meruapakan bentuk pertarungan akibat infeksi
karena virus menstimulasi interferon (substansi yang bersifat melawan virus).

Pola demam berbeda bergantung pada pirogen. Peningkatan dan penurunan jumlah pirogen
berakibat puncak demam dan turun dalam waktu yang berbeda.

Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah. Metabolisme tubuh
meningkat 7% untuk setiap derajat kenaikan suhu. Frekuensi jantung dan pernapasan meningkat
untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh terhadap nutrient. Metabolisme yang meningkat
menggunakan energi yang memproduksi panas tambahan.

2. Hipertermia

Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk
meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas.

Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat memengaruhi mekanisme pengeluaran
panas. Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan dimana tidak dapat mengontrol produksi
panas yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-obatan anastetik tertentu.

xi
3. Hipotermia

Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin memengaruhi kemampuan


tubuh untuk memproduksi panas sehingga akan mengakibatakan hipotermia. Hipotermia
diklasifikasikan  melalui pengukuran suhu inti:

Ringan: 33°-36°.

Sedang: 30°-33°.

Berat: 27°-30°.

Sangat berat: <30°.

Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama beberapa
jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C, orang yang mengalami hipotermia mengalami
gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan tidak mampu menilai.

Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°c, frekuensi jantung, pernapasan, dan tekanan darah turun.
Jika hipotermia terus berlangsung, disritmia jantung akan berlangsung, kehilangan kesadaran,
dan tidak responsif terhadap stimulus nyeri.

4. Kelelahan Akibat Panas

Kelelahan akibat panas terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan.
Disebabkan oleh lingkungan yang terlalu panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah
hal yang umum selama kelelahan akibat panas.

5. Heat Stroke

Lingkungan dengan suhu tinggi dapat memengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini
disebut heat stroke. Penderita heat stroke tidak berkeringat karena kehilangan elektrolit sangat
berat dan malfungsi hipotalamus. Heat stroke dengan suhu yang lebih besar dari 40,5°C
mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari semua organ tubuh.

xii
2.8 CARA MENURUNKAN ATAUPUN MENAIKAN SUHU TUBUH

1. Cara menaikan suhu tubuh


a) Contohnya saat tubuh kedinginan, suhu tubuh menjadi menurun, cara mengembalikan
suhu tubuh yang menurun dapat dilakukan dengan cara berada pada sesuatu yang hangat
seperti api unggun.
b) Mengenakan baju yang tebal dan panjang agar tubuh menjadi hangat dan tidak
kedinginan.
c) Menggunakan selimut yang tebal.

2. Cara menurunkan suhu tubuh yang tinggi


a) Kenakan pakaian longgar, ringan, dan berwarna lembut. Jika memungkinkan, lepaskan
beberapa lapis pakaian. Kain yang ringan seperti sutra, sifon, katun tipis, dan linen
merupakan pilihan terbaik untuk panas ekstrem. Selain itu, cobalah memakai pakaian
putih dan warna lembut lain yang dapat membantu mengalahkan panas dengan
memantulkan sinar matahari
b) Duduklah di depan kipas angin atau AC. Jika memungkinkan, cari tempat dengan
penyejuk udara. Jika tidak ada AC di rumah, cobalah pergi ke toko swalayan, bioskop,
atau rumah teman. Paling tidak, duduklah di depan kipas angin untuk menyejukkan
tubuh.
c) Jika hanya ada kipas angin, cobalah melembapkan kulit lebih dahulu sebelum menikmati
angin. Air di kulit akan terasa menyenangkan dan sejuk ketika menguap.
d) Cobalah teknik relaksasi. Duduklah dengan nyaman dan tarik napas pelan dan dalam.
Ketika menarik napas, hitung sampai 4, kemudian tahan napas sambil menghitung
sampai 7, dan embuskan selama 8 hitungan. Lakukan latihan pernapasan terkontrol
selama paling tidak 10 sampai 15 menit untuk menurunkan detak jantung dan suhu tubuh.
Jika bisa membantu, putar musik merilekskan atau rekaman suara alam yang
menenangkan, seperti suara ombak memecah atau suara paus (humpback whale song).
Teknik relaksasi dapat membantu menyejukkan tubuh jika Anda mengalami serangan
panas menjelang menopause (hot flash)
e) Perbanyak minum cairan, baik air putih ataupun jus buah.

xiii
f) Perbanyak makan buah-buahan yang mengandung air, seperti semangka, melon,
mentimun, buah pir, apel, dan sebagainya.
g) Kompres dengan handuk yang dibasahi dengan air hangat, dapat dilatakkan di kening
ataupun di ketiak.
h) Atur udara ruangan sehingga alirannya lancar.
i) Beristirahat dengan menghindari aktifitas fisik yang berat.
j) Mengompres dahi dengan air hangat (tidak terlalu hangat ataupun dingin) saat tubuh
demam.
k) Mengonsumsi obat parasetamol yang terbukti dapat menurunkan demam pada tubuh.

2..9 HASIL PENGAMATAN PROSEDUR PENGUKURAN SUHU TUBUH


MENGGUNAKAN TERMOMETER AIR RAKSA KEPADA PARA ANGGOTA KELOMPOK

 Perlengkapan :

Alat tulis (buku, pulpen)

Termometer air raksa

Prosedur Kerja Pengamatan Suhu Tubuh Pada Masing-Masing Naracoba :

1) Mempersiapkan perlengkapan pengamatan dan percobaan seperti termometer untuk


mengukur suhu tubuh naracoba, alat tulis seperti pulpen dan buku tulis untuk mencatat
hasil pengamatan suhu tubuh naracoba
2) Sebelum menggunakan termometer, bersihkan ujungnya yang berisi air raksa dengan
pembesih alkohol
3) Menyiapkan naracoba (bisa dalam keadaan duduk atau tiduran) Sebelum menjepitkan
termometer pada naracoba, pastikan terlebih dahulu air raksa termometer berada pada
angka air raksa di reservoir atau di bawah 35°C. Bila tidak di reservoir, kibaskan ujung
yang tidak berair raksa.
4) Tahan sekitar 3-5 menit atau sampai air raksa tidak bergerak lagi.
5) Amati berapa suhu tubuh naracoba

xiv
6) Setelah pemakaian, jangan lupa membersihkan kembali termometer dengan pembersih
beralkohol

Hasil Pengamatan Suhu Tubuh Masing-Masing Anggota Kelompok :

Hasil pengamatan pada naracoba 1 :

(NI MADE CINDI FEBRI ARYANTI)

Suhu Tubuh Keterangan


37°C Suhu tubuh normal (bisa dikatakan suhu normal karena suhu normal
tidak selalu berada pada 37°C)
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang demam seperti
saat kulit disentuh tidak terasa panas yang berlebihan, kulit tidak
terlihat kemerahan dan naracoba tidak merasa lemas ataupun pusing
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang terkena hipotermia
seperti saat tubuh disentuh tidak terasa dingin namun terasa hangat
dan bibir tidak terlihat kebiruan pucat

Hasil pengamatan pada naracoba 2 :

( IG A FITRI LARASATHI DINDA PUTRI )

Suhu Tubuh Keterangan


37°C Suhu tubuh normal (bisa dikatakan suhu normal karena suhu normal
tidak selalu berada pada 37°C)
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang demam seperti saat
kulit disentuh tidak terasa panas yang berlebihan, kulit tidak terlihat
kemerahan dan naracoba tidak merasa lemas ataupun pusing
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang terkena hipotermia
seperti saat tubuh disentuh tidak terasa dingin namun terasa hangat dan
bibir tidak terlihat kebiruan pucat

Hasil pengamatan pada naracoba 3 :

( GUSTI AGUNG AYU CITRA LESTARI )

xv
Suhu Tubuh Keterangan
36,5°C Suhu tubuh normal (bisa dikatakan suhu normal karena suhu normal
tidak selalu berada pada 37°C)
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang demam seperti saat
kulit disentuh tidak terasa panas yang berlebihan, kulit tidak terlihat
kemerahan dan naracoba tidak merasa lemas ataupun pusing
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang terkena hipotermia
seperti saat tubuh disentuh tidak terasa dingin namun terasa hangat dan
bibir tidak terlihat kebiruan pucat

Hasil pengamatan pada naracoba 4 :

( NI KADEK VIARA DWI SEPTIA )

Suhu Tubuh Keterangan


37°C Suhu tubuh normal (bisa dikatakan suhu normal karena suhu normal
tidak selalu berada pada 37°C)
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang demam seperti saat
kulit disentuh tidak terasa panas yang berlebihan, kulit tidak terlihat
kemerahan dan naracoba tidak merasa lemas ataupun pusing
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang terkena hipotermia
seperti saat tubuh disentuh tidak terasa dingin namun terasa hangat dan
bibir tidak terlihat kebiruan pucat

Hasil pengamatan pada naracoba 5 :

( NI KADEK GABY YULIA GAYATRI )

Suhu Tubuh Keterangan

xvi
36,5°C Suhu tubuh normal (bisa dikatakan suhu normal karena suhu normal
tidak selalu berada pada 37°C)
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang demam seperti saat
kulit disentuh tidak terasa panas yang berlebihan, kulit tidak terlihat
kemerahan dan naracoba tidak merasa lemas ataupun pusing
Tubuh juga tidak menunjukan tanda-tanda sedang terkena hipotermia
seperti saat tubuh disentuh tidak terasa dingin namun terasa hangat dan
bibir tidak terlihat kebiruan pucat

Kesimpulan :

Dari hasil pengamatan dari naracoba 1 sampai 5 dapat disimpulkan bahwa suhu semua
naracoba normal, namun tidak semua suhu tubuh naracoba berada pada suhu 37°C karena suhu
normal tubuh manusia tidak selalu berada pada suhu 37°C (suhu tubuh yang normal bisa berada
di antara 36,5-37,2°C). Pada masing-masing suhu naracoba 1 sampai 5 juga tidak menunjukan
gejala penyakit demam, ataupun hipotermia.

xvii
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan termometer
yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi,
dan febris. Pengeluaran panas (heat loss) dari tubuh ke lingkungan atau sebaliknya berlangsung
secara fisika. Permukaan tubuh dapat kehilangan panas melalui pertukaran panas secara radiasi,
konduksi, konveksi, dan evaporasi air. Alat penerima rangsang disebut reseptor, sedangkan alat
penghasil tanggapan disebut efektor. Suhu tubuh dipengaruhi oleh exercize, hormon, sistem
saraf, asupan makanan, gender iklim (lingkungan), usia,aktivitas otot dan stress. 

3.2 SARAN

Sebaiknya kita selalu menerapkan cara hidup sehat,agar tubuh kita selalu sehat dan tidak
mengganggu aktivitas kita sehari-hari,agar suhu tubuh selalu dalam keadaan normal dan dapat
menyesuaikan dengn kondisi lingkungan sekitar kita.

xviii
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengertianku.net/2015/07/pengertian-suhu-dan-termometer-serta-jenis-jenisnya.html

http://achmaddhofir05.blogspot.com/2014/08/makalah-pengukuran-suhu-termometer.html

https://www.alodokter.com/memahami-suhu-tubuh

https://www.alodokter.com/berbagai-jenis-termometer-dan-cara-mengukur-suhu-dengan-tepat

https://hellosehat.com/hidup-sehat/cara-pakai-dan-jenis-termometer/

https://www.deherba.com/beberapa-penyakit-disebabkan-adanya-perubahan-suhu-tubuh.html

https://www.alodokter.com/kompres-demam-bukan-penanganan-utama-saat-suhu-tubuh-
meningkat

https://www.alodokter.com/memahami-suhu-tubuh

xix

Anda mungkin juga menyukai