Anda di halaman 1dari 6

Praktikum 1

Pengaruh Berbagai Penutup Terhadap Penguapan


I. JUDUL
Pengaruh Berbagai Penutup Terhadap Penguapan
II. TUJUAN
Mengetahui pengaruh berbagai penutup kaim dan lemak terhadap penyimpanan panas saat
mekanisme kehilangan panas.
III. LANDASAN TEORI
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi
setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk
mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu
tubuh.
Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan
oleh pusat pengaturan suhu hipotalamus. Apabila pusat temperature hipotalamus
mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan
serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi
panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Suhu tubuh diatur dengan mengimbangi produksi panas terhadap kehilangan panas yang
terjadi. Bila laju pembentukan panas dalam tubuh lebih besar daripada laju hilangnya
panas, timbul panas dalam tubuh dan suhu tubuh meningkat. Sebaliknya, nila kehilangan
panas lebih besar, panas tubuh dan suhu tubuh menurun.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Thermometer air
2. Gelas ukuran 200 ml 3 buah
3. Minyak goreng 50 ml
4. Kain wool untuk penutup gelas
5. Kain tipis dari katun penutup gelas
6. Panic berisi air dan kompor
V. CARA KERJA
1. Panaskan 500 ml air mendidih
2. Masukkan kedalam 3 gelas dengan masing-masing berisi ⅔ bagian gelas
3. Gelas 1 ditutup menggunakan kain katun tipis
4. Gelas 2 ditutup dengan kain wool
5. Gelas 3 ditambah minyak goreng 50 ml
6. Ukur suhu masing-masing gelas setiap 15 menit selama 2 jam dan catatlah
hasilnya
VI. TABEL PENGAMATAN
1. Gelas 1: Ditutup kain katun

Waktu Suhu

2. Gelas 2: ditutup kain wool

Waktu Suhu

3. Gelas 3: ditambah minyak 50 ml

Waktu Suhu
Praktikum 2
Pengaturan Suhu Endoterm
I. JUDUL
Pengaturan suhu endoterm
II. TUJUAN
Mempelajari kemampuan organisme endoterm (homoiterm) dalam mempertahankan panas
tubuh manusia.
III. LANDASAN TEORI
Proses transfer energi di dalam tubuh menyebabkan terjadinya transfer panas.
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekresi adalah
elemen-elemen homeostasis, utamanya pada manusia. Dalam termoregulasi, dikenal istilah
eksoterm, dan endoterm yang mendasarkan pada sumber panas yang diperoleh oleh tubuh.
Manusia mendapatkan sumber panas yang berasal dari dalam tubuh sehingga disebut
sebagai endoterm. Suhu tubuh manusia memiliki kemampuan mempertahankan konstan
37o ± 0,5o yang diatur oleh hipotalamus dan mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu
lingkungan. Bila suhu lingkungan dingin,, maka tubuh melakukan mekanisme peningkatan
laju metabolisme melalui perubahan-perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya
sehingga dihasilkan produksi panas optimal. Sedangkan bila suhu lingkungan panas, maka
tubuh melakukan mekanisme pengurangan produksi panas melalui proses pengeluaran
cairan tubuh agar terjaga keseimbangan suhu endoterm.
Kontrol keseimbangan suhu tubuh manusia dilakukan dengan menyeimbangkan antara
Heat Production (panas terproduksi) dan Heat Loss (panas yang hilang). Umumnya, ketika
laju panas terproduksi di dalam tubuh besar dibandingkan panas yang hilang, panas
terakumulasi di dalam tubuh dan meningkatkan suhu tubuh. Sebaliknya, apabila laju
hilangnya panas lebih besar, maka akan terjadi penurunan panas serta suhu tubuh. Adapun
beberapa faktor yang mempengaruhi laju produksi panas atau yang juga sering dikenal
sebagai laju metabolik tubuh, yakni:
● laju basal metabolisme sel-sel di dalam tubuh
● Penambahan laju metabolisme oleh aktivitas otot; termasuk diantaranya adalah
gerakan tubuh saat menggigil
● Penambahan metabolisme akibat pengaruh hormon Thyroxin serta hormon-hormon
lain terhadap sel
● Penambahan metabolisme akibat epinephrine, nor-epinephrine, atau stimulasi
simpatetik lain pada sel
● Penambahan metabolisme akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel
● Penambahan metabolisme yang diperlukan untuk pencernaan dan absorbsi.
Sebagian besar panas tubuh diproduksi oleh organ-organ dalam, khususnya pada hati, otak,
dan jantung; serta otot-otot skeletal saat melakukan aktivitas. Kemudian panas tersebut
ditransfer ke bagian permukaan tubuh, hingga akhirnya terlepas ke udara. Sehingga ada dua
hal yang mempengaruhi laju hilangnya panas, yakni:
● Seberapa cepat panas dapat terkonduksi dari inti ke permukaan tubuh
● Seberapa cepat panas dapat terlepas dari permukaaan tubuh ke lingkungan.
Perlu diketahui bahwa ada perbedaan mendasar antara suhu inti tubuh (core temperature)
dengan suhu kulit (skin temperature). Suhu inti umumnya cenderung tetap; orang normal
berkisar antara 36-37,5o C. Sedangkan suhu kulit berubah-ubah, bergantung pada kondisi
lingkungan. Adapun yang diukur dalam percobaan adalah suhu inti tubuh, yang dapat
diperoleh melalui pengukuran oral maupun aksila. Memahami konsep pengaturan suhu
tubuh penting karena sangat berguna dalam hal penellitian atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus
kedinginan ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan di lapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau
ditempat-tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem. Suhu inti (core
temperature) manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan sehari-hari.
Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai
puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).

Prinsip pengaturan suhu tubuh

Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu
yaitu:
● Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat
Celcius, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
.
● Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2
cm kedalam.(Ts)

Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb :
Temperatur Mean Body) dengan rumus ;

TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr

IV. ALAT DAN BAHAN


1. Termometer
2. Kapas
3. Alkohol
V. CARA KERJA
1. Mengukur suhu ruangan, catat suhu dalam tabel pengamatan
2. Mengukur suhu tubuh saat melakukan aktivitas, catat suhu dalam tabel pengamatan
3. Memberikan keterangan pada tabel pengamatan apakah ada yang mempengaruhi faktor
suhu tubuh dan lingkungan
VI. TABEL PENGAMATAN
Nama Praktikan:

No Aktivitas Waktu Suhu Suhu keterangan


pengukuran tubuh lingkungan

Anda mungkin juga menyukai