Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suhu sering berperan bersamaan dengan adanya cahaya dan air yang bertugas untuk
mengontrol fungsi-fungsi dari organisme tumbuhan.Untuk mengukur suhu dalam suatu
lingkungan relative mudah tetapi sulit untuk menentukan suhu yang cocok untuk pertumbuhan
tanaman, apakah suhu maksimum atau minimum (Wijana,1998)
Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan
makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Suhu dapat memberikan pengaruh baik secara langsung
maupun tidak langsung. Suhu dapat berperan hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan
mengontrol laju proses-proses kimia dalam tumbuhan ( Wijana,1998).
Suhu tubuh adalah keadaanpanas dan dingin yang diukur dengan menggunakan termometer.
Di dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu suhu inti dan suhukulit. Suhu inti adalah suhu dari
tubuh bagian dalam dan besarnya selalu dipertahankan konstan, sekitar ± 1ºF (± 0,6º C) dari hari
ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Sedangkan suhu kulit berbeda dengan suhu
inti, dapat naik dan turun sesuai dengan suhu lingkungan. Bila dibentuk panas yang berlebihan di
dalam tubuh, suhu kulit akan meningkat. Sebaliknya, apabila tubuh mengalami kehilangan panas
yang besar maka suhu kulit akan menurun (Guyton & Hall, 2012).
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh ada beberapa yaitu laju metabolism basal semua sel
tubuh,laju metabolism tambahan yang disebabkan olehaktivitas otot, termasuk kontrak si otot
yang disebabkan oleh menggigil, metabolism tambahan yang disebabkan oleh hormontiroksin
(dan sebagian kecil hormone lain, seperti hormone pertumbuhan dan testosteron) terhadap sel,
metabolism tambahan yang disebabkan oleh pengaru hepinefrin, norepinefrin, dan perangsangan
simpatis terhadap sel dan metabolism tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas
kimiawi di dalam sel sendiri, terutama bila suhu tubuh di dalam sel meningkat, metabolism
tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan makanan
(efektermogenikmakanan) (Guyton & Hall, 2012).

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Bagaimana cara penggunaan termometer pada pengukuran suhutubuh?

1.3 TUJUAN
 Mengetahui cara penggunaan thermometer pada pengukuran suhu tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI
Suhu tubuh adalah panas dan dingin yang di ukur dengan menggunakan thermometer. Di
dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu suhu inti dan suhu kulit. Suhu inti adalah suhu dari
tubuh bagian dalam dan besarnya selalu di pertahankan secara konstan, sekitar ± 1ºF (± 0,6º C)
dari nhari ke hari, kecuali jika seseorang mengalami dema. Sedangkan suhu kulit berbeda dengan
suhu inti, dapat naik dan turun sesuai suhu lingkungan. Bila bentuk panas yang berlebihan dalam
tubuh, suhu kulit akan meningkat. Sebaliknya, apabila tubuh kehilangan panasyang besar maka
suhu kulit akan menurun(Guyton & Hall, 2012).

Nilai suhu tubuh juga di tentukan oleh lokasi pengukuran untuk suhu jaringan dakan
bertujuan memperoleh suhu. Lokasi untuk pengukuran suhu inti yaitu di rectum, membrane
tympani, arteri temporalis, esopaghus, dan kandung kemi. Lokasi pengukuran suhu kulit yaitu di
oral dan aksial (Potter & Perry, 2009).

Suhu tubuh yang normal adalah 35,8°C – 37,5°C. Pada pagi hari suhu akan mendekati
35,5°C, sedangkan pada malam hari mendekati 37,7°C. Pengukuran suhu di rektum juga
akanlebihtinggi 0,5°-l°C, dibandingkan suhu mulut dan suhumulut 0,5°C lebih tinggi
dibandingkan suhu aksila (Sherwood, 2014).
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh ada beberapa yaitu laju metabolism basal semua sel
tubuh,laju metabolism tambahan yang disebabkan olehaktivitas otot, termasuk kontrak si otot
yang disebabkan oleh menggigil, metabolism tambahan yang disebabkan oleh hormontiroksin
(dan sebagian kecil hormone lain, seperti hormone pertumbuhan dan testosteron) terhadap sel,
metabolism tambahan yang disebabkan oleh pengaru hepinefrin, norepinefrin, dan perangsangan
simpatis terhadap sel dan metabolism tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas
kimiawi di dalam sel sendiri, terutama bila suhu tubuh di dalam sel meningkat, metabolism
tambahan yang diperlukan untuk pencernaan, absorbsi, dan penyimpanan makanan
(efektermogenikmakanan) (Guyton & Hall, 2012).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktikumbabpengukuransuhutubuhdilakukan pada tanggal 26 November 2019 bertempat di
LaboratoriumEkologiUnivesitas Islam Malang.

3.2 Alat dan Bahan


 Alat - Termometer klinis
-kertas tissue
 Bahan -Alcohol 70%
-es batu
3.3 Cara Kerja
1. Pengukuran suhu tubuh dengan thermometer klinis dilakukan di fossa axillaris dan mulut.
2. Probandus tidur terlentang denganbagian atas terbuka.
3. Ujung thermometer dimasukkanke fossa axillaris dan dengan diarahkan ke arah dada
hingga fossa axillaristertutup.
4. Ditungguhinggaterdengarbunyidari thermometer kemudiandicatathasilnya.
5. Ujung thermometer dimasukkandibawahlidah dan ditutuprapat.
6. Ditunggu hingga thermometer berbunyi dan dicatat hasilnya.
7. Temperatur dibaca setelah 5 menit dan 10 menit
8. Dicatat hasil dalam bentuk tabel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil TabelPengukuranSuhuTubuh

Pengulanganpengukura Suhu oral mulut


Praktika Suhuruanga
n (Setelah mengemut Rata – rata (°C)
n n (°C)
1 2 3 es batu)
Mumtaz 36,5 33,3 33,2 34,2 34,9 33,56
Azkal 36,5 32,6 33,0 34,2 35,3 33,26
4.2 Pembahasan
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suhu tubuh manusia dan dapat
mempraktekkan bagaimana penggunaan thermometer. Suhu tubuh 4 probandus diukur dengan 5
perlakuan berbeda yaitu posisi terlentang dengan mulut tertutup, posisi duduk dengan mulut
tertutup, posisi duduk dengan mulut terbuka, beraktivitas, dan berkumur dengan es batu. Perlakuan
ini dilakukan di 2 ruangan dengan suhu ruang yang berbeda. Hasil yang didapat adalah suhu tubuh
Bintang (36,5°C) lebih rendah dari Halim (36,6°C). Suhu tubuh Maya (37,6°C) lebih tinggi dari
Halim (36,6°C). Setelah beraktivitas, suhu tubuh Maya menurun dari 37,6°C menjadi 37,1°C di
ruangan dengan suhu 25°C. Setelah berkumur dengan es batu, suhu tubuh Maya menurun dari
37,6°C menjadi 32,4°C-33,9°C di ruangan dengan suhu 25°C. care menggunakan thermometer
klinis adalah dibersihkan dulu dengan alkohol 70%, kemudian dikalibrasi bari digunakan pada
bagian yang ingin diukur suhu tubuhnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh seseorang
adalah jenis kelamin, berat badan, hormone, aktivitas, dan suhu lingkungan.

Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Manusia termasuk dalam makhluk homoiothermal,
artinya suhu tubuhnya konstan meskipun suhu lingkungan berfluktuasi jauh di atas atau di bawah
suhu tubuhnya. Kulit memegang peranan penting dalam mempertahankan suhu tubuh. Di dalam
kulit terdapat jaring-jaring pembuluh darah dan kelenjar keringat yang dikendalikan oleh
hipotalamus melalui saraf-saraf terutama saraf otonom. Di samping tentu adanya pengaruh
kelenjar endokrin walau masih belum jelas peranannya. Bila hipotalamus bagian belakang
menerima informasi suhu luar lebih rendah dari suhu tubuh, maka pembentukan panas ditambah
dengan meningkatkan metabolisme dan aktivitas otot dengan cara menggigil dan pengeluaran
panas dengan pembuluh darah kulit mengecil dan pengurangan produksi keringat. Hal ini
menyebabkan suhu tubuh tetap dipertahankan normal. Namun sebaliknya, Hypotalamus bagian
depan merupakan pusat pengatur suhu tubuh yang bertugas mengeluarkan panas. Bila
Hypotalamus bagian depan menerima informasi suhu lebih tinggi dari suhu tubuh, maka
pengeluaran panas ditingkatkan dengan pelebaran pembuluh darah kulit dan menambah produksi
keringat.
BAB V
PENUTUP
5.1KESIMPULAN
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh
dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Manusia termasuk dalam makhluk
homoiothermal, artinya suhu tubuhnya konstan meskipun suhu lingkungan berfluktuasi jauh di
atas atau di bawah suhu tubuhnya. Kulit memegang peranan penting dalam mempertahankan
suhu tubuh. Di dalam kulit terdapat jaring-jaring pembuluh darah dan kelenjar keringat yang
dikendalikan oleh hipotalamus melalui saraf-saraf terutama saraf otonom. Di samping tentu
adanya pengaruh kelenjar endokrin walau masih belum jelas peranannya. Bila hipotalamus
bagian belakang menerima informasi suhu luar lebih rendah dari suhu tubuh, maka
pembentukan panas ditambah dengan meningkatkan metabolisme dan aktivitas otot dengan
cara menggigil dan pengeluaran panas dengan pembuluh darah kulit mengecil dan pengurangan
produksi keringat.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton A.C.,Hall J.E.2012. Buku Ajar FisiologiKedokteran. Edisi 11. Jakarta :
PenerbitBukuKedokteran EGC.H
Potter and Perry. 2009. Fundamental Keperawatan.Edisi 7. Jakarta : SalembaMedika.
Sherwood, L.2014FisiologiManusia :Dari SelkeSistem. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Wijana, I Dewa P., 1998. AnalisisLingkungan. Surakarta : Yuma Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai