Anda di halaman 1dari 4

JURNAL BELAJAR STRATEGI PEMBELAJARAN IPA

Pertemuan Topik Ringkasan Materi


Ke-
3 Discovery 1. Pengertian model Discovery learning
(13 learning Discovery learning merupakan kegiatan belajar yang melibatkan secara
November maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
2023) secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan
sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud perubahan
perilaku
2. Karakteristik model Discovery learning
a) Keingintahuan dan Ketidakpastian. Keterlibatan dan kontribusi
siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat memudahkan mereka
untuk memahami apa yang mereka pelajari.
b) Struktur pengtahuan. guru dapat menyajikan berbagai masalah
kepada siswa melalui penyederhanaan berikut keterampilan berpikir
siswa, seperti menjelaskan konsep masa kini dalam bahasa asing
c) Pengurutan. pembelajaran discovery menuntut guru untuk mampu
menyajikan topik apapun secara berurutan, mulai dari belajar
menggunakan benda konkrit (enaktif), belajar mengamati benda
visual (ikonik), dan belajar mendeskripsikan sesuatu dengan
menggunakan kata-kata atau simbol.
d) Motivasi. Memberi Umpan balik yang tepat dapat bermanfaat bagi
siswa karena dapat menjadi masukan bagi mereka untuk
memecahkan masalah masalah apapun
3. Sintaks model Discovery learning
a) Stimulation (Stimulasi)
Guru memberikan rangsangan dengan mengembangkan rasa ingin
tahu siswa lewat mengajukan berbagai pertanyaan pancingan atau
menggunakan media audio visual
b) Problem Statement (Rumusan Masalah)
Siswa akan mengindentifikasi masalah, merumuskan masalah dan
mencari solusi masalah yang dihadapi
c) Data Collection
Siswa akan mengumpulkan data melalui wancara, observasi,
membaca literatur bahkan eksperimen. Dalam kegiatan ini, guru
memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan data
d) Data Process
Siswa menganalisis data yang telah mereka kumpulkan, guru juga
perlu memberikan umpan balik kepada siswa agar mereka
mengetahui apakah mereka telah melakukan proses analisis data
dengan benar atau belum.
e) Verification
siswa harus memverifikasi data dengan membandingkan hasil
analisis data mereka dengan temuan kelompok lain, buku, kamus
dan artikel terkait, atau guru mereka
f) Generalization
menyimpulkan bentuk-bentuk jawaban atau solusi atas
permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.
4. Relevansi model Discovery learning & Keterampilan Abad 21
Keterampilan kunci untuk pendidikan abad 21 yang disebut
keterampilan 4C yaitu:
a) pemikiran kritis dan pemecahan masalah (critical thinking)
b) komunikasi (communication)
c) kolaborasi (collaboration)
d) kreativitas dan inovasi (creative)
Keterampilan komunikasi siswa juga dilatih saat mengkonsultasikan
kepada guru mengenai ide-ide dan saat mendiskusikan hasil data analisis
dengan orang lain. Siswa harus berpikir kreatif dan out of the box untuk
mengidentifikasi rumusan masalah dan mengidentifikasi solusinya.
5. Relevansi model Discovery learning & Keterampilan Inkuiri
Kurikulum Merdeka
 Dalam Kurikulum Merdeka, keterampilan inkuiri dianggap penting
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas,
kemampuan menemukan informasi, dan pemecahan masalah oleh
siswa.
 Model Discovery Learning dapat membantu siswa dalam
menumbuhkan rasa keingintahuan sehingga dapat menemukan
informasi mengenai suatu permasalahan secara mandiri. Dengan
penerapan model Discovery Learning mendorong siswa dalam
mencapai keterampilan inkuiri dalam Kurikulum Merdeka dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan
menemukan pemecahan masalah atas pengetahuan.
6. Keunggulan model Discovery learning
a) Mampu membantu siswa dalam mengembangkan atau
meningkatkan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif
b) memberikan pemahaman yang mendalam bagi masing-masing siswa
c) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata
pelajaran IPA
d) melatih siswa untuk belajar mandiri, mengembangkan kreativitas
dan pengetahuan sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
7. Kelemahan model Discovery learning
a) Kesulitan Mempertahankan Ritme Belajar
b) Terbatasnya Waktu Untuk Menyajikan Topik Yang Luas
c) Keputusan Guru Untuk Berperan Dalam Kegiatan Pembelajaran
d) Kurang Memperhatikan Sikap Dan Emosional

STEAM 1. Pengertian model pembelajaran STEAM


Model ini menekankan pembelajaran berbasis proyek, eksplorasi aktif,
dan pemecahan masalah, memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan pemahaman yang mendalam dan keterampilan praktis
dalam konteks dunia nyata.
2. Karakteristik model pembelajaran STEAM
a) Menekankan integrasi antar-disiplin
b) Menekankan pada pemecahan masalah dan penerapan praktis.
c) Kreativitas dan kolaborasi.
3. Sintaks model pembelajaran STEAM
a) Menemukan Masalah dan Solusi (Ask)
Peserta didik diminta mengidentifikasi suatu permasalahan pada
lingkungan sekitarnya dan menetapkan kriteria batasan untuk
merancang solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut
b) Membayangkan Produk (Imagine)
Peserta didik membayangkan produk yang akan digunakan dalam
mengatasi permasalahan tersebut
c) Perencanaan Produk (Plan)
Peserta didik dapat menuangkan ide dan kreativitasnya melalui
perencanaan produk yang sudah diidentifikasi
d) Membuat dan Melakukan Uji Coba Produk (Create and Improve)
Peserta didik dapat membuat produk yang telah direncanakan.
Setelah itu, produk dilakukan uji coba standar.
4. Relevansi model pembelajaran STEAM dan keterampilan abad 21
a) Hakikat Pembelajaran IPA
1) Hakikat IPA sebagai produk dalam pembelajaran yaitu produk
IPA berupa prinsip-prinsip, konsep-
2) konsep, hukum-hukum dan teori-teori yang telah ditemukan para
ahli.
3) Hakikat IPA sebagai proses yaitu melibatkan tindakan peserta
didik dalam memahami sains saat melakukan observasi,
eksperimen, analisis data, dan lainnya.
4) Pembelajaran yang berdasarkan hakikat IPA sebagai sikap yaitu
harus memiliki sikap yang objektif, kritis, bertanggung jawab,
dan terbuka.
b) Trend Pembelajaran Abad 21
1) Revolusi Industri
Menghadapi era revolusi industri 4.0 peranan lembaga
pendidikan yaitu dapat meningkatkan kompetensi lulusan yang
memiliki keterampilan sesuai tuntutan abad 21. Keterampilan
abad 21 yaitu semua orang harus menguasai 4C yang meliputi
communication, collaboration, critical thinking, dan creativity.
2) Society 5.0
tantangan dunia pendidikan pada era society 5.0 adalah:
 Implikasi revolusi 4.0 ke 5.0
 Masalah lingkungan hidup
 Kemajuan teknologi informasi
 Konvergensi ilmu dan teknologi
 Ekonomi berbasis ekonomi
 Kebangkitan industri kreatif dan budaya
 Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
 Pengaruh dan imbas teknosains
 Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan
3) 9 Pilar IR 4.0
 Internet of Things (IoT)
 Big Data
 Argumented Reality
 Cyber Security
 Addictive Manufacturing
 Simulation
 System Integration
 Cloud Computing
4) Pembelajaran IPA dalam Sustainable Development Goals
Education for Sustainability Development (ESD) merupakan
framework Pendidikan untuk mencapai SDGs yang
mengakomodasi akselerasi pencapaian SDGs, yaitu mencakup
perbaikan lingkungan hidup, kondisi sosial dan kesehatan, serta
kesejahteraan masyarakat. Dengan framework ESD, Pendidikan
IPA diarahkan untuk tujuan tersebut melalui upaya membangun
keterampilan abad 21 yang mencakup keterampilan berpikir
kritis, kreatif, keterampilan berkomunikasi serta berkolaborasi.
5. Relevansi model pembelajaran STEAM dan keterampilan inkuiri
kurikulum merdeka
a) Mengamati
b) Mempertanyakan dan Memprediksi
c) Merencanakan Melakukan Penyelidikan
d) Memproses, Menganalisis Data dan Informasi
e) Mengevaluasi dan Refleksi
f) Mengkomunikasikan Hasil
6. Keunggulan model pembelajaran STEAM
a) Mampu memberikan model pembelajaran yang holistik.
b) Dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan
abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kritis berpikir, komunikasi,
kolaborasi, dan literasi digital.
c) Solusi yang sangat baik untuk menghadapi tantangan di era
Revolusi Industri 4.0
d) Keterlibatan dalam seni (Arts) dapat merangsang kreativitas peserta
didik.
e) Berpikir kreatif, inovatif, dan solusi yang unik terhadap masalah
7. Kelemahan model pembelajaran STEAM
a) Kurangnya keterlibatan peserta didik menjadi poin kritis.
b) Kurangnya sumber daya juga menjadi kendala serius.
c) Ketidakmampuan mengintegrasikan pembelajaran STEAM secara
kontekstual dalam kehidupan sehari-hari.
d) Kurangnya waktu untuk mengintegrasikan pembelajaran STEAM
dalam proses pembelajaran
e) Pembelajaran dengan mengintegrasikan model STEAM
membutuhkan
f) Memerlukan bahan yang mahal dan berteknologi yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai