Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN KOMPRES

HANGAT PADA PASIEN DI RUANG IGD RSUD


JARAGA SASAMEH

BUNTOK

OLEH
EKA WAHYULIANTI,S.Kep
NIM 113063J120021

PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Analisa sintesa tindakan keperawatan pemberian kompres hangat pada pasien di ruang
IGD RSUD Jaraga Sasameh Buntok ini telah di setujui pada tanggal 12 Juli 2020

Menyetujui,

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

Dania Relina S.,S.Kep.,Ners.M.Kep Siti Mahmudah, S.Kep.,Ners


ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN KOMPRES HANGAT
Initial klien : An. Pr
Diagnosa medis : Faringitis
No RM : 01.39.xx

A. Diagnosa keperawatan :
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Hipertermi.
Hipertermi adalah peningkatan inti suhu tubuh tubuh manusia yang biasanya terjadi karena
infeksi, hipetermi juga dapat di definisikan meningkatnya suhu tubuh diatas kisaran
normal karena kegagalan termoregulasi ( Copernito, L.J.2001. Buku Saku Diagnosa
Keperawatan. Edisi 8 Jakarta : EGC)
B. Tindakan yang dilakukan :
Pemberian kompres hangat.
C. Prinsip tindakan dan rasional :
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan
pada air hangat dan di tempelkan pada bagian tubuh tertentu. Kompres hangat merupakan
metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan efek
fisiologis.Kompres hangat dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh, mengurangi
nyeri, dan merelaksasikan otot-otot yang tegang dan memberikan rasa
nyaman.Rasionalisasi pemberian kompres hangat adalah melebarkan pembuluh darah dan
meningkatkan aliran darah lokal dengan tujuan memberikan rasa nyaman kepada klien.
1. Tujuan :
 Melancarkan sirkulasi darah.
 Menurunkan suhu tubuh.
 Mengurangi rasa nyeri.
 Memberikan rasa hangat, rasa nyaman dan tenang pada klien.
 Merangsang peristaltik usus.
 Melancarkan pengeluaran eksudat.
 Mengurangi peradangan dan spasme otot.
 Meningkatkan aktifitas sel.
2. Manfaat pemberian kompres hangat :
Saat otot terasa kaku,nyeri bahkan cidera, kompres hangat adalah pertolongan pertama
yang ideal. Panas cukup efektif meredakan rasa sakit akibat pergerakan otot yang
berlebihan. Kompres hangat dengan menggunakan handuk atau kantong meningkatkan
elastisitas jaringan sendi dan menstimulasi peredaran darah.
3. Prosedur kerja :
 Persiapan alat :
a. Waslap atau handuk kecil
b. Perlak
c. Kom berisi air hangat 40-60°c
d. Sarung tangan
 Cara kerja :
a. Berikan salam, perkenalkan diri, identifikasi klien.
b. Jelaskan prosedur dan tujuan pemberian kompres hangat kepada klien dan
keluarga.
c. Membawa peralatan ke dekat klien.
d. Menjaga privacy klien.
e. Mencuci tangan.
f. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien.
g. Memasang perlak dibawah daerah yang akan di kompres.
h. Pasang sarung tangan (bila diberikan pada luka terbuka).
i. Waslap dibasahi air hangat secukupnya dan letakkan pada daerah yang telah di
tentukan.
j. Instruksikan pada keluarga untuk segera melapor jika ada perubahan sensasi atau
rasa tidak nyaman.
k. Observasi respon klien, jangan sampai klien merasa kepanasan atau kedinginan.
l. Melepaskan sarung tangan, klien dirapikan kembali.
m. Membereskan alat-alat, mencuci tangan
n. Dokumentasi
D. Analisa tindakan keperawatan :
Pemberian tindakan kompres hangat dimaksudkan untuk memberikan sinyal ke
hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap
panas di hipothalamus dirangsang, maka sistem efektor mengeluarkan sinyal yang
memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur
oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh
hipothalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini
menyebabkan pembuangan / kehilangan energi panas melalui kulit meningkat
(berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai
keadaan normal kembali.
E. Resiko yang dapat terjadi :
 Suhu kompres di pertahankan agar tetap hangat, cairan jangan terlalu panas.
 Hindari kulit klien jangan sampai terbakar.
 Waslap / handuk harus di ganti pada waktunya.
F. Hasil yang di dapat dan maknanya :
Hasil yang di dapat dari tindakan tersebut adalah suhu tubuh klien menjadi normal
kembali.
G. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat di gunakan untuk mengatasi
masalah / diagnosa keperawatan tersebut :
Mandiri :
 Meningkatkan intake cairan dan nutrisi.
 Menganjurkan klien menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat.
 Memberikan kompres hangat.
 Monitor tanda-tanda vital.
Kolaborasi :
 Pemberian obat antipiretik.
 Pemasangan infus.
 Pemeriksaan laboratorium.
H. Evaluasi diri :
Selama praktek hingga saat ini saya sering memberikan tindakan keperawatan kompres
hangat kepada klien. Keluarga klien sangat kooperatif dalam pemberian tindakan
keperawatan.
I. Referensi

Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan : Konsep Aplikasi Kebutuhan Dasar


Klien. Jakarta : Salemba Medika
Nurarif.A.H.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC NOC. Jogjakarta : MediAction

Anda mungkin juga menyukai