Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Kompres panas dan dingin


Dan buli buli panas

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok 6

Ketua :Vivi ayu mahdiani


Moderator :Regina nainggolan
Notulis: Kristina emelia sipayung
Anggota :putri aulia sitompul

SMK KESEHATAN TRIDARMA


PEMATANG SIANTAR

T A .2019/2020
Kata Pengantar
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah maka kami boleh menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu. Dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini berisikan tentang Pengertian kompres panas dan dingin, tujuan
kompres panas dan dingin, persiapan alat, cara kerja dan hal-hal yang perlu di
perhatikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Ada pun tujuan kami menulis makalah ini yang utama adalah untuk memenuhi
tugas dari bapak Ridwan dan untuk menambah pengetahuan tentang mata pelajaran
produktif keperawatan yang membahas “kompres panas dan dingin dan buli buli panas”

       Penulis

                                                                   Kelompok 6
 Daftar isi
 BAB 1  (Pendahuluan)
a. Latar belakang

  BAB 2 (Pembahasan)
a.  Pengertian
b.  Tujuan
c.   Persiapan
d.  Cara kerja
e.  Hal-hal yang perlu diperhatikan

BAB 3 ( Penutup)
a.  Kesimpulan
b.  saran
Bab 1
PENDAHULUAN
a.  Latar belakang

Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh


perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara
berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik
dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu
keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan
dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang
kokoh.
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk
menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara
kimiawi melalui metabolisme darah
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan
atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang
memerlukan.
Ada dua jenis kompres, yaitu : kompres panas dan kompres dingin. Di makalah
ini kan di jelaskan satu persatu.

B. Tujuan

1. memperlancar silkurasi darah


2. mengurangi rasa sakit
3. merangsang peristaltic
4. menilai kondisi metabolism dalam tubuh
5. memberikan rasa nyaman terhadap pasien
6. menurunkan suhu tubuh
7. mencegah peradangan meluas
Bab 2
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Kompres panas adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis(efek yang timbul dalam perubahan
fisik terlihat seperti kulit,mata,dll)
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah
mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema.
Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat
kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
Buli buli panas adalah botol yang terbuat dari karet dan dapat diisi dengan air
panas atau sesuai kebutuhan.
b.  Tujuan
pemberian kompres dan buli buli panas:
a.    kompres panas
         memperlancar sirkulasi darah
         mengurangi rasa Tujuan sakit
         memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
         merangsang peristatik usus
         memperlancar pengeluaran eksudat
b.    Kompres dingin
         mencegah peradangan meluas
         mengurangi kongesti
         mengurangi perdarahan setempat
         mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
C. Buli buli panas
> memperlancar sirkulasi darah
> mengurangi rasa sakit
> merangsang peristaltic(proses menelan makanan atau minuman)

Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan perbaikan
dan pemulihan jaringan. Bentuk kompres termal biasanya bergantung pada tujuannya.
Kompres dingin pada bagian tubuh akan menyerap panas dari area tersebut; kompas
panas, tentu saja akan menghangatkan area tubuh tersebut. Kompres panas atau dingin
menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran pembuluh darah, tekanan
darah kapiler, area permukaan kapiler untuk pertukaran cairan dan elektrolit, dan
metabolisme jaringan. Durasi kompres juga mempengaruhi respons

B.Penggunaan Kompres Hangat :

a.       Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa
dilakukan dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam
lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu
menerima sinyal bahwa suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera
dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain halnya
bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu tubuh
sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah pengaruh yang
diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita
sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan
tubuh terasa lebih nyaman.
b.      Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks,
mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
c.       Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh
digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat
memperparah bengkak yang sudah ada.
Cara Menggunakan Kompres panas :
a)    Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau
handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat
Celcius atau bila sulit mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai
terlalu panas atau sesuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan dikompres.
b)   Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basahc
c)    Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
d)   Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.
e)    Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat
otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar
aliran darah.

Efek terapeutik pemberian kompres hangat :


         Mengurangi nyeri
         Meningkatkan aliran darah
         Mengurangi kejang otot
         Menurunkan kekakuan tulang sendi .

Penggunaan Kompres Dingin : 


a.       Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut.  Jika cedera baru
terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul pembengkakan, maka dengan
kompres dingin bisa membantu meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera karena
suhu dingin mengurangi aliran darah di daerah cidera sehingga memperlambat
metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat mengurangi rasa sakit.
b.      Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar.
c.       Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.
Cara Menggunakan Kompres Dingin :
a.    Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk yang
dicelupkan ke dalam air dingin.
b.    Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang berlawanan tetapi
berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi
nyeri. 
c.    Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-10 menit dan 20-
30 menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan bengkak .
d.    Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup), penurunan
metabolik, membantu mengontrol perdarahan dan pembengkakan karena trauma,
mengurangi nyeri dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot

Cara menggunakan buli buli panas


a.isi buli buli dengan air panas 1/3 bagian
b.keluarkan udara dari buli buli
c.periksa apakah buli buli panas bocor
d.pasang kain
c.   Persiapan alat
            kompres panas basah
a)    kom berisi air hangat (40-46c)
b)   bak steril berisi 2buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
c)    kasa perban/kain segitiga
d)   pengalas
e)    sarung tangan bersih di tempatnya
f)    bengkok 2buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
g)    waslap 4 buah
h)   pinset anatomi 2 buah
i)     korentang
             kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
  persipan alat :
a)    buli-buli panas dan sarung
b)   termos berisi air panas/termometer air panas
c)    lap kerja
             kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
  persiapan alat :
a)    mangkok bertutup steril
b)   bak steril berisi pinset steril anatomi 2buah
c)    cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000, larutan betadin
d)   pembalut dan sampiran bila perlu
e)    perlak, pengalas dan kain kasa (bila perlu)
             kompres dingin basah dengan air biasa/air es
  persiapan alat :
a)    kom kecil berisi air biasa/air es
b)   perlak, pengalas dan sampiran (bila perlu)
c)    beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
             kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
  Persiapan alat :
a)    Kirbat es/eskap dengan sarungnya
b)   Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak
cepat mencair
c)    Air dalam kom dan Lap kerja
d)   Perlak pengalas selimut bila perlu
d.  Cara kerja
   kompres panas basah
         dekatkan alat-alat kedekat klien
         perhatikan privacy klien
         cuci tangan
         atur posisi klien yang nyaman
         pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
         kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang
bekas balutan ke dalam bengkok kosong
         ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam
kom yang berisi cairan hangat.
         kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres
         bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa
kering. selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
         lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan
kompres tiap 5 menit
         lepaskan sarung tangan
         atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
         bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
         cuci tangan
         dokumentasikan tindakan ini beserta responnya

  kompres panas kering menggunakan buli-buli panas


         cuci tangan
         lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi
buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli
berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
         isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli
tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
a.    letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
b.    Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
c.    Kemudian penutup  buli-buli di tutup dengan rapat/benar

         Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan
masukkan ke dalam sarung buli-buli
         Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
         Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
         Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan,
kebocoran.
         Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di
kehendaki
         Bereskan alat alat bila sudah selesai
         Cuci tangan
         Dokumentasikan
   kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
         dekatkan alat ke dekat klien
         pasang sampiran
         cuci tangan
         pasang perlak pada area yang akan di kompres
         mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
         tuangkan cairan kedalam mangok steril
         masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
         peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
         bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut
         rapikan posisi klien
         bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
         cuci tangan
         dokumentasikan
   kompres dingin basah dengan air biasa/air es
         dekatkan alat-alat ke klien
         pasang sampiran bila perlu
         cuci tngan
         pasang pengalas pada area yang akan dikompres
         masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai
lembab
         letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
         ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam
dalam air biasa atau air es.
         Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
         Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
         Cuci tangan
         Dokumentasikan
   kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
         Bawa alat-alat ke dekat klien
         Cuci tangan
         Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
         isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat
tersebut
         keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
         periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
         keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
         buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
         pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
         letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
         kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
         angkat eskap bila sudah selesai
         atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
         bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
         cuci tangan
         dokumentasikan

e.   hal-hal yang perlu diperhatikan


   kompres panas basah
         Hal yang perlu diperhatikan:
1.     kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
2.    cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit terbakar
3.    kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4.    untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka memar atau
bengkak, peralatan tidak perlu steril yang penting bersih.
  Kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
         Hal-hal yang peril di perhatikan :
1.     buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
2.    pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke
atas/samping
3.    bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah/samping
4.    buli-buli harus diperiksa dulu/cincin karet pada penutupnya
   kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
         Hal yang perhatikan
1.     kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
2.    pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam
3.    perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
4.    pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas
sublimat
   kompres dingin basah dengan air biasa/air es
         Hal yang harus diperhatikan:
1.     Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak
2.    Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di
atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah
   kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
         hal-hal yang perlu di perhatikan
1.     bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
2.    selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan lain-
lain
3.    pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control
setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan
4.    bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
5.    bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu
   Memberikan Kompres Hangat
         Hal-hal yang perlu diperhatikan
1.     Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong
dengan kain flanel atau handuk.
2.    Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi
sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.
3.    Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit
penderita.
4.    Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh darah
di area tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.
5.    Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus
buntu.

   Memberikan Kompres Dingin

         Hal-hal yang perlu diperhatikan


1.     Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau tempatkan
beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan tempelkan
pada daerah cedera.
2.    Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
3.    Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa dilakukan
pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap metode ini tidak dapat
dilakukan.
4.    Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi dingin.
5.    Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit
mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin
tidak lebih dari 30 menit
Bab 3
a.   Kesimpulan
Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien
dengan perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang
persendian, sepasme otot, adanya abses, dan hematoma. Sedangkan Kompres dingin
untuk klien dengan suhu tubuh yang tinggi, klien dengan batuk dan muntah darah,
pascatonsilektomi, radang, dan memar.
Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol
perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus
segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh
39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.
b.  Saran
o   Perawat
Perawat bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik
dilapangan maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar bisa menghasilkan
keperawatan yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai