Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan
memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Uliyah & Hidayat, 2008). Kompres hangat dapat
dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah
direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri. Sebaiknya diikuti dengan latihan
pergerakan atau pemijatan. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan
fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan
memperlancar aliran darah (Kompas, 2009).
Kompres hangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu kulit lokal, melancarkan sirkulasi
darah dan menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang
nyeri, menghilangkan sensasi rasa nyeri, serta memberikan ketenangan dan kenyamanan
(Simkin, 2005).
Air merupakan sarana yang baik bagi suhu panas, dan lebih baik daripada udara. Dengan
air, kita tidak terlalu banyak terpengaruh oleh panas maupun dinginnya suhu udara, seperti saat
kita mencelupkan (merendam) tubuh kita ke dalam air panas maupun dingin. Maksudnya, suhu
udara di luar bukanlah satu-satunya hal yang mempengaruhi (rasa tubuh), tetapi media pemindah
dan penyampai rasa dan juga berperan besar dalam menghasilkan pengaruh rasa. Misalnya, suhu
air panas yang dapat digunakan dalam kondisi biasa berkisar sekitar 46oC (Mahmud, 2007).
Tugas utama air di sini adalah memompa suhu panas kepada tubuh, hingga secara
perlahan terjadi peringatan mekanis dan kimiawi yang berdampak positif. Pengaruh lainnya juga
kepada tubuh bagian luar, anggota-anggota tubuh bagian dalam, dan sirkulasi darah. Suhu panas
(panas tubuh) menjadi pendorong yang positif bagi energi tubuh. Ini terjadi berkat pengaruh
efektifnya terhadap komponen-komponen sel yang terdiri dari berbagai elektron, ion-ion dan lain
sebagainya (Mahmud, 2007).
Air hangat (46,5-51,5oC) memiliki dampak fisiologis bagi tubuh, yaitu pelunakan
jaringan fibrosa, mempengaruhi oksigenisasi jaringan sehingga dapat mencegah kekakuan otot,
memvasodilatasikan dan memperlancar aliran darah, sehingga dapat menurunkan atau
menghilangkan rasa nyeri.
Jenis-jenis kompres hangat antara lain:
a. Kompres hangat kering
Yakni dengan menggunakan pasir yang telah dipanasi sinar matahari guna mengobati
nyeri-nyeri rematik pada persendian. Selain itu, terapi ini juga dapat mengurangi berat badan dan
menghilangkan kelebihan berat badan.
Adapun cara pemberian kompres hangat pada klien untuk mengatasi nyeri adalah sebagai
berikut:
1. Persiapan Alat dan Bahan :
a. Botol atau kain yang dapat menyerap air
c. Air hangat dengan suhu 46-51,5oC
d. Thermometer
2. Tahap Kerja :
a. Cuci tangan.
b. Jelaskan pada klien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
c. Ukur suhu air dengan menggunakan thermometer.
d. Isi botol dengan air hangat, kemudian dikeringkan dan bungkus / lapisi botol dengan kain.
e. Bila menggunakan kain, masukkan kain pada air hangat, lalu diperas.
g. Tempatkan botol berisi air hangat atau kain yang sudah diperas pada daerah yang akan
dikompres.
h. Angkat botol atau kain tersebut setelah 20 menit, dan lakukan kompres ulang jika nyeri belum
teratasi.
i. Kaji perubahan yang terjadi selama kompres dilakukan.
j. Cuci tangan (Uliyah & Hidayat, 2008).
Semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA