LAPANGAN
OLEH :
MARLENY NALLE (01.11.00499)
POLIPUS GIRI (01.11.00510)
KEPERAWATAN A / VI
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CITRA HUSADA MANDIRI
KUPANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan dengan judul Metode Pembelajaran
Program Profesi Di Klinik Dan Lapangan dengan baik dan dapat dikumpulkan tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak halangan dan rintangan yang dihadapi. Namun
berkat bantuan dan dorongan dari orang tua, teman-teman dan dosen pembimbing, maka
hambatan dan rintangan dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada orangtua, teman-teman dan dosen pembimbing yang banyak memberikan bantuan kepada
saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini dan
sebagai pembelajaran untuk pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pikiran bagi
pihak yang membutuhkan dan khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dari PBK/L . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.2 Lingkungan Belajar Tempat Praktik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.3 Strategi Pembelajaran Profesi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.4 Metode Pembelajaran Profesi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2.5 Model Bimbingan Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
BAB III Penutup
3.1 Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . 18
3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan tinggi keperawatan adalah suatu pendidikan yang bertujuan untuk
menghasilkan perawat yang professional. Proses pendidikan ini dilaksanakan melalui dua
tahapan, yaitu tahapan akademik dan tahapan profesi. Proses pendidikan tahap profesi di
Indonesia dikenal dengan pengajaran klinik dan lapangan, yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di kelas (pada tahap
akademik) ke keadaan nyata.
Program profesi (PBK: pengelaman belajar klinik, dan PBL: pengelaman belajar lapangan)
merupakan proses transformasi mahasiswa yang akan menjadi seorang perawat professional.
Dengan kata lain, peserta didik dengan perilaku awal sebagai mahasiswa keperawatan, setelah
memperoleh PBK dan PBL ia akan memiliki perilaku sebagai perawat professional. Dalam fase
ini, mahasiswa mendapat kesempatan beradaptasi dengan perannya sebagai perawat professional
dalam masyarakat keperawatan dan lingkungan pelayanan/asuhan keperawatan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
PBK/L adalah suatu proses transformasi mahasiswa untuk menjadi seorang perawat
professional. Proses ini memberi kesempatan mahasiswa beradaptasi dengan perannya sebagai
perawat professional dalam melaksanakan praktik keperawatan professional di tatanan nyata
pelayanan kesehatan klinik/komunitas untuk:
pengembangan
Sistem manajemen pelayanan keperawatan yang baik
Kegiatan penelitian
Tenaga terpilih sebagai fasilitator
Sistem pencatatan dan pelaporan memadai
Sistem ketenangan yang ada efisien
KRITERIA PENDIDIKAN
klinik
Sistem pencatatan bagi peserta didik
Metode pembelajaran adalah salah satu metode mendidik peserta didik di klinik, yang
memungkinkan pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik yang sesuai dengan tujuan dan
karakteristik individual peserta didik berdasarkan kerangka konsep pembelajaran.
Criteria seleksi metode pengajaran:
Diarahkan untuk mencapai tujuan meliputi:
Entri behavior dan karakteristik peserta didik
Kualitas dan keterampilan pengajar
Rasio pengajar dan peserta didik
Karakteristik dan kekhususan tempat praktik
Keterbatasan dari metode pengajaran
Mempertimbangkan beberapa aspek yaitu:
Kesesuaian tujuan pengalaman belajar klinik yang terkait dengan metode pengajaran
Kesesuaian peserta didik yang terkait dengan kemampuan pengalaman dan karakteristik
pengajar lainnya tentang proses pembelajaran
Kesesuaian keterampilan pengajar dan kerangka konsep proses pembelajaran
Ketepatan yang terkait dengan tersedianya sumber-sumber dan kendala dilahan/tatanan klinik
Sejalan dengan falsafah program pendidikan keperawatan yang terkait dengan keyakinan
Menyediakan berbagai metode yang tekait dengan berbagai kompotensi yang harus dicapai
Strategi implementasi metode pengajaran klinik
METODE PENGAJARAN TERPILIH
Waktu yang diperlukan untuk
menyiapkan
dan
mengajar
pengajaran klinik
Ruangan, peralatan, serta suplai
yang tersedia dan akan digunakan
untuk mengajar
Biaya yang dikeluarkan yaitu
biaya administrasi pelaksanaan
kontinu
Penyelesaian masalah
Konferensi
Bedside teaching
Observasi
Ronde keperawatan
Observasi
1. Mendapatkan pengalaman/contoh nyata
2. Mengembangkan perilaku baru untuk pembelajaran masa mendatang
3. Meliputi: Observasi lapangan, field trip, demonstrasi dan ronde keperawatan
Ronde keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta
didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam praktik keperawatan
langsung.
Karakteristik
1.
2.
3.
4.
5.
Kemampuan kognitif
Kemampuan afektif
Kemampuan psikomotor
Justifikasi langsung
4.
5.
6.
7.
8.
Peran pembimbing
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Masalah
1. Berorientasi pada prosedur keperawatan
2. Persiapan sebelum praktik kurang memadai
3. Belum ada keseragaman membuat laporan hasil ronde keperawatan
4. Belum ada kesempatan tentang model ronde keparawatan
Bed side teaching
Bedside teaching merupakan metode mengajar kepada peserta didik. Aktivitas ini
dilakukan di samping tempat tidur klien, dan meliputi kegiatan mempelajari kondisi klien dan
asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien. Manfaatnya: agar pembimbing klinik dapat
mengajarkan dan mendidik peserta didik untuk menguasai keterampilan procedural,
menumbuhkan sikap professional, mempelajari perkembangan biologis/fisik, melakukan
komunikasi melalui pengamatan langsung. Prinsipnya:
1.
2.
3.
4.
Sikap fisik maupun psikologis pembimbing klinik, peserta didik, dan klien
Jumlah peserta didik dibatasi (ideal 5-6 orang)
Diskusi pada awal dan pasca demonstrasi didepan klien dilakukan seminimal mungkin
Lanjutkan dengan redemonstrasi
5. Kaji pemahaman peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang didapatnya saat itu
6. Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah diperoleh peserta didik
sebelumnya, atau apabila peserta didik menghadapi kesulitan menerapkan
Persiapan:
1. Mendapatkan kasus yang sesuai yang dapat memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk menerapkan keterampilan teknik procedural dan interpersonal
2. Koordinasi dengan staf klinik agar tidak mengganggu jalannya rutinitas perawatan klien
3. Melengkapi peralatan/fasilitas yang akan digunakan
2.5 MODEL BIMBINGAN KEPERAWATAN
Model bimbingan keparawatan adalah upaya menumbuhkan kemampuan professional
(intelektual, teknikal, dan interpersonal) peserta didik melalui upaya integrasi berbagai konsep,
teori dan prinsip keperawatan, dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar klien secara
komprehensif. Tujuannya membantu peserta didik mencapai tujuan yang ditetapkan dalam
pembelajaran klinik melalui proses peningkatan kemampuan intelektual, teknikal dan
interpersonal yang dilandasi etika keperawatan.
Kemampuan Intelektual
1.
2.
3.
4.
5.
Kemampuan Teknik
1. Melakukan berbagai keterampilan klinik
2. Kemampuan interpersonal
Kemampuan interpersonal
1. Melakukan wawancara
2. Melakukan komunikasi terapeutik
Upaya mencapai tujuan praktik
1. Tentukan jenis-jenis kasus yang akan dirawat oleh peserta didik
2. Tentukan tujuan spesifik yang akan dicapai
3. Tentukan satu kasus untuk setiap peserta didik
4. Setiap peserta didik membuat laporan pendahuluan mengenai kasus yang akan
5.
6.
7.
8.
ditanganinya
Lakukan pra-konferensi untuk menilai kesiapan peserta didik
Tentukan keterampilan teknik yang harus dicapai, baik melalui klien atau dari klien lain
Rasio pembimbing dan peserta adalah 1:6-8
Keberadaan pembimbing klinik dari pendidikan ditetapkan dalam rangka membantu
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Tugas lain dari peserta didik adalah mengeksplorasi pikiran, perbuatan klien, dan
mengidentifikasi masalah, serta merumuskan tujuan bersama klien
Tugas PK adalah memberi dukungan dan arahan, bahkan memberi contoh peran cara-cara
memulai hubungan dengan klien yang disertai kontrak.
FASE KERJA
Fase ini merupakan periode dimana terjadi interaksi yang aktif antara peserta didik dengan
klien dalam upaya membantu klien mengatasi masalah yang sedang dihadapinya. Tahapan
fase ini meliputi:
1. Peserta didik-klien mengeksplorasi stressor dan mendorong perkembangan kesdaran diri
dengan menghubungkan persepsi, pikiran, perasaan, dan perbuatan klien
2. Peserta didik membantu klien mengatasi kecemasan, meningkatkan kemandirian dan
tanggung jawab klien, dan mengembangkan mekanisme mengekop yang konstruktif
3. Pada fase ini dibutuhkan PK yang ahli dan terampil, karena banyak terkait dengan tindakan
dan prosedur keperawatan
4. Pada fase ini merupakan periode yang tepat dalam melaksanakan metode bimbingan klinik,
misalnya ronde keperawatan
FASE TERMINASI
1. Pada fase ini peserta didik dan klien akan merasakan kehilangan. Tugas peserta didik
adalah menghadapi realitas perpisahan yang tidak dapat diingkari. Peserta didik dan klien
bersama-sama meninjau kembali proses keperawatan yang telah dilalui dan upaya
pencapaian tujuan
2. Terminasi yang mendadak dan tanpa persiapan dapat diartikan sebagai penolakan
3. Tugas PK adalah menilai kemampuan interpersonal
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan tinggi keperawatan adalah suatu pendidikan yang bertujuan untuk
menghasilkan perawat yang professional. Proses PBK/L memberi kesempatan mahasiswa
beradaptasi dengan perannya sebagai perawat professional dalam melaksanakan praktik
keperawatan professional di tatanan nyata pelayanan kesehatan klinik/komunitas. Sebagai
pendidikan profesi, pendidikan keperawatan memiliki landasan profesi yang kokoh, yang selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, dan ilmu penunjang,
serta menumbuhkembangkan keterampilan dasar dan kemampuan sebagai ahli madya
keperawatan. Tugas lain peserta didik adalah mengeksplorasi pikiran, perbuatan klien, dan
mengidentifikasi masalah, serta merumuskan tujuan bersama klien. Sedangkan, Tugas PK adalah
memberi dukungan dan arahan, bahkan memberi contoh peran cara-cara memulai hubungan
dengan klien yang disertai kontrak.
3.2 SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca baik dari tim kesehatan dalam hal ini
perawat, diharapkan untuk turut terlibat dalam program profesi sehingga ilmu yang didapatkan
dapat diterapkan dalam kehidupan nyata melalui pembelajaran lapangan maupun klinik.
DAFTAR PUSTAKA