Di Susun Oleh :
Fika Nopia Sari
S18234
S18E
Hari : Rabu
Tanggal : 22 April 2020
Jam : 09.00
A. Keluhan utama
Nyeri akibat luka post operasi pada payudara sebelah kiri pasien
B. Diagnosa Medis
Ca Mamae
C. Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut b/d agen pencedera fisik
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
1. Data Subjektif
- Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi di payudara kirinya
- Pasien mengatakan skala nyeri 5
- Pasien mengatakan nyeri saat tangan kirinya digerakkan
2. Data Objektif
Hasil pemeriksaan
-terdapat luka bekas operasi di payudara sebelah kiri pasien
- pasien nampak lemas dan pucat
TTV
- TD : 130/90 mmHg - RR : 22 x/ menit
- Nadi : 89 x/ menit - S : 360 C
E. Dasar Pemikiran
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi ganas. ( Harianto, 2005 )
Kanker payudara adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae
dimana sel abnormal timbul dari sel – sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Carpenito, 2000).
Jadi penulis menyimpulkan kanker payudara adalah kanker yang menakutkan
bagi seorang wanita.
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada
wanita di seluruh dunia. Kanker payudara adalah penyakit yang ditandai
adanya pertumbuhan abnormal dari payudara yang tumbuh cepat, dimulai dari
sistem saluran kelenjar susu, kemudian tumbuh menyusup ke bagian lain
melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Jika tidak cepat di atasi
akibatnya dapat menyerang seluruh bagian tubuh (metastasis).Oleh sebab itu
penting sekali bagi wanita untuk melakukan deteksi dini kanker payudara,
dengan tujuan mendeteksi kanker sedini mungkin agar lebih mudah
ditangani.Salah satu cara yang paling sederhana dan paling murah untuk
deteksi kanker payudara adalah dengan mengenali payudara sendiri melalui
Self Breast Examination atau pemeriksaan payudara sendiri di singkat dengan
SADARI. ( Irianto,2015)
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
1. Fase Pra Interaksi :
1) Melihat program terapi pasien
2) Mengecek urutan prosedur
3) Mempersiapkan peralatan :
- Handrub
- Sarung tangan
- Musik relaksasi
2. Fase orientase
1) Memberikan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Mengecek identitas pasien
4) Menjelaskan tujuan tindakan
5) Menjelaskan langkah prosedur
6) Menanyakan kesiapan pasien
7) Menjaga privasi pasien
3. Fase kerja
1) Cuci tangan menggunakan handrub dan memakai sarung tangan
2) Memastikan keadaan di sekitar dalam suasana yang tenang dan nyaman, agar
pasien dapat fokus untuk mendengarkan instruksi yang kita berikan
3) Memposisikan pasien dengan senyaman mungkin
4) Menganjurkan pasien untuk merilekskan pikiran dan tubuhnya, serta meminta
pasien untuk memejamkan matanya selama proses terapi berlangsung
5) Memutar musik relaksasi yang pasien suka
6) Memberikan instruksi kepada pasien untuk memfokuskan pikirannya pada
kedua kaki, kedua tangan, dan juga seluruh badan untuk kendorkan otot-otot
dan rasakan relaksasi
7) Menginstruksi pasien agar mengatur nafasnya agar tetap tenang dan makin
rileks serta makin nyaman ketika mendengar musik yang sedang di putra
8) Hal ini dilakukan sekitar 10-15 menit
9) Kemudian jika dirasa cukup anjurkan pasien untuk membuka matanya secara
perlahan dan mengatur nafasnya kembali
10) Menganjurkan pasien agar mengulang terapi ini ketika sakitnya sedang
kambuh
11) Memposisikan pasien ke posisi semua
12) Merapikan peralatan dan cuci tangan
4. Fase Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) Menyampaikan rencana tindak lanjut
3) Berpamitan
4) Melakukan dokumentasi