DEFENISI
Pedikoulosis adalah investasi kutu kepala
yang disebut pedikulis humanus kapitis
pada kulit kepala. Tuma betina akan
meletakan telur telurnya didekat kulit
kepala. Telur ini akan melekat erat pada
batang rambut dengan suatu subtansi yang
liat. Telur akan menetas menjadi tuma muda
dalam waktu sekitar sepuluh hari dan
mencapai maturasinya dalam waktu dua
minggu.
ETIOLOGI
Pedikulosis kapitis disebabkan
oleh pedikulos humanus kapitis
(kutu)
PATHWAY
PEDIKULOSIS HUMANUS KAPITIS
Resti infeksi
sekunder
Penampakan
kulit tdk baik
Gangguan
gambaran citra
diri
Perubahan
fungsi barier
kulit
Kerusakan
integritas kulit
GEJALA KLINIS
Gejala klinis yang nampak yakni rasa gatal
yang hebat, infeksi bakteri sekunder
seperti: impetigo, folikulitis furunkulosis,
pruritis yang hebat, pioderma (infeksi kulit
yang membentik pus) dan dermatis.
PENATALAKSANAAN
Prinsipnya adalah membunuh semua kutu dan
telurnya. Terapi pedikulosis kapitis mencakup
gamma benzene hexaclhlorida 1% setelah rambut
dicuci dengan sampo yang mengandung lindane
atau senyawa piretrin dengan piperonil butoksida
dan sisir dengan serit. Cara ini diulang satu minggu
kemudian untuk memastikan sisa kutu yang masih
hidup atau telur- telurnya yang baru menetes .
Semua barang pakaian , handuk dan perangkat
tempat tidur yang bisa mengandung tuma harus
dicuci sampai kering untuk mencegah infeksi ulang.
Dan bila ada infeksi diobati dengan antibiotika
secara sistemik.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
a. Identitas
Jenis kelamin:
Lebih banyak terdapat pada wanita daripada
pria.
Usia:
Ditemukan pada anak-anak dan orang
dewasa yang berambut panjang.
b. Riwayat Kesehatan
Riwayat Umum :
c. Pemeriksaan fisik
Kepala: ada kutu kepala, rambut kotor,
muncul benjolan benjolan yang kecil.
Diagnosa keperawatan
Gangguan rasa nyaman: gatal b.d invasi getah
Perencanaan
Gangguan rasa nyaman : gatal b.d invasi
getah
pencernaan pedikulosis kapitis pada
kulit kepala
Goal : klien akan meningkatkan kenyamanan
selam dalam perawatan
Objektif : dalam waktu 1 kali 24 jam klien
mengatakan rasa gatal kurang/ huilang, tidak
ada tuma, nadi 60- 90 x permenit ,pernapasan
12- 20 x permenit , tekanan darah : sistolik
100- 120 mmHg , diastolic 60-90 mmHg.
a.
Intervensi:
1.
Lindungi kulit yang sehat terhadap proses
inflamasi
R/ Penetrasi kuman dapat menyebabkan
pecahnya kulit.
2. Anjurkan pasien untuk menghindari menggaruk
kulit kepala
R/ Membantu mencegah infeksi lebih lanjut dan
perubahan fungsi barier kulit
3. Kolaborasi pemberian antibiotika seperti eritromisin
3 x 500 mg.
R/ Mengurangi infeksi sekunder dan
mengembalikan fungsi barier kulit.
Intervensi:
1. Nasehati pasien untuk menjaga tempat tidur
agar tetap memiliki ventilasi dan kelembaban
yang baik.
R/ Udara yang kering membuat kulit gatal,
lingkungan yang nyaman meningkatkan relaksasi.
2. Anjurkan pasien untk meningkatkan personal
hygiene: keramas, merendam pakaian dengan
air panas dan disetrika.
R/ Menghilangkan faktor predisposisi
3. Jaga jadwal tidur yang teratur
R/ Dengan kelembaban yang rendah kulit akan
kehilangan air
Intervensi:
1. Bina hubungan salig percaya
R/ Klien mengungkapkan perasaannya hanya
kepada orang yang dipercaya.
2. Berikan kesempatan klien mengungkapkan
perasaannya dan dengarkan dengan penuh
perhatian serta tidak menghakimi.
R/ Klien membutuhkan pengalaman
didengarkan dan dipahami.
3. Jelaskan penyebab dan proses penampakan
kulit yang tidak baik secara singkat, jelas dan
jujur.
R/ Pengetahuan yang bertambah akan
meningkatkan penerimaan diri
Intervensi:
1. Tentukan apakah pasien mengetahui tentang
kondisi dirinya.
R/ mengembangkan data dasar untuk
mengembangkan rencana penyuluhan.
2. Jaga agar pasien mendapatkan informasi yang
benar, perbaiki kesalahan konsepsi/ informasi
dengan menjelaskan proses penyakit dan
penatalaksaannya secara singkat dan jelas.
R/ pasien harus memiliki perasaan bahwa ada
sesuatu yang dapat mereka perbuat.
Kebanyakan pasien merasakan manfaat yang
lebih.
diprogramkan
(keramas rambut, salf).
R/ memungkinkan pasien memperoleh
kesempatan untuk menunjukan cara yang
tepat
untuk melakukan terapi.
4. Anjurkan pasien untuk mendapatkan
status nutrisi yang sehat.
R/ penampakan kulit mencerminkan
kesehatan umum seseorang.
Perubahan pada kulit dapat menandakan
status nutrisi yang abnormal.
Implementasi
Evaluasi