Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI GELOMBANG MIKRO PADA MICROWAVE OVEN

Disusun oleh: Putri Aldriana (125061101111008)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

BAB I PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang Microwave oven telah dikenal oleh masyarakat luas dan memberikan altenatif pemasakan yang lebih efisien, lebih cepat dengan tingkat kematangan yang seragam. Dewasa ini, gelombang mikro sangat banyak diterapkan untuk berbagai keperluan seperti komunikasi, aplikasi industri, ilmiah, medis dan radar. Dalam aplikasi industri, gelombang mikro banyak dimanfaatkan untuk pemasakan. Pemanfaatan gelombang mikro sebagai pemanas memiliki keunggulan dibandingkan pemanas konvensional yaitu waktu pemanasan yang singkat dengan distribusi yang seragam. Pengembangan pemanfaatan gelombang mikro untuk aplikasi industri yang lebih luas memerlukan upaya pengendalian energi gelombang agar sesuai dengan keperluan (Radi, 2008).

II.

Tujuan Memberikan informasi tentang pengertian gelombang dan gelombang mikro. Memberikan informasi tentang aplikasi dari gelombang mikro pada microwave.

III.

Manfaat Mengetahui pengertian gelombang dan gelombang mikro. Mengetahui aplikasi dari gelombang mikro pada microwave.

BAB II PEMBAHASAN

Gelombang adalah suatu getaran, gangguan atau energi yang merambat. Dalam hal ini yang merambat adalah getarannya, bukan medium perantaranya. Satu gelombang terdiri dari satu lembah dan satu bukit (untuk gelombang transversal) atau satu renggangan dan satu rapatan. Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap detik. Jenisjenis gelombang dikelompokkan berdasarkan arah getarnya, amplitude, frekuensinya, dan medium perantaranya (Dyah, 2010). Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya (Anonim, 2012). Gelombang mikro ini merupakan gelombang radio, tetapi panjang gelombangnya lebih kecil dari gelombang radio biasa. Panjang gelombangnya termasuk ultra-short (sangat pendek) sehingga disebut juga mikro. Dari sinilah lahir istilah microwave. Gelombang ini tidak dapat dilihat mata kita karena panjang gelombangnya (walaupun sangat kecil dibanding gelombang radio) jauh lebih besar dari panjang gelombang cahaya (di luar spektrum sinar tampak). Keduanya sama-sama terdapat dalam spektrum gelombang elektromagnetik (Gambar 1). Panjang gelombang cahaya berkisar antara 400-700 nm (1 nm = 10-9 m); sedangkan kisaran panjang gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 cm = 10-2 m).

Microwave oven ditemukan secara tidak sengaja oleh Dr. Percy Spencer pada tahun 1945. Awalnya Spencer beserta tim sedang melakukan penelitian tentang penggunaan magnetron yaitu sejenis tabung vakum penghasil gelombang mikro untuk keperluan radar. Di lokasi tersebut didapatkan bahwa beberapa makanan menjadi mudah panas dan bahkan meleleh, seperti permen dalam saku Spencer. Fenomena ini kemudian dipelajari lebih dalam dengan melakukan sejumlah percobaan untuk melihat pengaruh gelombang mikro tersebut

terhadap sejumlah makanan dan air. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gelombang mikro memang dapat memanaskan makanan, dan jika gelombang mikro berada di dalam kotak baja, maka gelombang mikro akan terperangkap di dalamnya dan dapat meningkatkan suhu makanan dalam waktu yang cepat (Radi, 2008). Penggunaan microwave yang paling akrab dengan kita tentunya microwave oven. Microwave oven sendiri bisa bekerja begitu cepat dan efisien karena gelombang elektromagnetiknya menembus makanan dan mengeksitasi molekulmolekul air dan lemak secara merata (tidak cuma permukaannya saja). Gelombang pada frekuensi 2.500 MHz (2,5 GHz) ini diserap oleh air, lemak, dan gula. Saat diserap, atom tereksitasi dan menghasilkan panas. Proses ini tidak memerlukan konduksi panas seperti di oven biasa. Karena itulah prosesnya bisa dilakukan sangat cepat. Hebatnya lagi, gelombang mikro pada frekuensi ini tidak diserap oleh bahan-bahan gelas, keramik, dan sebagian jenis plastik. Bahan logam bahkan memantulkan gelombang ini. Ini memberi kesan microwave oven adalah oven pintar yang bisa memilih untuk memasak hanya makanannya saja, bukan wadahnya (Surya, 2012). Pemanasan bahan dengan gelombang mikro lebih menguntungkan dibanding dengan pemanasan konvensional karena pemanasan yang lebih cepat, lebih dalam, dan lebih efisien. Pada pemanasan konvensional, sumber panas menyebabkan molekul bereaksi dari permukaan

obyek yang dipanaskan menuju ke tengah, sehingga lapisan-lapisan panas secara berurutan. Permukaan obyek menjadi bagian yang paling panas dibanding dengan bagian dalam (Radi, 2008).

Gambar 1 Microwave Oven

Microwave oven disusun dari rangkaian listrik dengan komponen mekanik untuk menghasilkan dan mengontrol energi keluaran gelombang mikro untuk pemanasan dan pemasakan. Secara umum, microwave oven terdiri atas dua bagian utama yaitu bagian sistem kendali dan sistem tegangan tinggi. Bagian sistem kendali terdiri atas sebuah timer elektronik atau elektro-mekanik), sebuah panel kontrol untuk mengatur keluaran daya, variasi kunci pengaman pintu, dan pengaman komponen. Bagian sistem tegangan tinggi berfungsi untuk menaikan tegangan rendah (rumah) menjadi tegangan tinggi yang akan dikonversi menjadi energi gelombang mikro. Prinsip kerja microwave disajikan pada Gambar 2. (Radi,2008).

Gambar 2. Prinsip kerja microwave Listrik dari stop kontak masuk ke sistem melalui rangkaian pengaman yang terdiri atas sebuah pengaman arus (fuse) dan pengaman pemanas berlebih (pengaman panas ruangan dan

magnetron). Pengaman ini menjadi tidak aktif (OFF) bila terjadi hubungan singkat (short sircuit) maupun terjadi pemanasan berlebih. Bila sistem dalam keadaan normal, maka arus listrik akan mengalir dari stop kontak ke rangkaian pengaman panas dan rangkaian pewaktu (timer). Bila pintu ditutup, aliran listrik juga akan melalui saklar kunci pengaman pintu (atas). Kabel nol terhubung ke pengaman pintu bawah. Penyetelan timer dan penekanan tombol mulai pemasakan akan meneruskan tegangan listrik ke rangkaian kontrol yang terdiri atas sebuah relay elektromagnet atau saklar elektronik yang sering disebut dengan triac. Sistem akan memberikan sinyal kepada sistem kontrol untuk mengaktifkan triac, sehingga akan menghubungkan tegangan masukan dengan trafo penaik tegangan. Tegangan dan arus yang masuk ke kumparan primer menyebabkan timbulnya tegangan induksi pada kumparan sekunder. Tegangan tinggi ini disearahkan dan diberikan pada magnetron (Radi, 2008).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Pengertian Gelombang Elektromagnetik. pustakasekolah.com Dyah, Luluk Ayuning P, M. Si. 2010. Gelombang Dan Bunyi. Jakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Radi. 2008. Pengendalian Magnetron Berbasis Logika Fuzzy. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Surya, Yohanes. 2012. Microwave Dan Keistimewaannya. www.yohanessurya.com

Anda mungkin juga menyukai