ISLAM
Konsep Sakit
Maridl (Sakit) dan syifa’ (Sembuh)
Dalam QS. Al-Syu`ara’ : 80شفِين
ِ ْ َوإِ َذا َم ِرضْ ُت َ ف ُه َو َ يyang artinya,
“apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku“,
Sakit dikaitkan dengan manusia, sedangkan syifa’
(kesembuhan) diberikan pada manusia dengan disandarkan
pada Allah swt.
Apabila obatnya itu mengenai penyakitnya sehingga
memperoleh kesembuhan, maka kesembuhannya itu adalah
atas ijin dari Allah swt. Dalam hadis Nabi yang diriwayatkan
oleh Jabir dari Nabi saw bersabda:
َّ يب َد َوا ُء ال َّدا ِء بَ َرأَ بِإ ِ ْذ ِن هَّللا ِ َع َّز َو َج
ل َ صِ ُ لِ ُك ِّل َدا ٍء َد َوا ٌء فَإ ِ َذا أ. -
Setiap penyakit pasti ada obatnya, apabila obatnya itu
digunakan untuk mengobatinya, maka dapat memperoleh
kesembuhan atas ijin Allah swt
Makna Sakit (fisik)
Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu
sebagai totalitas termasuk keadaan organisme sebagai
sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menurut
Pemons, 1972)
Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari
baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial.
(Menurut Perkins)
Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian
dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau
menyimpang. (Menurut Oxford English Dictionary)
Sakit dan Kehidupan Manusia
Kondisi sehat dan kondisi sakit adalah dua kondisi yang
senantiasa dialami oleh setiap manusia.
Allah SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit apabila
tidak menurunkan juga obatnya, sebagaimana hadis yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Nabi saw
bersabda: َما َأ ْن َز َل ُهَّللا َدا ًء ِ إاَّل َأ ْن َز َل َ ل ُه ِشفَا ًء -Allah swt tidak
menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya (HR
Bukhari).
Walaupun sakit merupakan satu kondisi yang tidak
mengenakkan, seorang muslim harus meyakini bahwa
sakit tidak selalu berkaitan dengan hal negatif.
Sakit dapat bernilai pahala juga bernilai siksaan dari Allah
Swt
Hikmah Sakit
1. Menghapus Dosa; Rasulullah Saw bersabda: “Tiada
seorang mu’min yang rasa sakit, kelelahan
(kepayahan), diserang penyaki tatau kesedihan
(kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya)
kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya”
(HR. Bukhari).
2. Tetap Mendapatkan Pahala Dari Amal Kebaikan Yang
Biasa Dilakukannya Diwaktu Sehat. Rasulullah Saw
bersabda: “Apabila salah seorang hamba sakit atau
bepergian (safar), maka Allah mancatat pahalanya
seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia
tidak bepergian atau sehat.” (HR. Bukhari).
3. Memperoleh Pahala Kebaikan; Rasulullah Saw
bersabda:“Tiada seorang muslim tertusuk duri atau
yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya
kebaikan dan menghapus darinya dosa.” (HR.
Bukhari)
4. Memperoleh Derajat Yang Tinggi di Sisi Allah SWT;
Rasulullah saw bersabda: “Seorang hamba memiliki
suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat
mencapainya dengan amal-amal kebaikannya,
maka Allah menguji dan mencobanya agar dia
dapat mencapai derajat itu.” (HR. Thabrani)
5. Memperoleh Ganjaran Berupa Surga;
Rasulullah saw bersabda: “Apabila Aku
menguji hamba-Ku dengan membutakan
kedua matanya dan dia bersabar, maka
Aku ganti kedua matanya itu dengan
surga.” (HR. Ahmad)
6. Sakit dapat menjadi jalan agar kita selalu
ingat pada Allah.
7. Sakit membuat orang tahu manfaat sehat
Sakit sebagai ujian
Ujian ibtila' secara bahasa berarti ikhtibar
(penyelidikan) dan imtihan (percobaan), baik
berupa kesulitan maupun kesenangan, kebaikan
maupun keburukan.
Sasaran: hamba-Nya yang beriman dan beramal
shaleh.
Tujuan: supaya hamba yang diicintai Allah ini
mendapat suatu peningkatan derajat keimanan
yang lebih tinggi
Firman-Nya dalam Surat Al-Anbiya ayat 35,
َ َونَ ْبلُو ُكم بِال َّش ِّر َو ْال َخي ِْر فِ ْتنَةً َوإِلَ ْينَا تُرْ َجع
ُون
Sakit sebagai musibah
Musibah: identik dengan teguran atau peringatan yang
sudah menjadi ketentuan Allah, terjadi karena
kesalahan yαng kita perbuat.
Sasaran: Mukmin
Tujuan: memperingatkan dan mengukur kualitas
keimanan
Firman Allah dalam surat An-Nisaa ayat 79,
َ ك ِمن َسيِّئَ ٍة فَ ِمن نَّ ْف ِس
ك َ َك ِم ْن َح َسنَ ٍة فَ ِم َن هّللا ِ َو َما أ
َ َصاب َ ََّما أ
َ َصاب
Artinya: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah
dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu,
maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. An-Nisaa:
79)
Sakit sebagai azab
Azab Allah yang diberikan kepada orang-
orang kafir, baik di dunia maupun akhirat.
َ ب اأْل َ ْكبَ ِر لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجع
ُون ِ ون ْال َع َذا
َ ب اأْل َ ْدنَى ُد
ِ َولَنُ ِذيقَنَّهُ ْم ِم َن ْال َع َذا
Artinya: “Dan Sesungguhnya kami merasakan
kepada mereka sebahagian azab yang dekat
(di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di
akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke
jalan yang benar).” (QS. As Sajadah : 21)
Parameter azab, musibah/ ujian dari sakit
ِ َّاك ِ لن
اس َ َصابَ َك ِمْن َسيِّئَ ٍة َ ف ِم ْن َ ن ْف ِس َك َوأَرْ َس ْلن
َ صابَ َك ِمْن َح َسنَ ٍة َ ف ِم َن ِهَّللا َو َما َأ
َ َما َأ
َرسُوال َو َكفَى ِ باهَّلل ِ َش ِهي ًدا
Artinya:
"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah,
dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Nabi
Muhammad) menjadi Rasul kepada segenap manusia.
dan cukuplah Allah menjadi saksi."
(QS. An-Nisa': 79)
Tubuh manusia dikendalikan oleh otak dan hati, apabila
manusia dalam kehidupannya banyak mengikuti kemauan
nafsu amarah (berbuat kejahatan) dan lauwwamah (iri ,dengki
,serakah dll) atau kekafiran, musryk dan syirik adalah
perbuatan dosa yang tidak diampuni Allah maka Allah
menurunkan azab / menghukumnya dengan penyakit / sakit
yang sangat menyiksa dan sesungguhnya hukuman Allah
kelak di akhirat jauh lebih pedih / menyakitkan, juga sebagai
peringatan bagi manusia agar segera bertaubat dan kembali
ke jalan yang benar .Karena penyakit yang berbahaya selama
ini dikatakan sebagai cobaan dari Allah oleh para ulama,
akibatnya umat Islam tidak mengetahui kesalahannya dan
bertobat . Sesungguhnya setan adalah musuh manusia yang
nyata maka apabila dibiarkan setan mengendalikan otak dan
hati manusia maka siksa Allah baginya di dunia dan akhirat .
Langkah-langkah Preventif & Karantina