Anda di halaman 1dari 24

AMAR MARUF NAHI MUNKAR

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hadits
Dosen Pengampu: Nadhifah, M.S.I

Disusun Oleh:

Asep Saepul Amri


103111109

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011

AMAR MARUF NAHI MUNKAR


I; PENDAHULUAN
Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan penegakan
Amar Maruf dan Nahi Munkar. Amar Maruf Nahi Munkar merupakan pilar
dasar dari pilar-pilar akhlak yang mulia lagi agung. Kewajiban menegakkan
kedua hal itu adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar
bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan melakukannya.
Sesungguhnya diantara peran-peran terpenting dan sebaik-baiknya amalan
yang mendekatkan diri kepada Allah Taala, adalah saling menasehati,
mengarahkan kepada kebaikan, nasehat-menasehati dalam kebenaran dan
kesabaran. At-Tahdzir (memberikan peringatan) terhadap yang bertentangan
dengan hal tersebut, dan segala yang dapat menimbulkan kemurkaan Allah
Azza wa Jalla, serta yang menjauhkan dari rahmat-Nya.Perkara al-amru bil
maruf wan nahyu anil munkar (menyuruh berbuat yang maruf dan melarang
kemungkaran) menempati kedudukan yang agung. Dimana para ulama
menganggapnya sebagai rukun keenam dari rukun Islam.1

II; RUMUSAN MASALAH


A; Pengertian Amar Maruf Nahi Munkar
B; Perintah amar ma`ruf nahi mungkar.
C; Karakter masyarakat dalam menyikapi amar maruf nahi munkar.
D; Penurunan azab menimpa masyarakat.
E; Manfaat melaksanakan amar maruf nahi munkar.
F; Akibat mengabaikan perintah amar ma'ruf dan nahi munkar.

III; PEMBAHASAN
A;

Pengertian amar ma`ruf nahi mungkar.

http://www.vbi-attaqwa.org/2009/06/10/amar-ma%E2%80%99ruf-dan-nahi-munkar/

Yang dimaksud amar maruf adalah ketika engkau memerintahkan


orang lain untuk bertahuid kepada Allah, menaati-Nya, bertaqarrub
kepada-Nya, berbuat baik kepada sesama manusia, sesuai dengan jalan
fitrah dan kemaslahatan.2 Atau makruf adalah setiap pekerjaan (urusan
yang diketahui dan dimaklumi berasal dari agama Allah dan syara-Nya.
Termasuk segala yang wajib yang mandub. Makruf juga diartikan
kesadaran, keakraban, persahabatan, lemah lembut terhadap keluarga dan
lain-lainnya.
Sedang munkar adalah setiap pekerjaan yang tidak bersumber dari
agama Allah dan syara-Nya. Setiap pekerjaan yang dipandang buruk oleh
syara, termasuk segala yang haram, segala yang makruh, dan segala yang
dibenci oleh Allah SWT.
Allah berfirman:


Tolong menolonglah kamu dalam berbuat kebajikan dan bertaqwalah,
serta jangan tolong menolong dalam hal dosa dan kejahatan . (QS. 5 Al
Maidah: 2)

Termasuk tolong menolong ialah menyerukan kebajikan dan


memudahkan jalan untuk kesana , menutup jalan kejahatan dan
permusuhan

dengan

tetap

mempertimbangkan

kemumgkinan-

kemungkinan yang akan terjadi.3


Kalau kita tidak sanggup mencegahnya atau takut akan
membahayakan diri sendiri, kita berusaha memberikan nasihat, kita
pergunakan akal kita agar dia membatalkan niatnya.

B; Perintah Amar Ma`ruf Nahi Mungkar.

Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan penegakan


Amar Maruf dan Nahi Munkar. Amar Maruf merupakan pilar dasar dari
pilar-pilar akhlak yang mulia lagi agung. Kewajiban menegakkan kedua
2 Ahmad Iwudh Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006) hlm.224
3
Imam Ghazali, Mukasyafatul Qulub, Terj. Fatihuddin Abul Yasin, (Surabaya: Terbit
Terang. 1990) hal. 80

hal itu adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar
bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan melakukannya.
Bahkan Allah swt beserta RasulNya mengancam dengan sangat keras bagi
siapa yang tidak melaksanakannya sementara ia mempunyai kemampuan
dan kewenangan dalam hal tersebut.4
Ketahuilah bahwa amar maruf nahi munkar termasuk Ushul AdDin, dengan dicapai tujuan perutusan (bi;tsah) para nabi. Hal itu
berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Ali-Imran :104.


(104:) .)
Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang
munkar dan merekalah termasuk orang-orang yang beruntung
Dan sesungguhnya saya mendengar rasulullah saw bersabda:
sesungguhnya apabila orang-orang melihat orang yang bertindak aniyaya
kemudian mereka tidak mencegahnya, maka kemungkina besar Allah akan
meratakan siksaan kepada mereka, yang disebabkan oleh perbuatan
mereka itu sendiri.5

:
:
, ,
),
(
Dari Abu Said al Khudry ra berkata,Aku pernah mendengar Rasulullah
saw bersabda,Barang siapa dari kalian melihat kemunkaran, maka
hendaklah merubahnya dengan tangannya, apabila tidak bisa maka
4

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqey, Al-Islam (Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra,2001) hlm. 348
5
Imam Nawawi, Riyadhus Sholihin, Terj, Ahmad Sunarto, (Jakarta: Pustaka Amani
1990) hlm. 223

dengan lisannya, apabila tidak bisa maka dengan hatinya, dan demikian
itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR Muslim)
Maksudnya lemah dari segi perbuatan orang-orang beriman. Kata
sebagian ulama: maksud mencegah dengan tangan ialah khusus bagi para
pemimpin yng dengan lisan untuk para ulama, dan yang dengan hayi
khusus untuk para orang awam(umum). Katanya: dan orang yang mampu
melakukannya sama dengan kewajiban memberantas kemunkaran.

C; Karakter masyarakat dalam menyikapi amar maruf nahi munkar.

Ada 3 karakter masyarakat dalam menyikapi amar maruf nahi munkar:


1; Memerintahkan yang maruf dan melarang yang munkar, atau

dinamakan karakter orang mukmin.


2; Memerintahkan yang munkar dan melarang yang maruf, atau
dinamakan karakter orang munafik.
3; Memerintahkan sebagian yang maruf dan munkar, dan melarang
sebagian yang maruf dan munkar. Ini adalah karakter orang yang suka
berbuat dosa dan maksiat.6
Dengan melihat ketiga karakter tersebut, maka sudah jelas bahwa
tugas beramar maruf nahi munkar bukanlah hanya tugas seorang dai,
mubaligh, ataupun ustadz saja, namun merupakan kewajiban setiap
muslim. Dan ini merupakan salah satu kewajiban penting yang
diamanahkan Rasulullah SAW kepada seluruh kaum muslim sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Rasulullah mengingatkan, agar siapa pun
jika melihat kemunkaran, maka ia harus mengubah dengan tangan, dengan
lisan, atau dengan hati, sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.
Begitu juga Imam al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin, beliau
menekankan, bahwa aktivitas "amar ma'ruf dan nahi munkar" adalah kutub
terbesar dalam urusan agama. Ia adalah sesuatu yang penting, dan karena
misi itulah, maka Allah mengutus para nabi. Jika aktivitas 'amar ma'ruf
6 Muhammad Jamaludin Qasyimi, Roudhlotul Muminin terjemah Abu Ridho. (Semarang:
Assyifa. 1993) hlm. 373

nahi munkar' hilang, maka syiar kenabian hilang, agama menjadi rusak,
kesesatan tersebar, kebodohan akan merajalela, satu negeri akan binasa.
Begitu juga umat secara keseluruhan.

D; Penurunan azab menimpa masyarakat

Apabila manusia melihat kemunkaran dan tidak bisa merubahnya,


Dikawatirkan Allah akan melimpahkan azab siksa-Nya secara merata.7
Seperti kisah bani israil yang ada dalam Al-quran:


Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan
Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan
selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang
tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa
yang selalu mereka perbuat itu. (Q.S Almaidah: 78-79).
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda :


)
(


( )
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, ia berkata : Wahai manusia, hendaklah
kalian membaca ayat ini : Hai orang-orang yang beriman, jagalah
dirimu, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharatkepadamu
apabila kamu telah mendapatkan petunjuk. Dan sesungguhnya saya
mendengar Rasululllah SAW bersabda : sesungguhnya apabila orang7 Ali Usman Dahlan. Hadits Qudsy Pola Pembinaan Akhlak Muslim.(Bandung: CV. Diponegoro,
tt) hlm, 373

orang melihat orang yang bertindak aniaya kemudian mereka tidak


mencegahnya, maka kemungkinan besar Allah akan meratakan siksaan
kepada mereka, disebabkan perbuatan tersebut. (HR. Abu Daud,
Tirmidzi dan An-Nasai).8
E; Manfaat Melaksanakan Amar Maruf Nahi Munkar.

Ada beberapa manfaat bila amar maruf dan nahi munkar ditegakkan.
1; Kita akan menjadi bagian dari orang-orang mukmin
2; Segala kebaikan akan diberikan siapa saja yang melakukan aksi amar
maruf nahi munkar, yaitu, orang-orang yang lahir dari umat terbaik
(umat muslim)
3; Kita akan menjadi orang-orang yang shaleh
4; Kita akan mendapatkan keselamatan apabila kita mencegah perbuatan
buruk (munkar).
5; Kita akan menjadi orang-orang yang meraih kemenangan.
6; Allah akan memberikan rahmat dan karunianya kepada

kaum tersebut, sehingga tercipta kerukunan, kedamaian


dan ketentraman.
7; Akan dijauhkan dari Azab Allah.
8; Ilmu yang dibawa oleh para ulama (sebagai pewaris
para nabi) akan terjaga dengan baik, sehingga
dijauhkan dari kesesatan dalam menuntut ilmu, yaitu
niat/motivasi yang salah dan belajar pada orang yang
salah. Dengan terjaganya para ulama yang sholeh,
maka akan lahirlah umara (penguasa) yang baik dan
mampu memimpin umatnya dengan adil. Keempat, bila
seseorang sudah menjalankan amar maruf dan nahi
munkar, maka hatinya akan tenang dan termotivasi
untuk menjalankan kehidupannya lebih baik lagi dari
hari ke hari.9
Namun tidak bisa dipungkiri, saat ini kemarufan telah digerus
oleh derasnya arus kemunkaran. Hal ini terjadi karena kemunkaran telah
8 Imam Tirmidhi, Sunan At Tirmidhi, (Bairut: Darul Kutub Al- Ilmiyah) hlm. 69
9 Ahmad Iwudh Abduh, Ibid, hal. 215.

dibungkus dengan performa yang menarik, sehingga hampir seluruh


lapisan masyarakat mampu menikmatinya. Begitu mudahnya kemunkaran
sudah masuk dalam celah-celah sempit dalam rumah melalui media cetak
dan elektronik, yang setiap hari dikonsumsi oleh masyarakat. Tentu ini
sangat berbahaya, karena kemunkaran/kebathilan yang secara terusmenerus disuguhkan dan diinformasikan, apalagi didesain dengan
performa yang menarik, maka sangat mungkin kemunkaran itu akan
dianggap sebagai kebaikan dan kemudian dijadikan sebagai kebiasaan.
Untuk menghadang arus kemunkaran ini diperlukan benteng yang
kokoh, yaitu dari diri kaum muslim sendiri yang harus sadar akan tugas
dan kewajibannya sebagai hamba Allah. Kesadaran inilah yang akan
mengantarkannya untuk menjadi seorang yang muttaqin, dan mampu
menjalankan amar maruf nahi munkar dengan baik.
Ketika kita ingin menyelamatkan umat secara keseluruhan dari
bahaya kemunkaran, maka hendaklah dimulai dari diri sendiri dan
keluarga kita. Dan jika Allah dan Rasul Nya telah memberikan ramburambu yang tegas dan jelas, maka sebagai seorang muslim yang taat sudah
sepatutnya untuk berucap samina wa athona.
F. Akibat Mengabaikan Perintah Amar Ma'ruf Dan Nahi Munkar
Sebagaimana diungkapkan dalam pendahuluan karena pentingnya
amar ma'ruf dan nahy munkar, Allah memerintahkan umat Islam untuk
melakukan amar ma'ruf dan nahy munkar. Ketika kewajiban itu diabaikan
dan tidak dilaksanakan, maka pasti orang-orang yang mengabaikan dan
tidak melaksanakannya akan mendapat dosa. Tidak ada satu umatpun yang
mengabaikan perintah amar ma'ruf dan nahy munkar kecuali Allah
menimpakan berbagai hukuman kepada umat itu. Berikut ini akan
disebutkan sebagiannya sebagaimana disebutkan oleh Dr.Muhammad
Abdul Qadir Abu Faris dalam bukunya Al-Amru Bil-Ma'ruf Wan-Nahyu
'Anil-Munkar dan Dr. Sayyid Muhammad Nuh dalam bukunya Taujihat
Nabawiyyah .

1; Azab yang menyeluruh

Apabila kemaksiatan telah merajalela di tengahtengah masyarakat , sedangkan orang-orang yang


shalih tidak berusaaha mengingkari dan membendung
kerusakan tersebut, maka Allah SWT akan menimpakan
azab kepada mereka secara menyeluruh baik orangorang yang jahat maupun orang-orang yang shalih.
Firman Allah yang artinya:
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara
kamu.Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaanNya (QS.Al-Anfal : 25 ).
Imam
Muslim
meriwayatkan
dalam
kitab
shahihnya dengan sanadnya dari Zainab binti Jahsy
bahwa ia bertanya : Wahai Rasulullah, apakah kita akan
binasa padahal di tengah-tengah kita ada orang-orang
yang shalih?
Rasulullah saw. menjawab : " Ya, apabila kemaksitan
telah merajalela".
Abu Bakar r.a. berkata : Saya mendengar Rasulullah
saw. bersabda :
Sesungguhnya jika orang-orang melihat orang yang
berbuat zalim lalu tidak mencegahnya , maka hampir
saja menimpakan siksa secara menyeluruh kepada
mereka.(HR. Tirmidzi).
2; Tidak dikabulkannya do'a orang-orang yang shalih
Apabila suatu masyarakat mengabaikan amar
ma'ruf dan nahy munkar serta tidak mencegah orang
yang berbuat zalim dari kezalimannya, maka Allah akan
menimpakan siksa kepada mereka dengan tidak
mengabulkan do'a mereka.
Sabda Rasulullah saw: Demi dzat yang diriku ada
di tangan-Nya hendaknya kamu menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, atau Allah
akan menimpakan siksa kepadamu kemudian kamu

berdo'a kepada-Nya lalu tidak dikabulkan. ( HR.


Tirmidzi).
3; Berhak mendapatkan laknat
Di antara hukuman orang yang mengabaikan
amar ma'ruf dan nahy munkar adalah berhak
mendapatkan laknat, yakni terusir dari rahmat Allah
sebagaimana yang telah menimpa Bani Israil ketika
mengabaikan amar ma'ruf dan nahy munkar.
Abu Daud meriwayatkan dalam kitab Sunannya
dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata
:Rasulullah saw. bersabda : " Pertama kerusakan yang
terjadi pada Bani Israil, yaitu seseorang jika bertemu
kawannya sedang berbuat kejahatan ditegur : wahai
fulan, berertqwalah pada Allah dan tinggalkan
perbuatan yang kamu lakukan, karena perbuatan itu
tidak halal bagimu, kemudian pada esok harinya
bertemu lagi sedang berbuat itu juga, tetapi ia tidak
menegurnya, bahkan ia telah menjadi teman makan
minum dan duduk-duduknya. Maka ketika demikian
keadaan mereka, Allah menutup hati masing-masing,
sebagaimana firman Allah :
"Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan
lisan Daud dan Isa putra Maryam. sampai firman Allah
( tapi kebanyakan mereka adlah orang-orang yang fasik)
. Kemudian Nabi bersabda : " Tidak, sekali-kali jangan
seperti mereka. Demi Allah, kamu harus menyuruh
kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar dan
mencegah orang yang berbuat zalim, kamu harus
mengembalikannya ke jalan hak, dan kamu batasi di
dalam hak itu. Atau kalau tidak, Allah akan menutup
hatimu, kemudian melaknat kamu sebagaimana
melaknat mereka ".
4; Timbulnya perpecahan
Sudah
merupakan
aksiomatis
bahwa
kemungkaran yang paling berat dan dan paling keji

10

dapat menjauhkan syari'at Allah dari realitas kehidupan


dan
ditinggalkannya
hukum-hukumNya
dalam
kehidupan manusia. Apabila hal ini terjadi dan orangorang diam, tidak mengingkari dan tidak mencegahnya,
maka Allah akan menanamkan perpecahan dan
permusuhan di kalangan mereka sehingga mereka
saling melakukan pembunuhan dan menumpahkan
darah.
5; Pemusnahan mental
Sebagai kehormatan kepada Nabi Muhammad
saw, Allah tidak memusnahkan umat beliau secara fisik
sebagaimana yang telah menimpa umat-umat terdahulu
seperti kaum Nabi Hud, Shalih, Nuh, Luth dan Syu'aib
yang telah mendustakan para Nabi dan mendurhakai
perintah Allah. Tetapi bisa saja Allah membinasakan
umat Muhammad secara mental. Maksudnya umat ini
tidak dimusnahkan fisiknya, tetap dalam keadaan hidup,
sekalipun
melakukan
dosa
dan
maksiat
yang
menyebabkan. kehancuran dan kebinasaan, namun
walaupun jumlahnya banyak, kekayaannya melimpah
ruah, di sisi Allah tidak ada nilainya sama sekali, musuhmusuhnya tidak merasa takut, serta kawan-kawannya
tidak merasa hormat . Inilah yang diberitakan Rasulullah
saw. ketika umat ini takut mengatakan yang hak dan
tidak mencegah orang yang berbuat zalim.10

IV; KESIMPULAN
Amar maruf nahi munkar atau mengajak kebaikan dan mencegah
terhadap keburukan merupakan kewajiban kita sebagai umat muslim yang
baik. Siapa saja diantara kalian melihat kemunkaran dilingkungan kita, maka
kita sebagai muslim yang baik harus merubahnya dengan tangan kita, apabila
kita tidak mampu merubah dengan tangan kita, maka rubahlah dengan lisan
10 Imam Ghazali, Op. cit, hlm. 86

11

kita, bila kita tidak mampu juga, maka rubahlah dengan hati kita, dan ketika
kita hanya bisa merubahnya dengan hati kita,maka itu adalah paling lemahlemahnya iman.

DAFTAR PUSTAKA
Ghazali, Imam, Mukasyafatul Qulub, Terj. Fatihuddin Abul Yasin, Surabaya:
Terbit Terang, 1990
Iwudh, Ahmad Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006
Qasyimi, Muhammad Jalaludin, Roudhlotul Muminin. Terj. Abu Ridho.
Semarang: Assyifa.
Ash Shiddiqey, Muhammad Teungku Hasbi, Al-Islam. Semarang: PT. Pustaka
Rizki Putra, 2001
Nawawi, Imam, Riyadhus Sholihin, Terj. Ahmad Sunarto, Jakarta: Pustaka Amani,
1990
Dahlan, Ali Usman, Hadits Qudsy Pola Pembinaan Akhlak Muslim, Bandung: CV.
Diponegoro
Tirmidhi, Imam, Sunan At Tirmidhi, Bairut: Darul Kutub Al- Ilmiyah
http://www.vbi-attaqwa.org/2009/06/10/amar-ma%E2%80%99ruf-dan-nahimunkar/

12

13

AMAR MARUF NAHI MUNKAR


MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hadits
Dosen Pengampu: Nadhifah, M.Si

Disusun Oleh:
Durrotun Nasihah (103111110)
Elly Lutfiyah

(103111111)

Himatul Aliyah

(103111112)

14

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011

15

AMAR MARUF NAHI MUNKAR


V; PENDAHULUAN
Bahwasanya menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jahat itu
adalah suatu kewajiban fardhu kifayah. Apabila sebahagian dari kaum
muslimin menjalankan tugas ini, gugurlah dosa dari yang lain-lain.
Orang yang menjalankan tugas itu akan memperolaeh pahala yang
besar dari Allah SWT. Tetapi jika semua kaum muslimin mengabaikan tugas
itu, maka dosanya akan menimpa setiap orang yang mengetahui hukumhukumnya, apabila munkar itu berlaku di hadapan matanya, sedang ia tiada
mengubahnya dengan tangan atau lisan padahal ia berkuasa.11
VI; RUMUSAN MASALAH
A; Apa yang dimaksud dengan Amar Maruf Nahi Munkar?
B; Bagaimana perintah mencegah kemunkaran?
C; Mengapa penurunan azab menimpa semua masyarakat?
D; Apakah manfaat dan sifat orang yang melakukan aksi amar amruf nahi
munkar?
VII;

PEMBAHASAN

G; Pengertian Amar Maruf Nahi Munkar


Menyerukan manusia kepada kebajikan, menyuruh maruf dan
mencegah munkar ialah :mengajak manusia kepada agama Allah dengan
berbagai upaya yang menarik, menganjur, mengajak dan menyuruh para
manusia berbuat maruf dan melarang orang mengerjakan munkar serta
menghilangkan kemunkaran dengan jalan yang diberikan syara.12
Yang dimaksud amar maruf adalah ketika engkau memerintahkan
orang lain untuk bertahuid kepada Allah, menaati-Nya, bertaqarrub
kepada-Nya, berbuat baik kepada sesama manusia, sesuai dengan jalan

11 www.vbi-attaqwa.org/2009/06/10/amar-maruf-nahi-mungkar.com
12 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqey, Al-Islam (Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra,2001) hlm.347

16

fitrah dan kemaslahatan.13 Atau makruf adalah setiap pekerjaan (urusan


yang diketahui dan dimaklumi berasal dari agama Allah dan syara-Nya.
Termasuk segala yang wajib yang mandub. Makruf juga diartikan
kesadaran, keakraban, persahabatan, lemah lembut terhadap keluarga dan
lain-lainnya.
Sedang munkar adalah setiap pekerjaan yang tidak bersumber dari
agama Allah dan syara-Nya. Setiap pekerjaan yang dipandang buruk oleh
syara, termasuk segala yang haram, segala yang makruh, dan segala yang
dibenci oleh Allah SWT.14
Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan penegakan
Amar Maruf dan Nahi Munkar. Amar Maruf merupakan pilar dasar dari
pilar-pilar akhlak yang mulia lagi agung. Kewajiban menegakkan kedua
hal itu adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar
bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan melakukannya.
Bahkan Allah swt beserta RasulNya mengancam dengan sangat keras bagi
siapa yang tidak melaksanakannya sementara ia mempunyai kemampuan
dan kewenangan dalam hal tersebut.
Ketahuilah bahwa amar maruf nahi munkar termasuk Ushul AdDin, dengan dicapai tujuan perutusan (bi;tsah) para nabi. Hal itu
berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Ali-Imran :104.









(104:) .



Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada


kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang
munkar dan merekalah termasuk orang-orang yang beruntung

13 Ahmad Iwudh Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006) hlm.224
14 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqiey, Op. Cit hlm.348

17

H; Perintah Mencegah Kemunkaran

:
:
,
, ,
( )
Dari Abu Said al Khudry ra berkata,Aku pernah mendengar Rasulullah
saw bersabda,Barang siapa dari kalian melihat kemunkaran, maka
hendaklah merubahnya dengan tangannya, apabila tidak bisa maka
dengan lisannya, apabila tidak bisa maka dengan hatinya, dan demikian
itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR Muslim)
Kalau kita tidak sanggup mencegahnya atau takut akan
membahayakan diri sendiri, kita berusaha memberikan nasihat, kita
pergunakan akal kita agar dia membatalkan niatnya.
Kalau tidak ada juga kesanggupan mamberikan nasihat, maka
hendaklah kita menanamkan rasa benci kita, seperti menjauhkan diri dari
dia, tidak menggaulinya, tidak bermuamalah dengan dia, tidak
memberikan salam dan tidak menyahut salamnya.
Nabi pernah bersikap seperti ini pada Kaab Ibn Malik, Mirarah
bin Rabi dan Hilal Ibn Umaiyah yang tidak mau ikut pertempuran Tabuk.
Nabi menyuruh para sahabat supaya menjauhkan diri dari tiga orang itu
dan tidak menyapanya. Lima puluh malam mereka dibiarkan begiru.
Sehingga mereka merasa gundah akibat boikot itu dan mereka menyesali
perbuatannya lantaran itu mereka bertaubat, taubat mereka diterima
Allah.15
Dalam hadits lain juga dijelaskan seperti hadits di bawah ini:


:


15 Ibid, hlm.350-351

18

)
(
Dari Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Barang
siapa mengajak orang kepada suatu petunjuk (kebenaran) maka ia
mendapat pahala sebanyak pahala orang-orang yang mengikutinya
dengan tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa
mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendaat dosa seperti dosa-dosa
orang yang mengerjakannya dengan tidak mengurangi dosa mereka
sedikit pun (HR. Muslim)16
Ada tiga jenis perbuatan munkar yang harus dicegah secara
sungguh-sungguh:
1; Yang menyangkut hak Allah SWT.
2; Yang menyangkut hak manusia.
3; Yang menyangkut hak Allah dan manusia.
Ibadat merupakan hak Allah bila kita mengingkari hak Allah
tersebut, dianggap telah mengerjakan munkar . Di samping itu kita
melanggar larangan Allah, tidak berpuasa, minum-minuman yang
memabukkan. Orang yang memperdayakan minuman keras, jika dia
beragama Islam, haruslah dihukum dan dagangannya dirampas untuk
dimusnahkan.
Sebagai

anggota

masyarakat,

kita

harus

memperhatikan

kemaslahatan dan kepentingan orang lain. Dalam kaitan dengan


kemunkaran terhadap hak manusia , seperti contoh mendirikan bangunan
yang menyebabkan tetangga tak punya jalan keluar / masuk.
Ada pun perbuatan munkar yang menyangkut kepentingan Allah
dan kepentingan manusia, adalah seperti memindahkan jenazah dari
tempatnya, tanpa alasan yang jelas. Pemindahan yang mempunyai alasan
yang jelas demi kepentingan umum, tentu tidak termasuk perbuatan
munkar.17
16 Imam muslim,Shahih Muslm, (Bairut: Darul Fikri, t,t) hlm.47
17 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqiey, Al-Islam, (Semarang:PT. Pustaka Rizki Putra,
2001) hlm. 355

19

Tingkatan-tingkatan Menyuruh Maruf


Perbuatan munkar berpaut dengan hak-hak Allah, dengan hak-hak
manusia, serta berpaut dengan hak Allah dan hak manusia.
Berpautan dengan hak Allah.
1; Hal ini diwajibkan kepada umat, seperti mendirikan sholat jamaah di
masjid dan azan di tiap-tiap waktu, maka apabila ada kampong tidak
mengerjakan azan untuk tiap-tiap sholat yang lima, wajiblah pegawai
hisbah memerintahkan mereka.
2; Hal-hal yang diperntahkan kepada pribadi seseorang, seperti sholat
lima dan pekerjaan yang menjadi farduain bagi tiap-tiap orang.
Berpautan dengan hak manusia
Apabila seseorang enggan (tidak mau membayar hutan , sedang ia
sanggup membayarnya) hendaklah para muhtasib menyuruh orang
tersebut melunasi hutangnya.
Sedangkan yang menyangkut hak Allah dan hak manusia adalah
seperti memberi makan binatang yang dipelihara. Para muhtasib
memerintahkan pemeliharaan hewan itu, memberikan makan.18
I; Penurunan Azab Menimpa Semua Masyarakat
Allah SWT berfirman dalam Q. S Al-Araf: 165


.
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperintahkan kepada
mereka, kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan
jahat dan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang
keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (Al-Araf: 165)
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda :


)
(
18 Ibid. hlm. 352

20



)
(
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, ia berkata : Wahai manusia, hendaklah
kalian membaca ayat ini : Hai orang-orang yang beriman, jagalah
dirimu, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharatkepadamu
apabila kamu telah mendapatkan petunjuk. Dan sesungguhnya saya
mendengar Rasululllah SAW bersabda : sesungguhnya apabila orangorang melihat orang yang bertindak aniaya kemudian mereka tidak
mencegahnya, maka kemungkinan besar Allah akan meratakan siksaan
kepada mereka, disebabkan perbuatan tersebut. (HR. Abu Daud,
Tirmidzi dan An-Nasai)19
J; Manfaat dan Sifat Orang Yang Melakukan Aksi Amar Maruf Nahi
Munkar
1; Manfaat-manfaatnya, diantaranya :
a; Kita akan menjadi orang-orang yang meraih kemenangan.
b; Kita akan menjadi orang-orang yang shaleh
c; Kita akan menjadi bagian dari orang-orang mukmin
d; Segala kebaikan akan diberikan siapa saja yang melakukan aksi
amar maruf nahi munkar, yaitu, orang-orang yang lahir dari umat
terbaik (umat muslim)
e; Kita akan mendapatkan keselamatan apabila kita mencegah
perbuatan buruk (munkar).20
2; Sifat-sifat orang yang melakukan aksi amar maruf nahi munkar,
diantaranya:
a; Harus berilmu
Diantara syarat dakwah amar maruf nahi munkar adalah
ilmu. Aksi ini juga harus dilakukan secara bijak, dan didukung
ilmu dan kefaqihan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Umar Ibn
Abdul Aziz, Barang siapa yang beribadah kepada Allah tanpa ada

19 Imam Tirmidhi, Sunan At Tirmidhi, (Bairut: Darul Kutub Al- Ilmiyah) hlm. 69
20 Ahmad Iwudh Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006) hlm. 215-219

21

ilmu, dia akan lebih banyak memberikan kerusakan dari pada


kemaslahatan.
Ilmu itu adalah pemimpin amal, sedang amal itu adalah
pengikutnya. Hal ini sangat jelas karena niat da amal itu, apabila
keduanya tidak disertai dengan ilmu, ia hanya akan menjadi
kebodohan, kesesatan, dan p[enurutan terhadap hawa nafsu.
b; Mempunyai kelembutan hati.
Dalam melakukan aksi amar maruf nahi munkar, kita pun
harus

selalu

bersikap

lemah

lembut.

Rasulullah

SAW

memerintahkan kita untuk bersikap lemah lembut dan tunduk


pasrah. Apabila orang-orang mendengarkan kepadanya sesuatu
yang dibencinya, beliau tidak marah. Bahkan, beliau menjadi
seperti orang yang ingin membela dirinya.
Sufyan Al-Tsauri berkata, Aksi amar maruf nahi mungkar
itu harus dilakukan dengan memenuhi tiga syarat:
1; Lemah lembut dengan apa yang diperintahkan dan dilarang.
2; Adil dengan apa yang diperintahkan dan dilarang
3; Mengetahui ap ayang diperintahkan dan dilarang.
c; Mempunya jiwa yang sabar
Seorang pemberi nasehat harus sabar dengan penderitaan
yang dialaminya. Inilah sikap yang diwasiatkan oleh luqman
kepada anaknya dalam firman Allah SWT, yang artinya: hai
anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan
bersabarlah

terhadap

Sesungguhnya

yang

terhadap

apa

yang

demikian

itu

termasuk

diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman : 17)21


VIII; KESIMPULAN

21 Ibid, hlm.221-223

22

menimpa
hal-hal

kamu.
yang

Amar maruf nahi munkar merupakan prinsip yang sangat agung


dalam ajaran Islam.Merupakan perintah yang diberikan Allah SWT. Agar
dibawa para nabi. Apabila perintah ini tidak dijalankan. Niscaya fungsi
kenabian itu akan lenyap, agama akan hancur, kesesatan akan merajalela,
kebodohan akan subur, kerusakan ada di mana-mana, negeri menjadi hancur,
dan seluruh manusia menjadi binasa.
Sesungguhnya, amar maruf nahi munkar memiliki manfaat yang
sangat banyak, misalnya, kita akan masuk kepada pintu kemenangan dan
kebahagiaan. Kita pun akan menjadi bagian dari orang-orang mukmin. Inilah
seruan dari seluruh kebaikan.

23

DAFTAR PUSTAKA
Ash Shiddieqy, Muhammad Hasbi, Al-Islam, Semarang: PT Pustaka Rizki Putra,
2007.
Ghozali, Imam, Mutiara Ihya Ulumuddin, Bandung: Mizan Media Utama, 2008.
Iwudh, Ahmad Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, Bandung: Mizan Pustaka, 2006.
Muslim, Imam, Shohih Muslim, Darul Khutub Al-Ilmiyah.
Nawawi, Imam, Terjemah Riyadlus Shalihin Jilid I, Jakarta: Pustaka Amani,
1999.
Tirmidhi, Imam, Shohih Tirmidhi, Darul Fikri.
www.vbi-attaqwa. org/2009/06/10/amar-maruf-nahi-mungkar.com

24

Anda mungkin juga menyukai