Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AMAR MA’RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD

Dosen Pengampu : Drs. H. Mua'rif, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Fua’ad Hidayat (2183207057)


2. Rizky Kurniawan (2183207032)
3. Silvia Oktariani (2183207099)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP NURUL HUDA


2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala RahmatNya, sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah  ini dalam bentuk maupun isinya yang
mungkin sangat sederhana. Makalah ini berjudul “Amar Ma’ruf Nahyi Munkar
Dan Jihad ”.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca.

Belitang, September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Amar ma’ruf Nahyi Munkar...................................................................... 3
B. Jihad........................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Amar ma’ruf nahi munkar adalah frasa dalam bahasa arab yang
maksudnya adalah mengajak atau menganjurkan akan kebaikan dan melarang atau
mencegah akan hal-hal yang munkar atau buruk.dipandang dari sudutsyari’ah kata
amar ma’ruf nahi munkar adalah istilah yang merupakan ajaranatau doktrin pokok
agama islam, malah menjadi tujuan yang utama. Allah berfirman dalam surat Ali
‘Imron ayat 104

‫ب َويَأْ ُمرُونَ ْال َخي ِْر لَى إِيَ ْد ُعونَ أُ َّمةٌ ِم ْن ُك ْم َو ْلتَ ُك ْن‬
ِ ِ‫ْال ُم ْن َك ِر َع ِن َويَ ْنهَوْ نَ ْال َم ْعرُوف‬

Yang artinya: ‘Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma,ruf dan mencegah dari yang
mungkar ‘(Ali ‘Imron:104)

Dari ayat yang disebutkan diatas sudah sangat jelas bahwa sebagai umat
islam kita diharuskan untuk mengajak akan kebaikan dan mecegah akan kejelekan
atau kemunkaran. Di dalam islam untuk mengajak akan perbuatan yang baik dan
mencegah akan perbuatan yang munkar tidak lepas

dari aturan-aturan yang sudah disebutkan atau dijelaskan dalam Al-


qura’an ataupun hadist, jadi tidak seseorangpun yang boleh semena-mena dalam
melaksakan amar ma’ruf nahi munkar.

Didalam pembahasan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar ini akan
dijelaskan mengenai pengertian, ataupun cara-cara yang telah ditetapkan oleh
agama islam didalam menerapkan amar ma’ruf nahi munkar, krena memang ada
syarat atau ketentuan tertentu didalam melaksakan amar ma’ruf nahi munkar dan
juga pengaruh juga pencegah akan kemungkaran tersebut.

B. Rumusan Masalah

a. Apakah pengertian amar ma’ruf nahi munkar?

b. Bagaimanakah hukum amar ma’ruf nahi munkar?

c.Bagaimanakah urgensi amar ma’ruf nahi munkar?

iv
d. Apakah pengaruh kemungkaran dalam kehidupan sehari-hari?

e. Bagaimanakah cara mencegah kemungkaran?

C. Tujuan

a.Untuk mengetahui pengertian amar ma’ruf nahi munkar

b. Untuk mengetahui hukum amar ma’ruf nahi munkar

c. Untuk mengetahui akan urgensi amar ma’ruf nahi munkar

d. Untuk mengetahui pengaruh kemungkaran dalam kehidupan sehari-hari

e. Untuk mengetahui cara mencegah kemungkaran

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Amar ma’ruf nahi munkar adalah termasuk pokok agama dan tujuan utama
terutusnya para nabi yaitu untuk menyelenggarakan keduanya (Ringkasan Ihya’
Ulumuddin :225). Untuk memperjelas pengertian amar ma’ruf nahi munkar ada
baiknya jika diuraikan secara singkat pembagianya, dipandang dari sudut ilmu
fiqh,

1. Ma’ruf : syariat membagi ma’ruf itu dalam tiga kategori

a. Fardhu atau wajib

Yakni mendapat pahala jika dikerjakan dan berdosa jika ditinggalkan

b. Sunnah atau mathlub

Yakni mendapat pahala apabila dikerjakan dan tidak berdosa jika ditinggalkan

c. Munah

Yakni tidak berpahala jika dikerjakan dan tidak berdosa jikaditinggalkan

2. Munkar

Adalah sesuatu yang dilarang dalam islam, dan digolongan kedalam dua kategori

a. Haram

Yaitu segala sesuatu yang dilarang secara muthlak

b. Makruh

Yaitu segala sesuatu yang masuk dalam kategori tidak disengaja, jika dikerjakan
tidak berdosa dan jika ditinggalkan mendapat pahala.

Peranan penting yang dimiliki oleh setiap muslim dalam menjaga dan
menentukan nasib masyarakatya menerima tanggung jawab social, dan
menjadikan diri-diri tiap muslim sebagai penjaga sekaligus pengawas semua
urusan yang tejadi dalam masyarakat. Amar ma’ruf nahi munkardianggap sebagai

vi
sumber politik terpenting dalam islam, sebagaimana amar ma’ruf dan nahi
munkar merupakan salah satu pilar penting dan merupakan sebuah kewajiban
sebuah keharusan dalam agama. Maka wajib juga bagi setiap muslim untuk
mengetahui amar ma’ruf dan nahi mungkar.

Yang di maksud amar ma’ruf adalah Ketika engkau memerintahkan orang


lain untuk bertauhid kepada Allah,menaati-Nya, berbuat baik kepada sesama
manusia sesuai jalan fitrah dan kemaslahatan. Atau a’ruf adalah setiap pekerjaan
(urusan yang di ketahui dan dimaklumi berasal dari agama Allah dan syara’-Nya )

Sedangkan munkar adalah setiap pekerjaan yang tidak bersumber dari agama
Allah dan syara’-Nya .Setiap pekerjaan yang di pandang buruk oleh
syara’,termasuk segala yang haram ,segala yang makruh ,dan segala yang di benci
oleh Allah .

B. Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Pada dasarnya, hukum amar ma’ruf nahi munkar adalah fardhu kifayah,
dalam artian, harus ada orang yang tidak berdiam diri saja kalau di tengah-tengah
masyarakat ada kewajiban yang ditinggalkan atau ada perilaku haram yang
dilakukan. Kewajiban tersebut memiliki syarat-syarat sebagai berikut artinya, jika
syarat-syarat berikut ini tidak terpenuhi, maka amar ma’ruf nahi munkar tidak lagi
menjadi wajib.

1. Kita harus yakin bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain itu memang
betul-betul pekerjaan haram atau yang ditinggalkan itu adalah pekerjaan wajib.
Jika kita tidak yakin, kewajiban amar ma’ruf nahi munkar menjadi gugur.

2. Ada kemungkinan amar ma’ruf nahi munkar yang kita lakukan ada
pengaruhnya. Jika sejak awal kita yakin tidak berpengaruh sedikitpun, kewajiban
amar ma’ruf nahi munkar menjadi gugur.

3. Si pelaku dosa memang dipastikan akan meneruskan perbuatannya itu. Jika kita
bisa memperkirakan (apalagi jika sampai yakin) bahwa si pelaku dosa kewajiban
amar ma’ruf nahi munkar menjadi gugur.

4. amar ma’ruf nahi munkar tidak sampai menimpakan kerugian jiwa, harta
(dalam jumlah yang signifikan), atau kehormatan kita, keluarga, sahabat, dan
seluruh kaum muslimin. Tahapan dalam amar ma’ruf nahi munkar memiliki tiga
tahapan. Jika pada tahap pertama, maksud sudah bisa dicapai, kita dilarang
langsung meloncat ke tahapan kedua. Begitu juga jika tahapan kedua ini sudah

vii
efektif, kita dilarang meloncat ke tahapan ketiga Adapun ketiga tahapan dalam
amar ma’ruf nahi munkar adalah sebagai berikut.

1. Dengan sikap-sikap tertentu yang menunjukkan ketidaksetujuan kita atas


perilaku pendosa dan kita yakin si pendosa memahami hal tersebut, misalnya
dengan bermuka masam saat bertemu (biasanya kita bermuka ramah) atau kita
tidak lagi berkunjung ke rumahnya (biasanya kita selalu datang berkunjung).

2. Dengan kata-kata

3. Dengan tindakan/kekuatan.

C. Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Sesungguhnya amar ma’ruf nahi munkar merupakan pekerjaan yang


agung dan pantas untuk mendapat perhatian, karena amar ma’ruf itu dapat
menciptakan kemashlahatan dan keselamatan bagi umat, dan dengan
mengabaikannya dapat menimbulkan bahaya dan kerusakan yang besar, yakni
dengan hilangnya kemuliaan dan munculnya kehinaan.

Allah Swt telah menjelaskan di dalam Kitab-Nya yang mulia, tentang


kedudukan amar ma’ruf nahi munkar dalam islam, dan menjelaskan bahwa amar
ma’ruf nahi munkar memiliki kedudukan yang mulia, bahkan dalam beberapa ayat
al-Qur’an Allah mendahulukan dalam penyebutan amar ma’ruf nahi munkar dari
pada iman, padahal iman itu merupakan pokok dan asas dalam agama Islam,
sebagai mana tersebut dalam firman Allah Swt :

Dalam surah Ali Imran ayat 110 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ِ ‫اس تَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬


‫ُوف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُمن َك ِر َوتُ ْؤ ِمنُونَ بِاللَّـ ِه‬ ْ ‫ۗ ُكنتُ ْم خَ ْي َر أُ َّم ٍة أُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
“Artinya: "Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan ditengah-tengah
manusia, kalian menyeruh kepada yang baik dan mencegah dari yang munkar dan
beriman kepada allah"

Tiga syarat utama yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam
ayat ini jika kita ingin merealisasikan kaum muslimin sebagai “Khairu ummah”
yaitu keikutsertaan kita dalam amar ma’ruf dan nahi munkar setelah kita beriman
kepada Allah. Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala mendahulukan amar
ma’ruf dan nahi munkar dari beriman kepada Allah, kata ulama kita, hal ini
menunjukkan akan urgensi amar ma’ruf dan nahi munkar. Kita semua tahu bahwa
perkara yang paling asasiah dalam agama ini adalah beriman kepada Allah,

viii
namun untuk merealisasikan “Khairu ummah” kita pun harus aktif beramar
ma’ruf dan nahi munkar.

Kita tidak mengetahui rahasia atas didahulukannya penyebutan masalah


amar ma’ruf nahi munkar ini, kecuali bahwa hal ini menunjukkan betapa
agungnya perkara ini dan betapa besarnya dampak yang ditimbulkannya, yaitu
berupa mashlahat (kebaikan) yang besar dan bersifat umum, khususnya di zaman
sekarang ini, bahwa umat islam sangat butuh kepada amar ma’ruf nahi munkar,
karena semakin banyaknya prilaku maksiat (di tengah-tengah masyarakat).

D.Pengaruh Kemungkaran dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Mendapat laknat Allâh Subhanahu wa Ta’ala , celaan dan kehinaan

b. Kerusakan akan semakin parah.

c. Mendapat hukuman dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala .

d. Do'a tidak dikabulkan.

e. Akan dimintai pertanggung jawabannya pada hari kiamat.

E. Cara Mencegah Kemungkaran

1. Pertama, memberikan kesedaran dan pemahaman. Allah swt, Berfirman, “Dan


Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi
petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus
mereka jauhi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (at-
Taubah: 115)

2. Kedua, menyampaikan nasihat dan pengarahan. Jika penjelasan dan maklumat


tentang ketentuan-ketentuan Allah yang harus ditaati sudah disampaikan, maka
langkah berikutnya adalah menasihati dan memberikan bimbingan. Cara ini
dilakukan Rasulullah terhadap seorang pemuda yang ingin melakukan zina dan
terhadap orang Arab yang kencing di Masjid.

3. Ketiga, peringatan keras atau kecaman. Hal ini dilakukan jika ia tidak
menghentikan perbuatannya dengan sekadar kata-kata lembut dan nasihat halus.
Dan ini boleh dilakukan dengan dua syarat: memberikan kecaman hanya
manakala benar-benar dibutuhkan dan jika cara-cara halus tidak ada pengaruhnya.

ix
Dan, tidak mengeluarkan kata-kata selain yang benar dan ditakar dengan
kebutuhan.

4. Keempat, dengan tangan atau kekuatan. Ini bagi orang yang memiliki walayah
(kekuasaan, kekuatan). Dan untuk melakukan hal ini ada dua catatan, yakni:
catatan pertama, tidak secara langsung melakukan tindakan dengan tangan
(kekuasaan) selama ia dapat menugaskan si pelaku kemungkaran untuk
melakukannya. Jadi, janganlah si pencegah kemungkaran itu menumpahkan
sendiri arak, misalnya, selama ia boleh memerintahkan peminumnya untuk
melakukannya. Catatan kedua, melakukan tindakan hanya sebatas keperluan dan
tidak boleh berlebihan. Jadi, kalau bisa dengan menarik tangannya, tidak perlu
dengan menarik janggotnya.

D. Klarifikasi Jihad Dalam Islam

Jihad dalam al-Qur’an mengandung banyak arti yang sangat luas seluas ajaran
Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia, dari masalah-
masalah yang bersifat individual atau privasi sampai kepada masalah
kemasyarakatan dan negara. Menurut Andi Aderus (2017; 9) mengatakan bahwa
ulama membagi jihad kepada beberapa bagian sesuai dengan objek jihad yang
didefinisikan. Sebagian ulama membagi Jihad kepada dua macam, yaitu: jihad
mal (jihad dengan harta) dan jihad nafs (jihad dengan diri atau jiwa raga).
Pendapat mereka ini didasarkan dari beberapa firman Allah Swt. dalam al-Qur’an
yang berulangkali menyebut dua bentuk jihad tersebut.

Jihad dengan harta yaitu menafkahkan harta benda dijalan Allah swt.
untuk kepentingan agama dan kemanusiaan. Menurut ajaran Islam harta yang
dimiliki sebagian kecilnya mesti di salurkan pada fakir miskin dan kepentingan-
kepentingan sosial. Harta bagi seorang Muslim menjadi sarana untuk mencapai
kebahagian dunia dan akhirat sehingga harta yang dimiliki mesti
dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.10 Oleh karena itu pemanfaatan harta
mesti sesuai dengan nilainilai yang diridhai oleh Allah swt. dan inilah yang
dimaksud jihad mal. Yaitu membelanjakan harta benda di jalan Allahswt. Jihad
dengan jiwa raga adalah mewakafkan jiwa raga demi tegaknya keadilan yang
dapat dirasakan oleh umat manusia sehingga tercipta perasaan aman, bebas tanpa
intimidasi. Seorang Muslim dituntut untuk kesatria menegakkankebenaran,
memiliki pendirian yang teguh dalam menghadapi segala bentuk intimidasi.

Menurut Ibnu Qayyim jihad terbagi ke dalam tiga bentuk, yaitu jihad
mutlaq, jihadhujjah dan jihad 'amm. Pembagian ini dilatarbelakangi oleh kondisi

x
umat Islam pada saat itu, sehingga Ibn Qayyim membagi jihad berdasarkan cara
yangdipergunakan dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.

 Macam-macam jihad
1. Jihad mutlaq adalah bersabar menghadapi musuh di medan
perang. Islam membenarkan umatlslam untuk mempertahankan diri
dan kehormatan, namun Islam melarang umat Islam memulai suatu
masalah, bahkan dalam melakukan peperangan,ajaran Islam
memberikan aturan-aturan yang sangat ketat sehingga etika dan
moralitas senantiasa terjaga meskipun di medan perang. Kontak
senjata dalam pandangan Islam adalah jalan terakhir yang tidak
bisa dihindari yaitu disaat semua jalan diplomasi sudah tertutup.
2. Jihad hujjah adalah jihad yang dilakukan oleh para ulama dalam
rangka memberikan penjelasan dan dalil-dalil yang logis tentang
risalah Islam yang bersifat rahmatan tit 'alamin. Jihad semacam ini
juga dikenal dengan da'wah bi al-lisan.
3. Jihad 'amm yaitu jihad yang merangkumi seluruh aspek
kehidupan, baik yang bersifat moral maupun material. Jihad ini
dapat dilakukan melalui harta, jiwa, tenaga, waktu, dan ilmu
pengetahuan yang dimiliki.
 Tingkatan jihad
1. Tingkatan pertama: Jihad melawan nafsu, Jihad melawan nafsu
memiliki empat tingkatan:
1) Jihad melawan nafsu untuk belajar ilmu-ilmu agama.
2) Jihad melawan nafsu untuk mengamalkan apa yang telah di pelajari.
3) Jihad melawan nafsu mendakwakan ilmu tersebut dengan penuh
hikmah .
4) jihad untuk melawan nafsu untuk tetap bersabar dalam mengemban
tugas .
2. Tingkatan kedua: Jihad melawan setan. Jihad melawan setan memiliki
dua tingkatan:
1) jihad melawan syubhat dan keraguan yang membahayakan iman
yang dihembuskan oleh setan.
2) Jihad melawan syahwat dan keinginan buruk yang dibisikkan oleh
setan.
3. Tingkatan ketiga: Jihad melawan orang kafir dan munafik. Jihad ini
memiliki empat tingkatan: hati, lisan, harta, dan tangan (kekuatan). Jihad
melawan orang kafir lebih banyak menggunakan tangan, dan jihad
melawan orang munafik lebih banyak menggunakan lisan.

xi
4. Tingkatankeempat:Jihad memberantas kezaliman, ketidakadilan,bid’ah
,dan kemungkaran.jihad ini memiliki tiga tingkatan:
1) dengan tangan (kekuatan), jika seorang mujahid mempunyai
kemampuan untuk itu.
2) Jika tidak mampu dengan tangan, maka jihad dilakukan dengan lisan.
3) Jika masih merasa tidak mampu, maka cukup berjihad dengan hati
(dengan mengingkari).

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

 Dari penjelasan makalah diatas, bahwa sanya amar ma’ruf nahi munkar
adalah suatu ajaran dalam agama islam yang sangat diutamakan. Hukum
menjalankan amar ma’ruf nahi munkar adalah fardhu kifayah yang artinya
apabila dalam suatu kelompok masyarakat sudah ada yang melaksanakannya
maka, gugur kewajibannya atas yang lain. Berkaitan dengan cara mencegah
kemungkaran islam mempunyai aturan tertentu, yaitu salah satu caranya
dengan member pemahaman kepada pelaku munkar akan kemunkaran yang
dia lakukan kemudian jika hal itu tidak mempengaruhi maka barulah
dinasehati dengan kata-kata yang halus yang kemudian tahap selanjutnya
yaitu memberi peringatan dengan keras atau kecaman, jiaka ketiga tindakan
yang telah disebutkan diatas maka langkah terakhir yang harus dilakukan
adalah dengan kekuatan, seperti memukul dan lain-lain.
 Bentuk-bentuk jihad dalam al-Qur’an antara lai: harta, dan lisan. Maka Jihad
merupakan kerja profesional dalam segala aspek kehidupan yang disertai

xii
dengan pengorbanan jiwa (totalitas manusia) dan harta benda, dalam upaya
dengan sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan
berupaya menyingkirkan segala bentuk yang menghalanginya.

Daftar Pustaka

Al-Ghazali, Imam. 2013, Ringkasan Ihya’ Ulumuddin. Bandung: Penerbit Sinar


Baru Algensindo

Ahmad Ibn Tayymiyyah, Taqiyuddin. T.th Majmu’al-Fatwa.Beirut :Daar al-Fikr

Al-jauziah, Ibn Qayyim .1997. Zaad al Miad FihadyiKhairil’ibad Beirut:


Muassasah Arrisalah.

xiii
xiv

Anda mungkin juga menyukai