DISUSUN OLEH :
ABDUL LATIF (2354246004)
ANGGI ALI PERMANA(2354246001)
DOSEN PENGAMPU :
DERTHA MUKHTAR, M. Pd
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam
“Dakwah dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Agama”. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan “ Pendidikan Agama Islam Dalam” para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dertha Mukthar. M.Pd. yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni ini. Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Padang, 12 Oktober
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Amar ma’ruf nahi munkar adalah frasa dalam bahasa arob yang maksudnya adalah
mengajak atau menganjurkan akan kebaikan dan melarang atau mencegah akan hal-hal yang
munkar atau buruk.dipandang dari sudut syari’ah kata amar ma’ruf nahi munkar adalah
istilah yang merupakan ajaran atau doktrin pokok agama islam, malah menjadi tujuan yang
utama. Allah berfirman dalam surat Ali ‘Imron ayat 104
اْلُم ْن َك ِر َع ِن َو َي ْن َه ْو َن اْلَم ْع ُروِفِب َو َي ْأُمُروَن اْلَخ ْي ِر َلى ِإَي ْد ُعوَن ُأَّم ٌة ِم ْنُك ْم َو ْلَت ُك ْن
Yang artinya: ‘Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma,ruf dan mencegah dari yang mungkar ‘(Ali ‘Imron:104)
Dari ayat yang disebutkan diatas sudah sangat jelas bahwa sebagai umat islam kita
diharuskan untuk mengajak akan kebaikan dan mecegah akan kejelekan atau kemunkaran. Di
dalam islam untuk mengajak akan perbuatan yang baik dan mencegah akan perbuatan yang
munkar tidak lepas dari aturan-aturan yang sudah disebutkan atau dijelaskan dalam Al-
qura’an ataupun hadist, jadi tidak seseorangpun yang boleh semena-mena dalam
melaksakan amar ma’ruf nahi munkar.
Didalam pembahasan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar ini akan dijelaskan mengenai
pengertian, ataupun cara-cara yang telah ditetapkan oleh agama islam didalam menerapkan
amar ma’ruf nahi munkar, krena memang ada syarat atau ketentuan tertentu didalam
melaksakan amar ma’ruf nahi munkar dan juga pengaruh juga pencegah akan kemungkaran
tersebut.
2. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian amar ma’ruf nahi munkar?
b. Bagaimanakah hukum amar ma’ruf nahi munkar?
c. Bagaimanakah urgensi amar ma’ruf nahi munkar?
d. Apakah pengaruh kemungkaran dalam kehidupan sehari-hari?
e. Bagaimanakah cara mencegah kemungkaran?
3. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui pengertian amar ma’ruf nahi munkar
b. Untuk mengetahui hukum amar ma’ruf nahi munkar
c. Untuk mengetahui akan urgensi amar ma’ruf nahi munkar
d. Untuk mengetahui pengaruh kemungkaran dalam kehidupan sehari-hari
e. Untuk mengetahui cara mencegah kemungkaran
BAB II
PEMBAHASAN
Peranan penting yang dimiliki oleh setiap muslim dalam menjaga dan menentukan
nasib masyarakatya menerima tanggung jawab social dan menjadikan diri-diri tiap muslim
sebagai penjaga sekaligus pengawas semua urusan yang tejadi dalam masyarakat. Amar
ma’ruf nahi munkar diaanggap sebagai sumber politik terpenting dalam islam, sebagaiman
amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan salah satu pilar penting dan merupakan sebuah
kewajiban dan sebuah keharusan dalam agama. Maka wajib juga bagi setiap muslim untuk
mengetahui amar ma’ruf dan nahi mungkar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah diatas, bahwa sanya amar ma’ruf nahi munkar adalah suatu
ajaran dalam agama islam yang sangat diutamakan. Hukum menjalankan amar ma’ruf nahi
munkar adalah fardhu kifayah yang artinya apabila dalam suatu kelompok masyarakat sudah
ada yang melaksanakannya maka, gugur kewajibannya atas yang lain. Berkaitan dengan cara
mencegah kemungkaran islam mempunyai aturan tertentu, yaitu salah satu caranya dengan
member pemahaman kepada pelaku munkar akan kemunkaran yang dia lakukan kemudian
jika hal itu tidak mempengaruhi maka barulah dinasehati dengan kata-kata yang halus yang
kemudian tahap selanjutnya yaitu memberi peringatan dengan keras atau kecaman, jiaka
ketiga tindakan yang telah disebutkan diatas maka langkah terakhir yang harus dilakukan
adalah dengan kekuatan, seperti memukul dan lain-lain.