PENDAHULUAN
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung"
. Lalubeliau bersabda:
( , )
Kebajikan itu adalah mengikuti al-Quran dan Sunnahku.
(HR.Ibnu Mardawih)
Dan
hendaklahada di antara
kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, maksud
nya disini adalah agama islam,
Menyuruh kepada yang maruf dan mencegah kepada dari
yang munkar, Mereka itu yakni orang orang yang menyeru,
menyuruh, dan mencegah. mereka adalah orang-
orang yang beruntung.Yaitu orang-orang yang memperoleh
kemenangan.
Kata mengandung makna sebagian. Karena apa
yang disebutkan di sini merupakan fardhu kifayah yang tidak
mengikat seluruh umat dan tidak patut dilakukan oleh semua orang
seperti orang yang bodoh (tidakberilmu). Namun ada yang
berpendapat bahwa kata itu berstatus zaidah (tambahan).
Maksudnya hendaklah kamu semua menjadi umat.
"(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada
di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma`ruf dan
Sedangkan firman-Nya: ((
( Dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya.) Yaitu,
al-Quran dan wahyu yang dibawanya untuk disampaikan kepada umat manusia.
3. Surat Al-Hajj : 41
(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang
mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
12Abdullah bin Muhammad, Ibnu Katsir Jilid 3, Pustaka As-Syafi'I, hlm. 465
Takhrij Hadis
Hadis ini secara lafdziyah diriwayatkan oleh Bukhari (Shahih al-Bukhari, 3:237)
dengan mata rantai sanad: Umar ibn Hafs ibn Ghayyats dari ayahnya (Hafs ibn
Ghayyats) dari Amasy dari Syabi dari Numan ibn Basyir. Hadis semakna dengan lafal
sedikit berbeda diriwayatkan juga oleh Bukhari (Shahih al-Bukhari, 3: 182) dengan
mata rantai sanad: Abu Nuaim Zakaria Amasy Syabi Numan ibn Basyir. Juga
diriwayatkan oleh Tirmidzi dengan mata rantai sanad: Ahmad ibn Muni Abu
Muawiyah Amasy Syabi Nukman ibn Basyir. Selain itu hadis ini juga
diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal (Musnad Ahmad, 4: 268, 269), dan oleh al-
Humaidi (Musnad al-Humaidi, 3:919). Hadis ini berkualitas shahih sebagaimana yang
dikemukakan oleh imam Bukhari.
Penjelasan Hadis
2. Hadis Kedua
( 49)
-
. : -
: :
:
:
..
"Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam, bersabda: Barangsiapa di
antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah
kemungkaran itu dengan tangannya. jika tidak mampu, hendaklah
mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah ia
mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman.
Takhrij Hadis
1. Muslim Abu Bakar ibn Abi Syaibah Waki Sufyan Qays ibn
Muslim Thariq ibn Syihab Abu Said al-Khudriy Rasulullah;
Penjelasan Hadis
1. Memberantas kemunkaran
Semua ulama sepakat bahwa memberantas kemunkaran hukumnya
wajib. Karenanya, setiapmuslim wajib memberantas kemunkaran yang
ada sesuai dengan kemampuan masing-masing, baik dengan tangan,
lisan, atau hatinya.
Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, orang yang sesat ini
tidak akan member mudharat kepadamu apabila kamu telah
mendapatkan petunjuk.(Al-Maidah : 105).
Di antara contoh yang bisa kita telaah dan pahami adaah sebagai
berikut:
(44: )
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut
itu". (QS.16:36)
Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang
memuji (Allah), yang melawat, yang ruku`, yang sujud, yang
menyuruh berbuat ma`ruf dan mencegah ber-buat mungkar dan yang
memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang- orang
mu'min itu. (QS.9:112)
3. Diantara bentuk dari kebaikan umat ini, adalah amar maruf dan
nahi munkar.
Allah Taala berfirman :
4.1 Kesimpulan
Dimana umat muslim, untuk itu mendapatkan perintah untuk berbuat baik dan
menjauhi perbuatan munkar. Untuk bagaimana dapat terciptanya kebaikan dan
dijauhinya kemunkaran tersebut, lahirlah perintah untuk melakukan anjuran untuk
berbuat baik dan meninggalkan kemunkaran yang dikenal sebagai amar ma'ruf nahi
munkar.
Dengan adanya peran amar maruf nahi munkar yang dialamatkan kepada
setiapin divide maupun kepada masyarakat secara luas, maka keburukan, kerusakan dan
kemudharatan tersebut dapat ditiadakan atau diminimalisir serta sebaliknya kebaikan
dan kemaslahatan akan dapat diciptakan. Sehingga peran amar maruf nahi munkar ini
sangatlah besar dirasakan manfaatnya bagi seluruh hamba Allah Yang Maha Pemurah.