Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH AGAMA

“ KONSEP AMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKAR ”

Kelompok 7 :

 Annora Iffah Diniyah Darma (202331162)


 Nurul Dea Gamal (202331154)
 Caesar Albaari Azatin (202331150)
 Dimaz Febryo Yaru (202331110)

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
DAFTAR ISI

SAMPUL……………………………………………….i

DAFTAR ISI..................................................................ii

KATA PENGANTAR...................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................1

A. Latar Belakang.............................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................3

C. Tujuan...........................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................5

a. Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar........................5

b. Konsep Amar Amar Ma’ruf Dan Nahi Munkar...........7

c. Bentuk – Bentuk Amar Ma’ruf Nahi Dan Munkar....15

d. Rukun Amar Ma’ruf Nahi Munkar............................19

e. Hukum Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar...20

BAB III PENUTUP.....................................................22

A. Kesimpulan................................................................22

B. Saran..........................................................................23

DAFTAR PUSTAKA………………………………………24

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, kasih dan
karunia-Nya sehingga penyusunan laporan hasil
penelitian ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Sholawat dan Salam senatiasa tercurah kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
seluruh umatnya, yang mengikuti ajarannya hingga akhir
zaman. Makalah ini di tulis dalam rangka memenuhi
tugas sebagai mahasiswa/i dengan matkul AGAMA, di
bawah pengajaran serta bimbingan dari dosen mata
kuliah. Adapun judul makalah ini adalah "KONSEP
AMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKAR". Dalam
menyelesaikan laporan ini, penulis banyak memperoleh
bantuan baik berupa pengajaran, bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak sehingga penyusunan makalah ini
dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang mencakup semua
aspek kehidupan manusia yang tertuang dalam
sumber pokok yaitu Al-Qur’an dan Hadist Amar
ma’ruf nahi munkar merupakan konsep dalam Islam
yang dapat diterapkan dalam setiap aktivitas
manusia yang disebutkan sebanyak delapan kali
dalam Al-Qur’an. Konsep ini menyerukan untuk
mengajak ke dalam kebaikan dan meninggalkan
keburukan.

Umat Islam diperintahkan untuk meyeru dan


mengajak saudara-saudaranya, untuk berbuat
kebaikan yang telah diperintahkan Allah SWT dan
menjauhi larang-Nya. Bentuk usaha yang harus
dilaksanakan dalam kegiatan meyeru tersebut seperti
mengajak manusia untuk beriman, bertaqwa, serta
mentaati segala perintah Allah SWT dan Rosul-Nya.
Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar,
1
Memperbaiki dan membangun masyarakat yang
Islami, Menegakkan serta menyiarkan ajaran agama
Islam, mereka yang melakukannya mendapatkan
pahala dan kemuliaan, sebagaimana telah dijelaskan
dalam firman Allah SWT. di dalam Al Qur’an :

Artinya: “dan hendaklah ada di antara kamu


segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar merekalah orang-orang yang
beruntung”. (Q.s Ali Imran – 104)

Keberuntungan dan kemuliaan tersebut tentu saja


bukan hanya bagi yang melakukan amar ma’ruf nahi
munkar melainkan bagi yang diajak, apabila
mengikuti ajakan tersebut. Namun, jika melihat pada
realita saat ini, justru banyak orang-orang yang
melihat suatu kemungkaran tetapi hanya
mendiamkan saja, padahal tahu bahwa itu salah.
Sebaliknya, banyak orang-orang yang berilmu,

2
mumpuni dalam hal pengetahuan agama, tetapi
enggan mengajak kepada kebaikan, dengan alasan
takut dianggap menggurui. Atau bahkan pelaku
kemungkaran itu sendiri sudah tahu, bahwa yang
dilakukan adalah sebuah kemungkaran.

Tetapi, karena sudah menjadi kebiasaan, maka itu


dinggap hal yang wajar, padahal itu mengundang
murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pada hakikatnya
amar ma’ruf nahi munkar merupakan bagian dari
upaya menegakkan agama dan kemaslahatan di
tengah-tengah umat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Amar ma’ruf nahi munkar ?
2. Bagaimana konsep amar ma’ruf nahi munkar
dalam konteks agama islam !
3. Apa bentuk-bentuk amar ma’ruf nahi
munkar?
4. Apa rukun amar ma’ruf dan nahi munkar ?
5. Apa hukum meninggalkan amar ma’ruf nahi
munkar ?

3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian amar ma’ruf
nahi munkar
2. Untuk mengetahui konsep amar ma’ruf nahi
munkar dalam konteks agama islam
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk amar
ma’ruf nahi munkar
4. Untuk mengetahui dasar hukum amar ma’ruf
dan nahi munkar
5. Untuk mengetahui dampak dari kurangnya
implementasi amar ma’ruf nahi munkar
6. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan
edukatif yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kesadaran dan pemahaman
terhadap konsep amar ma’ruf nahi munkar

4
BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Menurut kamus al-Munawir Arab-Indonesia


terlengkap bahwa arti amar adalah memerintahkan.
Ma’ruf artinya adalah kebajikan. Nahi artinya
melarang atau mencegah. Munkar artinya adalah keji
atau munkar.22
Selain itu ma’ruf juga diartikan melaksanakan
apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam
kitabnya atau melalui lisan rasulnya Muhammad
SAW. Sedangkan yang munkar diartikan apa yang
dilarang oleh Allah dalam kitabnya atau melalui
lisannya Muhammad SAW. Dinamakan ma’ruf karena
jiwa yang sehat akan mengenalinya dan mengetahui
kebaikannya serta menerimanya dan akan terus
melakukan perbuatan yang ma’ruf dan dinamakan
munkar karena jiwa dan fitrah yang sehat akan
mengingkari dan menjauhi serta menjelekkan
perbuatan tersebut.23

Arti amar ma’ruf nahi munkar secara terminologi


ialah megajak kepada perbuatan yang baik dan
mencegah kepada perbuatan yang munkar. Secara
etimologi amar berarti adalah perintah, ajakan,
anjuran, himbauan bahkan juga berarti permohonan.

5
Ma’ruf artinya baik, layak, patut. Nahi munkar berarti
melarang, mencegah dan munkar berarti durhaka. Arti
amar ma’ruf nahi munkar secara terminologi ialah
megajak kepada perbuatan yang baik dan mencegah
kepada perbuatan yang munkar. Secara etimologi
amar berarti adalah perintah, ajakan, anjuran,
himbauan bahkan juga berarti permohonan. Ma’ruf
artinya baik, layak, patut. Nahi munkar berarti
melarang, mencegah dan munkar berarti durhaka.24

Amar ma’ruf nahi munkar juga diartikan


memerintahkan kepada perbuatan kebajikan dan
melarang pada pekerjaan yang munkar. Istilah ini di
dalam syari’at Islam yakni perintah atau mengajak
diri dan orang lain melakukan hal-hal yang dipandang
baik oleh agama dan melarang atau mencegah diri dan
orang lain untuk melakukan hal-hal yang dilarang
oleh syariat.25 Sedangkan menurut Imam Ghazali,
amar ma’ruf nahi munkar adalah dua perkara tersebut
ushuluddin, dengan kedua perkara tersebut
terwujudlah tujuan dari keputusan nabi-nabi.26
Dalilnya adalah firman Allah dalam surah Ali Imran
ayat 104 :

Artinya : Dan hendaklah di antara kamu ada


segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari
yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung (Qs. Ali-Imran – 104)

6
Telah diriwayatkan bahwa Abu Bakar As-Siddiq RA,
berkata dalam khutbah yang disampaikannya,
sesesungguhnya kalian membaca ayat ini dan kalian
termasuk mentakwilkanya, surat al-Maidah ayat 105 :

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman!


Jagalah dirimu; (karena) orang yang sesat itu tidak
akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat
petunjuk. Hanya kepada Allah kamu semua akan
kembali, kemudian Dia akan menerangkan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan. (Qs. Al-maidah ayat
105).

b. Konsep Amar Amar Ma’ruf Dan Nahi Munkar

Konsep berasal dari bahasa inggris yaitu


“concept” yang artinya pengertian atau ide yang
diabstrakkan dari peristiwa konkrit. Ada juga yang
mengatakan konsep yaitu ide umum, pengertian,
pemikiran, rancangan, dan rencana-rencana dasar.
Sesuatu yang mengenai suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar dari sejumlah kejadian,
keadaan, kelompok atau individu tertentu. Dengan
konsep ma’ruf al-Qur’an membuka pintu yang cukup
luas untuk menampung perubahan nilai-nilai akibat
perkembangan masyarakat. Hal ini bisa ditempuh
dengan al-Qur’an, karena idea tau nilai yang
dipaksakan atau tidak sejalan dengan perkembangan

7
budaya masyarakat, tidak akan dapat di terapkan.
Perlu diketahui juga konsep ma’ruf hanya membuka
pintu bagi perkembangan positif masyarakat, bukan
perkembangan negatifnya.1

Amar ma’rūf nahi munkar adalah salah satu pilar


agama Islam yang sangat penting. Tegaknya amar
ma’rūf nahi munkar akan menjamin tegaknya Islam
dan baiknya masyarakat. Sebaliknya, diabaikannya
amar ma’rūf nahi munkar akan menyebabkan
maraknya kemunkaran. Pelaksanaan terhadap ajaran
amar ma’ruf nahi munkar seringkali dilakukan dengan
cara -cara yang justru didalam prespektif agama tidak
dibenarkan, bahkan dapat dikategorikan dengan
kekerasan yang mengatas namakan agama, banyak
orang yang melakukan nahi munkar tetapi tidak
mengurangi kemunkaran justru menambah
kemungkaran. Padahal dalam agama Islam selalu
diajarkan tentang rasa kasih sayang, saling
menghargai, sabar dan sikap perduli terhadap orang
lain.
Konsep amar ma’ruf nahi munkar menurut ulama
(KH. HasyimAsy’ari)

Kiai Hasyim merupakan sosok yang kharismatik,


ia lahir dari “trah” yang sangat terhormat, seorang
alim, dan mempersunting istri, puteri dari kiai
kharismatik. Kiai hasyim patut disebut sebagai kiai
dalam arti yang sebenarnya, karena mempunyai

8
seluruh persyaratan akademis dan kultural yang
melekat pada seorang kiai. Sedangakan dalam
konteks masyarakat muslim secara lebih luas, juga
dapat disebut sebagai ulama yang mempunyai
kedalamaan ilmu dan keteladanan yang luhur. 47

Sebagaimana aktivitas dakwah yang KH.


HasyimAsy’ari lakukan, dakwah yang berlandaskan
keadilan, kasih sayang, sabar,ikhlas, saling
menghargai, dan sikap peduli terhadap orang lain.

Amar ma’ruf nahi munkar merupakan suatu


perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal- hal
yang baik dan mencegah hal- hal yang buruk bagi
masyarakat. Hal ini telah tercantum dalam Al- Quran
surat Luqman ayat 17.

Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah


(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal


yang diwajibkan (oleh Allah).(QS. Luqman: 17)
Berdasarkan ayat di atas di jelaskan bahwa
melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar merupakan

9
hal yang wajib dilaksankan oleh setiap manusia
terutama bagi seorang muslim.49

KH. Hasyim Asy’ari menjelaskan dalam kitabnya


Risalah Aswaja ( Ahl Al- Sunnah Wa Al – Jama’ah)
tentang dosa bagi pelaku kemungkuran.Allah SWT
berfirman:

Artinya: “(ucapan mereka) menyebabkan


mereka memikul dosadosanya dengan sepenuh-
penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa
orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui
sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, Amat
buruklah dosa yang mereka pikul itu.”(QS. An Nahl;
25)

Artinya: “ barang siapa mengajak pada petunjuk


(kebenaran), maka dia memperoleh pahala

10
sebagaimana pahala - pahala orang yang
mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun pahala
mereka. Dan, barang siapa mengajak kepada
kesesatan, maka dia memperoleh dosa sebagaimana
dosa- dosa orang yang mengikutinya, tanpa
mengurangi dosa- dosa mereka sedikitpun. (HR. Abu
Dawud dan al-Tirmidzi).

Amar ma’ruf nahi munkar yang di ajarkan oleh


KH. Hasyim Asy’ari begitu banyak namun yang
menjadi pokok penting yakni tauhid, anti fanatisme,
toleransi dan persaudaraan.50

Tauhid, KH.Hasyim Asy’ari menulis mengenai


Ahlus-sunnah wal jamaah dalam kitabnya Ar-Risalah
at-Tauhidiyah (kitab tentang tauhid) dan Al-Qalaid fi
Bayan ma Yajib min al-‘Aqaid (Syair-syair dalam
menjelaskan mengenai Kewajiban-kewajiban menurut
aqidah). Menurut KH.Hasyim Asy’ari, merujuk pada
Ar-Risalah al-Qusyairiyyah, kitab tasawuf yang di
tulis oleh al-Qusyairi, ada tiga tingkatan dalam
mengartikan keesaan Tuhan (tauhid):

tingkatan pertama adalah pujian terhadap


keesaan Tuhan, tingkatan kedua meliputi pengetahuan
dan pengertian mengenai keesan Tuhan, sementara
tingkatan ketiga tumbuh dari perasaan terdalam
(dzawq) mengenai Hakim Agung (al-Haqq). Tauhid
tingkat pertama dimiliki oleh orang awam, tingkatan

11
kedua oleh ulama (ahl-az-zahir), sedangkan yang
ketiga dimiliki oleh para sufi yang telah sampai ke
tingkatan pengetahuan pada Tuhan (ma’rifat) dan
mengetahui esensi Tuhan Mengenai doktrin ini, KH.
Hasyim Asy’ari juga mengutip sabda Rasul bahwa
iman adalah perbuatan yang paling di cintai Tuhan
dan menyekutukan Tuhan adalah kebalikan dari iman.
51

Berdasarkan pengertian di atas Mealaui tauhid


seseorang dapat mengenal pencipta- Nya lebih dalam
lagi, dapat menumbuhkan keiaman seorang dari yang
lemah menjadi kuat. Tauhid dapat menjadi pedoman
hidup karena mengajarkan manusia melakukan
perbuatan baik dan menbedakan hal –hal yang buruk.
dalam menjalankan perannya sebagai hamba dan juga
sebagai mahluk ciptaan Tuhan.

Anti fanatisme, Peringatan keras fanatisme KH.


Hasyim Asy`ari tidak hanya ditujukan pada
satukelompok. Bagi KH. Hasyim Asy’ari, larangan
taklid yang disuarakan kaum pembaharuIslam,
sekalipun atas pendapat yang marjûh, semestinya
tidak disertai dengan permusuhan,dan penghinaan
terhadap orang-orang yang bertaklid, Namun dengan
argumentasi yangbernas dan disampaikan dengan cara
yang bijak serta toleran. Karena bila tidak
didesainseperti itu, maka pembaharu Islam tidak
ubahnya “membangun sebuah istana denganterlebih

12
dulu menghancurkan sebuah kota.”52 Memahami
dengan baik apa yang dimaksud dengan fanatisme
dapat mempermudah jalan seseorang dalam
menyampaikan dan mengamalkan amar ma’ruf nahi
mungkar dengan menerapkan anti fanatisme terhadap
sesama kita dapat memahami pehaman-pemahaman
yang berbeda – beda yang berlaku di masyarakat dan
dapat menghindari sebuah kesalah fahaman.

Persaudaraan dan Toleransi, Persaudaran dan


toleransi merupakan prasyratan untuk melahirkan
sikap - sikap keberagamaan yang moderat.
Kedudukan persaudaraan dalam Islam adalah penting
karena hal tersebut akan menjadi penyangga bagi
tatanan yang kukuh dalam sebuah masyarakat tidak
akan terbentuk sebuah masyarakat dan bangsa yang
jaya jika di dalamnya tidak ada gotong royong dan
kebersamaan. Adapun landasaan teologis yang
digunakan oleh Kiai Hasyim dalam pembangunan
spirit persaudaraan dan toleransi adalah tiga ayat Al-
Quran sebagai berikut :

13
Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah
kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan
yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.(QS, An- Nisa : 1)53

Berdasarkan penjelasan di atas konsep amar


ma’ruf nahi munkar prespektif KH. Hasyim Asy’ari
dapat dilihat yakni tauhid, anti fanatisme, persaudaran
dan toleransi. Amar ma’ruf nahi munkar memang
dapat dilakukan dengan berbagai metode dan startegi
apa saja, tapi melalui empat hal amar ma’ruf nahi
munkar dapat tercipta dan terlaksana dengan baik.

Tauhid dan anti fanatisme merupakan suatu


konsep akidah dan paham atau prilaku yang
menunjukan ketertarikan terhadap sesuatu secara
berlebihan. Menguatkan tauhid dan memegang faham
anti fanatisme merupakan sebuah kunci dalam
kehidupan yang damai, taat, dan taqwa terhadap Allah
SWT.

Toleransi dan persaudaran merupakan dua hal


yang penting dalam menghargai adanya sebuah

14
perbedaan. Dengan adanya toleransi dapat
menghindari tumbuhnya permusuhan antara sesama
muslim. Tauhid, anti fanatisme, persaudaran dan
toleransi menjadikan seorang muslim dapat
menunjukan keluhuran ajaran agama Islam. Dalam
melaksankan amar ma’ruf nahi munkar harus sabar
karena kemungkaran yang sudah dilakukan puluhan
tahun bahkan ratusan tahun sulit untuk dihilangkan
sekaligus, karena itu perlu ilmu, lemah lembut dan
sabar serta terus berjuang dan tidak putus asa.

c. Bentuk – Bentuk Amar Ma’ruf Nahi Dan Munkar

1. Dengan senjata
Islam juga menyerukan untuk mengangkat senjata
jika hal tersebut benar benar memungkinkan
sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nisa
ayat 75 yang berbunyi :

Artinya : Dan mengapa kamu tidak mau berperang


di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah,
baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang
berdoa, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari
negeri ini (Mekkah) yang penduduknya zalim.
Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah
kami penolong dari sisi-Mu."(An-Nisa ayat 75).

15
Apabila masyarakat tidak mampu melawan tirani
dan kezhaliman serta kediktatoran maka tidak ada
alasan baginya untuk mengangkat senjata atau
paling tidak hijrah dari kampung mereka dan tidak
ada alasan bagi merekauntuk mereka kebinasaan.
Kalau darah manusia sudah tidak berharga dan
ummat Islam diperangi, maka tidak ada kedamaian
dalam kehidupan. Oleh karena itu Islam
mewajibkan umatnya untuk bangkit demi membela
diri dan haram hukumnya bagi ummat Islam untuk
berdiam diri menerima kehinaan dan penindasan.
Islam sangat mencintai kedamaian namun,
kemerdekaan dan kehormatan umat Islam jauh
lebih berharga dari perdamaian itu sendiri.30
2. Dengan politik
Perjuangan dengan menggunakan kekuatan politik
dalam suatu negara dikemas berbagai bentuk
diantaranya adalah dalam bentuk wadah atau
membentuk kelompok atau kekuatan politik yang
disebut dengan partai. Yusuf Qordhawi
mengatakan “bahwa partai suatu wadah bagi umat
untuk mengatakan “tidak” atau “kenapa”. Partai
yang dimaksud oleh Yusuf Qordhawi harus
memenuhi 2 syarat yaitu:
a. Partai-partai tersebut harus mengakui Islam
sebagai akidah dan Syari’ah, tidak boleh
melanggar ajaran-ajarannya dan tidak boleh pula

16
menjadikan partai sebagai kedik, walaupun
berbagai partai tersebut mempunyai ijtihad sendiri
memahaminya berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah
yang sudah ditetapkan.
b. Partai-partai tersebut tidak boleh bekerja demi
kepintingan pihak-pihak yang memusuhi Islam dan
umatnya, apapun nama dan bentuknya.31
3. Dengan dakwah
Secara bahasa, dakwah berarti memanggil,
mengundang, minta tolong kepada, berdoa,
memohon, mengajak kepada sesuatu, mengubah
dengan perkataan dan perbuatan , dan amal. Dan
secara istilah para ahli piqh berbeda pendapat
tentang dakwah di antaranya;
a. M. Abu al-Fath al-Bayanuni,
dakwah adalah menyampaikan dan
mengajarkan Islam kepada manusia serta
menerapkannya dalam kehidupan manusia.
b. Taufik al-Wa‟i,
dakwah adalah mengajak kepada
pengesaan Allah dengan menyatakan dua
kalimat sahadat dan mengikuti manhaj Allah
di muka bumi baik perkataan dan perbuuatan,
sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur‟an
dan Assunnah, agar memperoleh agama yang
diridha‟inya dan manusia memperoleh
kebahagiaan di dunia dan akhirat.

17
c. Syaikh Ali Mahfudz,
dakwah adalah mendorong (memotivasi)
manusia untuk melaksanakan kebaikan dan
mengikuti petunjuk serta memerintah berbuat
ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang
munkar agar mereka memperoleh kebahagiaan
di dunia dan akhirat. Dalam menegakkan amar
ma’ruf nahi mukar dalam rangka
merealisasikan negara yang berwibawa dan
bermartabat. Hal tersebut berpedoman kepada
tindakan yang dilakukan Abu Bakar sewaktu
beliau diangkat jadi khalifah. Oleh karena itu,
setiap umat Islam dalam suatu negara dituntut
untuk selalu aktif dalam menegakkan amar
ma‟ruf nahi munkar sekalipun terhadap
seorang pemimpin karena hal tersebut sebagai
salah satu bentuk yang harus dilakukan secara
bijaksana dan bersifat konstruktif serta tidak
dengan jalan inkonstitusional. Umat ini akan
kehilangan keistimewaan dan kelebihannya
jika mereka meniggalkan perjuangan amar
ma‟ruf nahi munkar-nya, maka mereka akan
ditimpa musibah dan dilaknat Allah SWT.32

d. Rukun Amar Ma’ruf Nahi Munkar

18
Amar ma’ruf nahi munkar disyariatkan semata
untuk kemaslahatan manusia. Kemaslahatan yang
berbuat kemunkaran (untuk berhenti dari
kemunkarannya) kemaslahatan bagi pelaku amar
ma’ruf nahi munkar dan kemaslahatan bagi yang
belum melakukannya. Untuk itulah para ulama
mengerahkan kemapuannya untuk menggariskan
kaedah amar ma’ruf nahi munkar. Garis besar
penerapan yang dapat di gunakan oleh kaum
muslimin di setiap tempat dan waktu, sehingga amar
ma’ruf nahi munkar menjadi rahmat bagi manusia.

Rukun amar ma’ruf nahi munkar Rukun amar


ma’ruf nahi munkar terdiri empat :35

1. Muhtasib : orang yang melaksanakan amar


ma‟ruf nahi munkar
2. Muh tasab’alaih : orang yang di suruh
mengerjakan yang baik dan dilarang
mengerjakan yang jahat
3. Muhtasab fih : perbuatan yang disuruh atau
dilarang
4. Nafsul-ihtisab : perbuatan dari si muhtasib
(pelaksana amar ma‟ruf nahi munka

e. Hukum Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi


Munkar

19
Banyak hukuman fitri yang bersumber dari
meninggalkan perintah amar ma’ruf nahi munkar dan
jihad kepada orang-orang muslim. Diantaranya,
kehinaan umat Islam di depan musuh-musuhnya dan
kerendahan orang-orang mu’min diantara orang-orang
munafik. Hal ini merpakan kenyataan yang kita
saksikan dan dialami umat Islam dalam realitasnya
sekarang.

Kezhaliman dan kesesatan akan merajalela dan


fitnah akan semakin besar hingga seseorang tidak lagi
mampu mengetahui jalanya. Inilah realitas kita dan
segala konsekuensinya sekarang,hati dan jiwa umat
bercerai berai dan tabrakan. Sama sekali tidak akan
ada titik temu atas sesuatu karena dibalik kebenaran
yang sifatnya menyatukan terdapat kebatilan yang
memiliki banyak jalan yang berbeda-beda. Dalam
hadist dijelaskan,”ketika bani Israil terjerumus dalam
kemaksiatan, ulama mereka melarang, tapi mereka
tidak mengakhiri perbuatan itu. Lalu ulama mereka
duduk, makan dan minum dengan mereka.

Setelah itu Allah SWT membenturkan hati


sebagian dari mereka dengan sebagian yang lain dan
melaknat mereka lewat ucapan Daud AS, lalu Daud
duduk seraya berkata,‟demi Tuhan yang menguasai
jiwaku, (Alim Ulama mereka) sampai kalian benar-
benar mengalihkan mereka kepada kebenaran,”
Akibat dari ini semua adalah kehancuran dan
kematian karena tatkala umat Islam kehilangan
hidupnya, yakni respon yang baik terhadap perintah

20
Allah, maka apalagi yang tersisa. Sebagaimana firman
Allah dalam al-Qur‟an surah al-Anfal ayat 24 :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,


penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi
kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan
hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan
dikumpulkan.”(QS. al-Anfal: 24). 39

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam merupakan agama yang mencakup semua
aspek kehidupan manusia yang tertuang dalam
sumber pokok yaitu Al-Qur’an dan Hadist Amar
ma’ruf nahi munkar merupakan konsep dalam Islam
yang dapat diterapkan dalam setiap aktivitas manusia
yang disebutkan sebanyak delapan kali dalam Al-
Qur’an.

21
Dinamakan ma’ruf karena jiwa yang sehat akan
mengenalinya dan mengetahui kebaikannya serta
menerimanya dan akan terus melakukan perbuatan
yang ma’ruf dan dinamakan munkar karena jiwa dan
fitrah yang sehat akan mengingkari dan menjauhi
serta menjelekkan perbuatan tersebut.
Arti amar ma’ruf nahi munkar secara terminologi
ialah megajak kepada perbuatan yang baik dan
mencegah kepada perbuatan yang munkar.
Pelaksanaan terhadap ajaran amar ma’ruf nahi
munkar seringkali dilakukan dengan cara -cara yang
justru didalam prespektif agama tidak dibenarkan,
bahkan dapat dikategorikan dengan kekerasan yang
mengatas namakan agama, banyak orang yang
melakukan nahi munkar tetapi tidak mengurangi
kemunkaran justru menambah kemungkaran.
Amar ma’ruf nahi munkar memang dapat
dilakukan dengan berbagai metode dan startegi apa
saja, tapi melalui empat hal amar ma’ruf nahi munkar
dapat tercipta dan terlaksana dengan baik.
Dalam melaksankan amar ma’ruf nahi munkar
harus sabar karena kemungkaran yang sudah
dilakukan puluhan tahun bahkan ratusan tahun sulit
untuk dihilangkan sekaligus, karena itu perlu ilmu,
lemah lembut dan sabar serta terus berjuang dan tidak
putus asa.

B. Saran

22
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga
bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang
jelas. Kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami
semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA
1
Lilik Nurhaliza, Konsep Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Perspekif K.H. Hasyim Asy`ari di Indonesia,
Lampung: Skripsi IAIN Metro Lampung, 2019,
15
22
Ahmad Warson Munawir, al-Munawir Kamus Arab
Indonesia, Terjemahan Ali Mashum, Jainal
Abidin (Surabaya, Pustaka Progresif, 1997), cet,
ke-1, h. 1462

23
23
Ibid, h. 33
24
Departemen Agama, Ensiklopedia Islam, ( Jakarta : PT
Sera Jaya, 1993), cet. ke-4 h.
25
.A. Hafidz Dasuki, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta
: PT. Ikhtiar Baru, 1997), cet, ke-2, h. 104
26
Imam Ghazali, Ringkasan Ihya Ulumuddin, (Surabaya :
Himmah Jaya, 2004), cet, ke-1. h. 279
29
Departemen Agama RI, op, cit, h. 153
30
Abdul Muin Salim, Konsepsi Kekuasaan Politik Dalam
al-Qur‟an dan Sunnah, (Jakarta : PT. Raja
Grapindo Persada, 1994), cet, ke-.3, h. 203
31
Yusuf Qardhawi, Fiqh Negara, ter. Syafril Halim,
(Jakarta : Rabbani Press, 1997), cet, ke-h. 190
32
Departemen Agama RI, op, cit h. 135
35
Imam al-Ghajali, Ihya „Ulumuddin,( kairo, 2001), cet,
ke-1, Juz.2. h. 308
39
Departemen Agama RI, op, cit, h. 143
47
Zuhairi Misrawi, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari,
PT. Kompas Media Nusantara: Jakarta,2013.h.
30.
49
Lajnah Pentashih Mushaf Al- Qur’an Departemen
Agama Republik Indonesia,AlQuran dan
Terjemah , Bandung :PT. Sygma Exmedia
Arkanleenma.h. 412

24
50
Muhammad Hasyim Asy’ari, Risalah Aswaja,
Yogyakarta : AR- RUZZ MEDIA, 2016.h. 142-
144
51
Asy’ari, Ad-durar, hlm.16-17 :Nurcholish
Madjid,”Islam, Iman dan Ihsan sebagai Trilogi
Ajaran Islam,”dalam Kontekstualisasi,ed
Munawar –Rachman, hlm.480
52
Ahmad Khoirul Fata “Kontekstualisasi Pemikiran KH.
Hasyim Asy’ari Tentang Persatuan Umat Islam”
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Sultan
Amai,MIQOT Vol. XXXVIII No. 2 Juli-
Desember 2014
53
Zuhairi Misrawi, Hadratussyaikh KH Hasyim
Asy’ari.h.241

25

Anda mungkin juga menyukai