Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

JIHAD DAN AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Studi Islam
M. Ahim Sulthan Nuruddaroini, M.Pd

Oleh Kelompok 12:


1. Salafudin
2. Satria Ramadhan
3. Sayyif Hasyim
4. Sayyid Ja'far

SEKOLAH TINGGI ILMU ALQURAN (STIQ) AMUNTAI


PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh
keluarga, sahabat dan para pengikut beliau sampai akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-Nya makalah yang
berjudul “Jihad Dan Amar Makruf Nahi Mungkar” sebagai salah satu tugas pada
mata kuliah Pengantar Studi Islam program studi Pendidikan Bahasa Arab
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran (STIQ) Amuntai dapat diselesaikan.
Kami sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali
menerima bantuan yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, baik tenaga
maupun pikiran. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan tersebut, terutama kepada Muallim M. Ahim Sulthan Nuruddaroini, M.Pd
yang telah banyak memberikan bimbingan dan petunjuk serta koreksi dalam
penulisan makalah ini serta semua pihak yang telah memberi bantuan, fasilitas,
informasi, meminjamkan buku-buku dan literatur-literatur yang kami perlukan,
sehingga makalah ini bisa diselasaikan.
Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah swt membari ganjaran yang
berlipat ganda. Amin.
Akhirnya kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua dan
mendapat taufik serta inayah dari Allah swt.

Amuntai, tanggal

Kelompok 12

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2


A. Pengertian Jihad......................................................................... 2
B. Pengertian Amar Makruf Nahi Mungkar................................... 3
C. Hukum Amar Makruf Nahi Munkar dan Syara.....………… 4
BAB III PENUTUP....................................................................................... 6
A. Kesimpulan................................................................................ 6
B. Saran .......................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sejarah dunia terdapat kelompok kontroversi dengan tindakan
kriminal yang mengatas namakan Jihad.
Maka dengan adanya pengakuan tersebut melahirkan anggapa dan tuduhan
yang tak bermoral terhadap islam yang dianggap keras dan berbahaya
keberadaan nya padahal hakikatnya islam tidak menganut ajaran tersebut
tentang kekerasan dan merugikan orang lain. Namun pertanyaannya kenapa
hal tersebut dapat terjadi kepada islam?
Kemungkinan besar penyebabnya adalah kesalafahaman tentang jihad itu
sendiri.
Kita sebagai umat muslim pasti sudah tau tentang Amar Makruf nahi
mungkar tapi kita masih belum mengetahui hukum serta syarat yang harus
dipenuhi sebelum melaksanakan Amar Makruf Nahi mungkar ini, oleh karena
itu lah yang melatarbelakangi kami menyusun makalah ini yang berjudul.
Jihad dan Amar Makruf Nahi Mungkar dalam islam
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Jihad
2. Pengertian Amar Makruf Nahi Mungkar
3. Hukum Amar Makruf Nahi Mungkar dan Syaratnya

C. Tujuan
1. Dapat memahami pengertian Jihad
2. Dapat memahami pengertian Amar Makruf Nahi Mungkar
3. Mengetahui hukum Amar Makruf Nahi Mungkar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jihad
JIHAD" apa itu jihad ? Jihad merupakan suatu ihktiar/usaha yg dilakukan
oleh seorang muslim dengan sungguh-sungguh semata-mata untuk mencari ridho
Allah. Salah satu jihad pada masa Rasulullah Saw ialah memerangi para kaum
kafir yg menantang ajaran islam yang di bawakan oleh rasul saw, dan siapapun yg
ikut berjihad maka akan mendapatkan pahala yang besar disisi Allah SWT.
Banyak para sahabat yang mengeluarkan seluruh harta benda nya bahkan jiwa dan
raga untuk berjihad di jalan Allah SWT semata mata hanya untuk mendapatkan
ridho allah dan ini pun termasuk dalam salah satu perbuatan amar ma'aruf.

Di dalam al-Qur'an ditemukan ayat yang berbicara tentang jihad. Inti ayat-
ayat itu berisi tentang anjuran untuk melawan orang kafir jika mereka menyerang
umat Islam. "dan berperanglah di jalan Allah terhadap orang-orang yang
memerangi kamu, dan janganlah saling bermusuhan, karena sesungguhnya Allah
itu tidak menyukai orang yang saling bermusuhan. Dan perangilah mereka orang
kafir supaya tidak ada fitnah, dan agama Islam menjadi tegak. Tetapi, jika mereka
orang kafir berhenti menyerang, maka sudah tidak ada lagi permusuhan di antara
kalian".

Demikian di antara isi ayat al-Qur'an yang berbicara tentang jihad.


Artinya, berjihad itu difensif, bukan ofensif.

Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa ketika Nabi Muhammad saw


baru pulang dari peperangan beliau menyampaikan kepada umat Islam: "kalian
baru saja pulang dari jihad kecil untuk berpindah ke bentuk jihad yang lebih besar.
Sahabat bertanya: apa itu bentuk jihad yang lebih besar wahai Rasulullah? Beliau
menjawab: jihad seorang hamba Allah melawan hawa nafsunya.

Hadits ini mengisyaratkan bahwa berperang di jalan Allah adalah bagian


daripada jihad. Tetapi sekembali dari peperangan, ada jihad lagi yang lebih besar,
yaitu jihad melawan hawa nafsu.' Kesimpulannya adalah bahwa berperang

2
melawan musuh itu jihad besar ketika kita diserang oleh musuh. Tetapi, ketika
peperangan sudah selesai, jihad akbar adalah melawan hawa nafsu diri kita
sendiri.

Dengan demikian, Islam menentang aksi kekerasan, terorisme, dan


pembunuhan, termasuk pengeboman atau perusakan tempat-tempat tertentu yang
tidak didasarkan pada alasan normatif atau yang dibenarkan oleh agama. Bahkan,
Islam mengajarkan tasamuh, yang memiliki arti toleransi, tenggang rasa, atau
saling menghargai.1

B. Pengertian Amar Makruf Nahi Mungkar


Amal makruf nahi mungkar merupakan kalimat bahas Arab yang sangat
popolar dan meng Indonesia. Bahkan, orang awam pun bisa langsung paham
maksud dari kalimat tersebut Namun, jika didefinisikan, tentu memerlukan
pengetahuan yang lebih.

Asal kata "amar makruf nahi mungkar" adalah alamru bil ma'ruf wan
nahyu anil munkar”. Amar makruf nahi mungkar ini dapat diartikan sebagai
perilaku seseorang untuk menyuruh kepada perilaku kebaikan dan mencegah
kemungkaran atau kejahatan. Jika diuraikan kata per kata, amar berarti menyuruh,
makruf berarti kebaikan, nahi berarti mencegah, dan mungkar berarti kejahatan.

Kata al-Amru dalam kalimat amar makruf nahi mungkar di atas


mempunyai arti "menuntut pengadaan sesuatu" sehingga maknanya mencakup
banyak hal. Tidak hanya berupa perintah, namun juga bermakna suruhan, seruan,
ajakan, imbauan, dan lainnya, yang intinya menuntut dikerjakannya suatu hal.

Sedangkan "al-Ma'ruf" dalam kalimat di atas artinya adalah suatu perilaku


yang dikenal baik (kebajikan). Sesuatu tersebut merupakan segala perbuatan yang
baik dalam pandangan syara' dan mendekatkan pelakunya kepada Allah Swt. Dari

1
Dr. Hammis Syafaq, M.Fil.I, Dr. Amin Tohari, M.Si, M.Pd.I Dr. Nurul Asiya Nadhifah, M.HI Dr. Umi
Hanifah, M.Pd.I Marli Candra, LLB (Hons), MCL. PENGANTAR STUDI ISLAM, Nuwailah
Ahsana ,2021, hal185-186

3
itu, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan "al-amru hil ma'ruf adalah
menuntut mengadakan segala kebajikan.

Sedangkan, kata "an Nahyu" dalam kalimat di atas artinya adalah


mencegah suatu pengadaan atau perilaku yang pengertiannya mencakup beberapa
arti seperti, melarang. menjauhkan, menghindarkan, menentang, mengancam,
melawan, peringatan, dan lainnya, yang intinya mencegah dikerjakannya suatu
hal. Sedang "al-Munkar" artinya sesuatu kejahatan, yaitu semua perbuatan jahat
atau mungkar dalam pandangan ayara Kemungkaran ini biasanya menjauhkan
pelakunya dari Allah Swt. Jadi, dari hal itu dapat dikatakan bahwa arti "an nahyu
anill munkar” adalah mencegah mengadakan segala sesuatu atau perilaku
kemungkaran.2

C. Hukum Amar makruf nahi mungkar dan Syaratnya


Sudah dijelaskan bahwa amal makruf nahi mungkar merupakan kewajiban
bagi setiap orang Islam, karena secara syar’I Allah Swt. Mewajibkannya kepada
semua orang Islam. Lalu, apakah hukum kewajiban amar makruf nahi mungkar
tersebut? Apakah termasuk fardhu ‘ain ataukah fardhu kifayah?.

Sebagian ulama berpendapat bahwa kewajiban amar makruf nahi


mungkar adalah fardhu ‘ain,” Karenanya, amar makruf nahi mungkar menjadi
keharusan yang jika ditinggalkan akan mendatangkan dosa, dan jika dikerjakan
akan mendatangkan pahala. Dan, karena fardhu ain, maka semua orang Islam
mendapatkan kewajiban ini tanpa terkecuali.

Beberapa ulama yang berpendapat demikian di antaranya adalah Ibnu


Katsir, Az-Zujaaj, dan Ibnu Hazm. Mereka mengatakan kewajiban amar makruf
nahi mungkar sebagai fardhu ‘ain dalam karya-karya mereka, dengan
berlandaskan pada dalil al-Qur’an di antaranya adalah surat Ali Imran berikut:

‫ولتكن منكم أمة َيْدُع وَن إلى الخير وَيْأُم ُروَن بالعُروِف َو َيْنَهْو َن َعن اْلُم نَك ر َو ُأوَليَك ُهُم اْلُم ْفِلُحوَن‬

2
Ibnu Mas'ud. The Miracle Of Amar Ma'ruf Nahi Mungkar, Laksana, 2018, hal11-12

4
“Dan, hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar.
Merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3]: 104)

Ulama yang mengatakan amar makruf nahi mungkar sebagai fardhu ain
menafsirkan kata ‫ من‬dalam ayat ‫ منكم‬di atas mengandung arti penjelas, bukan
bermakna menunjukkan sebagian. Karenanya, makna ayat di atas men- jadi
seperti berikut, “Jadilah kalian semua umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar,”

Karenanya, mereka kemudian berkesimpulan bahwa hukum wajib amar


makruf nahi mungkar adalah fardhu ain. Karenanya, amar makruf nahi mungkar
harus dilakukan oleh setiap individu dari kaum muslimin supaya mendapatkan
keberuntungan khusus yang hanya diberikan Allah Swt. Kepada mereka.

Adapun pendapat lainnya berpendapat bahwa kewajiban amar makruf


nahi mungkar adalah fardhu kifayah. Pendapat ini merupakan pendapat jumhur
ulama. Karenanya, jika ada sebagian dari orang Islam sudah melakukan amar
makruf nahi mungkar, maka artinya kita tidak memiliki kewajiban tersebut.
Namun, jika belum ada yang melakukan amar makruf nahi mungkar, maka kita
mempunyai kewajiban untuk menegakkan amar makruf nahi mungkar tersebut.

Di antara ulama yang mendukung secara tegas pendapat ini adalah Abu
Bakar Al-Jashash, Al-Mawardi, Abu Ya’la Al-Hambali, Al-Ghazali, Ibnul Arabi,
Al-Qurthubi, Ibnu Qudamah, An-Nawawi, Ibnu Taimiyah, Asy-Syathibi, dan
Asy-Syaukani

Amar makruf nahi mungkar memang fardhu kifayah, namun ini bisa
menjadi fardhu ‘ain apabila terjadi beberapa hal berikut:

a. Amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain ialah ketika kita menjadi satu-
satunya orang yang mengetahui terjadinya kemungkaran. Nah, ketika ini terjadi,
maka kita wajib mengingkari perbuatan tersebut karena sudah menjadi fardhu
‘ain.

5
b. Amar makruf nahi mungkar juga menjadi fardhu ain ketika kita menerima
mandat dari pemerintah untuk melakukan pemberantasan kemungkaran

c. Kita mengingkari kemungkaran dengan hati, maka amar makruf nahi mungkar
menjadi fardhu ‘ain. Dalam hal ini, kita membenci perbuatan kemungkaran
tersebut dan meninggalkan tempat terjadinya kemungkaran tersebut.

d. Amar makruf nahi mungkar juga menjadi fardhu ‘ain ketika hal itu hanya bisa
dilakukan oleh sebagian orang. Maka, bagi sebagian orang tersebut, amar makruf
nahi mungkar harus dilakukan, karena termasuk fardhu ‘ain.

e. Amar makruf nahi mungkar juga menjadi fardhu ‘ain ketika terjadi perubahan
pada kondisi dan situasi. Misalnya, sedikitnya para mubaligh sementara
kemungkaran dan kebodohan terjadi di mana-mana. Maka, bagi setiap kita yang
mempunyai kemampuan, amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ain

Adapun beberapa syarat Amar makruf Nahi Mungkar adalah

a. .harus mengetahui segala hukum syar'i terkait segala hal yang kita
perintahkan dan larang tersebut
b. Harus mengetahui apakah orang yang kita suruh atau cegah
tersebut sudah dewasa (mukalaf) atau belum.
c. Harus mengetahui kondisi orang yang diperintah pada saat
pembebanan syariat
d. Tidak boleh dilakukan jika diperkirakan akan mempunyai dampak
kemungkaran yang lebih besar.
e. Harus mampu melakukanya dan tidak menimbulkan dampak
apapun kepada kita.

6
f. Kita tidak hanya penegak Amar Makruf nahi mungkar namunjuga
sebagai orang yang melakukan Amar Makruf dan menjauhi
perilaku munkar3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi yang dinamakan jihad bukan hanya berperang melawan orang kafir
yang zalim tetapi itu hanyalah bagian dari jihad yang kecil sedangkan jihad
yang lebih berat adalah melawan hawa nafsu diri kita,serta untuk
mengamalkan Amar Makruf nahi mungkar hukumnya fardhu kifayah dan ada
juga fardhu ain dengan beberapa syarat,serta kita diwajibkan ber- Amar
Makruf nahi mungkar jika memenuhi persyaratan yang telah kami paparkan
tadi.

B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita
dalam memahami Jihad dan Amar Makruf Nahi Mungkar

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hammis Syafaq, M.Fil.I Penulis : Dr. Amin Tohari, M.Si, M.Pd.I Dr. Nurul Asiya
Nadhifah, M.HI Dr. Umi Hanifah, M.Pd.I Marli Candra, LLB (Hons), MCL.
PENGANTAR STUDI ISLAM, Nuwailah Ahsana ,2021.

3
Ibnu Mas’ud. The Miracle Of Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, Laksana, 2018, hal24-30

7
Ibnu Mas'ud. The Miracle Of Amar Ma'ruf Nahi Mungkar, Laksana, 2018.

Anda mungkin juga menyukai