Anda di halaman 1dari 10

“FIIL MUDARIQ ”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Mata Kuliah : BAHASA ARAB
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 3

1. LISA
2. MUHAMMAD ISA
3. NABILLA ARGATHA SEMBIRING

SEMESTER I UNGGULAN PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah Swt atas karunianya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw yang telah membawa
kita dari zaman dzulumati Al- jahiliyyati ila zamani An- Nuril ilmi.

Makalah ini berjudul tentang “fiil mudariq” makalah ini merupakan


bentuk pemenuhan tugas dari mata kuliah Bahasa Arab

Untuk menyempurnakan makalah ini, kami dengan senang hati akan


menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak.
Sehingga di kemudian hari kami dapat menyempurnakan makalah ini dan saya
dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah kami lakukan.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya


bagi kami pribadi dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.

Tanjung Pura 08 oktober 2018

Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................1

C. TUJUAN MASALH........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. PENGERTIA FII’L MUDHORI.....................................................................2

B. CIRI/ TANDANYA.........................................................................................5

C. CARA PENGI’ROBAN .................................................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................7

A. KESIMPULAN...............................................................................................7

B. SARAN............................................................................................................7

DAFTAR PUSAKA.................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Sebagai umat islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari al-
qu’an dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran islam yang harus kita
pegang teguh. Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali
setelah mengetahiu kaidah kaidah bahasa arab, khususnya ilmu Nahwu dan Ilmu
Sharaf. Karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari al-Qur’an dan
Sunnah.
Memang untuk saat ini ada hal yang praktis yaitu terjemahan baik itu al-
Qur’an hadits serta kitab- kitab lain yang berbahasa arab dan itupula yang
membuat segala hal menjadi mudah, maka dari itu pula seperti dalam mempelajari
ilmu Nahwu dan Sharaf pun untuk saat ini banyak buku yang menyertakan isi
serta ilmunya dengan terjemahan ini diperuntukkan agar ummat islam mudah
dalam mempelajari dan memahami kandungan serta isi al-Qur’an dan Sunnah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud fi’il mudhari ?
2. Bagaimana bentuk – bentuk fi’il mudkari ?
3. Apa ciri – ciri fi’il mudhari /
4. Bagaimana cara pengi’roban fi’il mudhari ?
C. TUJUAN MASALH
1. Untuk mengetahui fi’il mudhari.
2. Untuk mengetahui Bagaimana bentuk – bentuk fi’il mudkari.
3. Untuk mengetahui Apa ciri – ciri fi’il mudhari.
4. Untuk mengetahui Bagaimana cara pengi’roban fi’il mudhari.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIA FII’L MUDHORI
Fi’il Mudhari adalah kata kerja atau kalimat yang menunjukkan makna
sedang dilakukan atau yang akan dilakukakn (hal dan istikbal). Ataupun (kata
kerja bentuk sedang atau akan) kata kerja yang menunjukan kejadian sesuatu
pada saat berbicara atau setelahnya, pantas digunakan untuk kejadian saat
berlangsung atau akan berlangsung. tulah sebabnya Fi’il Mudhori selalu
diterjemahkan “sedang atau akan” misalnya kita ambil dari Fi’il Madhi (sudah
terjadi) menjadi Fi’il Mudhori (akan terjadi) 1

Misalnya ‫يكتب‬ menjadi ‫كتب‬ “kataba : telah membaca menjadi yaktubu :


sedang membaca”.

Seorang Anak laki-laki sedang membaca Al-Qur’an     ‫الول!!د‬ ‫يق!!راء‬


‫ القران‬:
1. Fiil Mudhari
Fiil mudhari secara bahasa adalah perbuatan yang menunjukan pada
suatu masa tertentu. Fiil Mudhari secara terminologi adalah kata kerja  yang
menunjukan kepada tercapainya suatu perbuatan pada zaman sekarang maupun
zaman yang akan datang dan setiap Fiil mudhari wajib di awali dengan huruf –

huruf mudhari seperti hamzah (‫ء‬ ) , nun (‫ )ن‬, ya (‫ )ي‬dan ta (‫ )ت‬.


contohnya adalah : ‫يقراء الولد القران‬
Fiil mudhari mempunyai 14  macam Dhomir  yaitu :
Subject ‫الضمير‬
Dia seorang laki-laki  ( satu orang ) ‫هو‬
Dia laki-laki-laki ( 2 orang ) ‫هما‬
Dia para laki-laki ( 3 orang atau lebih ) ‫هم‬
Dia perempuan ( satu orang ) ‫هي‬
Dia perempuan ( 2 orang ) ‫هما‬
Dia para perempuan( 3 orang atau lebih) ‫هن‬

1 Aceng Zakaria, 2004. ILMU NAHWU PRAKTIS . Tarongong Garut: Ibn azka press.
Hal 44

2
Kamu seorang laki-laki ‫أَنت‬
Kamu dua orang laki-laki ‫أنتما‬
Kamu sekalian laki-laki ( 3 atau lebih) ‫أنتم‬
Kamu seorang perempuan ِ ‫أَن‬
‫ت‬
Kamu dua orang perempuan ‫أنتما‬
Kamu sekalian perempuan ( 3 atau lebih ) ‫أنتن‬
Saya ‫أنا‬
Kami ‫نحن‬

Contohnya adalah dari kata kerja : Menjaga atau menghafal  : ُ‫َحفِظَ –يَحْ فَظ‬
Dia seorang laki-laki Menjaga  ( satu orang ) ُ‫يَحْ فَظ‬ ‫هو‬
Dia laki-laki-laki Menjaga ( 2 orang ) ‫يحفظان‬ ‫هما‬
Dia para laki-laki Menjaga ( 3 orang atau lebih ) ‫يحفظون‬ ‫هم‬
Dia perempuan Menjaga ( satu orang ) ‫تحفظ‬ ‫هي‬
Dia perempuan Menjaga ( 2 orang ) ‫تحفظان‬ ‫هما‬
Dia para perempuan Menjaga (3 orang atau lebih ) ‫يحفظن‬ ‫هن‬
Kamu seorang laki-laki Menjaga ‫تحفظ‬ ‫أَنت‬
Kamu dua orang laki-laki Menjaga ‫تحفظان‬ ‫أنتما‬
Kamu sekalian laki-laki Menjaga ( 3 atau lebih) ‫تحفظون‬ ‫أنتم‬
Kamu seorang perempuan Menjaga ‫تحفظين‬ ِ ‫أَن‬
‫ت‬
Kamu dua orang perempuan Menjaga ‫تحفظان‬ ‫أنتما‬
Kamu sekalian perempuan Menjaga ( 3 atau lebih ) ‫تحفظن‬ ‫أنتن‬
Saya Menjaga ‫أحفظ‬ ‫أنا‬
Kami menjaga ‫نحفظ‬ ‫نحن‬
2. Faiil
Fail secara bahasa adalah orang yang mengerjakan. sedangkan Fail
menurut istilah atau yang biasa dikenal subjek , adalah  kata benda  yang
didahului dengan  kata kerja dalam fomat kalimat dan menunjukan atas perbuatan
orang yang mengerjakan2

Contohnya adalah :  ‫يقراء الولد القران‬


Namun perlu diingat bahwa Fail  atau subjek harus bertemu dengan Fiil
atau kata kerjanya yang sejenisnya seperti  :
a. Mufrod  mudzakar bertemu dengan mufrod mudzakar

Seorang anak Sedang menulis pelajaran :   ‫الولَ ُد‬


َ ُ‫يَكتُب‬  c‫الدرس‬
b. Mufrod Muannas dengan Mufrod Muannas

2 Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger. Hal 32

3
Fatimah sedang menulis pelajaran :  ‫فاطمة تكتب الدرس‬
c. Mutasanna dengan Mutsanna

Ali dan zaid sedang menulis Pelajaran :   c‫يكتبان علي و زيد الدرس‬
d. Jamak dengan Jamak
Jamak terdiri dari 3 bagian :
 Jamak mudzakar salim, Contohnya :

Banyak orang muslim yang pergi ke Masjid : c‫المسلمون‬  ‫المسجد‬


‫يذهبون‬  ‫الى‬
 Jamak muannas salim, Contohnya :

Banyak orang muslimah yang pergi ke pasar :  ‫يذهبن المسلمات الى‬


c‫السوق‬
 Jamak taksir, Contohnya :

Para laki-laki sedang menulis majalah dinding :  ‫ال‬cc‫يكتبون الرج‬


c‫المجلة ال ُج ْدروية‬
3. Mafulun bih
Mafulun bih secara bahasa adalah sasaran atau tujuan dari si pelaku
Mafulun bih secara termonologi adalah setiap kata benda  yang datang ketiga
sesudah kata kerja dan Subjek dalam atau dalam format kalimat . atau biasanya
yang menunjukan pekerjaan.

Contohnya :   ً‫ب َزي ٌد َعمرا‬


َ ‫ض َر‬
َ
B. CIRI/ TANDANYA

1. Dapat dimasuki huruf sin  ‫س‬ dan saufa  ‫ف‬


َ ‫س!! ْو‬
َ  contoh: ,ُ‫سيَشْـ َهد‬
َ
‫ف يَشْـ َه ُد‬
َ ‫س ْو‬
َ

4
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf  ‫ت‬, ‫ي‬, ‫ن‬, ‫ا‬

) ُ‫(اَنَ ْيت‬  yang disebut huruf mudhara’ah

Huruf Contoh Huruf Contoh


‫ا‬ ُ ‫ْأذه‬
‫َـب‬ ‫ي‬ َ‫ يَ ْذ َهبُــون‬,‫ يَ ْذ َهبَـا ِن‬,‫َـب‬
ُ ‫يَ ْذه‬
‫ن‬ ُ ‫نَ ْذه‬
‫َـب‬ ‫ت‬ َ‫ ت َْذ ِهبْــن‬,‫ ت َْذ َهبَــا ِن‬,‫َـب‬
ُ ‫ت َْذه‬

3. Dapat dimasuki huruf َ‫ال‬ (tidak) Contoh:  ُ ‫الَ يَ ْذ َه‬


َ‫ ال‬,ُ‫ الَ يَشْـ َهد‬,‫ـب‬
‫ب‬
ُ ‫ضـ ِر‬
ْ َ‫ي‬
C. CARA PENGI’ROBAN .
‫القران‬ ‫الولد‬ ‫يقراء‬
‫المفعول‬ ‫فاعل‬ ‫فعل المضارع‬
Obyek Subjek Kata kerja (predikat )
Pola kalimat pelajaran ini dari format kalimat yang sempurna biasa
terdiri :

  ‫فع!!ل المض!!ارع‬   ‫فاع!!ل‬, , ‫المفع!!ول‬ susunan semacam ini


dinamakan jumlah fi’liyah ( kalimat yang dimulai dengan fiil ) . adapun kalimat –
kalimat yang didahului dengan isim disebut Jumlah Ismiyah.

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fiil Mudhari adalah kata kerja yang menunjukan kepada tercapainya suatu
perbuatan pada zaman sekarang maupun zaman yang akan datang dan setiap Fiil
mudhari wajib di awali dengan huruf –huruf mudhari seperti hamzah (‫ ) ء‬, nun (‫)ن‬
, ya (‫ )ي‬dan ta (‫)ت‬.
Fail atau sering yang disebut subjek adalah kata benda yang didahului
dengan kata kerja dalam fomat kalimat dan menunjukan atas perbuatan orang
yang mengerjakan .
Mafulun bih adalah setiap kata benda yang datang ketiga sesudah dalam
tasrif fiil atau dalam format kalimat .

B. SARAN
Alhamdulillah tugas yang diamanatkan dosen kepada kami telah
terselesaikan. kami mohon saran dan kritinya yang membangun apabila dalam
makalah yang telah kami buat masih banyak kekurangan. kami sadar kami
bukanlah manusia yang sempurna dan kami ingin menjadi orang yang lebih baik
dari hari yang kemaren. sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat
bagi orang lain

6
DAFTAR PUSAKA
Aceng Zakaria,.2004. ILMU NAHWU PRAKTIS . Tarongong Garut: Ibn azka
press.
Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger.

H. Abdullah Ma’shun. Kitab Al Amtsilatut – tsyrifiyah. Semarang. CV. Pustaka


Al Alawiyah.

Anda mungkin juga menyukai