Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“I’RAB FI’IL MUDHARI”

DIAJUKAN UNTUK MATA KULIAH : BAHASA ARAB

DOSEN PEMBIMBING: MUHAMMAD HARIS ZUBAIDILLAH


M.Pd

OLEH KELOMPOK X :

1. HIJRATUN NISA
2. JAIMAH
3. PUJAWATI
4. MONA
5. SANIYA JAUHAR
6. SITI SALEHAH
7. SITI AZIZAH RISKA

MAHASISWA SEMESTER I PGMI

SEKOLAH TINGGI ILMU AL QU’RAN (STIQ) AMUNTAI

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


Kami bersyukur kepada Allah SWT atas selesainya makalah tentang “I’RAB
FI’IL MUDHARI” untuk mahasiswa STIQ Amuntai. Shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Karenanya, dengan terselesaikannya makalah ini, diharapkan dapat
meningkatkan standar dan kualitaspemahamandalammemahami I’RAB FI’IL
MUDHARI baiktentanghukummaupunperubahanbarisketikamarfu’ majzum.
Ucapanterimakasihkepadapihak-pihak yang
membantuterselesaikannyamakalahini, semogaamalnyaditerima Allah SWT
sebagaiamaljariyah.

Amuntai, 27 Agustus 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... iii


DAFTAR ISI ............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
A. LatarBelakang................................................................ 1
B. RumusanMasalah........................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................. 3
A. PengertianFi’ilMudhari.................................................. 3
B. I’rabFi’ilMudhari............................................................ 3

BAB III PENUTUP........................................................................... 4


A. Kesimpulan..................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita kaum muslimin memaklumi, bahwa bahasa arab adalah bahasa al-qur’an.
Oleh karena itu, menurut kaidah hukum islam, mengerti akan ilmu nahwu bagi
mereka yang akan memahami al-qur’an hukumnya fardhu ‘ain. Makalah ini akan
mengupas tentang apa fi’il mudhari marfu’ nasab dan majzum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam I’rab fi’il mudhari?
2. Bagaimana fi’il mudhari ketika marfu’ majzum?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fi’il Mudhari

Kata ‫ض ارِع‬
َ ‫ ُم‬dalam bahasa arab berarti sekarang, saat ini atau hadir, maka
secara sederhana yang dimaksud dengan fiil mudhari adalah kata kerja yang
menunjukan keterangan waktu kejadian dimana kejadian tersebut sedang terjadi.

Sedangkan pengertian fiil mudhari menurut istilah ilmu nahwu ialah sebagai

َ َ‫وااْلِ ْستِ ْقب‬


berikut ini :‫ال‬ َ َ‫َم َاد َّل َعلَى َح َد ٍث َي ْقبَ ُل احْل‬
َ ‫ال‬

Artinya : Lafadz yang menunjukan kejadian (perbuatan) yang sedang berlangsung


dan yang akan datang.

Maksudnya ia sebuah lafadz dimana lafadz tersebut menunjukan kejadian


yang sedang berlangsung, namun adapula yang menunjukan kejadian yang akan

datang misalnya lafadz ‫ تَْأ ُك ُل‬yang berarti “kamu sedang makan”. Kata ‫ تَْأ ُك ُل‬digunakan
manakala anda sedang makan atau akan melangsungkan kegiatan makan, jika proses
makannya sedah selesai maka tidak menggunakan fiil mudhari lagi akan tetapi
menggunakan fi’il madhi.

Cara mudah untuk mengetahui apakah lafadz tersebut termasuk fiil mudhari
atau bukan adalah dengan adanya tanda huruf mudhara’ah yang berjumlah empat
huruf pada awal lafadzya. Adapun huruf Mudhara’ah tersebut ialah ‫ت‬-‫ي‬-‫ن‬-‫أ‬, maka
jika ada lafadz yang dimulai dengan salah satu huruf mudhara’ah tersebut
kemungkinan besar ia adalah lafadz fiil mudhari.
B. I’rab Fi’il Mudhari’ (‫رع‬ َ ‫ا ْل ُم‬
ِ ‫ضا‬ ‫)ِإع َْرب فِ ْعل‬

Fi'il Mudhari' juga mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata
bila didahului oleh harf-harf tertentu. Fi'il Mudhari mengenal tiga macam I'rab:

1) I'RAB RAFA' ialah bentuk asal dari Fi'il Mudhari' dengan alamat (tanda):

a. Baris Dhammah: ‫ يَ ْف َع ُل‬/ ‫ تَ ْف َع ُل‬/ ‫ نَ ْف َع ُل‬/ ‫َأ ْف َع ُل‬

b. Huruf Nun: َ‫ يَ ْف َعلُوْ ن‬/ ‫ يَ ْف َعالَ ِن‬/ َ‫ تَ ْف َعلُوْ ن‬/ ‫ تَ ْف َعالَ ِن‬/ َ‫تَ ْف َعلِ ْين‬

2) I'RAB NASHAB bila dimasuki Harf Nashab. Alamatnya adalah:

a. Baris Fathah: ‫ يَ ْف َع َل‬/ ‫ تَ ْف َع َل‬/ ‫ نَ ْف َع َل‬/ ‫َأ ْف َع َل‬

b. Hilangnya huruf Nun: ‫ يَ ْف َعلُوْ ا‬/ َ‫ يَ ْف َعال‬/ ‫ تَ ْف َعلُوْ ا‬/ َ‫ تَ ْف َعال‬/ ‫تَ ْف َعلِ ْي‬

Adapun yang termasuk Harf Nashab ialah: ‫=( َأ ْن‬bahwa), ‫=( لَ ْن‬tidak akan), ‫=( ِإ َذ ْن‬kalau
begitu), ‫=( َك ْي‬supaya), ‫=( َحتَّى‬hingga), ِ ‫=( لـ‬untuk).

Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:

3) I'RAB JAZM ( ‫ ) َج ْزم‬bila dimasuki Harf Jazm. Alamatnya ada tiga:

a. Baris Sukun: ْ‫ يَ ْف َعل‬/ ْ‫ تَ ْف َعل‬/ ْ‫ نَ ْف َعل‬/ ْ‫َأ ْف َعل‬


b. Hilangnya huruf Nun: ‫ يَ ْف َعلُوْ ا‬/ َ‫ يَ ْف َعال‬/ ‫ تَ ْف َعلُوْ ا‬/ َ‫ تَ ْف َعال‬/ ‫تَ ْف َعلِ ْي‬

c. Hilangnya huruf 'Illat ( ‫ ) ِعلَّة‬atau "huruf penyakit" yaitu ‫ ى‬/ ‫ و‬/ ‫ا‬

Adapun yang termasuk Harf Jazm terbagi dalam dua kelompok:

ْ ِ‫ل‬
1. Harf Jazm yang men-jazm-kan satu fi'il saja yaitu: ‫=( لَ ْم‬tidak), ‫=( لَ َّما‬belum), ‫لـ‬/‫ـ‬
untuk perintah (=hendaklah), َ‫ ال‬untuk larangan (=jangan).

Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:

2. Harf Jazm yang men-jazm-kan dua fi'il yaitu: ‫=( ِإ ْن‬jika), ‫=( َم ْن‬siapa), ‫=( َما‬apa), ‫َم ْه َما‬
(=jangan), ‫=( َمتَى‬kapan), َ‫=( َأيَّان‬kapan), َ‫=( َأ ْين‬dimana), ‫=( َأ ْينَ َما‬dimana saja), ‫َأنَّى‬
(=darimana), ‫=( َح ْيثُ َما‬darimana saja), ‫=( َك ْيفَ َما‬bagaimana saja), ُّ‫=( َأي‬yang mana).

Contoh I :

‫َأ ْنتَ تَ ْع َم ُل بِ َع َم ٍل ؛ َأ ْنتَ تُجْ َزى بِ ِه‬

(=engkau mengerjakan suatu pekerjaan; engkau akan dibalas dengannya)

‫ِإ ْن تَ ْع َملْ بِ َع َم ٍل تُجْ زَ بِ ِه‬


(=jika engkau mengerjakan suatu pekerjaan, engkau akan dibalas dengannya)

Contoh II :

ُ‫هُ َو يُْؤ ِمنُ بِاهللِ ؛ هللاُ يَ ْه ِديْ قَ ْلبَه‬

(=dia beriman kepada Allah; Allah menunjuki hatinya)

ُ‫َم ْن يُْؤ ِم ْن بِاهللِ يَ ْه ِد قَ ْلبَه‬

(=siapa yang beriman kepada Allah, Dia akan menunjuki hatinya)

Contoh III :

ُ‫َأ ْنتُ ْم تَ ْف َعلُوْ نَ ِم ْن َخي ٍْر ؛ هللاُ يَ ْعلَ ُمه‬

(=kalian melakukan suatu kebaikan; Allah mengetahuinya)

ُ‫َما تَ ْف َعلُوْ ا ِم ْن خَ ي ٍْر يَ ْعلَ ْمهُ هللا‬

(=kebaikan apa saja yang kalian lakukan, Allah mengetahuinya)

Contoh IV :

َ‫َأ ْنتُ ْم تَتَّقُوْ نَ هللاَ ؛ َأ ْنتُ ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬

(=kalian bertaqwa kepada Allah; kalian beruntung)

‫َمتَى تَتَّقُوا هللاَ تُ ْفلِحُوْ ا‬

(=kapan kalian bertaqwa kepada Allah, kalian bertuntung)


Contoh V :

ِ ‫هُ َما يَ ْذهَبَا ِن ؛ هُ َما ي ُْخ َد َم‬


‫ان‬

(=mereka berdua pergi; mereka berdua dilayani)

‫َأ ْينَ َما يَ ْذهَبَا ي ُْخ َد َما‬

(=kemana saja mereka berdua pergi, akan dilayani)

Contoh VI :

‫َأ ْنتَ تَ ْق َرُأ ِكتَابًا ؛ تَ ْستَفِ ْي ُد ِم ْنهَا‬

(=engkau membaca sebuah buku; engkau memperoleh manfaat darinya)

‫ب تَ ْق َرْأ تَ ْستَفِ ْد‬


ٍ ‫َأيُّ ِكتَا‬

(=buku apa saja yang engkau baca, engkau akan memperoleh manfaat)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fi’il mudhari adalah kata kerja yang menunjukan suatu peristiwa atau
kejadian yang berlangsung (sekarang) atau sesudahnya (akan datang).

B. Saran

Semoga dengan pembuatan makalah ini bisa menambah wawasan serta


pengetahuan baik bagi penyusun maupun bagi rekan-rekan sekalian. Dengan
mengharapkan ridha Allah semoga makalah ini bisa menjadi pembuka jalan untuk
mendapat ilmu yang lebih banyak dan bermanfaat untuk kehidupan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

https://adinawas.com/pengertian-fiil-mudhari-dan-contoh-bahasa-arabnya.html

https://www.google.com/search?q=CONTOH+MAKALAH+I%27RAB+FI
%27IL+MUDHARI&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab

https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&ei=jaCDW4LnMsyAvgSwob1Y&q=Pengertian+FI
%27IL+MUDHARI&oq=Pengertian+FI%27IL+MUDHARI&gs_l=psy-
ab.12..0j0i7i30k1l2j0i30k1l7.3654.9311.0.14620.30.16.0.0.0.0.2779.2779.9-
1.1.0....0...1c.1.64.psy-ab..29.1.2777....0.bDV5w7YMnOw

Anda mungkin juga menyukai