1. Diana (18.11.20.0112.00331)
2. Maulida Rahmah (18.11.20.0112.00375)
3. Mona (18.11.20.0112.00383)
4. Saidah Husna (18.11.20.0112.00443)
5. Winda (18.11.20.0112.00476)
PROGRAM STUDI
Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam selalu tercurah
keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw, beserta seluruh keluarganya,
sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Akhirnya penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua dan
mendapat taufik serta inayah dari Allah swt.
Kelompok 4
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Keterampilan Menyimak...................................................................... 3
B. Keterampilan Berbicara........................................................................ 13
C. Keterampilan Membaca........................................................................ 10
D. Keterampilan Menulis.......................................................................... 16
BAB III PENUTUP......................................................................................... 17
Simpulan..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
lama sampai saat ini belum ada kesepakatan tunggal tentang sejak usia berapa
anak-anak sebaiknya sudah boleh diperkenalkan dengan bahasa asing, disegerakan
atau ditunda saja. Pembelajaran bahasa Arab yang efektif dan efisien sejak dini
akan mendapatkan sambutan hangat dari berbagai pihak, walau alasannya
memang sangat ideologis yakni bahwa penduduk Indonesia masih mayoritas
beragama Islam.1
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana keterampilan menyimak ?
b. Bagaimana keterampilan membicara ?
c. Bagaimana keterampilan membaca ?
d. Bagaimana keterampilan menulis ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui keterampilan menyimak .
b. Untuk mengetahui keterampilan membicara .
c. Untuk mengetahui keterampilan membaca .
d. Untuk mengetahui keterampilan menulis .
1
Aziz Fachrurrozi dan Erta Mahyudin, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab (Jakarta:
Lembaga Bahasa Yassama YBMG, 2011), h. 106.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasa arab ada empat keterampilan dalam bahasa arab, yaitu
ada keterampilan mendengar (maharat al-istima), keterampilan berbicara
(maharat al-kalam), keterampilan membaca (maharat al-qiro’at), dan
keterampilan menulis (maharat al- kitabah). Keempat keterampilan diatas
tujuan penting dalam belajar bahasa arab, karena mereka tidak dapat
dipisahkan, keterampilan tersebut sangat baik digunakan dalam pencapaian
keterampilan berbahasa. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada
pembahasan dibawah ini.2
A. Keterampilan Menyimak
1. Pengertian Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak (maharah al-istima’/ listening skill)
kemampuan seseorang dalam mendengar dan memahami apa yang di
ucapkan oleh lawan bicara atau informasi dari suatu media. Kemampuan
menyimak dapat diasah dengan terus latihan mendengarkan perbedaan-
perbedaan bunyi dari setiap unsur kata dengan unsur lainnya sesuai makhraj
yang benar dari penutur aslinya ataupun rekaman.3
Di Indonesia, menyimak adalah suatu keterampilan yang masih agak
diabaikan dalam suatu pembelajaran, hal ini terbukti dengan kurangnya
media seperti materi atau teks maupun rekaman yang dapat membantu
terlaksananya kegiatan menyimak dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Padahal, kemampuan seseorang memahami bahasa orang lain yaitu dengan
mendengar, maka dari itu keterampilan menyimak adalah kemampuan yang
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), h.117.
3
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 4.
7
harus didahulukan dan dikuasai oleh setiap orang sebelum berkembang
ketahap selanjutnya.
a. Fase- fase dalam keterampilan menyimak
Untuk situasi seperti di indonesia, materi menyimak bahasa
Asing (khusunya bahasa Arab) bisa disajikan dalam empat fase
sebagai berikut:
1) Fase pengenalan
Pada fase ini dikenalkan bunyi-bunyi baik huruf Arab baik
yang tunggal maupun yang sudah disambung dengan huruf-
huruf lain dalam kata-kata. Dalam hal ini guru di tuntut untuk
memberikan contoh pengucapan huruf yang baik dan benar,
lalu diikuti oleh para pelajar. Akan lebih baik jikamenggunakan
bantuan media, baik kaset maupun gambar-gambar tentang
kata-kata yang dimaksud. Ada beberapa hal yang menjadi
kendala dalam mempelajari bahasa Arab. Acep Hermawan
yang mengutip dari Mudzakkarat al-Daurat al-Tarbawiyyah
menyatakan bahwa di antara aspek-aspek itu adalah:
a) Bunyi harakat pendek dan panjang, misalnya:
ع-ا-ه-ح-ص-س
c) Bunyi huruf-huruf ber-tasydid, misalnya:
مي ّد, م ّد,يستقر
ّ ,استقر
ّ , يه ّذ,ه ّذب
d) Bunyi alif-lam syamsiyyah dan qamariah, misalnya:
, احلارس,& ال& &&بيع, الكت& &&اب, الرف& &&ق, ال& &&زيت, الش& &&يطان,الس& &&كر
اجلواب
8
e) Bunyi huruf ber-tanwin, misalnya:
i. قم/qum (berdidilah!)
i. احرتس/ihtaris (awas!)
9
c) Menjawab pertanyaan secara tertulis atau melakukan
perintah tulisan atau menggambar di atas kertas, misalnya:
empat!)
5
Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 8-10.
10
b) Guru memutar percakan dua orang, lalu memberikan
pertanyaan kepada murid mengenai isi rekaman tersebut.
Pertanyaannya tentu lebih spesifik dibandingkan poin
pertama, misalnya: apa isi percakan, siapa yang berbicara
dan sebagainya. Jawaban siswa bisa berbentuk lisan atau
tertulis.
c) Guru memutar rekaman percakapan sesorang, misalnya
dalam telepon. Dalam percakapan ini yang terdengar hanya
satu orang, sedangkan kata-kata lawan bicaranya tidak
terdengar. Para pelajar diperintahkan agar
mendengarkannya dengan seksama, lalu menebak apa
yang dikatakan oleh lawan bicara orang itu. Alternatif
jawaban dapat berupa pilihan ganda.
11
Tujuan jangka pendek adalah agar peserta didik mampu
memahami bahasa yang disampaikan, sehingga mampu merespon
setiap ungkapan-ungkapan selama proses pembelajaran bahasa
Arab.
Adapun tujuan jangka panjang adalah agar peserta didik
mampu memahami setiap ungkapan yang ada, baik dikelas
maupun diluar kelas atau dalam situasi dimana saja, seperti
mendengarkan televisi, radio, pidato, wawancara dan sebaginya.
Adapun tujuan khusus pembelajaran istima’ adalah sebagai
berikut:
a) Memahami dengan baik sistem tata bunyi, baik definisi
karakteristik maupun perbedaannya, baik menyangkut
huruf hidup maupun huruf mati.
b) Memahami dengan baik intonasi dan irama bunyi huruf,
huruf sambung dan pisah.
c) Memahami dengan baik simbol bunyi yangdidengarnya
d) Memahami dengan baik makna setiap kosakata, dan fungsi
kata dan kalimat.
e) Memahami fungsi gramatikabahasa arabdengan baik.
f) Memahami budaya asing, terutama budaya Arab.
g) Mempunyai kemampuan sens yang baik terhadap setiap
ungkapan atau bacaan.
h) Mempunyai optimisme terhadap apa yang didengar dan
implikasinya.7
B. Keterampilan Berbicara
1. Pengertian keterampilan berbicara
Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-
bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide,
pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara. Menurut Tarigan
7
Munir, Perencanaan Sistem Pengajaran Bahasa Arab (Jakarta: Kencana, 2016), h. 40.
12
yang dikutip oleh Acep Hermawan berbicara merupakan kombinasi faktor-
faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik secara luas
sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi
kontrol sosial.8
Jadi, keterampilan membaca adalah kemampuan seseorang dalam
mengasilkan bunyi yang baik dan benar serta dapat dimengerti oleh lawan
bicaranya sebagai alat dalam menyampaikan pemikirannya.Secara umum,
keterampilan berbicara bertujuan agar para pelajar mampu berkomunikasi
lisan secara baik dan wajar dalam arti memiliki tatakrama yang baik
terhadap lawan bicara dengan menggunakan bahasa yang dipelajari.
8
Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 16.
9
Munir, Perencanaan Sistem Pengajaran Bahasa Arab, h. 41.
13
khusus dan perlu mendapat bimbingan dari ahli bahasa dan ahli budaya
atau pakar-pakar tertentu.
C. Keterampilan Membaca
1. Pengertian keterampilan membaca
Bidang pembelajaran Qira’ah bagi peserta didiknon-Arab,
sesungguhnya merupakan muthala’ah, yaitu membaca dalam arti
memahami beberapa aspek bahasa. Aspek yang dimaksud meliputi;
pertama, penerapan kaidah-kaidah huruf, yaitu sifat dan makhraj, washal,
dan waqaf, panjang dan pendek. Kedua, penerapan kaidah sharf, yaitu
tentang, shighah, bina’, dan wazan. Ketiga, penerapan kaidah nahwu, yaitu
tentang jenis kata, dan I’rab. Keempat, penerapan kaidah balaghah,
terutama menyangkut ma’any dan bayan dan yang terakhir istinbath ke
dalam bahasa ibu.10
10
Munir, Perencanaan Sistem Pengajaran Bahasa Arab, h. 42.
11
Munir, h. 41.
14
D. Keterampilan Menulis
1. Pengertian keterampilan menulis
Menulis yaitu penyalur pemikiran, gagasan, ide, pengetahuan dan
pesan yang akan disampaikan oleh penulis. Menulis berarti
mengemukakan pemikiran dan perasaan sendiri kepada orang lain secara
tertulis. Keterampilan menulis dalam bahasa arab adalah merupakan
keterampilan yang sulit dalam pembelajaran dan keterampilan ini
membutuhkan waktu lama yang harus membuat anak murid untuk benar-
benar belajar bersungguh-sungguh dalam penulisan bahasa arab.12
15
6. Dapat mengaktualisasikan ide atau gagasan dalam bahasa tulisan
dengan susunan kalimat yang baik.14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
14
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Pengembangan Profesi Guru, h.
20.
16
Bahasa arab adalah bahasa persatuan umat islam diseluruh dunia.
Dengan bahasa inilah Al-quran diturunkan, dengan nabi Muhammad SAW
melaksanakan tugas risalahnya kepada seluruh umat.
Bahasa arab adalah bahasa yang tidak dapat dipisahkan dari islam,
bahasa arab ini sering dikatakan sebagai bahasa islam, dan juga sering
disebut bahasa Al-quran, karena Al-quran ditulis dengan bahasa tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa bahasa arab merupakan salah satu bahasa asing
yang diajarkan dalam proses pembelajaran. Kemampuan istima’
(menyimak), kemampuan kalam (mendengar), kemampuan qira’ah
(membaca) dan kemampuan kitabah (menulis).
Daftar Pustaka
17
Hermawan, Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011.
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Munir. Perencanaan Sistem Pengajaran Bahasa Arab. Jakarta: Kencana, 2016.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010.
18