Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA


ARAB UNTUK MA

Disusun guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah “Strategi


Pembelajaraan Bahasa Arab”

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Siti Nurchayati, M.Pd.I.

Disusun oleh :

Kelompok 12

1. Anidatus Silvia (T20192077)


2. Ahmad Tarajjil Ma’suq (T20192099)
3. Muh. Saifuddin Zuhri (T20192101)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas segala rahmatnya
karena-Nya, makalah ini bisa kami selesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
“Strategi Pembelajaran Bahasa Arab”

Selanjutnya, kami sangat berterimakasih atas sumbangsih dari banyak pihak


baik berupa dukungan do’a, saran atau motivasi sehingga kami bias menyelesaikan
makalah ini. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
berdasar atas minimnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Maka dari
itu, saran dan kritik pembangunlah yang menjadi harapan kami dari para pembaca
dan banyak pihak demi tercapainya tujuan penulisan makalah ini.

Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini bias bermanfaat dan bias
dimanfaatkan dengan baik.

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jember, 16 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. ` 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Arab ........... 4


B. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Memnbaca Bahasa Arab ............... 8
C. Strategi Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Arab untuk MA 9
D. Kelebihan dan Kekurangan Strategi dalam Pengembangan Keterampilan
Membaca Bahasa Arab........................................................................... 12

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial, makhluk yang dalam
kehidupannya tidaklah bisa hidup dengan sendiri namun membutuhkan
orang lain untuk keberlangsungan hidupnya melalui interaksi dan
komunikasi antar sesama. Sarana yang sangat penting dan sering digunakan
dalam berinteraksi sosial dan berkomunikasi diantaranya adalah bahasa.

Bahasa sebagaimana didefinisikan oleh Ibnu Jinny, yaitu ‫أصوات يعبر بها‬
‫كل قوم عن أغراضهم‬. Dalam definisi tersebut mengandung makna sesuatu yang
bersifat komunikatif antar individu satu dengan individu lainnya, bahwa
mereka menggunakan bahasa sebagai sarana untuk membangun komunikasi
dalam interaksi sosial diantara mereka.
Terdapat berbagai jenis bahasa di dunia ini, diantaranya adalah
bahasa Arab. Bahasa Arab sebagaimana bahasa lainnya memiliki empat
keterampilan (maharah) yang harus dikuasai bagi orang yang ingin
menguasai bahasa ini, yaitu keterampilan mendengar (istima’), berbicara
(kalam), membaca (qiro’ah) dan menulis (kitabah) serta penguasaan tata
bahasa atau Qowaid yang dikenal dengan Nahwu dan Sharraf.
Bahasa Arab sendiri sudah banyak diajarkan di berbagai lembaga
pendidikan di Indonesia, baik lembaga umum atau agama, baik negeri atau
swasta, baik di tingkat dasar, menengah maupun tinggi dan bahkan
dijadikan sebagai bahan ajar pokok terutama di pondok pesantren. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya bahasa Arab ini diajarkan dan dipelajari
khususnya oleh siswa.
Bagi umat agama Islam, bahasa Arab sangatlah dianjurkan untuk
dipelajari walaupun bukan sebuah kewajiban yang mutlak. Sebab sumber-
sumber ajaran agama Islam sendiri seperti Al-Qur’an, Hadits, dan kitab-
kitab turots, kebanyakan bahkan bisa dikatakan semuanya berbahasa Arab.
Karena dengan mempelajari bahasa Arab, berarti umat islam tersebut telah
melengkapkan dan menyempurnakan keislamannya, sehingga setelah

1
mengetahui bahasa Arab, maka mereka akan mudah mempelajari dan
memahami sumber-sumber ajaran agama Islam tersebut, sebagaimana
disebutkan dalam sebuah qaul : ‫تعلموا العربية فانها من دينكم‬. Bahkan setelah

mempelajarinya dituntut juga untuk mengajarkannya kepada yang masih


belum mengetahui bahasa Arab tersebut, sebagaimana dikatakan dalam
sebuah qaul : ‫تعلموا العربية وعلموها الناس‬.

Maka dalam hal mempelajari bahasa Arab atau mengajarkannya,


diperlukan adanya strategi pembelajaran guna mencapai tujuan, yaitu
mengetahui dan memahami bahasa Arab dengan baik dan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Dengan adanya berbagai tingkat pendidikan, maka strategi
pembelajarannya pun akan sedikit berbeda dengan menyesuaikan pada
perkembangan siswa dari masing-masing tingkat pendidikan tersebut.
Dalam hal ini, akan dijelaskan secara khusus mengenai strategi
pembelajaran tentang keterampilan membaca (maharah qiro’ah) di jenjang
pendidikan menengah atas atau MA.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian Pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab ?
2. Apa tujuan Pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab ?
3. Bagaimana strategi pembelajaran keterampilan membaca bahasa
Arab untuk MA?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan strategi
pembelajaran keterampilan membaca ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :
1. Agar mengetahui pengertian pembelajaran keterampilan membaca
bahasa Arab
2. Agar mengetahui tujuan pembelajaran keterampilan membaca
bahasa Arab
3. Agar mengetahui bagaimana strategi pembelajaran keterampilan
membaca bahasa Arab untuk MA

2
4. Agar mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan
strategi pembelajaran keterampilan membaca

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Arab


Pembelajaran, sebagaimana didefinisikan oleh Muhammad Surya,
ialah bahwa suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pengertian ini lebih menekankan pada murid (individu) sebagai perilaku
perubahan. Pengertian lain dirumuskan oleh Oemar Hamalik, bahwa
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Surya juga mengemukakan, bahwa setidaknya ada lima prinsip yang
menjadi landasan pengertian pembelajaran, yaitu ;
1. Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku.
2. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara
keseluruhan.
3. Pembelajaran merupakan suatu proses.
4. Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan
adanya suatu tujuan yang akan dicapai.
5. Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman.
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap
kelompok masyarakat. Setiap bahasa biasanya digunakan untuk
berkomunikasi dengan lingkungannya yang sejenis. Oleh karena itu wajar
apabila manusia dalam komunitas tertentu tidak dapat mengetahui bahasa
dari komunitas secara baik. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya
bahasa adalah alat komunikasi antar individu dengan lingkungannya, namun
secara umum bahasa kemudian disimbolkan dengan lafal atau ujaran.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), disebutkan bahwa
bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (manasuka), yang
digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi
dan mengidentifikasikan diri.

4
Terdapat beberapa definisi lain tentang bahasa, diantaranya :
1. Ibnu Jinny : ‫أصوات يعبر بها كل قوم عن أغراضهم‬

2. Musthafa Al-Ghulayaini : bahasa adalah ucapan-ucapan yang digunakan


setiap kaum untuk mengemukakan maksud mereka
3. Muhammad Al-Mubarok (dalam Abdul Mu’in) : bahasa adalah alat
yang unik yang dapat memindahkan sesuatu yang diterima oleh panca
indera kepada hati.
Jadi, bahasa adalah merupakan jembatan yang dapat
menghubungkan antara kehidupan dengan pemikiran. Dari proses
berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya tersebut kemudian
setiap komunitas akan membentuk bahasa atau logat mereka secara alamiah,
sehingga kemudian dikenal adanya bahasa-bahasa yang berbeda-beda pada
setiap daerah baik dari segi logat, ucapan, maupun kosa kata yang
digunakan. Ada satu peribahasa mengatakan “Bahasa menunjukkan
bangsa”. Peribahasa tersebut memberikan sesuatu yang mengindikasikan
bahwa adanya bahasa yang digunakan dalam suatu wilayah itu bisa
menunjukkan keberadaan bangsa di wilayah tersebut.
Sedangkan bahasa Arab, sebagaimana juga dikemukakan oleh
Musthafa Al-Ghulayaini, yaitu kalimat yang disampaikan oleh orang atau
bangsa Arab untuk menyampaikan maksud mereka. Menurut Fathi Yunus,
bahasa Arab Fusha merupakan unsur paling mendasar dalam membangun
bangsa Arab. Dengan digunakannya bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an,
Hadits dan kitab-kitab turots, muncullah kesan bahwa bahasa Arab adalah
bahasanya umat Islam. Padahal tidak mesti yang berbahasa Arab itu adalah
islam. Sebelum islam datang pun, bangsa Arab khususnya yang berada di
jazirah Arab memang bahasa mereka adalah bahasa Arab. bahasa Arab pada
dasarnya bukan hanya milik umat islam saja. Hanya saja, bahasa tersebutlah
yang dipilih Allah subhanahu wa ta’ala untuk menurunkan Al-Qur’an
dengan berbahasa Arab.
Bahasa Arab sendiri saat ini termasuk dari beberapa bahasa yang
populer di dunia, selain bahasa Inggris. Bahasa Arab pun sudah banyak
diajarkan di berbagai negara utamanya di negara-negara Islam, negara-

5
negara yang tidak berasas agama islam namun penduduknya mayoritas
muslim, bahkan di negara-negara yang penganutnya islamnya hanyalah
minoritas. Begitu juga di Indonesia, negara dengan penduduk muslim
terbesar di dunia, bahasa Arab sudah banyak diajarkan diberbagai wilayah,
di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar,
menengah atau tinggi, baik lembaga negeri ataupun swasta, baik lembaga
umum ataupun agama. Apalagi di pesantren, bahasa Arab menjadi bahan
ajar pokok sebab kitab-kitab yang mereka jadikan sumber belajar semuanya
berbahasa Arab.
Bagi umat Islam, mempelajari bahasa Arab sangatlah dianjurkan,
meskipun bukanlah sebuah kewajiban yang bersifat mutlak. Namun, apabila
seorang muslim tidak mengetahui bahasa Arab, lalu bagaimana ia bisa
mengerti tentang hukum-hukum yang ditetapkan dalam agamanya,
sedangkan sumber-sumber hukum dalam islam bisa dikatakan banyak
menggunakan bahasa Arab, maka meskipun tidak begitu menjadi kewajiban
namun semestinya sebagai seorang islam haruslah bisa mengetahui bahasa
Arab agar bisa mengerti tentang agamanya. Apabila seorang islam
mempelajari, maka niscaya ia telah melengkapi dan menyempurnakan
agamanya, sebagaimana qaul mengatakan : ‫تعلموا العربية فانها من دينكم‬, artinya
pelajarilah bahasa Arab, maka sungguh bahasa Arab tersebut termasuk
bagian dari agama kalian. Bahkan juga jika seorang islam telah mempelajari
dan sudah memahaminya, maka ia diharapkan untuk bisa mengajarkannya
kepada orang lainnya yang masih belum mengetahui bahasa Arab,
sebagaimana qaul mengatakan : ‫تعلموا العربية وعلموها الناس‬, artinya pelajarilah

bahasa Arab dan ajarkanlah kepada orang-orang.


Tidaklah mempelajari bahasa Arab ini tidak memiliki tujuan,
pastilah ada tujuan mengapa bahasa Arab ini harus diajari dan dipelajari,
utamanya bagi umat islam, khususnya bagi para siswa dari jenjang
pendidikan apapun itu.
Diantara maharah yang akan menjadi fokus pembahasan kali ini
adalah maharah qira’ah. Maharah qira’ah adalah identifikasi dan
pemahaman dari semua jenis dan kecepatan dalam membaca, dan beberapa

6
ditambahkan ke apa yang disebut membaca keras-keras dan siswa dilatih
untuk membaca bahasa asing, dalam hal ini adalah bahasa Arab dengan
pemahaman tentang makna langsung tanpa upaya yang disengaja untuk
menerjemahkan apa yang ada dalam teks qira’ah ke bahasa ibu, dan itu bisa
dipahami oleh orang-orang yang pada cara bahwa kemudahan instruksi
membaca, erat kaitannya pada pengucapan yang benar dan pemahaman
teks, penggunaan struktur linguistik.
Maharah qira’ah merupakan salah satu kemahiran akan
keterampilan berbahasa Arab yang mencakup dua hal, yaitu :
1. mengenali simbol-simbol tertulis
2. memahami isinya.
Menurut Izzan, maharah qira’ah adalah menyajikan materi pelajaran
dengan cara lebih dahulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula
membacakan topic-topik bacaan, kemudian diikuti oleh para siswa.
Keterampilan ini menitikberatkan pada latihan-latihan lisan atau penuturan
dengan mulut, melatih mulut untuk bisa lancer berbicara, keserasian dan
spontanitas.
Menurut Izzan dalam penjelasan selanjutnya, ia mengatakan bahwa
maharah qira’ah yaitu pelajaran membaca yang sasarannya agar siswa dapat
membaca dengan benar dan memahami apa yang dibaca.
Berdasarkan paparan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa
maharah qira’ah adalah suatu keterampilan berbahasa yang tidak mudah dan
sederhana, tidak sekedar membunyikan huruf-huruf atau kata-kata akan
tetapi sebuah keterampilan di mana siswa dituntut untuk tidak hanya
membaca bacaan berbahasa arab melainkan dapat memahami isi dari bacaan
tersebut. Siswa yang menguasai keterampilan membaca dianggap sudah
memenuhi standar jika mencapai indicator-indikator sebagai berikut :
1. Siswa mampu membaca sebuah teks bahasa Arab dengan bacaan yang
benar
2. Siswa mampu memahami bacaan secara benar
3. Siswa mampu menerjemahkan bacaan dengan benar

7
4. Siswa mengetahui kedudukan bacaan setiap kata dan bisa menceritakan
ulang dengan bahasanya sendiri.
B. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Arab
Dalam pembelajaran maharah qira’ah terdapat dua tujuan
pembelajaran, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari
pembelajaran maharah qira’ah di antaranya, yaitu :
1. Mengenali naskah tulisan suatu bahasa, dalam hal ini tulisan bahasa
Arab
2. Memaknai dan menggunakan kosa kata bahasa Arab
3. Memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dan implisit
4. Memahami makna konseptual
5. Memahami nilai komunikatif dari suatu kalimat
Adapun tujuan khusus dari pembelajaran qira’ah ini dibagi menjadi
tiga tahapan berbahasa, yaitu tahap pemula, tahap menengah dan tahap
lanjut.
Di dalam tahapan pemula, tujuan khusus pembelajaran maharah
qira’ah, yaitu :
1. Mengenali lambang-lambang bahasa Arab
2. Mengenali kata (kalimah) dan kalimat (jumlah)
3. Menemukan ide pokok dan kata kunci
4. Menceritakan kembali bacaan pendek
Di dalam tahapan menengah, tujuan khusus pembelajaran maharah
qira’ah, yaitu :
1. Menemukan ide pokok dan ide penunjang
2. Menceritakan kembali berbagai jenis isi bacaan
Di dalam tahapan lanjut, tujuan khusus pembelajaran maharah
qira’ah, yaitu :
1. Menemukan ide pokok dan ide penunjang
2. Menafsirkan isi bacaan
3. Membuat inti sari bacaan
4. Menceritakan kembali berbagai jenis isi bacaan

8
C. Strategi Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Arab untuk
MA
Bahasa Arab saat ini sudah menjadi bahasa yang populer dan banyak
diajarkan bahkan di negara-negara yang penduduknya minoritas muslim
sekalipun. Di Indonesia khususnya, bahasa Arab menjadi salah satu mata
pelajaran tersendiri dan dipelajari secara khusus dan dipisah dengan mata
pelajaran lainnya, baik di tingkat dasar, menengah atau tinggi, baik negeri
ataupun swasta, baik yang berbasis umum ataupun agama, utamanya di
pondok pesantren. Maka dengan ini, untuk menciptakan pembelajaran
bahasa Arab yang sukses, artinya sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa
Arab ini khususnya dalam pembelajaran maharah qira’ah, diperlukan
semacam strategi, atau semacam siasat sehingga pembelajaran maharah
qira’ah ini bisa direalisasikan dengan baik dan menyenangkan, dan
mendukung akan keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran maharah
qira’ah itu sendiri.
Strategi pembelajaran sebenarnya erat kaitannya dengan metode,
sebab strategi pembelajaran merupakan operasionalisasi metode itu sendiri.
Terdapat beberapa jenis dan metode membaca, diantaranya :
1. Membaca keras (qira’ah jahriyah), menekankan pada :
a) menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab, baik dari segi makhraj
maupun sifat-sifat bunyi yang lain
b) Ketepatan irama dan ekspresi yang menggambarkan perasaan
penulis
c) Kelancaran, tidak tersendat-sendat dan terulang-ulang
d) Memperhatikan tanda baca atau tanda grafis
2. Membaca dalam hati (qira’ah shamitah), bertujuan untuk memperoleh
pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. Dalam
metode ini, perlu diciptakan suasana kelas yang tertib sehingga
memungkin siswa berkonsentrasi kepada bacaanya. Maka hal-hal yang
harus dihindari, yaitu :
a) Vokalisasi, baik hanya menggerakkan bibir sekalipun

9
b) Pengulangan membaca, mengulangi gerak mata kepada kalimat
yang sudah dibaca sebelumnya
c) Menggunakan telunjuk, petunjuk atau gerakan kepala
3. Membaca cepat (qira’ah sari’ah), dalam hal ini siswa tidak dimintai
untuk memahami rincian-rincian isi teks, tetapi cukup dengan pokok-
pokoknya saja
4. Membaca rekreatif (qira’ah istimta’iyah), metode ini ada hubunggannya
dengan metode sebelumnya, hanya saja tujuan metode ini tidaknya
hanya siswa diminta untuk membaca cepat untuk mencari pokok-pokok
apa yang dibaca, tapi juga diminta untuk bisa menikmati apa yang
dibacanya
5. Membaca analitis (qira’ah tahliliyah), bertujuan untuk melatih siswa
agar memiliki kemampuan mencari informasi yang memperkuat ide
utama yang disajikan penulis, berfikit logis, mencari hubungan satu
kalimat dengan kalimat yang lain, satu paragraf dengan paragraf yang
lain dan menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara eksplisit dalam
bacaan
Maka, untuk mengaplikasikan metode-metode tersebut, perlu
adanya strategi jitu atau siasat sebagai bentuk operasionalisasi dari metode-
metode tersebut. Terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran keterampilan membaca atau maharah qira’ah ini, di
antaranya:
1. Strategi empty outline;
2. Strategi broken Square/text;
3. Strategi Indek Card Match;
4. Strategi Snow bolling; dan
5. Strategi analysis.
Namun dari sekian strategi yang telah disebutkan, tidak bisa semua
langsung diterapkan di awal memulai pada jenjang pendidikan, khususnya
jenjang pendidikan dasar, strategi- strategi yang disebutkan di atas
diterapkan secara bertahap sesuai dengan masing-masing jenjang
pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sampai tinggi.

10
Strategi yang cocok untuk diterapkan di jenjang pendidikat lanjutan
seperti MA/sederajat (sebagaimana fokus pembahasan pada makalah ini)
adalah strategi analysis. Sebab strategi ini adalah pengembangan dari
strategi-strategi yang sudah dilalui pada jenjang pendidikan sebelumnya.
Strategi analysis adalah strategi yang fokus pada pelatihan
mengalisis bacaannya. Tujuan dari penggunaan strategi ini diantaranya
adalah untuk melatih siswa dalam memahami isi bacaan dengan cara
menemukan ide utama dan ide-ide pendukungnya. Proses penemuannya
dapat dimulai secara individual kemudian dilakukan diskusi dalam
kelompok sebelum akhirnya dipresentasikan. Strategi ini di samping
melatih ketajaman analisis terhadap isi bacaan juga dapat melatih untuk
menemukan alur piker dari penulisnya. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
1. Bagikan teks/bacaan kepada masing-masing siswa
2. Mintalah semua siswa untuk membaca teks tersebut dengan seksama
3. Mintalah masing-masing untuk menentukan (menuliskan) ide utama dan
pendukung secara individu
4. Mintalah siswa untuk berkelompok dan mendiskusikan hasil masing-
masing
5. Mintalah beberapa siswa untuk menyampaikan hasilnya (presentasi) di
depan kelas mewakili kelompoknya
6. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan komentar
atau pertanyaan
7. Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa tersebut agar pemahaman
terhadap bacaan semakin baik.
Juga bisa dilakukan dengan diterapkan strategi pembelajaran berupa
model latihan-latihan untuk menunjang siswa bisa terampil dalam maharah
qira’ah, seperti :
1. Belajar memperkaya kosa kata
2. Belajar mengenal isi bacaan, dilakukan dengan cara :
- belajar mengetahui dan mengingat dan bacaan
- belajar memahami bacaan

11
- belajar mengaplikasikan pengetahuan
- belajar menganalisis
- belajar mensintesis
- belajar mengevaluasi
3. Belajar mengenal pola dan struktur kalimat
Nashir Abdul Ghali menuturkan tentang kriteria maharah qira’ah
yang baik, yaitu :
1. Kesesuaian makharijul huruf dan dapat membedakannya
2. Menyesuaikan dengan kaidah makhraj
3. Memahami teks qira’ah secara sempurna dan rinci
4. Menyampaikan harakat huruf ‘ain dengan penyampaian sempurna
5. Mampu membedakan hamzah yang disambung dan hamzah yang
diputus
6. Memelihara harakat yang panjang dan pendek
7. Menghindari terjadinya pergantian huruf yang mirip
8. Menghindari penambahan huruf
9. Menghindari penghapusan huruf
10. Memelihara wakaf yang sempurna yang berkaitan dengan teks qira’ah
11. Menganalisa secara mendasar gagasan utama teks qira’ah
12. Membedakan gagasan utama dan pendukung
13. Menghayatai bacaan
14. Menganalis dan mengkritisi
15. Menghilangkan keraguan dalam membaca
Maka dengan strategi yang disebutkan di atas utamanya yang
dikhususkan untuk MA, bisa mendukung akan terpenuhinya kriteria-kriteria
maharah qira’ah yang baik sebagaimana telah disebutkan.
D. Kelebihan dan Kekurangan Strategi dalam Pengembangan
Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Arab
Segala sesuatu pasti akan memiliki dan ditemukan apa kelebihan dan
kekurangannya. Sedemikian rupa kita rencanakan, susun dan dilanjut pada
aplikasiannya pastilah ada kelebihan dan kekurangan yang akan ditemui.
Maka kelebihan yang dimiliki, jadikanlah nilai tambahan dan bagaimana

12
mungkin bisa dipertahankan bahkan dikembangkan. Sedangkan kekurangan
yang juga dimiliki, jadikanlah sebagai bahan evaluasi untuk pembenahan
dan menjadikannya lebih baik ke depan. Begitu juga dengan strategi dalam
mengembangkan pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab
(maharah qira’ah) ini.
Kelebihan dari strategi dalam pengembangan pembelajaran
keterampilan membaca bahasa Arab ini, diantaranya :
1. siswa terlatih memahami bacaan dengan analisis, tidak melalui
penerjemahan saja
2. siswa bisa menguasai kosa kata dengan baik
3. siswa bisa memahami penggunaan tata bahasa
Kekurangan dari strategi dalam pengembangan pembelajaran
keterampilan membaca bahasa Arab ini, diantaranya :
1. siswa lemah dalam keterampilan membaca nyaring (pelafalan, intonasi,
dan seterusnya)
2. siswa tidak terampil dalam menyimak dan berbicara
3. siswa kurang terampil dalam mengarang bebas
4. karena kosa kata yang diperkenalkan berkaitan dengan bacaan, maka
siswa lemah dalam memahami teks yang berbeda

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran, sebagaimana didefinisikan oleh Muhammad Surya,
ialah bahwa suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap
kelompok masyarakat. Setiap bahasa biasanya digunakan untuk
berkomunikasi dengan lingkungannya yang sejenis. Oleh karena itu wajar
apabila manusia dalam komunitas tertentu tidak dapat mengetahui bahasa
dari komunitas secara baik
Sedangkan bahasa Arab, sebagaimana juga dikemukakan oleh
Musthafa Al-Ghulayaini, yaitu kalimat yang disampaikan oleh orang atau
bangsa Arab untuk menyampaikan maksud mereka
Maharah qira’ah menurut Izzan, ia mengatakan bahwa yaitu
pelajaran membaca yang sasarannya agar siswa dapat membaca dengan
benar dan memahami apa yang dibaca.
Dalam pembelajaran maharah qira’ah terdapat dua tujuan
pembelajaran, yaitu tujuan umum, meliputi mengenali teks, memaknai dan
menggunakan kosa kata, memahami informasi, memahami makna
konseptual dan nilai komunikatif dari teks, dan khusus yang dilakukakan
secara bertahap dari tingkat dasar, menengah dan lanjut
Strategi pembelajaran sebenarnya erat kaitannya dengan metode,
sebab strategi pembelajaran merupakan operasionalisasi metode itu sendiri.
Terdapat beberapa jenis dan metode membaca, diantaranya : qira’ah
jahriyah, qira’ah shamitah, qira’ah sari’ah, qira’ah istimata’iyah dan qira’ah
tahliliyah.
Terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran keterampilan membaca atau maharah qira’ah ini, di
antaranya: empty outline, broken Square/text, Indek Card Match, snow
bolling dan analysis

14
Strategi yang cocok untuk diterapkan di jenjang pendidikat lanjutan
seperti MA/sederajat (sebagaimana fokus pembahasan pada makalah ini)
adalah strategi analysis, yaitu strategi yang bertujuan untuk melatih siswa
mengalisis teks bacaan
Kelebihan strategi dalam pengembangan maharah qira’ah,
diantaranya bisa terlatih analisis bacaan, menguasai kosa kata dan
penggunaan tata bahasa. Kekurangannya di antaranya lemahnya
keterampilan baca nyaring, menyimak, berbicara, mengarang bebas dan
lemahnya memahami teks yang berbeda sebab berbedanya kosa kata yang
diperkenalkan
B. Saran
Tentunya, dalam mewujudkan tujuan dari strategi pembelajaran
keterampilan membaca bahasa Arab, diperlukan adanya rasa semangat yang
tumbuh dalam diri siswa dan juga guru sebagai fasilitator untuk membangun
suasana belajar yang menyenangkan, sebab maharah ini bukanlah hal
mudah semudah membolakbalikkan semata, apalagi bahasa Arab ini
bukanlah bahasa ibu kita sebagai warga negara Indonesia, kita hanyalah para
pembelajar bahasa asing, yang dalam dalam bahasa Arab dikenal dengan
istilah ghair al nathiqin bi al Arabiyah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mu’min, Raditya Amirul. 2016. Problematika Siswa dalam Pembelajaran Qira’ah


Kelas X IPA 1 MA Negeri Klaten Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kemas Abdul Hai, Neldi Harianto. 2017. Efektivitas Pembelajaran Qira’ah Pada
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Jambi. Jurnal Titian. 1(2): 128-141

Khalilullah, M. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif (Kemahiran


Qira’ah dan Kitabah). Jurnal Sosial Budaya. 8(1): 152-167

Nasution, Sahkholid. 2016. Pengantar Linguistik Bahasa Arab. Sidoarjo: CV.


LISAN ARABI

Hasin Ilmalik, Siti Ainun Nia. 2016. Strategi Pembelajaran Qiro’ah. Makalah

16

Anda mungkin juga menyukai