)٣١: (الحجرات. اآلية... إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبآئل لتعارفوا،يآأيها الناس
Disebutkan dalam wahyu Allah subhanahu wa ta’ala yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yaitu Al Qur’an dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56:
Maka dari itu manusia itu dalam Islam disebut dengan kata Abdullah, hamba Allah. Namun
sebutan atau gelar tidak akan didapatkan bagi manusia yang sudah sampai pada hakikatnya,
yaitu senantiasa beribadah, menyembah atau mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Disebutkan juga dalam Al Qur’an surah Al Baqarah ayat 30 :
، قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء،وإذ قال ربك للمآلئكة إني جاعل في األرض خليفة
)١٣ : (البقرة. قال إني أعلم ما ال تعلمون،ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك
Artinya : “ Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘sesungguhnya aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata, ‘mengapa engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal, kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan
menyucikan engkau’. Tuhan berfirman, ‘sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kalian
ketahui”.
Ayat diatas mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala hendak menjadikan
manusia itu sebagai seorang khalifah, atau Khalifatullah. Kata Khalifah sendiri bisa berarti
mengganti atau memimpin. Ini merupakan tugas kedua -setelah ia menjadi Abdullah-, yang
dibebankan kepada manusia untuk memimpin akan kehidupan di bumi, mengelolanya agar
menjadi baik dan aman dan memanfaatkan semesta ini, sebagai salah satu tugas
kekhalifahannya. Tentunya harus dibekali dengan ilmu dan akal mereka yang sudah Allah
anugerahkan kepada mereka.