Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI MENGAJAR BAHASA ARAB


Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah Metodologi Pengajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu :
Dr. M. Kholis Amrullah, M.Pd.I

OLEH
MUZHILLAH AR ALQURBANI
NPM : 2271030108

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) METRO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur hanya bagi Allah Subhanahu Wa


Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas individu pembuatan makalah Metodologi Pengajaran
Bahasa Arab. Makalah Metodologi Pengajaran Bahasa Arab ini akan membahas
tentang teori – teori pada pengajaran bahasa Arab . Sebagai manusia biasanya
kami amat tahu banyak sekali kekurangan dan keterbatasan pada karya tulis ini.
Karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan, demi
kesempurnaan makalah ini.

Metro, September 2022


Penulis,

MUZHILLAH AR ALQURBANI
NPM. 2271030108

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………………..........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab………………….......................
2.2 Keterampilan Berbahasa Arab........................................ ……………...
2.3 Tingkatan Pembelajaran Bahasa Arab........................…………………
2.4 Unsur Pembelajaran Bahasa Arab..........................................................
2.5 Teori Pengajaran Bahasa Arab...............................................................
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Ibnu Jinniy bahasa adalah “ ‫” أصوات يعبر بها كل قوم عن أغراضهم‬
kumpulan suara yang dengannya setiap kaum mengutarakan tujuan mereka.
Tidak diragukan lagi bahwasanya korelasi antara fenomena – fenomena
bahasa dan fenomena – fenomena sosial, serta pengaruh bahasa terhadap
ibadah, tradisi dan norna – norma kehidupan sudah ada sejak ditemukannya
bahasa dan kehidupan sosial itu sendiri. Maka esensial seseorang dapat dinilai
dari bahasanya, kepekaanya dan juga kehidupan sosialnya.1
Pembelajaran bahasa Arab secara historis telah ada sejak masa
khulafa ar-rasyidin yaitu pada masa khalifah Umar bin Khattab yang
dilaksanakan dengan sitem halaqah pada lembaga pendidikan yang dikenal
dengan nama kuttab. Halaqah adalah suatu bentuk pembelajaran yang
dilaksanakan dalam bentuk lingkaran, yang dipandu oleh seorang guru
(syaikh), yang duduk melantai bersama peserta didiknya dalam rangka
mengajarkan dan menelaah ilmu pengetahuan baik ilmu agama maupun yang
bersifat non-agamis. Pada masa ini tuntutan untuk belajar bahasa Arab sudah
mulai tampak, orang yang baru masuk Islam yang berasal dari daerah yang
ditaklukkan harus belajar bahasa Arab jika ingin belajar dan memahami
pengetahuan Islam.2
Maka sudah menjadi sebuah keharusan bagi tenaga pendidik terutama
pada pendidikan bahasa Arab untuk memahami dan menguasai teori – teori
yang digunakan pada pembelajaran bahasa Arab serta berinovasi untuk
meningkatkan dan mengembangkannya huna menghasilkan peserta didik
berpotensi pada bidang ini.

1
Hadi Nahar, ‫علم اللغة االجتماعي عند العرب‬, ( Baghdad : 1988 , ‫)مكتبة لسان العرب‬, h. 9
2
Jabal Nur, Konsep Nadzariyyah Al-Wihdah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Al-Ta’dib,
Vol.8 No.1 Januari-Juni 2015, h. 167

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Arab?
2. Apa saja keterampilan bahasa Arab?
3. Bagaimana tingkatan pembelajaran bahasa Arab?
4. Apa saja unsur – unsur pembelajaran bahasa Arab?
5. Sebutkan teori – teori pengajaran bahasa Arab!
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran bahasa Arab
2. Untuk mengetahui keterampilan bahasa Arab
3. Untuk mengetahui bagaimana tingkatan pembelajaran bahasa
Arab
4. Untuk mengetahui unsur – unsur pembelajaran bahasa Arab
5. Untuk mengetahui teori - teori pengajaran bahasa Arab

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab

Pengertian pembelajaran secara umum adalah proses interaksi antara


peserta didik atau siswa dengan pendidik atau guru dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.

Definisi pembelajaran juga bisa diartikan sebagai suatu proses oleh guru
atau tenaga didik untuk membantu murid atau peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.Arti pembelajaran yang lain adalah usaha sadar dari guru untuk
membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa
yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu tertentu dan karena adanya usaha.3

Sedangkan Bahasa arab adalah terdiri dari 2 kata bahasa (lughah) adalah
kumpulan sistem bunyi, nahwu, sharaf dan leksikal yang integral satu sama lain
untuk menghasilkan ungkapan atau kalimat yang mempunyai makna diantara
sekelompok umat manusia.Jadi bahasa Arab adalah kata-kata yang disusun dan
digunakan oleh orang-orang Arab untuk mengungkapkan tujuan-tujuan mereka.
Syaikh Musthafa al Ghulayaini mengemukakan :
‫ هي الكلمات التي يعبر بها العرب عن أغراضهم‬: ‫اللغة العربية‬

( Bahasa Arab adalah kata-kata yang dipergunakan orang Arab untuk


mengungkapkan segala tujuan atau maksud mereka). Dari kedua pengertian
tersebut dapat dikemukakan bahwa pembelajaran bahasa Arab adalah proses
interaksi antara peserta didik dan guru dalam proses belajar bahasa arab dengan
tujuan memudahkan peserta didik memahami bahasa Arab beserta ruang
lingkupnya.4

2.2 Keterampilan Berbahasa Arab


3
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/ diakses tanggal 23 September 2022
4
http://ohmakalah.blogspot.com/2015/10/konsep-dasar-pembelajaran-bahasa-arab.html
diakses tanggal 23 September 2022

3
Dalam pembelajaran bahasa Arab ada beberapa keterampilan yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
a. Keterampilan Menyimak ( ‫) مهارة االستماع‬
‫ االستماع‬berasal dari kata ‫ استمع – يستمع‬yang secara etimologi berarti mendengarkan
dengan seksama. Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan
berarti saat mendengar seseorang sudah dikatakan sedang menyimak.
Sesungguhnya proses menyimak tidak sekadar mendengar, tetapi lebih dari itu,
yaitu mendengar dengan memusatkan perhatian kepada objek yang disimak.
Proses menyimak merupakan kegiatan mendengarkan yang disengaja dalam
rangka mencapai maksud-maksud tertentu. Maksud-maksud tersebut misalnya,
untuk tujuan belajar, mengapresiasi sebuah karya, mendapatkan informasi khusus,
memecahkan masalah, atau untuk memahami aspekaspek sebuah bahasa.5
Kemampuan menyimak dapat dilakukan dengan latihan yang terus
menerus untuk mendengarkan perbedaan bunyi unsur-unsur kata (fonem) dengan
unsur-unsur lainnya berdasarkan makhraj huruf yang benar baik langsung dari
penutur aslinya maupun melalui rekaman.6

b. Keterampilan Berbicara ( mahaarah al-kalaam)

Berbicara (al-kalam) merupakan sarana utama untuk membina saling


pengertian, komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai
medianya.7
Yang dimaksud dengan kalam adalah pengucapan bunyi-bunyi
berbahasa Arab dengan baik dan benar sesuai dengan bunyi-bunyi yang
berasal dari makhraj yang dikenal oleh para linguistik. Sedangkan
maharah kalam adalah berbicara secara terus menerus tanpa henti tanpa
mengulang kosakata yang sama dengan menggunakan pengungkapan
bunyi (Penny Ur, 1996: 54).8
5
https://www.mandandi.com/2021/05/pembelajaran-maharah-istima-dalam.html diakses
tanggal 24 September 2022
6
Saepudin, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Teori Dan Praktik, ( Yogyakarta:
TrustMedia Publishing, 2012) h. 15
7
https://p4tkbahasa.kemdikbud.go.id/2020/06/16/keterampilan-berbicara-bahasa-arab-
maharah-alkalam/#:~:text=Maharah%20al%2Dkalam%20merupakan%20kemampuan,sejumlah
%20otot%20dan%20jaringan%20otot diakses pada tanggal 24 September 2022
8
Abdul Wahab Rosyidi, mamlu’atul ni’mah, Memahami konsep dasar pembelajaran bahasa arab,
( Malang: UIN Maliki-Press 2011), h. 89

4
c. Keterampilan Membaca ( mahaaratu al-qiraah )

Keterampilan membaca merupakan materi terpenting diantara


materi-materi pelajaran. Siswa yang unggul dalam pelajaran membaca
mereka unggul dalam pelajaran yang lain pada semua jenjang pendidikan.
Membaca adalah kegiatan yang meliputi pola berfikir, menilai,
menganalisa dan memecahkan masalah.
Membaca adalah melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis
dengan melisankan atau didalam hati dan mengeja atau melafalkan apa
yang tertulis. Jadi, membca mencakup dua kemahiran sekaligus, yaitu
mengenali simbol-simbol tertulis yang ada di dalamnya dan memahami
isinya (Ahmad Izzan, 2009: 149).9

d. Keterampilan Menulis ( mahaarah al- kitaabah)

Kegiatan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang


digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, artinya tidak secara
langsung bertatap muka dengan orang lain, melainkan melalui media tulis.
Menulis dapat dikatakan sebagai salah satu keterampilan berbahasa
produktif selain bercakap. Maka untuk dapat pesan dipahami oleh
pembaca, sebuah tulisan harus memenuhi kriteria yang
semestinya.Keterampilan menulis tidak datang tiba-tiba begitu saja,
melainkan harus melalui proses pelatihan dan praktik yang
intensif.Semakin banyak pelatihan dan praktik, akan semakin besar pula
kemungkinan siswa mampu dan senang akan kegiatan menulis.10

2.3 Tingkatan Pembelajaran Bahasa Arab


Pembelajaran Bahasa Arab memiliki 3 tingkatan, diantaranya:
a. Al-Mubtadii’n (Pemula)

9
Ibid, h. 95
10
Saepudin, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Teori Dan Praktik, ( Yogyakarta:
TrustMedia Publishing, 2012) h. 123

5
Al-Mubtadii’n (Pemula) adalah tingkatan yang paling awal dalam
pembelajaran bahasa arab, dan biasanya materi yang paling cocok
untuk tingkatan ini adalah: menghafalkan al-Mufradat, percakapan
yang sederhana, dan mengarang terarah. Ini biasanya digunakan pada
level bawah karena ia mencakup kegiatan mengarang yang dimulai
dari merangkai huruf, kemudian kata dan kalimat.
b. Al-Mutawasitin (Menengah)
Ketika siswa pada tingkatan ini berarti dia sudah mendapatkan
beberapa materi tentang bahasa arab, dan tugas seorang guru pada saat
itu adalah memberi penguatan terhadap materi-materi yang sudah
didapatkan oleh siswa, sehingga bisa mahir dalam materi tersebut.
c. Al-Mutaqadimin (Mahir)
Pada tingkatan ini siswa sudah mulai mahir terhadap materi-materi
berbahasa arab dan materi yang sesuai bagi siswa yang sudah pada
tingkatan ini adalah mengarang bebas. Ini biasanya digunakan pada
level tingkat tinggi karena disitu kentrampilan, kreatifitas dari seorang
penulis sangat diandalkan.

2.4 Unsur Pembelajaran Bahasa Arab


Dalam pembelajaran Bahasa Arab ada 3 unsur yang wajib diketahui,
diantaranya:
a) Al-Ashwat (bunyi)
Dalam pembelajaran bahasa, penguasaan terhadap bunyi menjadi sangat
penting. Tujuan pembelajaran bunyi secara umum meliputi penguasaan
seluruh sistem bunyi baik dalam bentuk mengenal dan memahami bunyi
secara reseptif, maupun dalam bentuk melafalkan dan menggunakan bunyi
bahasa secara aktif produktif. Selain dalam bentuk konsonan dan vokal,
sistem bunyi meliputi tinggi rendahnya suara (al-Thul), tekanan kata dan
kalimat (al-Nabr), intonasi (alTanghim), dan sebagainya.
b) Al-Mufradat (Kosa Kata)

6
Penyampaian pesan bahasa menuntut penggunanya untuk bisa memilih
kosakata yang tepat dan sesuai agar dapat mengungkapkan makna yang
dikehendaki. Pemahaman yang tepat terhadap pesan yang disampaikan
melalui bahasa banyak ditentukan oleh pemahaman dan penggunaan yang
tepat terhadap kosakata yang digunakan dalam percakapan tersebut.
c) Al-Qawa’id (Tata Bahasa)
Al-Qawa’id merupakan salah satu komponen bahasa yang penting dan
tidak terpisahkan berkaitan dengan penataan kata dalam merangkai kata-
kata. Selain itu, tata bahasa juga berkaitan dengan perubahan bentuk kata
dalam bahasa Arab. Tujuan pembelajaran tata bahasa secara garis besar
meliputi pemahaman dan penggunaan pembentukan kata, frasa dan
kalimat.11

2.5 Teori Pengajaran Bahasa Arab


Dalam bahasa Arab teori disebut nazhariyah adapun teori pengajaran
bahasa Arab disebut ‫نظرية تعليم اللغة العربية‬. Ada dua teori dalam
pembelajaran bahasa Arab :

11
http://digilib.uinsby.ac.id/7104/5/Bab%202.pdf diakses tanggal 24 September 2022

7
a. Nazhariyah al-Wihdah
Nazhariyah al-wihdah ( ‫ ) نظرية الوحدة‬adalah teori yang
memandang bahwa bahasa Arab adalah satu kesatuan yang utuh,
salih berhubungan, saling menguatkan dan saling berkaitan, bukan
cabang-cabang yang berdiri sendiri dan terpisah satu sama lain.
Oleh karena itu, hanya ada satu mata pelajaran, satu jam
pertemuan, satu buku, satu evaluasi dan satu nilai hasil belajar.
Nazhariyah al-wihdah ( ‫ ) نظرية الوحدة‬atau teori kesatuan
memiliki beberapa kelebihan, yaitu: dipandang dari sudut
psikologi, teori kesatuan ini sesuai dengan tabiat atau cara kerja
otak dalam memandang sesuatu, yaitu dari global ke bagian-
bagian. Variasi bahan dan variasi teknik penyajiannya
menghindarkan siswa dari kejenuhan, fokus kepada satu situasi,
tapi dengan peninjauan berulang dari berbagai segi memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Dipandang dari
sudut teori kebahasaan, teori kesatuan ini sejalan dengan tabiat
bahasa sebagai sebuah sistem dan sesuai dengan realitas
penggunaan bahasa yang memadukan berbagai unsur dan
keterampilan bahasa secara utuh. Dipandang dari sudut
kependidikan, teori kesatuan menjamin terwujudnya pertumbuhan
kemampuan berbahasa secara seimbang karena semuanya
ditangani dalam satu situasi dan kondisi yang sama, tidak
dipengaruhi oleh keberagaman materi pelajaran.
Pembelajaran bahasa Arab dengan sistem ini adalah
pembelajaran yang bertujuan untuk memiliki empat kemahiran
berbahasa Arab: Istima’, alkalaam. Qiraah dan kitabah.12
Dalam kesatuan klasik islam, Nadzariyatul Wahdah pernah
diperkenalkan oleh Abdul Abbas Al Mubarrad (pakar ilmu
madzhab basrah, 826-896) dalam kitabnya Al Kamil. Dalam sistem
tulisannya itu lebih dahulu disediakan teks bacaan kemudian
diulasnya dari segi kebahasaan, nahwu, sharf dan lain-lain.
12
Jabal Nur, Konsep Nazhariyah Alwihdah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Al-Ta’dib
Vol.8 No. 1 Januari-Juni 2015, h. 169.

8
Menurutnya dalam teori wahdah tidak membenarkan
pengkhususan jamjam pelajaran khusus untuk suatu cabang dari
cabang-cabang ilmu bahasa.
Nadzariyatul Wahdah mulai diterapkan di Indonesia sejak
ditetapkan keputuan Menteri Agama no 75 tahun 1975. Di
Indonesia gagasan ini mulanya dilontarkan oleh H. A. Mukti Ali
ketika masih menjabat sebagai menteri agama. Hal ini dirasakan
perlu dalam rangka meningkatkan pengajaran bahasa arab sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Bahasa sebagai suatu sistem
terdiri dari unsur-unsur fungsional yang menunjukan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (integrasi). Karena itu,
kesalahan salah satu unsur dalam sistem itu akan menimbulkan
gangguan dan hambatan pada unsur lainnya. Selain itu, mengingat
betapa pentingnya sub-sub sistem dalam bahasa itu maka harus
diajarkan secara keseluruhan. Bahasa Arab harus disajikan melalui
pengajaran secara menyeluruh (komprehensif), dalam arti bahasa
itu diajarkan dalam materi-materi pelajaran yang masing-masing
mencakup berbagai sub sistem bahasa yang saling berkaitan.13

b. Nazhariyah al-furu’
Nazhariyah al-furu’ ( ‫ ) نظرية الفروع‬atau dikenal dengan teori
cabang adalah teori yang menganut pemisahan materi dalam
pembelajaran bahasa Arab. Teori ini membagi pelajaran bahasa
Arab menjadi beberapa mata pelajaran, misalnya: qawaid( ‫)القواعد‬,
inysa’( ‫)اإلنشاء‬, muthala’ah( ‫)المطالعة‬, dan muhadatsah( ‫)المحادثة‬.
Setiap mata pelajaran memiliki kurikulum, silabus, jam pertemuan,
buku, evaluasi, dan nilai hasil belajar sendiri-sendiri.

Nazhariyah al-furu’ ( ‫ ) نظرية الفروع‬memiliki


kelebihan,yaitu: alokasi waktu pembelajaran terbagi sesuai dengan
porsinya, setiap cabang memiliki kurikulum sendiri, buku daras
sendiri, dan guru memberikan nilai akhir kepada pembelajar sesuai
dengan tujuan pelajaran yang bersangkutan.

13
https://fatimahazzahramutmainnah.blogspot.com/2015/10/nadzariyatul-wahdah-integrated-
system.html diakses tanggal 25 September 2022

9
Nazhariyah al-furu’ ( ‫ ) نظرية الفروع‬juga memiliki
kelemahan, yaitu: system ini mencabik-cabik keutuhan bahasa dan
menghilangkan watak alamiyahnya. Pengetahuan dan pengalaman
kebahasaan pembelajar terpotong-potong, sehingga pembelajar
tidak mampu menggunakannya dengan baik di kehidupan nyata. Di
sisi lain, juga menyebabkan ketidakseimbangan antar berbagai
unsur bahasa dan keterampilan berbahasa, baik pada proses
pembelajran maupun output hasilnya.14

PENUTUP

2.6 Kesimpulan Dan Saran


Mengingat begitu besar pertanggung jawaban seorang pendidik
atas pesert didiknya, maka sudah menjadi suatu keharusan bagi
para pengajar bahasa arab dalam tingkatan apa pun untuk
memerhatikan, mengamalkan serta mengembangkan teori yang
ada, dan tidak mengajar tanpa arah dan tujuan. Karena peserta
didik adalah amanah yang harus dididik sebaik-baiknya.

14
Jabal Nur, Konsep Nazhariyah Alwihdah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Al-Ta’dib
Vol.8 No. 1 Januari-Juni 2015, h. 168.

10
KAJIAN PUSTAKA

Hadi Nahar, ‫علم اللغة االجتماعي عند العرب‬, ( Baghdad : 1988 , ‫)مكتبة لسان العرب‬,
Jabal Nur, Konsep Nadzariyyah Al-Wihdah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,
Jurnal Al-Ta’dib, Vol.8 No.1 Januari-Juni 2015,
Saepudin, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Teori Dan Praktik,
( Yogyakarta: TrustMedia Publishing, 2012)

11
Abdul Wahab Rosyidi, mamlu’atul ni’mah, Memahami konsep dasar
pembelajaran bahasa arab, ( Malang: UIN Maliki-Press 2011),
https://www.mandandi.com/2021/05/pembelajaran-maharah-istima-dalam.html
https://p4tkbahasa.kemdikbud.go.id/2020/06/16/keterampilan-berbicara-bahasa-arab-
maharah-alkalam/#:~:text=Maharah%20al%2Dkalam%20merupakan
%20kemampuan,sejumlah%20otot%20dan%20jaringan%20otot
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/
http://ohmakalah.blogspot.com/2015/10/konsep-dasar-pembelajaran-bahasa-arab.html
http://digilib.uinsby.ac.id/7104/5/Bab%202.pdf
https://fatimahazzahramutmainnah.blogspot.com/2015/10/nadzariyatul-wahdah-integrated-
system.html

12

Anda mungkin juga menyukai