Dosen Pengampu :
Dr. M. Kholis Amrullah, M.Pd.I
OLEH
MUZHILLAH AR ALQURBANI
NPM : 2271030108
MUZHILLAH AR ALQURBANI
NPM. 2271030108
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………………..........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab………………….......................
2.2 Keterampilan Berbahasa Arab........................................ ……………...
2.3 Tingkatan Pembelajaran Bahasa Arab........................…………………
2.4 Unsur Pembelajaran Bahasa Arab..........................................................
2.5 Teori Pengajaran Bahasa Arab...............................................................
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Ibnu Jinniy bahasa adalah “ ” أصوات يعبر بها كل قوم عن أغراضهم
kumpulan suara yang dengannya setiap kaum mengutarakan tujuan mereka.
Tidak diragukan lagi bahwasanya korelasi antara fenomena – fenomena
bahasa dan fenomena – fenomena sosial, serta pengaruh bahasa terhadap
ibadah, tradisi dan norna – norma kehidupan sudah ada sejak ditemukannya
bahasa dan kehidupan sosial itu sendiri. Maka esensial seseorang dapat dinilai
dari bahasanya, kepekaanya dan juga kehidupan sosialnya.1
Pembelajaran bahasa Arab secara historis telah ada sejak masa
khulafa ar-rasyidin yaitu pada masa khalifah Umar bin Khattab yang
dilaksanakan dengan sitem halaqah pada lembaga pendidikan yang dikenal
dengan nama kuttab. Halaqah adalah suatu bentuk pembelajaran yang
dilaksanakan dalam bentuk lingkaran, yang dipandu oleh seorang guru
(syaikh), yang duduk melantai bersama peserta didiknya dalam rangka
mengajarkan dan menelaah ilmu pengetahuan baik ilmu agama maupun yang
bersifat non-agamis. Pada masa ini tuntutan untuk belajar bahasa Arab sudah
mulai tampak, orang yang baru masuk Islam yang berasal dari daerah yang
ditaklukkan harus belajar bahasa Arab jika ingin belajar dan memahami
pengetahuan Islam.2
Maka sudah menjadi sebuah keharusan bagi tenaga pendidik terutama
pada pendidikan bahasa Arab untuk memahami dan menguasai teori – teori
yang digunakan pada pembelajaran bahasa Arab serta berinovasi untuk
meningkatkan dan mengembangkannya huna menghasilkan peserta didik
berpotensi pada bidang ini.
1
Hadi Nahar, علم اللغة االجتماعي عند العرب, ( Baghdad : 1988 , )مكتبة لسان العرب, h. 9
2
Jabal Nur, Konsep Nadzariyyah Al-Wihdah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Al-Ta’dib,
Vol.8 No.1 Januari-Juni 2015, h. 167
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Arab?
2. Apa saja keterampilan bahasa Arab?
3. Bagaimana tingkatan pembelajaran bahasa Arab?
4. Apa saja unsur – unsur pembelajaran bahasa Arab?
5. Sebutkan teori – teori pengajaran bahasa Arab!
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran bahasa Arab
2. Untuk mengetahui keterampilan bahasa Arab
3. Untuk mengetahui bagaimana tingkatan pembelajaran bahasa
Arab
4. Untuk mengetahui unsur – unsur pembelajaran bahasa Arab
5. Untuk mengetahui teori - teori pengajaran bahasa Arab
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Definisi pembelajaran juga bisa diartikan sebagai suatu proses oleh guru
atau tenaga didik untuk membantu murid atau peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.Arti pembelajaran yang lain adalah usaha sadar dari guru untuk
membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa
yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu tertentu dan karena adanya usaha.3
Sedangkan Bahasa arab adalah terdiri dari 2 kata bahasa (lughah) adalah
kumpulan sistem bunyi, nahwu, sharaf dan leksikal yang integral satu sama lain
untuk menghasilkan ungkapan atau kalimat yang mempunyai makna diantara
sekelompok umat manusia.Jadi bahasa Arab adalah kata-kata yang disusun dan
digunakan oleh orang-orang Arab untuk mengungkapkan tujuan-tujuan mereka.
Syaikh Musthafa al Ghulayaini mengemukakan :
هي الكلمات التي يعبر بها العرب عن أغراضهم: اللغة العربية
3
Dalam pembelajaran bahasa Arab ada beberapa keterampilan yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
a. Keterampilan Menyimak ( ) مهارة االستماع
االستماعberasal dari kata استمع – يستمعyang secara etimologi berarti mendengarkan
dengan seksama. Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan
berarti saat mendengar seseorang sudah dikatakan sedang menyimak.
Sesungguhnya proses menyimak tidak sekadar mendengar, tetapi lebih dari itu,
yaitu mendengar dengan memusatkan perhatian kepada objek yang disimak.
Proses menyimak merupakan kegiatan mendengarkan yang disengaja dalam
rangka mencapai maksud-maksud tertentu. Maksud-maksud tersebut misalnya,
untuk tujuan belajar, mengapresiasi sebuah karya, mendapatkan informasi khusus,
memecahkan masalah, atau untuk memahami aspekaspek sebuah bahasa.5
Kemampuan menyimak dapat dilakukan dengan latihan yang terus
menerus untuk mendengarkan perbedaan bunyi unsur-unsur kata (fonem) dengan
unsur-unsur lainnya berdasarkan makhraj huruf yang benar baik langsung dari
penutur aslinya maupun melalui rekaman.6
4
c. Keterampilan Membaca ( mahaaratu al-qiraah )
9
Ibid, h. 95
10
Saepudin, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Teori Dan Praktik, ( Yogyakarta:
TrustMedia Publishing, 2012) h. 123
5
Al-Mubtadii’n (Pemula) adalah tingkatan yang paling awal dalam
pembelajaran bahasa arab, dan biasanya materi yang paling cocok
untuk tingkatan ini adalah: menghafalkan al-Mufradat, percakapan
yang sederhana, dan mengarang terarah. Ini biasanya digunakan pada
level bawah karena ia mencakup kegiatan mengarang yang dimulai
dari merangkai huruf, kemudian kata dan kalimat.
b. Al-Mutawasitin (Menengah)
Ketika siswa pada tingkatan ini berarti dia sudah mendapatkan
beberapa materi tentang bahasa arab, dan tugas seorang guru pada saat
itu adalah memberi penguatan terhadap materi-materi yang sudah
didapatkan oleh siswa, sehingga bisa mahir dalam materi tersebut.
c. Al-Mutaqadimin (Mahir)
Pada tingkatan ini siswa sudah mulai mahir terhadap materi-materi
berbahasa arab dan materi yang sesuai bagi siswa yang sudah pada
tingkatan ini adalah mengarang bebas. Ini biasanya digunakan pada
level tingkat tinggi karena disitu kentrampilan, kreatifitas dari seorang
penulis sangat diandalkan.
6
Penyampaian pesan bahasa menuntut penggunanya untuk bisa memilih
kosakata yang tepat dan sesuai agar dapat mengungkapkan makna yang
dikehendaki. Pemahaman yang tepat terhadap pesan yang disampaikan
melalui bahasa banyak ditentukan oleh pemahaman dan penggunaan yang
tepat terhadap kosakata yang digunakan dalam percakapan tersebut.
c) Al-Qawa’id (Tata Bahasa)
Al-Qawa’id merupakan salah satu komponen bahasa yang penting dan
tidak terpisahkan berkaitan dengan penataan kata dalam merangkai kata-
kata. Selain itu, tata bahasa juga berkaitan dengan perubahan bentuk kata
dalam bahasa Arab. Tujuan pembelajaran tata bahasa secara garis besar
meliputi pemahaman dan penggunaan pembentukan kata, frasa dan
kalimat.11
11
http://digilib.uinsby.ac.id/7104/5/Bab%202.pdf diakses tanggal 24 September 2022
7
a. Nazhariyah al-Wihdah
Nazhariyah al-wihdah ( ) نظرية الوحدةadalah teori yang
memandang bahwa bahasa Arab adalah satu kesatuan yang utuh,
salih berhubungan, saling menguatkan dan saling berkaitan, bukan
cabang-cabang yang berdiri sendiri dan terpisah satu sama lain.
Oleh karena itu, hanya ada satu mata pelajaran, satu jam
pertemuan, satu buku, satu evaluasi dan satu nilai hasil belajar.
Nazhariyah al-wihdah ( ) نظرية الوحدةatau teori kesatuan
memiliki beberapa kelebihan, yaitu: dipandang dari sudut
psikologi, teori kesatuan ini sesuai dengan tabiat atau cara kerja
otak dalam memandang sesuatu, yaitu dari global ke bagian-
bagian. Variasi bahan dan variasi teknik penyajiannya
menghindarkan siswa dari kejenuhan, fokus kepada satu situasi,
tapi dengan peninjauan berulang dari berbagai segi memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Dipandang dari
sudut teori kebahasaan, teori kesatuan ini sejalan dengan tabiat
bahasa sebagai sebuah sistem dan sesuai dengan realitas
penggunaan bahasa yang memadukan berbagai unsur dan
keterampilan bahasa secara utuh. Dipandang dari sudut
kependidikan, teori kesatuan menjamin terwujudnya pertumbuhan
kemampuan berbahasa secara seimbang karena semuanya
ditangani dalam satu situasi dan kondisi yang sama, tidak
dipengaruhi oleh keberagaman materi pelajaran.
Pembelajaran bahasa Arab dengan sistem ini adalah
pembelajaran yang bertujuan untuk memiliki empat kemahiran
berbahasa Arab: Istima’, alkalaam. Qiraah dan kitabah.12
Dalam kesatuan klasik islam, Nadzariyatul Wahdah pernah
diperkenalkan oleh Abdul Abbas Al Mubarrad (pakar ilmu
madzhab basrah, 826-896) dalam kitabnya Al Kamil. Dalam sistem
tulisannya itu lebih dahulu disediakan teks bacaan kemudian
diulasnya dari segi kebahasaan, nahwu, sharf dan lain-lain.
12
Jabal Nur, Konsep Nazhariyah Alwihdah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Al-Ta’dib
Vol.8 No. 1 Januari-Juni 2015, h. 169.
8
Menurutnya dalam teori wahdah tidak membenarkan
pengkhususan jamjam pelajaran khusus untuk suatu cabang dari
cabang-cabang ilmu bahasa.
Nadzariyatul Wahdah mulai diterapkan di Indonesia sejak
ditetapkan keputuan Menteri Agama no 75 tahun 1975. Di
Indonesia gagasan ini mulanya dilontarkan oleh H. A. Mukti Ali
ketika masih menjabat sebagai menteri agama. Hal ini dirasakan
perlu dalam rangka meningkatkan pengajaran bahasa arab sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Bahasa sebagai suatu sistem
terdiri dari unsur-unsur fungsional yang menunjukan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (integrasi). Karena itu,
kesalahan salah satu unsur dalam sistem itu akan menimbulkan
gangguan dan hambatan pada unsur lainnya. Selain itu, mengingat
betapa pentingnya sub-sub sistem dalam bahasa itu maka harus
diajarkan secara keseluruhan. Bahasa Arab harus disajikan melalui
pengajaran secara menyeluruh (komprehensif), dalam arti bahasa
itu diajarkan dalam materi-materi pelajaran yang masing-masing
mencakup berbagai sub sistem bahasa yang saling berkaitan.13
b. Nazhariyah al-furu’
Nazhariyah al-furu’ ( ) نظرية الفروعatau dikenal dengan teori
cabang adalah teori yang menganut pemisahan materi dalam
pembelajaran bahasa Arab. Teori ini membagi pelajaran bahasa
Arab menjadi beberapa mata pelajaran, misalnya: qawaid( )القواعد,
inysa’( )اإلنشاء, muthala’ah( )المطالعة, dan muhadatsah( )المحادثة.
Setiap mata pelajaran memiliki kurikulum, silabus, jam pertemuan,
buku, evaluasi, dan nilai hasil belajar sendiri-sendiri.
13
https://fatimahazzahramutmainnah.blogspot.com/2015/10/nadzariyatul-wahdah-integrated-
system.html diakses tanggal 25 September 2022
9
Nazhariyah al-furu’ ( ) نظرية الفروعjuga memiliki
kelemahan, yaitu: system ini mencabik-cabik keutuhan bahasa dan
menghilangkan watak alamiyahnya. Pengetahuan dan pengalaman
kebahasaan pembelajar terpotong-potong, sehingga pembelajar
tidak mampu menggunakannya dengan baik di kehidupan nyata. Di
sisi lain, juga menyebabkan ketidakseimbangan antar berbagai
unsur bahasa dan keterampilan berbahasa, baik pada proses
pembelajran maupun output hasilnya.14
PENUTUP
14
Jabal Nur, Konsep Nazhariyah Alwihdah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Al-Ta’dib
Vol.8 No. 1 Januari-Juni 2015, h. 168.
10
KAJIAN PUSTAKA
Hadi Nahar, علم اللغة االجتماعي عند العرب, ( Baghdad : 1988 , )مكتبة لسان العرب,
Jabal Nur, Konsep Nadzariyyah Al-Wihdah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,
Jurnal Al-Ta’dib, Vol.8 No.1 Januari-Juni 2015,
Saepudin, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Teori Dan Praktik,
( Yogyakarta: TrustMedia Publishing, 2012)
11
Abdul Wahab Rosyidi, mamlu’atul ni’mah, Memahami konsep dasar
pembelajaran bahasa arab, ( Malang: UIN Maliki-Press 2011),
https://www.mandandi.com/2021/05/pembelajaran-maharah-istima-dalam.html
https://p4tkbahasa.kemdikbud.go.id/2020/06/16/keterampilan-berbicara-bahasa-arab-
maharah-alkalam/#:~:text=Maharah%20al%2Dkalam%20merupakan
%20kemampuan,sejumlah%20otot%20dan%20jaringan%20otot
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/
http://ohmakalah.blogspot.com/2015/10/konsep-dasar-pembelajaran-bahasa-arab.html
http://digilib.uinsby.ac.id/7104/5/Bab%202.pdf
https://fatimahazzahramutmainnah.blogspot.com/2015/10/nadzariyatul-wahdah-integrated-
system.html
12