Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN MAHARATUL KALAM DI MI

MAKALAH

OLEH KELOMPOK

Rahmat Hidayat 19.16.0134


Resma Khadijatul Ghina 19.16.0135

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) DARUSSALAM MARTAPURA


FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PGMI
TAHUN 2021 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan

karunia-Nyalah penulis dapat Menyelesaikan Tugas Pembuatan Makalah

Pembelajaran Maharatul Kalam Di MI ini.

Kami selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada dosen


Bapak Zulkifli, M.Pd. I yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan Makalah ini.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-ide sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah
wawasan baru bagi pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Martapura, Desember 2021

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pengertian Maharatul kalam................................................................................................5
B. Materi Maharatul Kalam MI...............................................................................................6
C. Model Pembelajaran Maharatul Kalam MI.........................................................................7
D. Praktek Pembelajaran Maharatul Kalam.............................................................................7
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................................9
Daftar Pustaka...............................................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci tidaklah semata- mata karena
masyarakat yang dihadapi oleh Nabi Muhammad pada masa itu adalah
masyarakat Arab, melainkan juga karena bahasa Arab dipandang mampu dan
layak untuk mengakomodasi pesan- pesan Ilahi yang universal.
Bahasa Arab juga tampil dalam mentransmisikan berbagai karya intelektual
muslim dalam bentuk teks-teks yang masih menjadi bahan dan sumber inspirasi
pemikiran yang berharga. Sebagian besar karya intelektual muslim yang non-
Arab, seperti al-Ghazali, Ibn Sina, Ibn Miskawaih, Sibawaihi dan sebagainya
ditulis dalam bahasa Arab.
Dalam bahasa Arab sendiri tidak hanya terdapat berbagai cabang dan ilmu
dalam literatur Arab, melainkan juga telah memiliki metodologi tersendiri yang
digunakan sebagai instrumen untuk penelitian dan pengembangan ilmu. Selain
itu, bahasa Arab juga menjadi bahasa yang mampu menampung kebutuhan para
pengguna dan menyerap berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam berbagai bidang. Implementasi bahasa Arab dalam kurikulum pendidikan,
maka eksistensi bahasa Arab memiliki sejumlah cabang antara lain: (1) hiwār
(dialog), (2) qawā‘id (nahwu dan saraf), (3) mutāla‘ah, (4) mufradāt, (5) insyā’,
(6) imlā’, (7) mahfudāt, (8) tarjamah, (9) balāghah.
Bila diklasifikasi berdasarkan segi pemahaman linguistik, maka keterampilan
kajian bahasa Arab dapat dipetakan menjadi empat mahārāt (keterampilan
berbahasa), yaitu: (1) al-istimā’; (2) al-kalām; (3) al-qirāah; dan (4) al-kitābah.

3
Sementara itu, jika dikaitkan dengan kajian ragam ilmu lainnya, peran dan fungsi
bahasa Arab memiliki bidang kajian penting seperti, metodologi pengajaran
bahasa Arab, media pengajaran bahasa Arab, teknologi pendidikan bahasa Arab,
metodologi penelitian bahasa Arab baik dengan pendekatan eksplanatif-
korelasional, eksploratif, maupun dengan pendekatan eksperimental, maka
eksistensi bahasa Arab mampu berkontribusi dalam bentuk model dan trend yang
menarik untuk dikembangkan.
Dalam konteks pembelajaran bahasa Arab, mahārat al- kalām termasuk
keterampilan pokok yang harus dikuasai siswa dan merupakan salah satu tujuan
akhir pembelajaran bahasa Asing. Vallet dalam Fathi Ali Yunus mengatakan
bahwa sejak lebih dari 22 tahunan yang lalu, diantara faktor yang mendorong
siswa untuk mempelajari bahasa Asing adalah agar bisa berkomunikasi dengan
penutur bahasa yang dipelajarinya, termasuk komunikasi lisan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Maharatul Kalam?

2. Apa saja Materi Maharatul Kalam di MI?

3. Apa saja Model Pembelajaran Maharatul Kalam di MI?

4. Bagaimana Silabus dan RPP Pembelajaran Maharatul Kalam di MI?

5. Bagaimana Praktek Pembelajaran Maharatul Kalam di MI?


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Maharatul Kalam
2. Untuk mengetahui serta memahami Materi Maharatul Kalam di MI
3. Untuk mengetahui Model Pembelajaran Maharatul Kalam di MI
4. Untuk Mengetahui Silabus dan RPP Pembelajaran Maharatul Kalam di MI
5. Untuk Mengetahui Praktek Pembelajaran Maharatul Kalam di MI

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Maharatul kalam
Maharatul Kalam adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide,
pendapat, keinginan, atau perasaan kepada lawan bicara. Dalam makna yang
lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat
didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot
tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi
kebutuhannya1

Keterampilan berbicara (maharah al-kalam/speaking skill) adalah


kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan
kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan
suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan
sejumlah otot tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka
memenuhi kebutuhannya2

Keterampilan berbicara adalah keterampilan yang paling penting dalam

1
Ahmad Fuad Mahmud Ilyan. 1992. Al-Maharat al-Lughawiyyah: Mahiyatuha wa
Tharaiq Tadrisiha. Dar al-Muslim Li al-Nasyr wa al-Tauzi‟, Riyadh. Hal. 92
2
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2229),135.

5
bebahasa. Sebab berbicara adalah bagian dari keterampilan yang dipelajari
oleh pengajar, sehingga keterampilan berbicara dianggap sebagai bagian
yang sangat mendasar dalam mempelajari bahasa asing3 Sedangkan maharah
kalam adalah berbicara secara terus-menerus tanpa henti tanpa mengulang
kosakata yang sama dengan menggunakan pengungkapan bunyi.

Pada hakekatnya maharah al-kalam merupakan kemahiran menggunakan


bahasa yang paling rumit, yang dimaksud dengan kemahiran berbicara
adalah kemahiran mengutarakan buah pikiran dan perasaan dengan kata-kata
dan kalimat yang benar, ditinjau dari sistem gramatikal, tata bunyi, di
samping aspek maharah berbahasa lainnya yaitu menyimak, membaca, dan
menulis. Kemampuan berbicara (maharah al-kalam) didasari oleh;
kemampuan mendengarkan (reseptif), kemampuan mengucapan (produktif),
dan pengetahuan (relative) kosa-kata dan pola kalimat yang memungkinkan
siswa dapat mengkomunikasikan maksud pikirannya4

B. Materi Maharatul Kalam MI


Percakapan bahasa Arab. (‫)الحوار‬
‫ذهب أحمد إلى الفصل و يلتقى محمد أمام الفصل‬
‫ السالم عليكم‬:       ‫أحمد‬
‫ وعليكم السالم ورحمة هللا وبركاته‬:      ‫محمد‬
‫ في يوم العطلة؟‬،‫ ماذا تعمل‬:       ‫أحمد‬
‫ أنا أذهب إلى البستان صباحا ومساء‬:      ‫محمد‬
‫ ماذا في بستان ؟‬:       ‫أحمد‬
‫ فيه أشجار ونبات كثيرة أشجار‬:      ‫محمد‬
‫ لمن ذلك البستان؟‬:       ‫أحمد‬
‫ هو الفالح‬،‫ ألبي‬:      ‫محمد‬
‫ ماذا زرع أبوك في البستان؟‬:       ‫أحمد‬
.‫ هو يزرع الخضروات منها البطاطس والطماطم وغير ذلك‬:      ‫محمد‬
‫ عطلة سعيدة يامحمد؟‬:       ‫أحمد‬
‫ تفضل إلى بستاني‬،‫ نعم‬:      ‫محمد‬

3
Abd. Wahab Rosyidi & Mamlu‟atul Ni‟mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran
Bahasa Arab, (Malang: UIN-Maliki Press, 2211), 88.
4
Ahmad Fuad Mahmud Ilyan. 1992. Al-Maharat al-Lughawiyah: Mahiyatuha wa
Thara’iq Tadrisiha. Riyadh: Dar al-Muslim Li al-Nasyr wa al- Tauzi‟. Hal. 96

6
‫إلى اللقاء‬، ‫ شكرا غدا إنشاءهللا‬:       ‫أحمد‬
‫ مع السالمة‬:      ‫محمد‬

C. Model Pembelajaran Maharatul Kalam MI

kemampuan dasar dalam kegiatan maharah al-kalam seperti latihan


penerapan pola dialog, kosa kata, kaidah, mimik muka, dan sebagainya. Adapun
aktivitas ini, keterlibatan guru dalam latihan cukup banyak berperan aktif dalam
memberikan latihan yang di setiap unsur memerlukan banyak contoh.Teknik
yang dapat diterapkan dalam aktivitas latihan prakomunikatif secara bertahap
adalah sebagai berikut:

a. Al-hifz ala al-hiwar

Dalam teknik ini latihan meniru dan menghapalkan dialog-dialog


mengenai berbagai macam situasi dan kesempatan.melalui latihan ini
diharapkan pelajar dapat mencapai kemahiran yang baik dalam
percakapan yang dilakukan secara wajar dan tidak dibuat-buat.
Kendatipun pada halnya latihan ini dibuat secara pola berdasarkan
hapalan, namun akan mencapai kemampuan berkomunikasi secara wajar
jika hal ini dilakukan secara terus-menerus.

b. Al-hiwar bil al-shuwar

Dialog melalui gambar nelalui teknik ini diharapkan dapat


memahami fakta melalui gambar yang diungkapkan secara lisan sesuai
denga tingkatan siswa, guru dalam hal ini membaca gambar-gambar dan
menunjukkkan satu persatu kepada siswa dengan menggunakan metode
tanya jawab sehingga terciptalah kondisi yang sesuai diinginkan maksud
dari mediagambar tersebut.

D. Praktek Pembelajaran Maharatul Kalam


Dalam maharah al-kalam yang mementingkan isi dan makna dalam
penyampaian pesan secara lisan, sudah tentu terdapat berbagai bentuk langkah
atau cara yang dapat dilakukan sesuai dengan tingkat penguasaan kemampuan
berbahasa yang telah dimiliki oleh pemelajar. Berikut ini beberapa langkah

7
pembelajaran maharah al-kalam bagi pemelajar mubtadi’ (tingkat pemula), al-
mutawasith (tingkat menengah), dan al-mutaqaddim (tingkat lanjut)

a. Pemelajar al-mubtadi’ (pemula)

 Guru mulai melatih bicara dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang


dijawab oleh pemelajar.

 Pada saat bersamaan pemelajar diminta untuk belajar mengucapkan kata,


menyusun kalimat, dan mengungkapkan pikiran.

 Guru mengurutkan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh pemelajar


sehingga akhirnya membentuk sebuah tema yang sempurna.

 Guru menyuruh pemelajar menjawab latihan-latihan lisan (syafawiyah),


menghafal percakapan atau menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan isi teks yang telah dibaca oleh pemelajar.

b. Pemelajar mutawassit (menengah)

 Belajar berbicara dengan bermain peran

 Membicarakan tentang tema tertentu.

 Bercerita tentang peristiwa yang terjadi pada pemelajar.

 Bercerita tentang informasi yang telah didengar dari televisi, radio, atau
lain-lainnya.

c. Pemelajar mutaqoddim (lanjut)

 Guru memilih tema untuk latihan berbicara.

 Tema yang dipilih hendaknya menarik dan berhubungan dengan


kehidupan pemelajar.

 Tema harus jelas dan terbatas.

 Mempersilakan pemelajar memilih dua tema atau lebih sampai akhirnya


pemelajar dapat bebas memilih tema yang akan dibicarakan dan tentang
apa yang mereka telah ketahui.
8
Dengan memahami secara umum penjelasan di atas, diharapkan guru
dapat memiliki semangat untuk terus mengembangkan teknik dan model
pembelajarn maharah al-kalam yang menarik dan penuh makna, sehingga
pada akhirnya mampu meningkatkan motivasi dan minat pemelajar untuk
berbicara dalam bahasa Arab baik di dalam maupun di luar kelas.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

9
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai