DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
Tidak ada kata paling indah untuk diucapkan dan digoreskan kedalam tulisan ini
kecuali puji serta syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam senantiasa
kita limpahkan kepada nabi Muhammad SAW. Serta dengan izin dan ridho Allah
SWT kami dapat menyelesaikan makalah ini pada waktunya. Makalah ini
berisikan tentang pengertian, pembahasan, dan berbagai macam keterampilan
berbahasa.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin. Pembuatan makalah
ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan do’a dari beberapa pihak, oleh
karna itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini
masih ada kekurangan baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka, kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga penulisan makalah Keterampilan Berbahasa ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berbahasa merupakan kegiatan yang selalu mengisi berbagai bidang. Dalam dunia
pendidikan, khususnya pendidikan bahasa, penggunan bahasa di kemas dalam
empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara, dan
menulis). Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut menjadi landasan
pembelajaran sejak SD hingga perguruan tinggi.
1.3 Tujuan
3
2.2 Aspek Keterampilan Menyimak
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif reseptif.
Artinya, dalam kegiatan menyimak seseorang harus mengaktifkan pikirannya
untuk dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa, memahaminya, dan
menafsirkan maknanya sehingga tertangkap pesan yang disampaikan pembicara.
Pengertian Menyimak Menurut Para Ahli
Anderson Menyimak adalah proses besar mendengarkan, mengenal, serta
menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak dapat pula
bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta
apresiasi.
Djago Tarigan Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta
memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui
ujaran atau bahasa lisan.
Underwood Menyimak yaitu kegiatan mendengar atau memperhatikan
baik-baik apa yang diucapkan orang, menangkap, dan memahami makna
dari apa yang didengar.
Baver Menyimak adalah kemampuan seseorang untuk menyimpulkan
makna suatu wacana lisan yang didengar tanpa harus menerjemahkan kata
demi kata.
Kamidjan Menyimak merupakan suatu proses mendengarkan lambang-
lambang bahasa lisan dengan sungguh-sungguh penuh perhatian,
pemahaman apresiasif yang dapat disertai dengan pemahaman makna
komunikasi yang disampaikan secara nonverbal.
Tujuan Menyimak
Menurut Logan (dalam Tarigan 1994:56) tujuan menyimak beraneka
ragam antara lain sebagai berikut :
4
1. untuk belajar, yaitu menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat
memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara
2. untuk memperoleh keindahan audial, yaitu menyimak dengan penekanan
pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang
diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama dalam bidang seni).
3. ntuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar si penyimak
dapat menilai apa-apa yang disimak itu (baik-buruk, indah-jelek, tepat-
ngawur, logis-tak logis, dan lain-lain)
4. untuk mengapresiasi simakan, yaitu menyimak dengan maksud agar si
penyimak dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya itu
(pembacaan cerita, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi
panel, perdebatan)
5. untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri, yaitu menyimak dengan
maksud agar si penyimak dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-
gagasan, maupun perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar
dan tepat.
6. untuk membedakan bunyi-bunyi, yaitu menyimak dengan maksud dan
tujuan agar si penyimak dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat
mana bunyi yang membedakan arti (distingtif) dan mana bunyi yang tidak
membedakan arti. Biasanya ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang
belajar bahasa asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli
(native speaker)
7. untuk memecahkan masalah secara secara kreatif dan analisis, sebab dari
sang pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga
8. untuk meyakinkan, yaitu menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap
suatu masalah atau pendapat yang selama ini diragukan oleh si penyimak
ragukan; dengan perkataan lain.
Tujuan berbicara secara umum adalah karena adanya dorongan keinginan untuk
menyampaikan pikiran atau gagasan kepada orang lain (yang diajak berbicara).
Sedangkan tujuan secara khusus ialah mendorong orang untuk lebih bersemangat,
mempengaruhi orang lain agar mengikuti atau menerima pendapat (gagasannya),
menyampaikan sesuatu informasi kepada lawan bicara, menyenangkan hati orang
lain, memberi kesempatan lawan bicara untuk berpikir dan menilai gagasannya.
a. Bercerita
Bercerita adalah menuturkan suatu cerita secara lisan (walaupun bahan cerita bisa
berwujud karangan tertulis). Kebiasaan bercerita ini banyak ditemukan di
berbagai daerah di Indonesia. Pada waktu dulu kegiatan bercerita jauh lebih
semarak, dibandingkan masa sekarang. Kegiatan bercerita di kalangan masyarakat
Jawa dan beberapa daerah lain juga mengenal kegiatan bercerita berupa
pertunjukan wayang yang dibawakan oleh dalang dengan perangkat alatnya.
Banyak daerah lain mengenal kegiatan bercerita tersebut dengan nama dan cara
yang berbeda-beda. Kegiatan bercerita yang disebutkan di sini lebih bersifat
tradisional, berlaku secara turun-temurun
b. Debat
d. Wawancara
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk
menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal.
Sedangkan ceramah merupakan suatu kegiatan berbicara di depan umum dalam
situasi tertentu untuk tujuan tertentu dan kepada pendengar tertentu.
f. Percakapan
Percakapan adalah dialog antara dua orang atau lebih. Membangun komunikasi
melalui bahasa lisan (melalui telepon, misalnya) dan tulisan (di chat room).
Percakapan ini bersifat interaktif yaitu komunikasi secara spontan antara dua atau
lebih orang.
Menurut Oetomo (2015), terdapat beberapa teknik berbicara yang harus dikuasai
untuk mendapatkan kemampuan atau keterampilan berbicara, yaitu sebagai
berikut:
a. Teknik berbicara yang Baik
Bicaralah ramah pada setiap orang. Perkataan/artikulasi pun harus jelas agar tidak
terjadi mis-communication. Perhatikan pula pemilihan kata. Meski bertujuan baik,
jika salah berkata-kata maka tujuan itu tidak akan tercapai. Lakukan kontak mata
pada lawan bicara. Saat bicara dengan atasan, usahakan fokus. Bicara seperlunya,
Jangan ngelantur sehingga intinya malah tidak jelas. Kalau atasan memancing kita
membicarakan masalah personal seorang rekan sekerja, sebagai bawahan yang
profesional sebaiknya kita berbicara diplomatis.
Berbicara di depan umum bukanlah soal bakat. Kemampuan tersebut bisa dilatih
dengan kepercayaan diri dan kuasai bahan pembicaraan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam melatih teknik berbicara di depan umum antara lain adalah
sebagai berikut:
Seorang profesional perlu mengenal teknik presentasi yang efektif. Terdapat tiga
faktor penting yang perlu diperhatikan dalam berbicara secara profesional, yaitu:
1. Skimming merupakan teknik membaca dengan mengambil inti sari atau ide pokok
tentang suatu hal, keahlian untuk memahami konteks akan suatu paragraf secara
keseluruhan membutuhkan keterampilan khusus yang disebut skimming.
Langkah-langkah skimming antara lain baca judul, sub judul, dan subheading
untuk mencari tahu apa yang dibicarakan dalam teks tersebut, lalu perhatikan
ilustrasi agar mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut.
4. Skipping adalah teknik membaca yang mengabaikan atau melompati bagian yang
tidak diperlukan atau bagian yang sudah dimengerti, jika tulisan yang dibaca tidak
relevan dengan keinginan maka diabaikan.
Tujuan Menulis
Menulis memiliki beberapa fungsi, antara lain memudahkan para pelajar berpikir,
juga dapat menolong kita berpikir secara kritis, dapat merasakan dan menikmati
hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan
masalah-masalah yang kita hadapi, serta menyusun urutan bagi pengalaman.
Tulisan juga dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita.
Jenis-jenis Menulis
a. Menulis Deskripsi
10
b. Menulis Narasi
Narasi pada dasarnya adalah karangan atau tulisan yang berbentuk cerita. Cerita
itu tentunya didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Di dalam
peristiwa itu ada tokoh, mungkin tokoh itu adalah penulis sendiri, teman penulis,
atau orang lain, dan tokoh itu mengalami masalah atau konflik. Bisa saja dalam
cerita itu menghadirkan satu konflik atau serangkaian konflik yang dihadapi oleh
tokoh dalam ceritamu itu. Jadi, dalam sebuah narasi terdapat tiga unsur pokok,
yaitu : peristiwa, tokoh, dan konflik. Ketiga unsur itu diramu menjadi satu dalam
sebuah jalinan yang disebut alur atau plot. Dengan demikian, narasi adalah cerita
berdasarkan alur. Sering juga narasi diartikan sebagai cerita yang didasarkan pada
kronologi waktu.
c. Menulis Eksposisi
d. Menulis ArgumentAsi
Argumentasi dibentuk dari kata argumen yang berarti alasan. Paragraf
argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menyatakan kebenaran dengan
didukung argumen atau alasan yang sesuai. Termasuk dalam bentuk ini adalah
tulisan yang bertujuan mengajak, membujuk, dan mempengaruhi orang lain.
Argumentasi sering pula dibedakan dengan persuasi yang lebih bertujuan
membujuk atau mempengaruhi orang lain, sementara argumentasi diartikan
sebagai tulisan yang isinya bersifat meyakinkan suatu hal kepada orang lain
terhadap suatu hal.
e. Menulis Persuasi
Persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis pada waktu ini atau pada masa
yang akan datang. Oleh karena tujuan akhirnya agar pembaca atau pendengar
melakukan sesuatu, maka persuasi dapat dimasukkan pula dalam cara-cara untuk
mengambil keputusan.
11
Teknik-teknik Menulis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-tangerang/
pendidikan-guru-sekolah-dasar/makalah-keterampilan-berbahasa/45805264
https://www.coursehero.com/file/55466114/MAKALAH-panidocx/
http://ikha-giska.blogspot.co.id/2013/01/makalah-keterampilan-dalam-
berbahasa.html
https://iqin10.wordpress.com/2014/12/27/6/
http://rafitaranimarenti.blogspot.co.id/2012/01/makalah-keterampilan-
berbahasa.html
http://myucy.blogspot.com/2016/11/makalah-keterampilan-berbahasa.html
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/16/160000469/menyimak--
pengertian-para-ahli-dan-tujuannya
http://rommykurniawan.blogspot.com
http://septimartiana.blogspot.com/2014/01/keterkaitan-antar-aspek-
keterampilan.html
https://www.kajianpustaka.com/2022/11/keterampilan-menulis.html