Disusun Oleh :
Annisa Muthmainnah (20.03.00.005)
Firuzah (20.03.00.009)
Fitriyati (20.03.00.012)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
STAI AL-HIKMAH JAKARTA
2022
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 2
C. Tujuan Masalah....................................................................... 2
D. Manfaat Makalah ................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 4
A. Pengertian Keterampilan Menyimak dan Keterampilan
Berbicara ............................................................................... 4
B. Tujuan Keterampilan Menyimak dan Berbicara ...................... 8
C. Teknik-Teknik Keterampilan Menyimak dan Berbicara ......... 11
D. Tahapan Keterampilan Menyimak dan Berbicara ................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................... 19
Kesimpulan .................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 21
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika seorang bayi lahir dari rahim ibunya sejak itulah mulai
terjadinya interaksi dengan lingkungan serta individu lainnya, maka
kebutuhan yang paling utama bagi diri seorang bayi ialah kemampuan
mengungkapkan keinginan dan memahami orang-orang sekitar melalui
bahasa. Seseorang membutuhkan keterampilan untuk berbahasa, yang mana
bahasa tersebut memaksanya untuk mengaplikasikan dalam
mengungkapkan keinginan tersebut.
Keadaan semacam itu sebaiknya diantisipasi sejak dini oleh lembaga-
lembaga pembelajaran, khususnya lembaga pembelajaran bahasa arab.
Dalam pembelajaran bahasa arab senantiasa melalui tahapan-tahapan
keterampilan berbahasa, diantaranya keterampilan menyimak/mendegarkan
(Maharat al-Istima’), berbicara (Maharat al-Kalam), membaca (Maharat al-
Qiraah), dan menulis (Maharat al-Kitabah). Dari keterampilan tersebut
terdapat dua keterampilan dasar dari pembelajaran bahasa arab yaitu
keterampilan menyimak/mendegarkan (Maharat al-Istima’) dan berbicara
(Maharat al-Kalam).
Kamal Ibrahim Badri dan Mamduh Nur Al-din dalam kitabnya
Mudzakiroh Asas Ta’lim Al-lughoh Al-‘arobiah berpendapat bahwa hal
yang perlu diutamakan dalam belajar bahasa arab diantaranya adalah: (1)
Mendahulukan pembelajaran mendengarkan dan berbicara sebelum
membaca dan menulis, (2) mengajarkan susunan kalimat sebelum susunan
kata, (3) mengajarkan kosa kata yang sering dipakai sebelum yang lainnya,
dan (4) mengajarkan pola pelajaran yang cepat, dengan membiasakan diri
berbicara bahasa arab.
Bahasa adalah alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan.
Pembelajaran bahasa yang meliputi empat keterampilan yaitu: mendengar,
berbicara, membaca dan menulis, merupakan keterampilan pokok yang
dapat menunjang seseorang dalam berbagai sektor kehidupan. Dalam
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang
ditetapkan dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan menyimak dan
keterampilan berbicara ?
2. Apa tujuan keterampilan menyimak dan berbicara dalam
pembelajaran Bahasa Arab ?
3. Bagaimana teknik-teknik keterampilan menyimak dan berbicara
dalam pembelajaran Bahasa Arab ?
4. Apa saja tahapan keterampilan menyimak dan berbicara dalam
pembelajaran Bahasa Arab ?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini
adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan, menyimak dan
keterampilan berbicara
2. Untuk mengetahui tujuan keterampilan menyimak dan berbicara
dalam pembelajaran Bahasa Arab
3. Untuk mengetahui teknik-teknik keterampilan menyimak dan
1
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008), h. 241
3
D. Manfaat Makalah
Dalam makalah ini, harapan yang ingin diwujudkan tercakup secara
teoritis dan secara praktis sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan referensi
terhadap keterampilan menyimak dan berbicara dalam pembelajaran
Bahasa Arab.
2. Secara Praktis
a. Bagi Pembaca, dapat memperkaya pengetahuan pembaca tentang
keterampilan menyimak dan berbicara dalam belajar Bahasa
Arab.
b. Bagi Penulis, dapat menyelesaikan tugas berkaitan mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Arab.
c. Bagi Dosen Pengampu, dapat mengoreksi dan menilai seberapa
besar kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1990), h. 935
3
Sudarto, Keterampilan Dan Nilai Sebagai Materi Pendidikan Dalam Perspektif Islam,
(Jurnal Al-lubab Volume 1, No. 1, 2016): h. 107.
4
Ibid, h. 108-109
4
5
5
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Al Misykat,
2009), h. 124-128
6
Mahmud Kamil Al-Naqoh, Asaasiayat Ta’lim al Arabiyah li ghoiri al Arab, (Khurtum:
Ma’had al Khurtum al Duali li al Lughah al Arabiyah, 1978), h. 17
6
7
Ibid, h. 74
8
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Al Misykat,
2009), h. 129-134
9
Solah Abdul Majid Al Arabi, Taallum al Lughaat al Khayaat wa Ta’liimuhaa, Baina al
Nadhariyah wa al Tathbiiq, (Beirut: Maktabah lubnan, 1981), h. 79-81
7
10
Mahmud Kamil Al-Naqoh, Asaasiayat Ta’lim al Arabiyah li ghoiri al Arab, (Khurtum:
Ma’had al Khurtum al Duali li al Lughah al Arabiyah, 1978), h. 99-103
11
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Al Misykat,
2009), h. 139
8
12
Solah Abdul Majid Al Arabi, Taallum al Lughaat al Khayaat wa Ta’liimuhaa, Baina
al Nadhariyah wa al Tathbiiq, (Beirut: Maktabah lubnan, 1981), h. 69-74
13
M. Haris Zubaidillah, Pengantar Konsep Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah
Ibtidaiyyah, (Amuntai: Hemat, 2018), h. 52
9
14
Acep Hermawan, Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), h. 95-96
11
15
Mahmud Kamil Al-Naqoh, Asaasiayat Ta’lim al Arabiyah li ghoiri al Arab, (Khurtum:
Ma’had al Khurtum al Duali li al Lughah al Arabiyah, 1978), h. 93-95
16
Ibid, h. 106-110
17
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Metode permainan Edukatif dalam Belajar
bahasa Arab, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), h. 135
18
Ibid, h. 153-156
19
Ibid, h. 183-185
20
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Al Misykat,
2009), h. 129-134
12
21
Ibid, 141-144
15
7) Guru atau salah seorang peserta didik menulis satu kata (secara
rahasia). kemudian peserta didik satu persatu mengajukan
pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis. Dalam
permainan ini kelas dapat dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok yang lebih cepat untuk menebak mendapatkan nilai
yang lebih baik.
b. Latihan Pola Kalimat
Pada pembahasan mengenai teknik pengajaran qowaid atau
struktur telah diuraikan beberapa model latihan, yang secara garis
besar dapat dibedakan menjadi tiga jenis: latihan mekanis, latihan
bermakna dan latihan komunikatif.
c. Latihan Percakapan
Latihan percakapan ini terutama mengambil topik tentang
kehidupan sehari-hari atau kegiatan yang dekat dengan kehidupan
peserta didik. Dalam kegiatan ini juga diajarkan macam-macam
ucapan selamat dan juga ungkapan basa basi yang bervariasi.
Dalam hal ini tidak hanya aspek-aspek bahasanya saja yang
diajarkan, tetapi juga aspek sosial budaya, seperti sopan santun,
gerak-gerik, bahasa tubuh, dan perilaku dalam percakapan.
Percakapan dapat dilakukan dalam beberapa bentuk
komunikasi timbal balik atau dialogis. Bentuk komunikasi ini
menjadi media latihan bagi siswa untuk meningkatkan
kemampuan bercakap mereka, dimulai latihan yang sederhana
menuju latihan yang rumit.
Beberapa contoh model percakapan yang perlu
dikembangkan untuk melatih keterampilan bercakap menurut
Ahmad Fuad sebagai berikut :22
1) Tanya Jawab
Model tanya jawab ini dilakukan dengan cara misalnya,
guru mengajukan satu pertanyaan, salah seorang peserta
didik menjawab, kemudian peserta didik tersebut bertanya,
22
Ibid, h. 144-150
16
9) Berpidato
Berpidato bagi siswa sebenarnya merupakan kegiatan
bercakap tingkat tinggi. Sehingga memerlukan beberapa
kecakapan lain, misalnya dialog, bercerita dan lain
sebagainya. Hal ini perlu karena kegiatan berpidato ini
sifatnya selalu resmi dan membutuhkan gaya bahasa yang
lebih baik. Oleh karena itu perlu waktu persiapan yang
cukup.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
19
20
21