Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KONSEP PEMBELAJARAN MENYIMAK (ISTIMA’) DALAM


PROSES PENGAJARAN BAHASA ARAB”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab

Dosen pengampu : Siti Fraisya M.Pd. lp

Disusun oleh : kelompok 8

Dzihnin Ulya N (2311100044)

Susi Gustaiana (2311100340)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum Wr.Wb

Syukur alhamdulillha senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena berkat Rahmat-NYA kami akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar dan tepat waktu.

Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Bahasa Arab, ibu Siti Faraisya M.Pd.lp , selaku dosen pebimbing
dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam
teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandar Lampung, 02 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Pengertian Istima’...........................................................................................5
B. Tujuan Pembelajaran Menyimak (Istima’).....................................................6
C. Strategi Pembelajaran Menyimak (Istima’)....................................................7
D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Istima’..............................................................8
E. Media Pembelajaran Istima’..........................................................................10
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada lembaga pendidikan formal terutama pada jenjang madrasah
ibtidaiyah, penggunaan bahan ajar menjadi kebutuhan utama. Bahasa Arab
merupakan mata pelajaran yang diajarkan di lembaga pendidikan di Indonesia.
Salah satu indikator bahan ajar yang baik adalah yang dapat memenuhi aspek
berbahasa Arab, salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai dalam maharah
al-istima’adalah mengidentifikasi bunyi dan makna dari ujaran kata, frasa, dan
kalimat sederhana yang terkait dengan topik. Sehingga siswa dapat menguasai
maharah al-istima’ dengan mudah. Sedangkan di madrasah ibtidaiyah
pembelajaran maharah al-istima’ seringkali diabaikan, ini terlihat dari penggunaan
bahan ajar yang masih klasik belum ada pemanfaatan media pembelajaran
mutakhir. Sehingga sangat dibutuhkan pembelajaran maharah al-istima’ melalui
bahan ajar bahasa Arab yang up to date. Keberhasilan pembelajaran menyimak
sangat tergantung pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap
evaluasi.Dalam proses pengajaran dan pembelajaran kemahiran mendengar,
aspek alat bantu seperti media merupakan suatu alat bantu yang sangat penting.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan istima’ ?
2. Apa tujuan mempelajari istima’ ?
3. Strategi apakah yang bisa dipakai untuk pembelajaran istima’ ?
4. Prinsip-prinsip apa saja yang digunakan untuk pembelajaran istima’
Bahasa arab MI?
5. Apa saja media pembelajaran Bahasa arab yang bisa digunakan melalui
istima’

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Istima’
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang
tidak disampaikan oleh sipembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Menyimak
dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi.
Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha
untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada
unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama
dalam setiap peristiwa menyimak. Penilaiannya pun selalu terdapat dalam
peristiwa menyimak, bahkan melebihi unsur perhatian.1

Proses mendengar biasanya berlaku secara berperingkat yaitu empat peringkat:2

a. Mendengar deretan bunyi-bunyi bahasa. Individumendengar bunyi dari


unsur-unsur luar yang sengaja dihasilkan dengan maksud tertentu.
b. Memahami bunyi bahasa tersebut. Sesuatu bunyi yang didengar itu
dikaitkan dengan maksud tertentu.
c. Menilai bunyi-bunyi yang diperdengarkan. Di peringkat ini pendengar
menguasai makna beberapa deretan bunyi, dapat memahami persamaan
arti dan kelainan makna antara satu deretan bunyi dengan deretan bunyi

1
Hasan Syaifullah, Teknik Pembelajaran Keterampilan Bahasa Arab (Cirebon: Nurjati
Press, 2012), 27
2
A Chaedar Alwasilah. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, hlm.25

2
yang lain, antara satu rangkai kata dengan satu rangkai kata yang lain
dalam bahasa yang sama.
d. Bertindak balas terhadap bunyi-bunyi tersebut.
Peringkat ini hanya akan terlaksana setelah pendengar melalui ketiga-tiga
peringkat tadi.

B. Tujuan Pembelajaran Menyimak (Istima’)


Maharah istima' bertujuan untuk melatih kemampuan dasar manusia dalam
mendengarkan bahasa terutama dalam bahasa Arab. Menurut Madzkur tujuan
pembelajaran istima secara lebih komprehensif untuk semua tingkatan pembelajar
bahasa Arab yaitu: mengidentifikasi bunyi ujaran (kalimat, kata, dan huruf),
mengkategorisasi berbagai ujaran bahasa Arab, menentukan gagasan utama dari
teks yang di dengar, menangkap kesimpulan dari keseluruhan teks yang didengar,
menganalisis kebenaran kandungan teks yang di dengar, namun ada tujuan-tujuan
lain dalam istima, yaitu3:

a. Mempelajari cara-cara mendengar.


b. Membiasakan kritik atas apa yang didengar.
c. Membiasakan membedakan ucapan yang berbeda-beda.
d. Membiasakan mengikuti teks dan mengetahui apa yang dibicarakan.
e. Mengetahui pentingnya kata dan perannya dengan arti yang berbeda.
f. Memperoleh kemampuan memahami penutur dan maksud dari ucapannya.
g. Mengembangkan kemampuan bertanya jawab dan berdiskusi seputar apa
yang didengar.
h. Mengembangkan kemampuan mendengar secara detail.
i. Mengembangkan kemampuan berpikir cepat.
j. Mengembangkan kemampuan membedakan ide pokok dan ide penjelas.
k. Mengembangkan kemampuan mengetahui tempat, waktu dan lingkungan
untuk mendengar dengan baik.

3
Al-Khomis bin Abdur Rahman, Tanpa Tahun, Fan al-Istima wa Turuq Tadrisihi wa Ikhtibarihi,
www.mitaka .net/forums/mulka281137, Hal. 12

3
C. Strategi Pembelajaran Menyimak (Istima’)
Kemampuan istima’ itu cukup beragam dan bertingkat-tingkat. Yang
paling sederhana, istima’ dimaksudkan untuk memperdengarkan bunyi bahasa
Arab kepada siswa untuk ditirukan dan dihafalkannya. Dalam pengembangan
strategi ini lebih menitik beratkan pada aspek pemahaman dan pengungkapan
kembali terhadap apa yang sudah didengarnya baik dalam bentuk
lisan maupun tulisan.

strategi pembelajaran menyimak (istima’) yang bisa dipakai untuk mengajar siswa
Madrasah Ibtaiyah :4

1. Al-istima’ wa al-qira’ah (mendengar dan membaca)


Disini siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang
diperdengarkan dengan memilih salah satu jawaban yang ia baca pada
lembar jawaban. Sebagai contoh seorang guru membacakan pertanyaan
dan para siswa mendengarkannya, kemudian para siswa diminta untuk
mendengarkannya, kemudian siswa diminta untuk menjawabnya dengan
cara memilih salah satu jawaban yang benar dari jawaban-jawaban yang
telah disediakan pada lembar jawaban yang dapat mereka baca. Pertanyaan
tersebut tidak tertulis pada lembar jawaban melainkan hanya
diperdengarkan. Sedangkan pilihan jawaban tertulis dalamlembar
jawaban siswa dan siswa diminta untuk membacanya kemudian
menjawabnya.
2. Al-Imla’ wa al-Istima’ (dikte dan mendengarkan)
Disini siswa diminta untuk mendengarkan sebuah teks berbahasa arab,
kemudian didiktekan dengan dua atau satu kali pengulangan dan siswa
diminta untuk menulis apa yang didengar. Sebenarnya model ini
lebih menekankan atas Latihan siswa membedakan huruf-huruf yang
pengucapan dan pelafalannya serupa dan mirip. Teks yang didiktekan
bisa diambilkan dari ayat-ayat al-qur’an atau dariteks lain yang
berbahasa arab yang sesuai dengan materi yang diujikan.
3. Al-Istima’ wa al-Dzakirah (menyimak dan ingatan)
4
Mustofa, Syaiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: UIN-Maliki Press

4
Pada jenis ini siswa diminta untuk mendengarkan sebuah teks yang
dibacakan oleh guru atau tape kemudian siswa diminta untuk menulis
kembali teks tersebut dengan menulis Kembali teks tersebut dengan
menggunakan redaksi atau bahasa siswa. Tujuan jenis ini adalah mengukur
kemampuansiswa dalam memahami teks yang diperdengarkan dan
daya ingat siswa.
4. Mengidentifikasi bunyi
Siswa diminta untuk mendengarkan dan mengidentifikasi bunyi
bahasa tertentu yang ditentukan.
5. Membedakan bunyi yang mirip
Siswa diminta untuk mendengarkan rangkaian kalimat atau siswa
diminta untuk membedakan dua kata atau lebih yang mempunyai bunyi
yang mirip
6. Mengungkapkan Kembali
Siswa diminta untuk mendengarkan teks tertentu kemudian diminta
kembali mengungkapkan kembali apa yang diperdengarkan dengan
bahasa mereka sendiri.

D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Istima’


Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran Istima’,
yaitu:5
a. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian bunyi bahasa dengan
susunan nada dan tekanan penempatan persendian (juncture). Perubahan
susunan unsur bunyi dapat mengubah hubungan antarbagian kalimat
atau arti kalimat secara keseluruhan.Kita sering menjumpai kalimat
tanya yang bentuk dan susuman katanya sama dengan kalimat berita,
namun berbeda karena lagu kalimat yang dipakai Dalam pelajaran
menyimak hendaknya dipupuk kemampuan siswa untuk menafsirkan
makna kalimat melalui unsur-unsur bunyi.
b. Dalam tutur pembicaraan atau dalam teks yang dilisankan, biasanya
terdapat gagasan pokok dan gagasan penunjang. Siswa hendaknya

5
Ibid.,hlm. 39

5
dilatih untuk dapat membedakan gagasan pokok dari gagasan
sampingan, contoh dan ilustrasi. Misalnya dengan mengamati
ungkapan petunjuk peralihan, seperti dalam bahasa Arab: ‫ رغم‬,‫ لذلك‬,‫ألن‬
‫ ألنه‬,‫ أن‬dan sebagainya.
c. Dalam memilih teks lisan hendaknya guru memperhatikan hal-hal berikut:
• usia dan minat siswa
•kosakata yang dimiliki siswa
•tingkat kematangan dan kecepatan siswa dalam mengikuti teks lisan.
Prinsip pengajaran: dari yang mudah ke yang sulit, dari yang pendek ke
yang panjang, dari yang kongkrit ke yang abstrak, sebaiknya dipakai
dalam hubungan ini.
d. Kecepatan yang wajar tentu merupakan tujuan akhir pelajaran
menyimak ini, tetapi untuk tahap-tahap permulaan tidak ada salahnya
kalau ucapan diperlambat sedikit. Yang diperlambat bukan ucapan kata-
katanya, tapi jedahnya yang diperpanjang. Penyajian teks lisan untuk
tingkat-tingkat permulaan perlu diulang, kalau perlu sampai tiga kali.
e. Tapi ada kalanya alat Penggunaan alat peraga banyak sekali
manfatnya dan dapat membantu mempercepat pengertian. peraga ini
dengan sengaja tidak dipakai agar siswa tidak terlalu banyak
menggantungkan diri pada isyarat yang diperolehnya dari alat peraga
ini. Dengan kata lain, para siswa diharapkan memahami teks-teks lisan
hanya dari isyarat yang diterimanya melalui gerbang telinga saja.
f. Untuk tingkat lanjut, situasi perlu dibuat mendekati situasi sehari-
hari. Gangguan-gangguan seperti background musik atau suara orang lain
yang sedang bercakap-cakap, perlu dengan sengaja dimasukkan dalam
rekaman. Hal ini tentu memersulit usaha memahami teks lisan yatig
sedang disajikan, tapi itulah realitas dalam kehidupan sehari-hari.

E. Media Pembelajaran Istima’


Media dalam pembelajaran bahasa Arab sangat berperan untuk mencapai
keberhasilan, terlebih dalam pembelajaran keterampilan menyimak. 6 Media yang
dibutuhkan dalam pembelajaran ketrampilan menyimak antara lain:

6
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Teras, 2011), 121

6
1. Disket dan CD

Media ini mempunyai keistimewaan yang berupa jelasnya suara, efesien


dan efektif pelaksanaannya. Karena disket dan CD bisa dipindah pindah dari
satu tempat ketempat lain dengan mudah. Hanya saja media ini akan
berkurang fungsinya ketika sudah digunakan berkali-kali terlebih bila
melampaui batas kemampuannya.

2. Tape Recorder dan Kaset

Tidak semua lembaga mempunyai fasilitas komputer untuk proses


pembelajaran. Tape recorderMedia dalam pembelajaran bahasa Arab sangat
berperan untuk mencapai keberhasilan, terlebih dalam pembelajaran
keterampilan menyimak. Media yang dibutuhkan dalam pembelajaran
ketrampilan menyimak. barangkali lebih mudah untuk ditemukan di setiap
lembaga dan lebih mudah pula mengoperasionalkannya.

3.Radio

Media ini sangat efektif digunakan ketika ada penyiaran berita yang
berbahasa Arab. Melalui media ini siswa dilatih menyimak dengan penuh
konsentrasi. Karena siswa tidak bisa mendengarkan lebih dari satu kali.

4. Drama

Drama sangat membantu siswa melatih pemahaman dari apa yang


didengarkannya. Sebab dalam drama, siswa tidak sekedar mendengarkan
tetapi dibantu dengan ekspresi wajah dan gerak tubuh.

5. Permainan Bahasa
Media ini sangat efektif digunakan ketika siswa dalam kondisi lelah.
Dengan permainan, secara psikologis siswa dibawa pada suasana
menyenangkan. Meskipun dalam kondisi lelah, diharapkan siswa tetap bisa
menangkap pesan yang disampaikan.

6. Musik
Pembelajaran mengandung arti dari proses yang berhubungan dengan
belajar. Dengan menggunakan media music dan lagu diharapkan ketika

7
pembelajaran sedang berlangsung akan tercipta suasana yang kondusif, rasa
bosan yang dialami peserta didik berangsur-angsur hilang terlebih lagi musik
dan lagu yang digunakan sudah familiar dan tidak asing lagi di kalangan
peserta didik .Musik akan membuat peserta didik rileks dan mengurangi stress
yang akan menghambat pembelajaran.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan
mendengar dan bunyi. Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan,
dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam
kegiatan menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang
merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Tujuan pembelajaran
istima’ secara lebih komprehensif untuk semua tingkatan pembelajar bahasa Arab
yaitu: mengidentifikasi bunyi ujaran (kalimat, kata, dan huruf), mengkategorisasi
berbagai ujaran bahasa Arab, menentukan gagasan utama dari teks yang di dengar,
menangkap kesimpulan dari keseluruhan teks yang didengar, menganalisis
kebenaran kandungan teks yang di dengar.

Strategi pembelajaran menyimak (istima’) yang bisa dipakai untuk


mengajar siswa Madrasah Ibtaiyah diantaranya,al-istima’ wa al-qira’ah
(mendengar dan membaca) , al-Imla’ wa al-Istima’ (dikte dan mendengarkan) , al-
Istima’ wa al-Dzakirah (menyimak dan ingatan), mengidentifikasi
bunyi,mengungkapkan kembali. Dalam memilih teks lisan hendaknya guru
memperhatikan hal-hal berikut: usia dan minat siswa, kosakata yang dimiliki
siswa, tingkat kematangan dan kecepatan siswa dalam mengikuti teks lisan.
Prinsip pengajaran: dari yang mudah ke yang sulit, dari yang pendek ke yang
panjang, dari yang komkrit ke yang abstrak. Media dalam pembelajaran bahasa
Arab sangat berperan untuk mencapai keberhasilan, terlebih dalam pembelajaran
keterampilan menyimak. Media yang dibutuhkan dalam pembelajaran ketrampilan

8
menyimak antara lain disket dan CD, tape recorder dan kaset, radio ,permainan
bahasa, dan music.

B. Saran
Sadar bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, maka kedepannya
penulis akan fokus dan lebih detail dalam menjelaskan tentang pembahasan di atas
dengan lebih banyak sumber yang tentunya dapat dijadikan bahan pertimbangan.
Saran dapat berupa kritik mengenai penulisan juga boleh untuk ditanggapi.
pembuatan makalah ini memerlukan beragam data, informasi serta saran. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas segala
bantuan yang telah diberikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hasan Syaifullah, Teknik Pembelajaran Keterampilan Bahasa Arab (Cirebon:


Nurjati Press, 2012), 27

A Chaedar Alwasilah. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya, hlm.25
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Teras, 2011), 121
Munir, Perencanaan Sistem Pengajaran Bahasa Arab (Jakarta PT.Fajar
Intrapratama Mandiri, 2017)

Makinuddin, Mohammad, Metode Pengajaran Bahasa, MIYAH : Jurnal Studi


Islam, 2017.

Mustofa, Syaiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang:


UIN-Maliki Press

10

Anda mungkin juga menyukai