Proposal Penelitian
Oleh:
II.TINJAUAN PENELITIAN
A. Hubungan dengan Penelitian Sebelumnya
B. Landasan Teori dan Kerangka Berpikir
III.METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Desain dan Prosedur Penelitian
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
D. Subjek Penelitian
E. Metode Pengumpulan Data
F. Instrumen Penelitian
G. Teknik Analisis Data
makhluk sosial,
dan tidak bukan hanya seorang guru yang memiliki peran, tugas dan
strategis yang tepat, dalam mengondisikan kegiatan belajar siswa menjadi kegiatan
belajar yang efektif. Kegiatan guru bersama siswa disebut pembelajaran, baik
didalam, maupun diluar kelas, yaiu adanya interaksi seorang guru saat
menemukan jati diri dengan menggali dan menemukan kelemahan dan potensinya.
guru, mereka bisa bangkit secara mandiri, memecahkan masalahnya sendiri, dan
dapat menghasilkan jumlah dan mutu sumber daya memadai, dan sebaliknya,
jika
5
pendidikan yang diberikan buruk, maka mutu dan sumber daya yang
kesejahteraan
dan menjadi tujuan yang harus dipenuhi oleh setiap anak bangsa Indonesia. Hal
kemerdekaan bangsa Indonesia, angka buta huruf bangsa Indonesia sangat tinggi.
huruf di
Pendidikan yang dilakukan tidak dapat dilepaskan dari peran guru sebagai penentu
guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tapi guru juga sebagai
2
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea ke IV
6
teladan yang dapat membentuk perilaku peserta didik. Oleh karena itu
terdapat dua hal yang harus dikuasai oleh guru, yaitu pembelajaran dan
kepemimpinan.
fenomena yang rumit, tak terkecuali bahasa Arab. Maka dari itu, tidak
mengherankan jika bahasa Arab terkesan terasa sulit bagi sebagian besar orang-
bahwa Allah
namanama benda menggunakan bahasa Arab, karena itu kita wajib mempelajari
ِ نل َز نْ َأ
(۲) َّانإ ْ ع انً آرْ ُق ُهَا
َ َك ََّلَعل ًّايِبر ْ ِنَ وُلق
ُ ع َت ْم
diturunkan oleh Allah Swt. dengan berbahasa Arab yang fasih agar
keterampilan dasar yang dalam istilah bahasa Arab disebut dengan Maharoh. Ada
setidaknya empat keterampilan dalam bahasa Arab yang harus dikuasai oleh
(kitabah).
pendapat, keinginan, atau perasaan kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih
luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan
dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia
dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial. 6
yang sangat penting. Namun, cara menyampaikan materi itu dirasa lebih
kemampuan siswa dalam menerima materi yang diberikan oleh guru. Dalam
beberapa penelitian,
5
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 136.
6
Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1994),
h.
15.
8
dari dua kata yaitu hypnosis yang berarti mensugesti dan teaching yang berarti
mengajar.7
beragam. Walaupun keberadaannya sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu,
yang positif, namun masih ada juga masyarakat yang bertanggapan bahwa
hypnosis sebagai hal yang negative. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian yang lebih dalam,
dilakukan guru terhadap siswa. Karena pada prinsipnya, guru adalah seorang
7
Hadi Kasmaja, Efektivitas Implementasi Metode Hypnoteaching Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa SMP Negeri, (Jurnal of EST, p-ISSN: 2460-
1497 e-ISSN: 2477-3840, Vol 2 No. 1, April 2016), h.3.
8
Iik Hikmatul Hidayat, Konsep Hypnoteaching dalam Al-Qur’an, Studi atas komunikasi guru
dengan mrid dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 12-19, (FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2019).
9
suksesnya pembelajaran berasal dari terciptanya koneksi antara guru dan siswa
motivasi belajar
siswa.9
kunya menyatakan bahwa, untuk menciptakan konektifitas antara guru dan murid
maka guru perlu membangun komunikasi yang baik dengan muridnya. Dan
bahasa yang digunakan serta adanya respon yang baik dari guru dan murid. 10
Namun, banyak guru yang tidak sadar serta tidak paham mengenai hal ini.
Sehingga tanpa disadari ketika guru melakukan komunikasi yang salah ia telah
guru dapat membimbing dan membersamai anak didik dalam menjalani proses
pembelajaran yang tepat juga akan membuat anak didik lebih mudah dalam
9
Eric Jensen, Super Teaching, (California: 2009, A Sage Company), h. 121.
Alfred H. Gorman, Teachers and Leaners The Interactive Process of Education, (Boston: 1971,
10
tersebut, guru dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, guru hendaknya
dapat merancang proses pembelajaran dengan baik. Sebab guru merupakan kunci
menyenangkan dan
menarik. Dengan kondisi yang menyenangkan, anak didik pun akan lebih mudah
dalam menerima dan menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena
itu guru perlu memilih metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan bersama
anak didiknya.11
Beliau
belum fasih dalam menggunakan bahasa Arab. Bukan hanya itu bahkan masih
ada yang kesulitan baik dalam mengenal maupun mengucapkan langsung kalimat
yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada peserta didik, agar peserta
Babussalam Takalar”.
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
12
1. Temuan dalam skripsi ini memberi kontribusi baru bagi metode pembelajaran
E. Hipotesis Tindakan
kerangka teori
sebagai berikut:
1.Penerapan Strategi
2.Hypnoteaching
kebermaknaan yang lebih besar dan intrinsic dibandingkan dengan alat apapun
yang dipakai dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, secanggih apa pun
suatu media atau alat bantu pembelajaran, masih tidak jauh lebih baik bila
persepsi guru terhadap anak didik. Sebab, melalui persepsi yang positif dari anak
didi, guru pasti akan lebih mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran. 13
3.Prestasi Belajar
Yameelah Nongjik, Strategi Pembelajaran Aktif dalam Mata Pelajaran Bahasa Arab di
12
SMK Berbasis Pesantren Al-Kautsar Karangsuci Purwokerto, (FTIK IAIN Purwokerto, 2019).
13
N. Yustiaia, Op.cit,h.8
14
yang dikerjakan atau yang diusahakan. Seseorang dianggap berprestasi, jika dia
telah meraih sesuatu hasil dari apa yang di usahakannya, baik karena hasil
4.Peserta Didik
dalam dirinya secara wajar. Baik yang ditunjukkan kepada dirinya sendiri
maupun dalam proses adaptasi dengan lingkungannya. Anak didik atau peserta
secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari materi
bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia yang telah mengalami
14
Op.cit.
15
pembelajaran Hypnoteaching.
Luqman: 16
Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan penulis yaitu terletak pada
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2019.
Dalam
motivasi belajar,
B.Landasan Teori
personal,
16
Hendri Sujatmik, Konsep Hypnoteaching Menurut Buku Hypnoteaching for Succes
Learning Karya Mohammad Noer dan Relevansinya dengan Pembelajaran PAI, (FTK UIN
ekonomi, sosial dan politik yang ditemui oleh individu, kelompok dan komunitas.
Perilaku diartikan sebagai sikap, ide, nilai, keahlian dan minat individu.
Sedangkan arah positif merujuk kepada apa yang meningkatlan diri, orang
mengajar) adalah suatu aktifitas (upaya) seorang pendidik yang di sengaja untuk
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia yang telah mengalami
yang muncul dari daerah yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi.
prinsip dasar sebagaipanduan dalam kegiatan kelas bahasa asing. Prinsip daasar ini
hal ini brown mengemukakan prinsip yang harus diketahui oleh guru bahasa
Bahasa Arab dalam pandangan pemerintah adalah bahasa asing. Hal ini
Standar Kompetensi dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
17
Agus Suryana, Panduan Praktis Mengelola Pelatihan, (Jakarta: Edsa Mahkota, 2006),
hlm, 29.
18
Yameelah Nongjik, Op.cit, h. 37.
Arab. Dalam peraturan tersebut dikatakan bahwa tujuan mata pelajaran bahasa
Arab adalah.19
2. Strategi Pembelajaran
ke
strategi pembelajaran:21
a. Faktor tujuan
b. Faktor materi
c. Faktor siswa
sebab tujuan tujuan yang harus dicapai dalam kegiatan belajar mengjar
19
Yameelah Nongjik, Op.cit, h. 41
20
Sihandarwassid, Dadang Sunedar, M.hum, Strategi Pembelajaran Bahasa,
(Bandung Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 2-9.
21
Yameelah Nongjik, Op.cit, h. 10
d. Faktor waktu
Faktor waktu dibagi menjadi dua bagian, yaitu menyangkut jumlah waktu
dan kondisi waktu. Hal yang menyangkut jumlah waktu ialah berapa lama
untuk satu mata pelajaran (menit atau jam). Hal yang menyangkut dengan
kondisi waktu ialah kapan atau pukul berapa pelajaran tersebut dilaksanakan
e. Faktor Guru
Faktor guru adalah salah satu faktor yang memegang peranan penting
partisipasi peserta didik, (d) evaluasi, dan (e) kegiatan lanjutan atau follow
up.
didik atas
materi yang akan disampaikan dalam kurun waktu tertentu, pada bagian ini
keseluruhan.
b.Penyampaian informasi
Proses pembelajaran saat ini peserta didik harus memiliki peran yang lebih
d.Evaluasi
memberikan soal-sol tes. Evaluasi yang diberikan bisa berupa tes lisan
Kegiatan lanjutan ini perlu dilakukan oleh guru agar tercipta pembelajaran
3. Pengertian Hypnoteaching
yang
Hypnosis secara bahasa berasal dari kata Hypnosis. Penamaan ini diambil
dari nama dewa Hypnos yang berasal dari yunani yang berarti Dewa Tidur. 22
tau Dewa Tidur. Namun bukan berarti bahwa hypnosis sama dengan
umumnya. Kondisi tidur seseorang akan menjadi sangat sadar dan sangat
umumnya ia tidak bisa mengendalikan dirinya dan tidak tahu mengenai hal
dengan Mono Ideism yang berarti ketika manusia focus pada satu hal, maka
antara hypnosis dengan tidur. Adapun penamaan ini, karena James Braid
ketika pertama kali melihat peristiwa hypnosis “seperti tidur”. Dan ketika
ada sampai saat ini. Maka secara bahasa hypnosis dapat diartikan sebagai
imajinasi yang
dipandu.23
gelombang otak.
dan diikuti dengan diterimanya suatu sugesti atau ide sehingga menyebabkan
lain menyebutkan bahwa hypnosis adalah suatu keadaan trance yang mirip
23
Farid Wajdi, Interview, “Sejarah Hypnosis”, (FWN School: 02 Januari 2019).
dengan 24 Adi W. Gunawan, Hypnosi: The Art of Subconciuous Communication, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 3.
25
MD. Isma Almatin, Dahsyatnya Hypnosis Learning untuk Guru dan Orang Tua,
(Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2010), h. 72.
tidur normal ketika persepsi dan ingatan diubah, sehingga meningkatkan
merupakan sebuah cara menyampaikan pesan kepada orang lain atau kepada diri
sendiri tanpa dikritisi. Atau dapat juga dikatakan sebagai suatu mekanisme
mirip tidur), agar subjek menerima induksi data dalam pikiran bawah sadar
dan mampu berikiran, merasakan dan bertindak sesuai dengan sugesti yang
diberikan. Jadi, ketika sebuah ide kita sampaikan kepada orang lain, dan dia
terpengaruh fikirannya,
salah satu strategi mengajar yang dapat meningkatkan motivasi dan kualitas
26
C. Roy Hunter, The Art of Hypnosis: Mastering Basic Techniques, Third Edition,
belajar
Terj. Paramita, PT. Indeks, dalam skripsi Iik Hikmatul Hidayat, Konsep Hypnoteaching
dalam Al- Qur’an, Studi atas komunikasi guru dengan mrid dalam Al-Qur’an surat Luqman
ayat 12-19, (FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019).
27
Novian Triwidia Jaya, Hypnoteaching “Bukan Sekedar Mengajar”, (Bekasi, D-Brain,
2010), h. 4.
28
Hasbullah dan Rahmawati, Pengaruh Penerapan Metode Hypnoteaching Terhadap
Motivasi Belajar Mahasiswa Indarprasta PGRI, (Jurnal Formatif 5 (1): 83-90, ISSN : 2088 351X,
2015), h. 84.
siswa.29.
kepada siswa, tetapi juga sekaligus sebagai pembimbing dan memberikan sugesti
baik secara langsung maupun tidak langsung. Artinya dalam hypnoteaching, guru
karakter manusia, yaitu teori psikoanalisis, behavioris, kognitif dan teori humanis.
Dari ke empat teori yang ada, karakter yang tampak dalam diri
pada waktu yang lain ia bisa menjadi makhluk yang berpikir logis. Atau
yang dimilikinya.30
alpha. Pada kondisi inilah siswa akan mudah dipengaruhi dan mudah
29
Salami, Hypnoteaching dan Hypnotic Teacher, (Jurnal Pendidikan Vol. 3 No 1. Januari-
Juni 2017), h. 36.
30
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2018),
h. 22-37.
ditayangkan di media seperti acara Uya Kuya, Romy Rafael, dan lain sebagainya.
sugestiatau materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik
1.Beta
Gelombang ini memiliki frekuensi sekitar 14-30 Hz. Pada gelombang beta ini,
seseorang berada pada kondisi normal. Gelombang ini ditandai dengan adanya
2.Alpha
Gelombang ini memiliki frekuensi 8-13,9 Hz. Pada kondisi ini, seseorang akan
mengalami kondisi relax dan fokus tunggal. Gelombang otak alpha sangat baik
digunakan dalam proses pembelajaran. Karena pada gelombang ini seseorang akan
31
Muhammad Zuhri Dj & Sukarnianti, Using Hypnoteaching Strategy to ImproveStudents Writing
Ability, (STAIN Watampone: Dinamika Ilmu, 2015), Vol 15, h. 191.
32
Op.cit.
Gelombang ini memiliki frekuensi 4-7,9 Hz. Gelombang tetha sering
disebut sebagai kondisi meditasi. Pada kondisi ini, seseorang akan sangat lebih
untuk
4. Delta
Orang yang berada pada gelombang ini biasanya mengalami tidur lelap tanpa
mimpi. Selain itu, orang yang berada pada gelombang delta juga biasanya
siswa berada pada alam bawah sadar. Kondisi ini sangat baik digunakan
mudah membuat metode ini dapat diterapkan oleh semua guru. Namun,
sebelum mengetahui
seluruh atau sebagian panca indra, terjadinya relaksasi fisik, mata memerah,
1. Conditioning
Conditionng atau Opening merupakan hal yang penting dalam memulai suatu
dengan guru sehingga terciptanya learning state atau kondisi yang siap
ketika memiliki frekuensi pikiran dan perasaan yang sama, dalam istilah
34
AsType equation here.ian Hypnotherapist Association, Train The Trainer Hypnosis
and Hypnotherapy,(Jakarta: AHA, 04-06 Januari 2019).
35
Farid Wajdi, Neuro Linguistic Programming for Trainer, (Jakarta: FWN Business and
Motivator School, 2018), h. 11
adalah:
a)Berdo’a bersama
semua orang berada dalam posisi yang sama. Kata-kata yang diucapkan pun
sama, sehingga hal ini lah yang menurunkan gelombang otak sehingga
b)Ice breaking
senam otak yang digunakan untuk menyeimbangkan fungsi kerja otak kiri dan
kanan.
ketika pacing telah dilakukan. Karena siswa telah nyaman dengan guru,
sehingga apapun yang diperintahkan oleh guru akan diterima dan dilakukan
dengan bahagia. Pada saat inilah guru bisa mengarahkan siswa untuk
2. Kegiatan Inti
Pada tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Dalam
menarik, maka
36
Op.cit.
yang ia harus mampu mengkombinasikan 3 v (Vokal, Visual dan Verbal).
a)Vokal
Pertama, yang harus dimiliki oleh guru ketika menyampaikan materi ajar
adalah harus pandai memainkan vokal suara. Vokal disini berarti erat
Vokal disini terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu vokal full, setengah, dan
dengan jumlah siswa yang banyak ia bisa menggunakan vokal full dalam
melakukan penegasan atau bisa juga digunakan untuk menyampaikan materi inti
b)Visual
Kedua, yang harus dimiliki oleh guru ketika mengajar adalah pandai
memainkan visual. Dalam hal ini, visual diartikan sebagai gerakan tubuh
atau lebih populer dikenal dengan mimik atau gesture . Seorang guru, tentu harus
c)Verbal
Ketiga, yang harus dimiliki oleh guru ketika mengajar adalah memiliki
37
Indonesian Public Speaking Academy, Train The Trainer (Certified Trainer &
Outbond Fasilitator), (Batang: Tazakka Institute Foundation, 2016), h. 7.
verbal yang baik. Verbal disini berarti kejernihan kata-kata atau artikulasi .38
Untuk menjadi guru yang baik dan didengar oleh murid, tidak cukup dengan
menguasai visual dan vokal yang baik, tapi juga setiap kata yang diucapkan
oleh guru harus jelas. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan
Ketiga hal di atas merupakan syarat bagi seorang guru yang ingin
pembelajaran. Dalam hal ini, guru menjadi peran utama dalam keberhasilan
b. Membuat afirmasi atau mengatakan sesuatu yang positif untuk murid. Hal
ini dimaksudkan untuk melatih ide atau kreatifitas siswa. Karena afirmasi
38
Op.Cit.
39
Muhammad Zuhri Dj & Sukarnianti, Op.Cit. h. 188-189.
c. Menggambarkan ide dan kreativitas siswa dan menghubungkannya dengan
Ini bertujuan untuk memperkuat ingatan siswa dalam menyerap materi ajar.
kurang relevan dengan kondisi para siswa dan esensi materi ajar.
Dengan demikian masalah yang coba di munculkan dalam riset ini adalah
40
Abdul Kahfi Amrullah, Hypnoteaching Sebagai Inovasi Metode Pembelajaran Bahasa Arab
yang Menyenangkan di Madrasah Aliyah, (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). h,2-3.
hypnoteaching adalah salah satu solusi alternative yang dianggap
dapat mendorong siswa untuk belajar serta mengusir bosan dan jemu ketika
C. Kerangka Berpikir
dan tujuannya di atas harus seimbang dan saling mendukung antara satu dengan
yang lainnya. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi dengan baik maka
system itu tidak sempurna yang berarti tujuan pembelajaran itu tidak tercapai.
(Menerapkan) (Mengajar)
Metode
(Diterapkan Kepada)
Hypnoteaching Peserta Didik Kelas
XI
(Memperoleh)
batas terjauh
dikelas melalui
kemajuan
35 sekolah, pengembangan lebih lanjut
PELAKSANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
REFLEKSI
1. Pra Siklus
Pra siklus ini dimana peneliti sudah berkolaborasi dengan guru pengajar
bidang studi mata pelajaran Bahasa Arab untuk membentuk dasar yang akan
digunakan pada saat penelitian siklus I yaitu kompetensi dasar yang menjelaskan
tentang materi yang akan diajarkan, dan di pra siklus ini juga sudah menentukan
kelas yang akan diberikan tindakan selanjutnya yaitu Kelas XI Madrasah Aliyah
Babussalam Takalar.
2.Siklus I
a. Perencanaan
Takalar
b. Pelaksanaan Tindakan
strategi pemberian peran dan strategi benar atau salah. Adapun tahap
Tindakan, yaitu:
4)Membagi kelompok.
c. Observasi
adalah peneliti.
mengetahui:
3)Sikap peserta didik saat mengikuti pembelajaran, tanya jawab, dan sebagainya.
d. Refleksi
penelitian terhadap hasil observasi dan tindakan yang dilakukan pada siklus I.
3. Siklus II
a. Perencanaan
2. Menyusun RPP.
b.Pelaksanaan Tindakan
penyempurnaan
c.Observasi
d.Refleksi
hasil belajar peserta didik terhadap proses belajar mengajar yang telah
Dengan melihat hasil tes dan mengamati perilaku peserta didik selama
Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah Madrasah Alya
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
D.Subjek Penelitian
sebagian siswa yang belum pernah mendapatkan Bahasa Arab dari bangku
SD dan fokus penelitian ini adalah pada hasil belajar siswa dengan adanya
1. Observasi
langsung maupun tidak tentang hal-hak yang diamati dan mencatatnya pada alat
tidak hanya melibatkan orang, tapi seluruh objek alam lainnya. Observasi
peneliti melakukan dan merasakan apa yang dirasakan oleh sumber data.
dari sumber data. Dalam lembaga pendidikan misalnya peneliti menjadi guru
namun beda halnya dalam jenis observasi ini yang mana peneliti hanya
mengumpulkan data dari guru pendidikan Bahasa Arab dan peserta didik
Banyak jenis tes yang dapat digunakan dalam penelitian seperti misalnya tes
bakat (tes aptitude), tes sikap (attitude tes), atau skala sikap (attitude
yaitu siklus I dan siklus II teknik tes ini digunakan untuk mengumpulkan data
yang digunakan adalah tes buatan guru, seperti yang dikatakan oleh
Suharsimi Arikunto bahwa tes yang disusun oleh guru dengan prosedur
peserta didik dari siklus ke siklus. Tes dilakukan diawal siklus (pre test) guna
mengetahui kemampuan awal peserta didik dan diakhir siklus (post test) guna
3. Wawancara (interview)
jawab untuk memperoleh informasi atau data melalui lisan atau tatap muka.
untuk
42
Murif Yususf, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Gabungan. (Jakarta:
Kencana, 2017), h.75.
43
Wahyu Gatot, Penilaian dan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. (Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h.7.
memperoleh informasi langsung dari sumbernya yang bersifat relevan dengan
fokus penelitian. 44Wawancara ini dilakukan oleh penulis kepada guru bidang
studi Pendidikan Bahasa Arab dan peserta didik kelas Madrasah Aliyah
Babussalam Takalar.
4. Dokumentasi
dicari datanya, dan check-list yang memuat daftar variabel yang akan
dikumpulkan datanya.
di tempat penelitian yaitu dengan foto, rekaman, nama peserta didik, serta
F. Instrumen Penelitian
yang
1. Lembar Observasi
kisi- kisi lembar observasi kegiatan bekaar siswa dalam pembelajaran bahasa
a. Komponen Siswa
Tabel 3.1
1 2 3 4 1 2 3 4
Tebel 3.2
1 2 3 4 1 2 3 4
2. Tes
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes
tertulis di mana peserta didik diberikan sebuah teks Bahasa Arab kemudian
peserta didik. Dalam hal ini peneliti menggunakan pre test dan post tes, yaitu tes
Fasih Bobot 6
Kata sempurna, harakat benar,
Terbata-bata Bobot 2
Kata hampir sempurna,
dipahami
Keterangan:
2. Menghitung presentase
Dengan rumus:
P = 𝑓 X 100 %
𝑛
Keterangan:
P = Angka
presentasi
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015),
45
h. 81
n = Number of cases (jumlah presentase/jumlah individu)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(gotong
royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
factual, konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin
tahunya tentang illmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena, dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembanag dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajarii Bahasa Arab sebagai Bahasa
pengantar omunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
2.1 Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam
melaksanakan komunikasi antar pribadi dengan guru dan teman.
3.1 Megungkapkan percakapan secara berpasang-pasangan terkait topik: ةرسالا
ةايح.
1. Memahami cara penyampaian serta cara meresponnya terkait topik: ةرسالا
ةايحdengan memperhatikan unsur kebahasaan, dan struktur teks sesuai
dengan konteks penggunaannya.
2. Menyusun teks lisan dan tukisan sederhana untuk mengungkapkan: ةرسالا
ةايح.
C. Tujuan pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
Metode Hypnoteaching
E. Lngkah-Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan:
a. Guru memberi salam dan menunjuk ketua kelas untuk memimpin doa
Bersama.
b. Guru mengkondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan tulis,
dan merapikan tempat duduk, dan alat tulis yang dipelukan.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, menanyakan kabar
sambil berkenalan dengan peserta didik.
d. Guru memberikan motivasi belajar terhadap peserta didik.
e. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran yang
dilaksanakan.
• Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan dipelajari
beserta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1. Kegiatan Inti
• Guru menampilkan, menyebutkan, dan menjelaskan terkait dengan
topik الاK ةايح ةرسkemudian peserta didik menjawab sesuai dengan
kemampuannya.
• Guru mengoreksi jawaban peserta didik yang mengalami kesalahan
• Guru memberi contoh percakapan tentang الاK ةايح ةرسdisertai
dengan cara membacanya.
d. Peserta didik mempraktekkan hiwar (percakapan) tentang ةايح ةرسالا.
e. Guru menjelaskan kosa kata yang terkandung dalam percakapan
tersebut.
f. Guru memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik
dalam berbicara/mengungkapkan percakapan.
g. Guru memberikan Latihan berbicara untuk mengetahui penguasaan
peserta didik terkait teks percakapan.
h. Guru memberi nilai terhadap penguasaan Bahasa serta
kemampuan berbicara siswa.
3. Penutup:
a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi hasil proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
b. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang dapat
mengikuti
pembelajaran dengan baik dan disiplin.
c. Guru memberikan evaluasi untuk mengukur kemampuan peserta didik
dan atau mengukur ketuntasan pembelajaran.
d. Guru menyimpulkan pembelajaran
e. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan ditutup dengan doa yang
dipimpin oleh salah satu peserta didik.
F. Sumber Pembelajar
1. Buku Ajar Bahasa Arab
2. Reverensi Lain Yang Relevan
3. Teks Bacaan
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Almatin, MD. Isma. Dahsyatnya Hypnosis Learning untuk Guru dan Orang Tua.
(Yogyakarta : Pustaka Widyatama, 2010).
Hunter, C. Roy. The Art of Hypnosis: Mastering Basic Techniques, Third Edition.
Terj. Paramita, PT. Indeks
52
Kasmaja Hadi. Efektivitas Implementasi Metode Hypnoteaching Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa
SMP Negeri, (Jurnal of EST, p-ISSN: 2460-1497 e-ISSN :2477-3840, Vol
2 No. 1, April 2016), h.3.