Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/364667629

MEDIA PERMAINAN TEKA TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


(MUFRADAT) Rahma Nuzulia

Article · October 2022

CITATIONS READS

0 67

1 author:

Rahma Nuzulia
UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan
2 PUBLICATIONS   29 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rahma Nuzulia on 24 October 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MEDIA PERMAINAN TEKA TEKI SILANG PADA
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (MUFRADAT)

Rahma Nuzulia
Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan
rahma11nuzulia@gmail.com

Abstrak
Pada artikel ini membahas tentang pembelajaran bahasa Arab (Mufradat) yang belum
disukai oleh siswa. Karena bahasa Arab terkesan sebagai bahasa yang sulit untuk
dipelajari, meskipun pada dasarnya tidak sesulit yang dibayangkan dan juga
kebosanan siswa disaat pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran bahasa Arab guru harus mampu memilih metode, media, strategi,
model, pendekatan dalam proses pembelajaran. Guru harus kreatif falam memilih
media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan kepada siswa. Media dalam
sebuah pembelajaran sangat penting, karena merupakan komponen pembelajaran
yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Ada beberapa metode
yang dapat digunakan oleh guru untuk membuat proses pembelajaran berjalan dengan
lancar dan baik. Salah satunya adanya media permainan yang berupa teka-teki silang
yang bisa mengatasi kebosanan pada saat pembelajaran. Permainan teka-teki silang
merupakan permainan yang cukup menarik juga bersifat umum. Memilih teka-teki
silang sebagai media permainan bahasa Arab (Mufradat) karena teka-teki silang
memiliki karakteristik yang mudah, menyenangkan dan mengandung tantangan bagi
siswa juga penasaran untuk mengetahui jawabannya.
Kata Kunci : Bahasa Arab, Teka-Teki Silang

PENDAHULUAN

Pengajaran bahasa Arab di Indonesia sampai saat ini belum mampu


menunjukkan keberhasilan yang dibanggakan, bahkan materi bahasa Arab cenderung
menjadi momok dan tidak disukai oleh banyak siswa. Kenyataan seperti ini membawa
kesan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang sulit untuk dipelajari dibandingkan

1
dengan bahasa asing lainnya, meskipun pada dasarnya bahasa Arab tidak sesulit yang
dibayangkan khususnya bagi orang Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

Bahasa Arab hingga kini masih dianggap oleh sebagian besar siswa sebagai
bahasa yang sulit dipelajari, bahkan dipandang sebagai bidang studi yang tidak disukai.
Begitu pula dalam hal pelaksanaan pengajarannya, banyak permasalahan-
permasalahan yang dihadapi, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi.1

Tidak dapat disangkal bahwa media sangat penting dalam hal pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang memegang peranan
penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan media harus menjadi bagian penting
dari perhatian guru sebagai fasilitator dari setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu, setiap guru harus belajar untuk menentukan media pembelajaran agar dapat
mencapai tujuan pembelajarannya secara efektif dalam proses belajar mengajar.

Ada beberapa faktor yang dapat memperlambat seorang siswa selama


melakukan kegiatan pembelajaran, terutama saat belajar bahasa Arab. Faktor-faktor
tersebut antara lain minat dan motivasi siswa yang rendah. Metode pembelajaran yang
digunakan kurang menarik, ketersediaan alat dan media pembelajaran, serta paradigma
sikap dan perilaku guru terhadap kegiatan pembelajaran yang salah.2

Proses pembelajaran di satuan pendidikan bersifat interaktif, merangsang,


menyenangkan, menantang, mendorong partisipasi aktif dan sesuai dengan bakat,
minat, perkembangan fisik dan psikologis siswa, mendorong inisiatif, kreativitas, dan
kemandirian, Menyediakan ruang yang cukup untuk psikologis siswa. Karena setiap
tahap perkembangan siswa memiliki ciri-ciri khusus dibandingkan dengan yang lain,
maka perlu juga diketahui ciri-ciri khusus dari setiap tahap perkembangan tersebut
guna memberikan saran dan membimbing pembentukan perilaku siswa. Guru harus

1
Ubaid Ridho, “Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,” An Nabighoh Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Bahasa Arab Vol. 20, No. 01 (2018), hlm. 19.
2
Ibtisam Rahmalina, “Pembelajaran Bahasa Arab (Mufradat) Dengan Media Permainan Teka-
Teki Silang,” n.d.

2
mampu memahami kepribadian siswanya, terutama kemampuan berbahasanya.
Berbagai metode dapat digunakan oleh guru untuk memastikan proses pembelajaran
berjalan dengan lancar dan baik. Misalnya, guru dapat membuat media yang menarik
untuk membuat belajar lebih menyenangkan.3

Dengan demikian, media pembelajaran bahasa Arab yang akan lebih lanjut di
sini adalah media permainan berupa Teka-teki silang, yang diharapkan media tersebut
dalam pembelajaran bahasa Arab siswa akan lebih tertarik tanpa terbebani rasa takut,
dan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran bahasa Arab.

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran diidentikkan dengan kata “mengajar”, berasal dari kata
“ajar”. Artinya instruksi yang diberikan kepada orang untuk diketahui
(dipatuhi), dan menambahkan awalan “pe” dan akhiran “an”' menjadi
“pembelajaran”, berarti proses, tindakan, atau cara belajar mengajar atau
mengajar siswa agar mau belajar. Merupakan kegiatan yang di dalamnya ada
proses. Hal-hal yang berbeda yang harus dipelajari siswa untuk mencapai suatu
tujuan pendidikan. Pembelajaran juga diartikan sebagai upaya sistematis untuk
mewujudkan pendidikan.
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan
sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah dukungan
yang diberikan oleh pendidik untuk memfasilitasi proses memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, memperoleh keterampilan dan karakter, serta

3
Syofiani Syofiani et al., “Peningkatan Keterampilan Berbahasa Siswa Melalui Pemanfaatan
Media Teka-Teki Silang: Menciptakan Kelas Yang Menyenangkan,” Ta’dib, Vol. 21, No. 2. (2019),
hlm. 87.

3
membentuk sikap dan keyakinan siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
suatu proses yang bertujuan membantu siswa belajar dengan baik.
Proses pembelajaran juga dapat diartikan sebagai rangkaian interaksi
antara siswa dan guru untuk mencapai suatu tujuan. Belajar adalah usaha untuk
belajar. Kegiatan ini memungkinkan siswa untuk belajar secara efektif dan
efisien. Sebagaimana dikemukakan Nababan, pengertian belajar adalah
nominalisasi dari proses belajar. Belajar harus berarti "proses menyebabkan
atau menyebabkan orang lain belajar".4
2. Pengertian Bahasa Arab
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh semua
kelompok masyarakat. Setiap bahasa biasanya digunakan untuk berkomunikasi
dengan lingkungan yang serupa. Maka tidak heran jika orang-orang dari satu
komunitas tidak bisa mengetahui bahasa komunitas lain. Tapi di lingkungan
yang sama, semua orang berkomunikasi dengan baik. Hal ini menunjukkan
bahwa bahasa pada dasarnya merupakan alat komunikasi antara individu
dengan lingkungannya. Bahasa umumnya dilambangkan dengan ujaran atau
ucapan.
Bahasa Arab masih dipandang sebagai bahasa yang sulit dipelajari oleh
sebagian besar siswa dan bahkan merupakan bidang studi yang tidak
diinginkan. Banyak juga permasalahan dalam penyelenggaraan pendidikan,
mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Bahasa Arab yang digunakan kepada kita hari ini sebenarnya adalah
bahasa Arab Baqiyah, kombinasi dari berbagai bahasa. Kebanyakan dari
mereka berasal dari utara dan selatan Jazirah Arab. Bahasa Arab dikenal dengan
bahasa Arab Fusha, bahasa Arab yang digunakan untuk menulis Al-Qur'an dan

4
S.Ag. MA M. Khalilullah, “Permainan Teka-Teki Silang Sebagai Media Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab (Mufradat),” Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 37, No. 1. (2012), hlm. 15–26.

4
seluruh bahasa Arab Turas, digunakan dalam forum-forum resmi, dan
digunakan untuk mengungkapkan pemikiran umum. percakapan sehari-hari.
Mustafa al-Ghukayain mengatakan bahwa dalam beberapa pengertian
lain, bahasa Arab adalah ungkapan yang diturunkan oleh orang Arab untuk
menyampaikan niat mereka. Menurut Fathi Yunus, fusha Arab adalah elemen
paling mendasar dalam membangun bangsa Arab. Penggunaan bahasa Arab
sebagai bahasa Al-Qur'an dan Hadits memberikan kesan bahwa bahasa Arab
adalah bahasa umat Islam. Padahal, bahasa Arab tidak harus Islami. Karena
bahasa Arab pada dasarnya bukan hanya untuk umat Islam. Tapi itu adalah
bahasa yang dipilih Allah (SWT) untuk menurunkan Al-Qur'an.5

PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN

Pembelajaran yang menyenangkan adalah lingkungan belajar yang dapat


menahan perhatian siswa saat belajar, sehingga mereka lebih banyak menghabiskan
waktu untuk mengerjakan tugas. Pembelajaran yang menyenangkan juga dapat
diartikan sebagai pembelajaran dimana dapat menggunakan metode yang berbeda
untuk menarik perhatian siswa agar pembelajaran tidak membosankan. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa belajar melalui bermain adalah proses belajar yang
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Lingkungan
belajar yang nyaman dan berkesan mendorong partisipasi aktif siswa untuk
memaksimalkan hasil belajar. Melalui bermain, anak mengembangkan keinginan dan
berusaha memuaskannya. Semua aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan melalui
bermain. Melalui open-ended play, anak dapat mengekspresikan diri, memperkuat
pengetahuan yang ada, dan bereksplorasi untuk menemukan hal-hal baru. Juga, siswa
bosan setelah menghabiskan sepanjang hari di sekolah.

5
M. Khalilullah.

5
Pembelajaran yang menyenangkan mendorong siswa untuk berpikir,
bereksperimen, terus belajar, menjadi percaya diri dan mandiri, dan mencapai potensi
penuh mereka. Dengan demikian, siswa harus dapat memperoleh kepercayaan diri di
masa depan mereka. Metode yang dapat digunakan guru untuk membuat pembelajaran
menjadi menyenangkan antara lain dengan menggunakan berbagai metode,
menciptakan suasana santai, memotivasi siswa, dan menyambut siswa dengan hangat
dan antusias. Dalam konteks menikmati pembelajaran, guru harus berperan tidak hanya
sebagai pengajar dan pendidik, tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator bagi
siswanya.6

MEDIA PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG

1. Pengertian Media Permainan


Permainan merupakan salah satu strategi baru yang digunakan dalam
proses pembelajaran bahasa Arab, pada dasarnya proses pembelajaran bahasa
asing membutuhkan situasi yang nyaman, sehingga hasil penerapannya
berdampak sangat positif terhadap perolehan keterampilan berbahasa. juga
dimungkinkan untuk membantu siswa/mahasiswa (terutama pemula) agar tetap
memiliki semangat kompetisi dan kompetisi, sehingga dapat sepenuhnya
memanfaatkan potensi yang dimilikinya.
Mempelajari suatu bahasa memerlukan usaha yang sungguh-sungguh,
dan ini merupakan usaha bagi pembelajar untuk mengembangkan kebiasaan-
kebiasaan baru. Untuk mengembangkan kebiasaan yang baik, itu harus
dilakukan terus menerus. Proses ini seringkali membuat pembelajar lebih cepat
bosan, sehingga pembelajar sering mengalami kegagalan. Oleh karena itu,

6
Syofiani et al., “Peningkatan Keterampilan Berbahasa Siswa Melalui Pemanfaatan Media
Teka-Teki Silang: Menciptakan Kelas Yang Menyenangkan.”

6
bermain merupakan strategi yang paling efektif untuk membantu pembelajar
mencapai tujuan yang diinginkan.
Permainan berasal dari kata “main” yang berarti tindakan yang
menyenangkan (baik dengan alat yang menyenangkan maupun tanpa media).
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Poerwodarminta
memberikan pengertian permainan sebagai berikut: a. mainan (playthings); b.
pertunjukan, tontonan; c.Pertunjukan; yaitu tontonan. Sementara itu, Soeparno
mengeluarkan pernyataan: pada dasarnya, permainan bahasa adalah kegiatan
yang membantu anda mempelajari keterampilan bahasa tertentu dengan cara
yang menyenangkan.
Permainan bahasa bertujuan memperoleh kesenangan dan melatih
keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, menulis dan sastra
serta unsur-unsur bahasa (kosa kata dan tata bahasa). Apabila suatu permainan
menimbulkan kesenangan, tetapi tidak memperoleh keterampilan berbahasa
atau unsur bahasa tertentu, maka permainan tersebut bukan termasuk
permainan bahasa. Sebaliknya, apabila suatu kegiatan bertujuan
melatih keterampilan berbahasa atau unsur bahasa tertentu, tetapi tidak ada
unsur kesenangan, maka kegiatan ini bukan disebut permainan bahasa. Dengan
demikian, suatu kegiatan dapat disebut permainan bahasa apabila suatu aktifitas
tersebut mengandung unsur kesenangan dan melatih keterampilan berbahasa
atau unsur-unsur bahasa tertentu.7
2. Pengertian Teka-Teki Silang
Teka Teki Silang adalah permainan di mana Anda meletakkan huruf di
ruang kosong dalam bentuk kotak dan mengikuti instruksi untuk membuat kata-
kata. Juga, mengisi teka-teki silang sangat menyenangkan dan berfungsi
sebagai pengetahuan umum yang santai serta menghafal kosakata yang trendi

7
Jauhar Ali, “Permainan Sebagai Strategi Aktif Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,”
n.d.

7
(mufradat). Mengingat sifat santai dari teka-teki silang, yang mengutamakan
persamaan dan perbedaan kata, sangat cocok, misalnya, menggunakan
pelajaran guru, yang bergaya daripada monoton, sebagai sarana bagi siswa
untuk berlatih. pertanyaan.
Teka teki silang (al Kalimah al Mutaqoti'ah) merupakan salah satu
media pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran keterampilan
menulis. Teka-teki silang biasanya terdiri dari pertanyaan horizontal dan
pertanyaan menurun. Media ini sangat ramah guru dan dapat digunakan di
semua level diantaranya, pemula, menengah, dan lanjutan, dan nda bahkan
dapat memilih materi sesuai dengan tujuan pembelajaran Anda.8
3. Teka Teki Silang (Mufradat) Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab
Hingga saat ini pembelajaran bahasa Arab menjadi hal yang
membosankan dikalangan siswa karena pembelajaran bahasa Arab itu sendiri
membosankan dan monoton, tidak ada salahnya mencoba hal baru dalam
pembelajaran yaitu penggunaan media permainan.
Ada banyak permainan belajar bahasa. Selain teka-teki silang yang
menantang siswa, permainan yang dapat memotivasi siswa untuk belajar juga
mencakup teka-teki silang yang membuat siswa tertarik dengan jawabannya.
Teka-teki silang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa
Arab. Mengingat karakteristik teka-teki silang yang mudah dan menyenangkan,
serta kemauan umum siswa untuk diajak bermain teka-teki silang diharapkan
dapat mempermudah proses pembelajaran.9

8
Nur Hikmah Amalia and Nur Hidayat, “Penggunaan Media Teka-Teki Silang (Crossword
Puzzle) Dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Kosakata Bahasa Arab Peserta Didik Kelas III
MI Ma’arif Giriloyo 1 Bantul,” Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 10, No. 1. (2018), hlm.
119–34.
9
Rahmalina, “Pembelajaran Bahasa Arab (Mufradat) Dengan Media Permainan Teka-Teki
Silang.”

8
4. Langkah-Langkah Permainan Teka-Teki Silang
Langkah-langkah teka-teki silang sebagai media dalam pembelajaran bahasa
Arab khususnya pembelajaran mufradat, yaitu:
1. Guru terlebih dahulu menunjukkan kepada siswa permainan teka-teki silang
di depan kelas kemudian menjelaskan cara memainkannya.
2. Guru membuat teka-teki silang berdasarkan bahan ajar. Misalnya, seorang
guru dapat menggunakan pelajaran bahasa Arab dan bagaimana guru
menyiapkan materi sebagai contoh.
3. Setelah materi disiapkan, guru membuat contoh soal dan contoh jawaban
singkat. Misalnya, sinonim, jenis antonim, dll.
4. Jawaban teka-teki silang yang dibutuhkan berasal dari isim dan fi'il.
Selanjutnya, guru membangun pilar secara vertical dan horizontal. Tentu
saja kolom ini berbeda dengan kolom teka-teki silang. Biasanya tidak
mungkin untuk memisahkan karakter karena mufradat Arab melewati
mereka.
5. Selanjutnya, guru akan menulis teka-teki silang di papan tulis, tetapi
menulisnya di papan mungkin memakan waktu, jadi tulislah teka-teki silang
di selembar kertas besar (Asturo, Manila, Samson, dll.) untuk menempel
pada papan.
6. Semua siswa harus mengerjakannya kemudian diminta untuk membuat
teka-teki silang meliputi soal dan jawaban. Jika kekurangan waktu, dapat
memecahkan teka-teki silang di rumah.
7. Kemudian pada pertemuan berikutnya, hasil teka-teki silang masing-
masing siswa dibagikan ke berbagai teman bangkunya. Mereka kemudian
disuruh memecahkan teka-teki silang dan kembali ke pemiliknya setelah
selesai.
8. Selain itu, teka-teki silang dinilai dan hasilnya disajikan oleh guru.

9
9. Guru memberikan komentar dan penjelasan atas seluruh proses yang
dilakukan, termasuk isi dari setiap teka-teki silang yang diselesaikan
siswa.10

SIMPULAN

Berdasarkan kajian serta pembahasan pada permasalahan yang ada, dapat


disimpulkan bahwa ada salah satu cara seorang guru dalam mengatasi kebosanan para
siswa disaat pembelajaran. Karena biasanya pembelajaran bahasa Arab dilakukan
secara monoton, tanpa ada sesuatu hal yang membuat siswa tertarik dengan bahasa
Arab. Dengan demikian, seorang guru harus bisa meningkatkan ketertarikan siswa
dalam pembelajaran bahasa Arab, mungkin dengan salah satunya adanya media
permainan yang sesuai.

Salah satu media permainan pembelajaran bahasa Arab (mufradat) adalah


permainan teka-teki silang. Teka-teki silang adalah sebuah permainan yang cara
permainannya yaitu mengisi ruang-ruang kosong yang berbentuk kotak dengan huruf-
huruf sehingga membe ntuk sebuah kata yang sesuai dengan petunjuk. Dengan adanya
media pembelajaran, tentunya dapat memotivasi kita para guru untuk memperkaya
teknik pembelajaran kita agar lebih variatif. Dengan demikian, siswa akan lebih
tertarik, aktif, senang, dan pembelajaran pun akan lebih bermakna.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Jauhar. “Permainan Sebagai Strategi Aktif Learning Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab,” n.d.

Amalia, Nur Hikmah, and Nur Hidayat. (2018). “Penggunaan Media Teka-Teki Silang

10
M. Khalilullah, “Permainan Teka-Teki Silang Sebagai Media Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab (Mufradat).”

10
(Crossword Puzzle) Dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Kosakata
Bahasa Arab Peserta Didik Kelas III MI Ma’arif Giriloyo 1 Bantul.” Al-Bidayah:
Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 10, No. 1.

https://doi.org/10.14421/al-bidayah.v10i1.133.

M. Khalilullah, S.Ag. MA. (2012). “Permainan Teka-Teki Silang Sebagai Media


Dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Mufradat).” Jurnal Pemikiran Islam Vol. 37.
No. 1.

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/viewFile/309/292.

Rahmalina, Ibtisam. “Pembelajaran Bahasa Arab (Mufradat) Dengan Media Permainan


Teka-Teki Silang,” n.d.

Ridho, Ubaid. (2018). “Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab.” An Nabighoh


Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Bahasa Arab Vol. 20, No. 01.

https://doi.org/10.32332/an-nabighoh.v20i01.1124.

Syofiani, Syofiani, M Zaim, Syahrul Ramadhan, and Agustina Agustina. (2019).


“Peningkatan Keterampilan Berbahasa Siswa Melalui Pemanfaatan Media Teka-
Teki Silang: Menciptakan Kelas Yang Menyenangkan.” Ta’dib Vol. 21, No. 2.

https://doi.org/10.31958/jt.v21i2.1232.

11

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai