Anda di halaman 1dari 6

Judul : Al Wasail Al Ta’limiyyah fii Ta’lim Al Lughah Al ‘Arabiyyah li An

Nathiqiina bi ghairiha

Jurnal : Dinamika Ilmu

Pengarang : Rais Abdullah

Penerbit : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Samarinda, Indonesia

Tahun : 2016

Volume : Vol. 16 (1), hlm. 93-106

Kontribusi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar


Bahasa Arab
Irfatin Maisaroh
(18.11.00005)
(Semester 3 Pendidikan Bahasa Arab)

Pendahuluan

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dengan penutur terbanyak di dunia.
Jumlah penutur aslinya sebanyak 280 juta orang dan penutur non-asli mencapai 250
juta orang. Selain itu, bahasa Arab juga menjadi bahasa resmi di 25 negara. Di
Indonesia, bahasa Arab menjadi mata pelajaran bahasa asing yang diajarkan di
sekolah, selain bahasa asing lainnya seperti bahasa Inggris, Perancis, dan Mandarin.
Mata pelajaran bahasa Arab diajarkan di sekolah sejak tingkat dasar hingga menengah
atas. Bahkan anak yang bersekolah di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) atau RA
(Raudhatul Athfal) sudah dikenalkan dengan bahasa Arab sejak usia balita. Namun
lamanya pendidikan bahasa Arab bagi anak-anak di Indonesia tidak menjamin mereka
pandai berbahasa Arab. Sebagian besar mereka belum lancar atau merasa kesulitan
berbicara dalam bahasa Arab, kurang atau bahkan tidak memahami teks-teks bahasa
Arab, dan belum mahir menulis tarkib bahasa Arab.
Untuk itu perlu dilakukan evaluasi kembali terhadap seluruh komponen
pendidikan, meliputi pendidik, peserta didik, materi, metode, media dan sebagainya.
Sangat dimungkinkan bahwa ada masalah yang terjadi pada salah satu komponen
tersebut. Apakah pendidik belum cukup kompeten dalam mengajar bidang studi
bahasa Arab? Ataukah motivasi dan minat belajar peserta didik yang kurang dalam
mempelajari bahasa Arab? Apakah materi yang diajarkan di sekolah terlalu rumit
hingga sulit dipahami? Ataukah metode yang digunakan tidak tepat? Atau karena
media pembelajaran yang terbatas?

Dengan materi pelajaran bahasa Arab yang telah disesuaikan dengan jenjang
pendidikan, dan diajarkan oleh guru yang berkompeten, tentunya keberhasilan
pembelajaran bahasa Arab juga harus didukung dengan metode yang tepat dan
disokong pula oleh media pembelajaran yang variatif sehingga mampu
membangkitkan semangat dan gairah peserta didik untuk mempelajari bahasa Arab.

Sangat disayangkan bahwa media pembelajaran bahasa Arab saat ini terhitung
masih sangat minim. Di toko-toko buku maupun toko VCD jarang sekali ditemukan
item berbahasa Arab. Lain halnya dengan bahasa Inggris, buku dan VCD berbahasa
Inggris sudah sangat banyak dan mudah dicari. Situs-situs internet dan jejaring sosial
juga masih didominasi bahasa Inggris. Meskipun sudah ada video-video yang
mendukung pembelajaran bahasa Arab, namun jumlahnya masih belum cukup
banyak dan masih kalah komersial.

Minimnya media yang dijangkau baik oleh pendidik maupun peserta didik salah
satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pentingnya media
pembelajaran dalam mensukseskan pembelajaran itu sendiri. Melalui artikel ini,
penulis memaparkan berbagai manfaat penggunaan media pembelajaran dan juga
kontribusi serta perannya dalam pembelajaran bahasa Arab bagi non-native yang
sedang mempelajari bahasa Arab.

Artikel ini dapat berguna sebagai dasar penulisan artikel lain, karena materi
yang disampaikan bersifat umum dan menyeluruh. Bahwa media memiliki peran yang
sangat penting dalam proses pembelajaran, maka penulis-penulis lain yang hendak
memperdalam pembahasan dapat bertolak dari artikel ini. Misalnya saja membahas
tentang media yang digunakan secara lebih spesifik (misalkan media yang
memanfaatkan teknologi atau media fisik seperti permainan, dan lain sebagainya),
atau bagaimana memanfaatkan media secara efisien, atau tema-tema spesifik lain yang
terkait dengan media pembelajaran bahasa Arab.

Pembahasan

Artikel ilmiah mengenai media pembelajaran bahasa Arab ini ditulis


berdasarkan penelitian kepustakaan dengan metode deskriptif analitik. Memaparkan
beberapa hal mendasar berkaitan dengan media pembelajaran bahasa Arab bagi
penutur non-asli. Sumber rujukan artikel ini sebagian besar dari buku-buku bernuansa
sama, yakni media pembelajaran, karya penulis-penulis Arab. Sebagian yang lain
adalah buku-buku berbahasa Inggris, dan ada pula buku dari Indonesia sendiri.

Pembahasan mengenai media pembelajaran dimulai dengan mendefinisikan


media pembelajaran itu sendiri. Terlebih dulu penulis mengemukakan beberapa
definisi dari para ahli, di antaranya Muhammad Mahmud Al Hilah, Khalid
Muhammad Al Su’ud, dan Abdul Hafidz Salamah. Dari beberapa definisi tersebut
penulis menyimpulkan, media pembelajaran adalah kombinasi dari keseluruhan unsur
meliputi materi ajar, administrasi, pelajar , perangkat yang digunakan untuk
menyajikan materi, metode yang mampu mengaitkan antara materi dengan perangkat
ajar, dan segala usaha untuk mengemas dan mendesain pembelajaran disertai
penggunaan media pembelajaran yang efektif untuk komunikasi yang memadai.

Setelah mendefinisikan media pembelajaran, penulis kemudian menjelaskan


seberapa penting media itu ada dalam sebuah pembelajaran. Ia memaparkan peran
dan juga manfaat media masing-masing untuk pengajar, pelajar, dan materi ajar.
Peran media bagi pengajar di antaranya adalah meningkatkan profesionalitasnya
dalam mengajar, membantunya dalam menyajikan materi ajar dengan baik,
meningkatkan efektifitas pembelajaran. Media pembelajaran juga membantu seorang
guru untuk mendapatkan efisiensi baik dari segi waktu maupun tenaga. Karena media
dapat menangkal jarak dan waktu yang menghalang antara guru dan muridnya. Selain
banyak membantu pengajar, media juga memiliki daya guna bagi pelajar di antaranya
ialah menumbuhkan antusias dan gairah untuk mempelajari bahasa Arab,
meningkatkan kemampuan berbahasa, membantu mewujudkan pembelajaran yang
menyenangkan dan disukai oleh murid, dan menjadikan pembelajaran lebih mudah
diserap, lebih membekas, dan tidak mudah lupa. Sedangkan peran media untuk
materi ajar adalah membantu menyampaikan isi dan kandungan yang terdapat dalam
materi ajar, sehingga dengan memanfaatkan media pelajar dapat memahaminya
dengan lebih mudah dan melekat dalam pikiran, meskipun mereka memiliki
kemampuan yang berbeda-beda.

Selanjutnya penulis memaparkan macam-macam media. Dari segi inderawi,


media pembelajaran dibagi menjadi tiga yaitu 1) audio 2) visual 3) audio-visual.
Karena artikel ini menjelaskan tentang media pembelajaran bahasa Arab maka penulis
membagi media sesuai dengan kemampuan (maharah) bahasa Arab yang harus
dipelajari, yakni 1. Istima’ 2. Kalam 3. Qiro’ah 4. Kitabah disertai pula dengan contoh-
contoh media yang digunakan dalam pembelajaran masing-masing maharah.

Setelah menjelaskan macam-macam media beserta contoh-contohnya, penulis


menekankan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan
dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi yang ada. Dalam hal ini pendidik
dituntut untuk mampu menganalisa situasi yang ia hadapi di dalam pengajarannya.
Kemudian menentukan media apa yang dibutuhkan oleh peserta didiknya. Dijelaskan
pula bahwa ada delapan asas penggunaan media pembelajaran yang dimaksudkan
agar media yang digunakan dapat dimanfaatkan dengan baik dan mampu mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran.

Di bagian akhir penulis memaparkan beberapa peran media dalam mengatasi


kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab. Di antara
kesulitan-kesulitan tersebut adalah kurangnya pemahaman terhadap makna kata dan
kalimat dalam bahasa, belum mampu mengucapkan dan berbicara bahasa Arab. Maka
media digunakan untuk mengurangi kendala tersebut dan membuat pembelajaran
bahasa Arab lebih mudah.

Dari pengertian media pembelajaran sebagaimana yang telah dijelaskan di atas,


tampak bahwa media pembelajaran dengan segala perangkat di dalamnya
dimaksudkan untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif melalui cara-cara dan
perangkat tertentu dengan adanya usaha. Pembelajaran yang banyak memanfaatkan
media di dalamnya agaknya mengarah pada teori pembelajaran behaviorisme,
meskipun teori kognitifisme dan nativisme juga tak luput dari pemanfaatan media
untuk mendukung pembelajaran. Mempelajari bahasa Arab yang notabennya adalah
bahasa asing memerlukan usaha yang disengaja untuk dapat mencapai penguasaan
terhadap bahasa tersebut. Di antaranya adalah dengan menciptakan atmosfer
lingkungan bahasa Arab, sehingga apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan adalah
bahasa Arab. Semua itu diwujudkan dengan menghadirkan media-media
pembelajaran yang mendukung. Dalam hal ini yang berperan menghadirkan media-
media tersebut di dalam pembelajaran di kelas adalah guru. Guru menciptakan sendiri
atau mendatangkan media pembelajaran di kelas, dan juga mendorong atau
memotivasi siswanya untuk memanfaatkan media baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media dalam pembelajaran bahasa
Arab banyak dilakukan dalam pembelajaran yang bersifat behavioristik. Pemanfaatan
media mendatangkan banyak keuntungan bagi tercapainya tujuan pembelajaran
bahasa Arab. Karena media mampu membantu pengajar dalam mentransfer materi,
membantu pelajar dalam menyerap materi, dan membantu materi itu sendiri untuk
dapat dipahami dan diserap dengan mudah dan mendatangkan hasil yang maksimal.

Selanjutnya reviewer akan memaparkan kelebihan dan kekurangan artikel ini.


Kelebihan artikel ini adalah

1. Mampu menjelaskan pentingnya pemanfaatan media dalam pembelajaran,


tidak hanya sebagai pendukung atau pelengkap saja namun menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari pembelajaran.
2. Menjelaskan manfaat media pembelajaran tidak hanya secara umum, namun
diperinci untuk pengajar, pelajar, dan materi ajar.
3. Penyajian konten artikel dalam bentuk daftar poin-poin memudahkan
pembaca untuk mendapatkan pemahaman secara langsung meskipun dengan
teknik membaca skimming atau scanning.
4. Mampu memberikan contoh-contoh konkrit media pembelajaran sesuai
kebutuhan maharah.
Sedangkan beberapa kekurangan artikel ini adalah

1. Keberadaan artikel berbahasa Arab ini di jurnal berbahasa Indonesia


membuat sebagian pembaca enggan atau tidak tertarik untuk membacanya.
2. Belum ada bukti, data, atau fakta yang disampaikan mengenai seberapa besar
media mampu meningkatkan efektivitas dan keberhasilan pembelajaran.
3. Jenjang pendidikan di mana bahasa Arab diajarkan di Indonesia terdiri dari
tingkat dasar hingga atas, dan artikel ini belum menjelaskan pemanfaatan
media sesuai dengan jenjang pendidikan.
4. Mendorong ketergantungan terhadap media, sehingga ketika pembelajaran
dilaksanakan tanpa adanya media maka hasilnya kurang maksimal.

Penutup

Secara keseluruhan, artikel ini mampu memaparkan kontribusi dan peran media
dalam pembelajaran secara mendasar dan komprehensif, ditunjang dengan sumber-
sumber buku rujukan yang cukup banyak dan terpercaya. Namun masih diperlukan
penelitian lanjutan untuk menguji seberapa besar kontribusi tersebut. Salah satunya
melalui penelitian lapangan, dengan membandingkan pembelajaran kelas yang
memanfaatkan media secara intensif, menggunakan media dalam kesempatan tertentu
sesuai kebutuhan, dan kelas yang tidak menggunakan media sama sekali. Dari situ
pembaca dapat mempertimbangkan seberapa sering ia akan menggunakan media agar
pemanfaatannya sesuai porsi kebutuhan dan mampu memberi hasil yang maksimal.
Dan juga akan membantu mengklasifikasikan media apa yang sesuai dengan kondisi
komposisi kelas tertentu, dengan situasi tertentu, dan yang lain.

Dari penilaian yang telah diberikan, dapat disimpulkan bahwa artikel ini cocok
untuk ditujukan bagi seorang guru atau pengajar bahasa Arab pada umumnya, agar
mampu memanfaatkan media untuk mendukung pengajarannya dengan
menghadirkan atmosfer bahasa Arab yang mendorong siswa-siswanya untuk mampu
menguasai kompetensi (maharah) bahasa Arab. Artikel ini juga layak menjadi salah
satu rujukan dalam pertimbangan penelitian selanjutnya, agar wacana pemanfaatan
media pembelajaran dapat benar-benar diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar
secara baik dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai