Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS

( MAHARAH AL-KITABAH )
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa Arab MI /SD
Dosen Pengampu : Ubaidillah, M.Ag

Disusun Oleh :
Ananda Arjuni Khadijah 1903096081
M. Abni Izzal Haq 1903096107
Ayu Laelatul Mukaromah 1903096114

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN WALISONGO SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas, dengan judul “Pembelajaran
Keterampilan Menulis ( Maharah Al–Kitabah) ” yang diampu oleh bapak Dr.
Ubaidillah, M.Ag selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Bahasa Arab MI / SD.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Semarang, 16 November 2021

Kelompok 11

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Arab di MI/SD diperlukan mengingat kebutuhan akan
bahasa asing. Bahasa Arab dipelajari minimal mempunyai dua alasan, pertama
karena bahasa Arab merupakan bahasa komunikasi yang bisa kita gunakan dalam
bergaul. Kedua karena bahasa Arab merupakan bahasa agama yang digunakan untuk
kesempurnaan amal ibadahnya, karena kitab suci juga memakai bahasa Arab.
Materi keterampilan menulis (maharah al-kitabah) diberikan agar siswa dapat
membentuk alphabet dan mengeja. Selain itu, juga dapat membantu siswa dalam
menyalurkan fikiran dan perasaan melalui tulisan.
Keterampilan menulis pada siswa MI/SD akan sangat baik jika langkah-
langkah yang digunakan dalam pembelajaran sudah tepat. Pemilihan metode juga
evaluasi yang tepat juga mempengaruhi hasil dari pembelajaran kitabah. Untuk itu,
seorang guru harus tahu apa saja yang harus dilakukan dalam melaksanakan
pembelajaran kitabah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pembelajaran?
2. Apa pengertian pembelajaran Menulis ( Maharah Al- Kitabah)?
3. Apa saja langkah-langkah pembelajaran Menulis ( Maharah Al-Kitabah)?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran Menulis ( Maharah Al-
Kitabah)?
5. Bagaimana evaluasi pembelajaran Menulis ( Maharah Al-Kitabah)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa pengertian pembelajaran Menulis ( Maharah Al-
Kitabah)
3. Untuk mengetahui apa saja langkah-langkah dalam pembelajaran Menulis (
Maharah Al-Kitabah)
4. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran
Menulis ( Maharah Al-Kitabah)
5. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi dalam pembelajaran Menulis (
Maharah Al-Kitabah)

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menurut Depdiknas adalah proses interaksi antara peserta didik
dan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar baik lingkungan
pendidikan formal maupun non-formal .Sedangkan menurut Dengeng,
pembelajaran mengacu pada upaya membelajarkan siswa. Sehingga dapat
dipahami bahwa pembelajaran merupakan upaya pendidik terhadap peserta didik
dalam interaksi belajar supaya siswa dapat mempelajari sesuatu dengan efektif
dan efisien.1
Kegiatan pembelajaran (al-ta’lim/al-tadris). Yaitu proses yang identik dengan
kegiatan mengajar yang dilakukan guru sebagai arsitek kegiatan belajar, agar
terjadi kegiatan belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (2008:23)
dikatakan bahwa pembelajaran berasal dari kata dasar “ ajar” yang ditambah
dengan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran”, yang berarti
proses, perbuatan,, cara mengajar atau mengajakan sehingga anak didik mau
belajar. Sedangkan Bahaudin menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Kegiatan pembelajaran tampaknya lebih dari sekedar mengajar, tetapi juga
upaya membangkitkan minat, motivasi, dan pemolesan aktifitas pelajar, agar
kegiatan mereka menjadi dinamis.2
Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, disatu sisi guru
melakukan sebuah aktivitas yang membawa anak kearah tujuan, lebih dari itu
anak atau siswa dapat melakukan serangkaian kegiatan yang telahdirencanakan
oleh guru yaitu kegiatan belajar yang terarah pada tujuan yangingin dicapai.
Dengan demikian, pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan suatu upaya
membelajarkan siswa untuk belajar bahasa Arab dengan guru sebagai fasilitator
dengan mengorganisasikan berbagai unsur untukmemperolehtujuan yang ingin
dicapai.Dalam pembelajaran bahasa Arab hendaknya mengacu pada upaya
membina dan mengembangkan keempat segi kemampuan bahasa,
yaitu:kemampuan menyimak (istima'), berbicara (takallum), membaca
(qiro'ah),dan menulis (kitabah),agar mampu memahami bahasa, baik melalui

1
Depdiknas.2008. kamus besar bahasa indonesia. Jakarta. Balai pustaka. Hal.31
2
Arsyad, Azar. Bahasa Arab dan metode pengajarannya. Pustaka pelajar 2003

4
pendengaran maupun tulisan (reseptif),dan mampu mengutarakan pikiran
danperasaan.
B. Pengertian Pembelajaran Menulis (Maharah al-Kitabah)
Maharah dalam bahasa Arab berasal dari kata dasar ‫ مھر‬berubah menjadi
bentuk mashdar ‫ مھارة‬yang berarti kemahiran atau keterampilan. Sedangkan kata
‫ كتابة‬yang berarti menulis atau tulisan adalah bentuk mashdar yang berasal dari
kata ‫ ( كتب‬kataba) yang bearti menulis . kitabah dimaknai kumpulan kata yang
tersusun dan teratur. Secara etimologi kitabah adalah kumpulan dari ata yang
tersusun dan mengandung arti, karena kitabah tidak akan terbentuk kecuali dengan
adanya kata yang beraturan, dengan kitabah manusia bisa menuangkan exspresi
hatinya secara bebas sesuai dengan apa yang difikirkannya.3
Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditunjukan
untuk menghasilkan sesuatu tulisan. Menulis adalah sarana komunikasi dengan
bahasa antara orang dengan orang lainnya yang tidak terbatas oleh tempat dan
waktu.4
Kitabah (menulis) berarti melukiaskan lambang-lambang grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang difahami seseorang untuk dibaca orang lain.
Makna kitabah ( menulis ) merupakan penuangan buah pikiran melalui kalimat
yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut
berhasil dipahami dan dapat dikomunikasikan kepada orang lain.5
Dalam menerapkan maharah kitabah terkait dengan beberapa aspek meliputi
al-qowaid ( nahwu dan sharf), imla’ dan khat. Dalam kitabah ikhtibary peserta
didik dituntut memiliki kepekaan pendengaran dalam membedakan huruf yang
didiktekan. Misalnya kemampuan membedakan huruf alif dan ‘ain pada contoh
‫‘( علیم‬alimun : orang yang berilmu) dan ‫ ( الیم‬alimun : orang yang sakit.
Kompetensi yang dibutuhkan untuk hal ini adalah ilmu tajwid yang dapat
membantu untuk dapat mengetahui makharijul huruf kata yang sedang disebutkan.
Berdasarkan uraian diatas bahwa Maharah Al-kitabah yang dimaknai
keterampilan menulis adalah kemampuan dalam mendeksripsikan atau

3
Sitti,Kuraedah.2015.Aplikasi Maharah Kitabah dalam pembelajaran bahasa arab. Fakultas ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Kediri.Vol.8 No.2 hal. 85
4
Saiful, Mustofa . 2011. Strategi pembelajaran bahasa Arab inovatif. Malang: Uin Malang press. Hal. 181
5
Acep, Hermawan, Metodologi pembelajaran bahasa arab. Bandung: Remaja Rosdakarya 2011.

5
menuangkan isi pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-
kata sampai kepada aspek yang kompleks seperti mengarang.

C. Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis (Maharah Al-Kitabah)


Untuk melaksanakan pembelajaran menulis, berikut beberapa langkah yang harus
dilakukan.
1) Memulai dengan menyampaikan kata dan kalimat-kalimat pendek, mudah
di ucapkan, dan ditulis di atas papan tulis atau telah ditulis di atas kartu
besar.6
2) Guru membaca terlebih dahulu, lalu meminta beberapa siswa untuk
mengulangi bacaan dengan suara nyaring, lalu menyampaikan beberapa
pertanyaan, dan terakhir meminta mereka menulisnya kembali di buku
latihan mereka, lalu dikoreksi. Tahap ini dinamakan dengan (‫مرحلة اإلمالء‬
‫)المنقول‬
3) Apabila guru melihat anak didik beroleh sedikit kemajuan, ia dapat
berpindah ke tahap (‫)مرحلة اإلمالء المنظور‬, di mana guru menyiapkan dan
membacakan sepotong atau beberapa penggal kalimat yang sesuai dengan
tingkat berpikir siswa secara bahasa dan budaya, sementara peserta didik
melihat tulisan di papan tulis atau buku mereka, lalu guru meminta mereka
untuk membacanya, jika telah selesai, kata-kata yang terasa sulit
didiskusikan, apa arti dan bagaimana menulisnya yang dipraktikkan di atas
papan tulis. Jika telah selesai, papan tulis dapat dibalik atau dihapus, lalu
memulai potongan kalimat yang beru mereka pelajari. Setelah selesai,
guru memeriksa hasil tulisan siswa, dan terakhir mendiskusikan kesalahan
umum yang ditemukan.
4) Tahap berikutnya adalah untuk level yang lebih tainggi, bertujuan unutuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis, dan kesalahan-
kesalahan yang mereka lakukan. Tahap ini disebut (‫)مرحلة اإلمالء االختباري‬,
dimana guru menyiapkan teks yang mengndung unsur dan kaidah-kaidah
penulisan Bahasa Arab, imla’. Guru membacakan tanpa mendiskusikannya
atau membahas kata-kata yang sulit. Setelah selesai guru memeriksa hasil

6
Munawarah. Pembelajaran keterampilan menulis ( Maharah al-Kitabah) dalam bahasa arab. Sulawesi Barat.
Vol. 1 No. 1 Desember 2020

6
tulisan siswa, baru kemudian membahas kesalahan-kesalahan yang
ditemukan.7

Apabila kita ingin menerapkan prinsip pentahapan dalam pembelajaran


menulis, maka mengajar keterampilan menulis dimulai dari naql, naskh
(menyalin), imla’(dikte), menulis terstruktur, kemudian menulis bebas.

Berikut ini prosedur dan teknik pengajaran maharah al-kitabah:

a) Keterampilan Sebelum Menulis Huruf


Pada tahap ini siswa dilatih cara memegang pena dan meletakkan buku
di depannya. Demikian juga mereka herus belajar memantapkan cara
menggaris, seperti kemiringannya, cara memulai dan cara mengakhiri.
b) Pengajaran Menulis Huruf
Pada tahap ini sebaiknya kita mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Mulai dengan berlatih menulis huruf-huruf secara terpisah
sebelum mereka berlatih menulis huruf sambung;
- Tulislah huruf-huruf tersebut secara tertib sesuai dengan urutan
dalam abjad atau dengan mempertimbangkan kemiripan
bentuk;
- Tulislah huruf-huruf sebelum menulis suku kata atau kata;
- Tulislah satu atau dua huruf baru pada setiap pelajaran
- Guru memulai menulis contoh tulisan, kemudian para siswa
mulai menulis pada buku tulis mereka.
Ketika guru mengajarkan menulis huruf hendaklah diperhatikan hal-
hal berikut ini:
1. Guru membimbing para siswa cara memegang pena yang benar
serta mengawasi mereka agar terbiasa menulis dengan benar.
2. Guru membimbing para siswa cara duduk yang benar ketika
menulis.
3. Memberikan pengarahan dan peringatan akan pentingnya
memelihara keserasian di antara huruf-huruf.

7
Abdullah al-Gali dan Abdul hamid Abdullah, Penyusun Buku Ajar Bahasa Arab, (Padang: Akademia Permata,
2012) hlm.46

7
4. Guru memperingatkan para siswa akan pentingnya kesatuan
jarak antar huruf yang terpisah pada suatu kata.8
c) Penagajaran Menyalin (Naskh/Naql)
Setelah para siswa selesai berlatih menulis huruf, baik yang
bersambung maupun yang terpisah, sebaiknya mereka diajarkan untuk
menyalin pelajaran membaca yang mereka pelajari (buku pelajaran
yang menjadi pegangan)
d) Pelajaran Dikte (Imla’)
Setelah para siswa dilatih menyalin tulisan untuk jangka waktu yang
memadai, mulailah mereka dilatih imla’. Latihan ini dilakukan untuk
menguji kemampuan menulis mereka atas apa yang mereka dengar
dengan mulanya mereka berlatih dikte tidak berarti mereka berhentik
berlatih menyalin. Kedua keterampilan tersebut sebaiknya dikerjakan
bersama-sama.
e) Pengajaran Menulis Tersturktur (Insya’ Muwajjah)
Setelah para siswa mempelajari menulis huruf-huruf, menyalin, dan
dikte, mereka mulai belajar kitabah muqayyadah (menulis terstruktur)
yang dinamai juga dengan kitabah muwajjahah. Jenis menulis ini
diberikan terlebih dahulu sebelum menulis bebas.
f) Pengajaran Menulis Bebas (Insya’ Hurr)
Untuk mengajarkan keterampilan menulis bebas, kita bias mengikuti
langkah-langkah berikut:
 Persiapan menulis bebas
 Praktik menulis
 Mengoreksi tulisan bebas.9
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Menulis (Kitabah)
Setiap pembelajaran, memiliki kelebihan yang ditimbulkan setelah melalui suatu
pembelajaran. Berikut ini kelebihan pembelajaran menulis :
1. Siswa termotivasi untuk menulis bentuk lambang-lambang bahasa serta
menimbulkan rasa percaya dan menghilangkan ketegangan

8
Aziz Fachrurrozi dan Erta Mahyuddin, Op.Cit.,hlm.49
9
Aziz Fachrurrozi dan Erta Mahyuddin, Op.Cit.,hlm.150-153

8
2. Siswa terlatih dan sudah mengenal pengucapan kata-kata, sebab menulis
merupakan aktivitas menyeluruh dalam penguasaan ketrampilan bahasa
sehingga siswa dapat membedakan bunyi lambang yang didengarnya.10
3. Siswa memiliki keterampilan lain dalam bidang menulis tulisan asing
4. Siswa mampu mengekspresikan fikiran dan perasaannya dalam tulisan Arab.
Selain kelebihan, dalam pembelajaran menulis juga memiliki kelemahan
diantaranya sebagai berikut:
1. Terkadang siswa kesulitan untuk menuliskan antara yang didengar dan yang
seharusnya ditulis.
2. Tidak menjamin lancar dalam kemampuan ketrampilan berbicara
3. Siswa sulit dalam penggabungan kata
4. Huruf hijaiyah yang berbeda dengan abjad terkadang membuat siswa kesulitan
dalam penulisan
5. Siswa terkadang masih kesulitan dalam penulisan dari arah kanan.

E. Evaluasi Pembelajaran Menulis (Maharah Al-Kitabah)


Ada beberapa bentuk model yang dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan menulis bahasa Arab, di antaranya yaitu:
1. Takwin Jumlah
Siswa diminta untuk membuat kalimat dengan menggunakan kata yang
sudah disiapkan, kata-kata tersebut bisa berupa kata kerja, kata benda,
atau kata sifat.
Contoh:

..............................: ١ ‫يذهب‬.

..............................: ٢ ‫يقرأ‬.

2. Tartib al-kalimat

Siswa diminta mengurutkan kata-kata yang tersusun secara acak, agar


menjadi sebuah kalimat yang benar yang dapat dipahami.

Contoh:

10
Ahmad Muradi, Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam Perspektif   Komunikatif, (Jakarta: Kencana,
2015), hlm.106

9
‫القرآن ـ المسلمين ـ كتاب‬

3. Tahwil

Bertujuan untuk melatih siswa mengembangkan sebuah paragraf dan


melatih membuat tarakib dengan benar.

Contoh:

‫ الشقة في حي المطار‬.‫أحمد يسكن في شقة جميله‬...

4. Washf

Siswa diminta untuk mengganti sebuah kata tertentu yang salah dengan
kata lain yang tepat dan benar.

Contoh:

‫والدتي سعيدة طبيب‬

5. Talkhish

Siswa diminta untuk meringkas (talkhis) sebuah tulisan baik yang


berupa cerita, hiwar, atau makalah sederhana.

6. Kitabah al-fakrah

Siswa diminta untuk mendeskripsikan gambar tertentu.

7. Kitabah al-maqal

Siswa diminta untuk menulis makalah sederhana yang terdiri dari


sekitar 5-7 paragraf.

8. Kitabah al-qishash

10
Siswa diminta untuk menulis sebuah cerita dengan menggunakan
bahasa Arab.11

Setelah siswa mengerjakan soal yang telah diberikan, selanjutnya guru


memberikan penilaan kepada siswa sesuai dengan hasil yang telah dicapai.
Sudah seharusnya guru memberikan nilai secara objektif dan otentik. Untuk
itu, ada kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan penilaian.

Berikut adalah kriteria (al-ma’ayiir) yang dapat digunakan untuk mengoreksi


hasil karangan siswa berbahasa Arab:

a) Kebenaran menulis bahasa Arab

b) Kebenaran uslub

c) Kebenaran makna

d) Kesesuaian judul dengan isi

e) Sistematika pembahasan

Guru dapat memberi bobot masing-masing sesuai dengan tingkat dan


kemampuan siswa.12

11
Abdul Hamid, Op,Cit.,  hlm.75-86
12
Ibid,86

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan menulis bisa diartikan sebagai keterampilan menggambarkan


atau melukiskan tanda-tanda atau simbol-simbol huruf dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Keterampilan menulis (Kitabah), diperlukan untuk menambah
kemampuan siswa menuangkan fikiran dan perasaanya dalam bentuk tulisan.
Dalam keterampilan menulis, ada kelebihan dan kelemahan yang berdampak
pada peserta didik. Selain itu, keterampilan menulis juga memiliki bentuk-bentuk
evaluasi yang dapat memperbaiki kemampuan siswa.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk
perbaikan ke depannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah al-Gali dan Abdul hamid Abdullah, Penyusun Buku Ajar Bahasa Arab, (Padang:
Akademia Permata, 2012)

Ahmad Muradi, Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam Perspektif   Komunikatif,


(Jakarta: Kencana, 2015)

Azar , Arsyad. 2003. Bahasa Arab dan metode pengajarannya.pustaka pelajar

Depdiknas. 2008. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta : Balai pustaka

Hermawan, Acep. Metodologi pembelajaran bahasa arab . Bandung : Remaja Rosydakarya

Kuraedah, Sitti.2015. Aplikasi Maharah al-kitabah dalam pembelajaran bahasa arab.


Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan IAIN Kediri

Munawarmah.2020.pembelajaran keterampilan menulis ( Maharah Al-Kitabah). Sulawesi


Barat

Mustofa, Siful .2011. Strategi pembelajaran bahasa arab inovatif . Malang : UIN Malang
press

13

Anda mungkin juga menyukai