“Maharoh Al-Kitabah”
DISUSUN OLEH
2022
1
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T. yang telah
dengan baik dan tepat waktu meskipun jauh dari kata sempurna.
Sholawat dan salam tak lupa pula penulis sampaikan atas junjungan
zaman jahiliyyah dahulu sehingga penulis saat ini bisa hidup di zaman yang bisa
Tak lupa pula penulis haturkan terimakasih kepada bapak Dosen yang
Arab ini. Penulis sadar, dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................3
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang..........................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................4
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulan ............................................................................18
B. Saran ......................................................................................18
Daftar Pustaka..................................................................................19
3
Bab 1
Pendahuluan
A.Latar Belakang
paling sulit diantara tiga kemampuan berbahasa yang lain. Kemampuan dan
produktif.
yang efektif, dan kemampuan menerapkan kaedah tulis menulis secara baik dan
dengan cara luas akan tetapi penuh dengan berbagai keterkaitan seperti teknis
penulisan, kaidah bahasa, kelogisan, koherensi, isi, ejaan dan diksi. Maka dari itu
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
4
Bab II
PEMBAHASAN
Kata Kitabah berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentukan dari
kataba, yaktubu, katban, Kitabah, dan kitabatan. Kata ini berpola fa’ala-yaf’ulu.
Kitabah berarti tulisan. Kata ini juga berarti menyusun, mengumpulkan, dan
mendaftarkan.
Difinisi Kitabah menurut para ahlli bahasa Arab memiliki banyak difinisi,
pikiran.
antara seseorang dan yang lain meskipun dipisahkan oleh waktu dan tempat.
dari satu pihak pada awalnya sehingga pembaca tertarik untuk membacanya
1
Uril,Baharuddin, Tathwir al-Manhaj Ta’lim al-Lugah al-Arabiyah wa Tath biquhu ‘ala Maharah al-Kitabah,
(Malang, UIN-Malang Press, 2010), hlm.64.
5
manusia dengan cara mengenal ide orang lain, konsep, pemikiran, perasaan,
yang dilakukan seseorang dalam mengubah kode dalam bahasa lisan kepada
dan tempat.2
mengungkapkan isi pikiran mulai dari aspek sederhana seperti menulis kata-kata
dalam pelajaran bahasa Arab secara garis besar dapat dibagi kedalam tiga
katagori yang tak terpisahkan, yaitu imlak (al-imla’), kaligrafi (al-khath), dan
mengarang (al-insya’).3
kata, kemudian kalimat efektif yang sesuai dengan kaidah bahasa guna
tidak sekedar membentuk kata dan kalimat, tetapi merupakan hasil ekspresi
pikiran yang dituangkan secara lengkap dan jelas dan dapat dimengerti oleh
orang lain.4
2
Muradi,Ahmad, Pembelajaran Menulis Bahasa Arab Dalam Perspektif Komunikatif, (Jakarta,Prenada Media
Group,2015), hlm.61-63.
3
Hermawan,Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hlm.151.
4
Ahmadi, Ilmiani, Aulia Mustika, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Konvensional Hingga Era Digital,
(Yogyakarta, Ruas Media,2020), hlm.82.
6
B.Tahap-Tahap Latihan Maharoh al-Kitabah
b. Peserta didik mengerjakan tulisan tersebut di dalam kelas atau jika waktu
c. Pekerjaan peserta didik diperiksa (dikoreksi) dengan salah satu cara yang
kesalah setiap peserta didik, dan memberikan solusi alternatif jawaban yang
benar.
2) Diperiksa oleh pendidik di luar kelas bila jumlah peserta didik besar. Kata atau
ungkapan yang salah diberi tanda (umpanyanya dengan garis bawah) agar
dibetulkan oleh peserta didik sendiri bila diperkirakan mereka mampu, dan
membetulkan sendiri.
telah mereka perbuat. Ada kesalahan perinduvidu, dan ada kolektif (umum).
pendidik tadi.
7
Selain format Menulis Terbimbing yang telah dipaparkan di atas dan ada
juga format Menulis Bebas. Yang dimaksud dengan menulis bebas adalah format
tulisan yang diberikan kepada peserta didik maju (advanced). Format Menulis
Bebas ini tidak lagi ditentukan sebagaimana menulis terbilang, baik dari aspek
kalimat. Kendati ini dikatakan menulis bebas, bukan berarti pendidik sama sekali
a. Peserta didik memilih judul yang akan ditulis (baik itu berbentuk deskriptif
kemampuan bahasa peserta didik, baik dari aspek kosa kata, susunan, dan
kaidah.
akan ditulis sehingga mencapai pada sebuah materi yang jelas untuk dikaji.
8
diperkirakan tidak mampu, maka pendidik membetulkan secara
langsung.
mudah hingga materi yang paling sulit. Satu tahapan akan sangat berpengaruh
kegiatan menulis huruf (khatt), menyalin (naql), dikte (imla'), menulis terstruktur
Bagi pemula yang baru akan belajar menulis akan dilatih cara
depanya. Para pelajar juga diajari cara menggaris, memulai dan mengakhiri
tulisan suatu huruf. Hal ini penting sebagai persiapan sebelum mereka
9
Setelah para pelajar berlatih membuat garis-garis, mulailah mereka
belajar menulis huruf-huruf. Pada tahap ini sebaiknya kita mengikuti langkah-
abjad.
1. Pengajar membimbing para pelajar cara memegang pena yang benar serta
2. Pengajar membimbing para pelajar cara duduk yang benar ketika menulis,
punggung tidak terlalu membungkuk dan tidak terlalu tegak, sedangkan buku
10
4. Pengajar memperingatkan pelajar akan pentingnya kesatuan jarak antar huruf
yang terpisah pada suatu kata, dan menjadikan jarak tersebut lebih pendek
kata pada satu kalimat, serta membedakannya dari jarak antar huruf-huruf
lurus, horizintal dan seimbang. Tulisan ini mesti lurus, horizontal dan
8. Apabila menulis itu dilakukan pada kertas khusus yang terdapat contoh-
contoh tulisan pada setiap baris bagian atasnya, maka hendaklah para pelajar
memulai tulisannya dari kertas paling bawah, sehingga mereka akan selalu
c. Menyalin (Naql).
yang aneh bagi mereka yang khusus mendalami bidang tulis indah, akan
11
mendorong para pelajar untuk menyalin, maka sebenarnya menyalin
benar.
benar.
d. Dikte (imla’)
Setelah para pelajar latihan menyalin tulisan pada waktu yang cukup,
membaca materi tersebut. Hal ini lebih baik daripada imla’ yang diberikan
didahului dengan persiapan yang tidak memadai. Imla’ bisa dilakukan dengan
berbagai bentuk; imla’ kata-kata pilihan, imla’ kalimat-kalimat pilihan dan imla’
12
1. Pengajar menentukan materi bacaan yang sudah dikenal para pelajar
harus membacanya dengan teliti. Para pelajar akan menulis apa yang
pengajarnya.
Koreksi oleh masing-masing jauh lebih baik, lebih cepat dan lebih
mereka mulai belajar kitâbah muqayyah (menulis struktur) yang dinamai juga
13
dengan kitâbah muwajjahah. Jenis menulis ini diberikan terlebih dahulu
dari salah satu kata pokok yang ada padanya. Apabila pada alinea
shifah dan berbagai hal yang berkaitan dengan Zaid menjadi berkaitan
dengan Fatimah.
kosong.
yang benar.
14
6. Menyusun kalimat. Menyusun atau membangun kalimat dapat
memperluas kalimat model itu dengan kata atau frase yang ditentukan
suatu kata lain yang menduduki posisi jabatan tertentu dalam kalimat
15
otomatis. Untuk mengajarkan keterampilan menulis bebas, kitab bisa
berikut ini:
karakteristik-karakteristik tersebut.
16
Pengajar memberikan batasan-batasan tertentu untuk
berikut ini:
sebelumnya.
17
Setelah mengecek dan memperbiki kesalahan-kesalahan
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari sekian banyaknya difinisi Maharoh al-kitabah menurut para ahli diatas, maka
kalimat efektif yang sesuai dengan kaidah bahasa guna menyampaikan dan
Adapun tahap-tahap latihan Maharoh al-Kitabah terbagi menjadi dua tahab yaitu
Maharoh al-Kitabah yaitu keterampilan pramenulis huruf (qabl kitâbah al-harf), menulis
huruf (kitâbah al-harf), menyalin (Naql), dikte (imla’), menulis terstruktur (Insya’
B.Saran
Kepada para pembaca setelah mremahami isi dari makalah ini agar
6
Ahmadi, Ilmiani, Aulia Mustika, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Konvensional Hingga Era Digital,
(Yogyakarta, Ruas Media,2020), hlm.84-89.
18
Daftar Pustaka
Uril,Baharudin, Tathwir al-Manhaj Ta’lim al-Lugah al-Arabiyah wa Tath biquhu ‘ala
Maharoh ak-Kitabah, UIN-Malang Press, Malang, 2010.
Muradi, Ahmad, Pembelajaran Menulis Bahasa Arab Dalam Perspektif
Komunikatif, Prenada Media Group, Jakarta, 2015.
Hermawan,Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2014.
Ahmad,Ilmiani,Aulia Mustika, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab
Konvensional Hingga Era Digital, Ruas Media, Yogyakarta, 2020.
Zulhanan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, PT Rajagrafindo Persada,
Jakarta, 2014.
19