Anda di halaman 1dari 11

Rancangan Pembelajaran Maharah Qira’ah

Disusun oleh:

Asmita Noprianti : (1920204042)

Dosen Pengampu:

Dra. Mursyidah M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG 2021 M /1442 H


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Rancangan Pembelajaran
Maharah Qira’ah.

Dalam penulisan makalah ini kami selaku penulis, tidak menemukan beberapa hambatan.
Namun berkat kerja keras, serta dukungan dan bantuan dari berbagai pihak penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini kami susun dengan tujuan guna memenuhi tugas mata kuliah media
pembelajaran.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih,
khususnya pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apa bila dalam penyusunan makalah ini
terdapat kesalahan baik dalam kosakata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini.Kami sebagai
penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran
sangat kami harapkan demi kebaikan untuk kedepannya.

Penulis, 22 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................

BAB I .............................................................................................................................

PENDAHULUAN..........................................................................................................

A. Latar belakang ............................................................................................................

B. Rumusan Masalah. .....................................................................................................

BAB II ............................................................................................................................

PEMBAHASAN ............................................................................................................

A. Pengertian Pembelajaran Maharah Qira’ah .................................................................

B. Strategi Pembelajran Qira’ah ......................................................................................

C. Metode dan Langkah-langkah Pembelajaran Maharah Qira’ah ...................................

D. Materi ........................................................................................................................

E. Evaluasi .....................................................................................................................

BAB III ..........................................................................................................................

PENUTUP .....................................................................................................................

A.Kesimpulan ................................................................................................................. DAFTAR

PUSTAKA ....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca adalah kegiatan yang meliputi pola berfikir, menilai menganalisis dan
memecahkan masalah. Dengan membaca, setiap individu dapat mempelajari dan berinteraksi
dalam dunia diluar dirinya. Kehidupan manusia tidak hanya dikomunikasikan melalui media
lisan semata, namun terkadang memerlukan media tertulis, apalagi bila dikaitkan dengan
keinginan untuk memahami khazanah intelektual islam non modern. Disinilah pentingnya
makna”membaca”.

Maka dari itu untuk mengetahui seberapa jauah siswa dapat menguasai kemmapuan dalam
membaca, khususnya dalam pembelajaran bahasa arab maka seorang pendidik dapat
mengukurnya. Pada makalah ini akan dipaparkan bagaimana dan menggunakan apa dalam
mengukur kemampuan membaca(Qira’ah).

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian maharah Qira’ah?


2. Bagimana cara merumuskan tujuan pembelajaran Qira’ah?
3. Bagaimana cara menyusun Materi pembelajaran Qira’ah?
4. Bagaimana cara memilih metode pembelajaran Qira’ah?
5. Bagaiman cara membuat alat penilaian dan evaluasi pembelajaran Qira’ah?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Maharah Qira’ah

Kata Qira’ah berasal dari kata ‫ قرأءةقرأ‬-‫ – يقرأ‬yang berarti membaca. Membaca merupakan salah
satu dari 4 aspek keterampilan berbahasa yang terdiri dari: kemahiran menyimak, kemahiran
berbicara, kemahiran membaca, dan kemahiran menulis. Membaca adalah proses komunikasi
antara pembaca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya, maka secara langsung didalamnya
ada hubungan kongnitif antar bahasa lisan dengan bahasa tulis.

B. Merumuskan Tujuan pembelajaran Qira’ah

Tujuan pembelajran Qira’ah adalah sebgai berikut;

a. Mampu membaca dengan fasih


b. Mampu memahami kata-kata berdasarkan konteks kalimat dan memilih makna
yang tepat
c. Mampu menangkap pola pikir dalam tulisan
d. Mampu melihat kelebihan dan kekurangan sebuah ungkapan
e. Mampu memahami dengan baik kalimat, alenia, dan menangkap ide dasarnya
f. Mampu menangkap makan dasar dan mengembangkan gagasan
g. Mampu memahami sistematika tulisan dan logika yang terkandung
h. Mampu mengkritis bacaan, baik dari aspek gaya bahasa, tujuan penulis maupu
gaya tulisan
i. Mampu menangkap pesan yang terkandung dan menarik”benang merah”dengan
fenomena yang terjadi, baik pada masa lampau maupun kontemporer.

Rumusan tujuan pembelajaran ketampilan Qira’ah merupakan rumusan yang masih sangat umum
dan abstrak. Oleh karen aitu, diperlukan rumusan tujuan yang lebih spesifik dan terukur dan
operasional. Spesifik dalam arti fokus pada salah satu asek dan terukur dalam arti dapat dilihat
hasilnya setelah mengikuti tatap mukadan operasional dalam arti bisa langsung dijabarkan dalam
materi pada setiap tatp muka. Tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur dan operaional
merupakan acuan awal dalam proses pembelajaran dikelas.

Berikut contoh tujuan pembelajaran qira’ah:

 Pertemuan pertama: peserta didik mamapu membaca bunyi huruf dengan fashih
 Pertemuan kedua: peserta didik mampu membaca kalimat sesuai qaidah i’rab
 Pertemuan ketiga: peserta didik mampu membaca kalimat sesuai dengan gaya
bahasa.
Inilah contoh tujuan pembelajaran qira’ah yang bersifat spesifik, operasional,dan terukur. Disini
kita dapat mengetahui seperti apa tujuna tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien.

C. Menyusun Materi dan pembelajaran Qira’ah

Materi pembelajaran Qira’ah dibagi beberapa hal:

1. Materi tentang makhraj dan shifat hurup denga segala seluk-beluknya


2. Materi pembelajaran tentang i’rab dengan segala bentukna diantaranya meliputi al-
‘awamil, ‘alamat i’rab, tarkib, dan sighat
3. Materi pembelajaran berupa, al-nabr, al-tanghim, waqaf, dan washal-nya.
Tiga kategori materi di atas pada dasarnya masih bersifat global, oleh karena itu perlu dinagibagi
lagi menjadi lebih spesifik dengan memperhatikan waktu ynag tersedia .

Berikut contoh materi dalam pertemuan dalam watu 90 menit:

a. 30 menit untuk pembelajaran materi tentang makhraj terdiri dari: 10 menit untuk materi
makhraj halqah, 10 menit materi huruf lisany, 10 menit untuk materi huruf syafawy
b. 30 menit untuk pembelajaran materi shifat uruf, terdiri dari: 10 menit materi tentang shifat
huruf ithbaq, 10 menit untuk materi tentang huruf infitah dan 10 menit untuk huruf hams dan
qalqalah  30 menit untuk latihan dan evaluasi.
Pada prinsipnya setiap pembelajaran, apapun materinya harus daapt dirincikan secara detail,
sehingga proses pembelaajran dapat terkontroal sengan baik. Oleh karena itu, diperlukan
penguasaan konsep pembelajaran dengan baik, dan guru bahasa Arab harus menyadari hal itu.
D. Memilih metode dan media pembelajaran Qira’ah

Qira’ah pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis-, yaitu qira’ah shamitah dan qira’ah
jahriyah. Dalah qira’ah shamitah, aspek penekanannya pada fahm al-ma’any, yaitu memahami
makna yang terkandung didalam teks bacaan. Adapun qira’ah jahriyah aspek penekanan pada
tahsin al-qira’ah sesuai denan uslub dan musiqy nuthqy. Oleh karena itu, metode yang dipakai
untk proses pembelajarandua jenis qira’ah tidak harus sama.

Tahap-tahap dalam pembelajaran makhraj dan shifat huruf:

a. Guru menyiapkan naskah bacaan yang sesuai dengan realitas peserta didik.
b. Guru memintak peserta diidk untuk membaca di dalam hati
c. Setelah peserta didik diperkirakan sudah membaca dengan sekilas, kemdia guru meminta
beberapa peserta didik untuk membaca dengan bergilir
d. Ketika peserta didik sedang membaca, guru membuat catatan hasil bacaan
e. Selanjutnya, guru bisa menggunakan media audio atau audio visual tentang materi yang
dimaksud
f. Berikutnya, guru melengkapi pemjelasan dengan jmemberikan beberapa contoh
g. Setelah itu, latihan membaca huruf-huruf yang sering salah secara berulang-ulang. Selain
media audio atau audiovisual, media lain yang dapat digumakan dalam pembelajaran
qira’ah adalah”kartu qira’at”. Kartu qira’at adalah kartu yang terbuat dari kertas yang
berisi materi pembelajaran.

Bertikut karakteristik kartu qira’at sebagai media pembelajaran materi qira’at:

a) Kartu pesan pembelajaran ((‫تنفيذ التعليماتبطاقات‬


Kartu pesan pembelajaran adalah secakik kertas yang di dalamnya tertulis kalimat yang
mengandung pesan atau perintah yang harus dilakukan oleh peserta didik. Sebelum
proses pembelajaran dimulai, guru telah menyiapkan kartu ini sesuai dengan jumlah
peserta didik. Setiap peserta didik dibagikan satu kartu, kemudia guru memanggil satu
per satu dan meminta mereka untuk melaksanakan pesan yang setiap kartu yang dimiliki.

b) Kartu melengkapi atau menyempurnakan((‫التكطيلبطاقات‬


Bentuk kartu ini sama dengan kartu-kartu lain diatas, tetapi isinya memuat kalimat atau
ungkapan yang belum sempurna. Kata-kata/kalimat untuk menyempurnakannya didalam
kartu tersebut tetapi harus dipilih dan disusun secara tepat pada tempat-tempat yang
kosong dari setiap kalimat yang tersedia. Jumlah kartu mengikuti model kartu-kartu
diatas. Setelah ini guru meminta setiap peserta didik membacakan hasil jawabannya
secara bergiliran, dan kemudia guru bersama-sama dengan peserta didik membahas hasil
jawaban yang tepat, bahkan bila perlu guru menjelaskannya dengan contoh-contoh lain.

c) Kartu pertanyaan ((‫اللسءلةبطاقات‬


Kartu ini bentuknya sama dengan kartu-kartu sebelumnya, hanya saja isinya berupa
bacaan, dan peserta didik diminta untuk membuat daftar pertanyaan dari isi bacaan
tersebut.

E. Membuat Alat penilaian dan Evaluasi

Penilaian terhadap keterampilan qira’ah bisa dilakukan melalui tes lisan dan tes tertulis. Bila
yang dinilai adalah keterampilan qira’ah shamitah, maka alat penilaian tes tertulis dapat
dipergunakan secara efektif. Bentuk soa; tes pun beragam sesuai dengan situasi, kondisi dan
kepentingan, misalnya melalui lembar soal ujian seperti lazimnya tes-tes pada umumnya, atau
dapat juga menggunakan media seperti kartu-kartu sebagaimana dijelaskan diatas. Namun
apabila yang dinilai keterampilan qira’ah jahriyah, alat penilaian tes tertulis kurang tepat
digunakan, sebab aspek penilaian terletak pada oaral/lisan, seperti menyebutkan bunyi huruf,
memperaktikkan gaya membaca dan seterusnya. Setelah penilaian hasil belajar keterampilan
dilaksanakan, hal penting yang harus disadari adalah nilai penting dari kegiatan penilaian itu
sendiri, apa sesungguhnya manfaat penilaian bagi sistem pembelajaran. Artinya kegiatan
penilaian harus menjadi bahan evaluasi sistem pembelajaran yang telah berlangsung.

Evaluasi adalah sebuah kegiatan yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Evaluasi
bukan sekedar menilai hasil belajar yang diperoleh peserta didik dalam ujian /tes. Evaluasi lebih
melihat hubungan antara unsur dan komponen pembelajaran yang saling terkait. Bila tes/ujian
dipandang sebagai alat untuk menilai prestasi /tingkat kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi pembelajaran /secara riil, sebagai alat untuk menunjukkan tingkat kemampuan
menjawab soal ujian, maka evaluasi justru mempertanyakan sebab akibat yang menimbulkan
diraihnya suatu prestasiatau hasil ujian peserta didik. Bila tes ujian /penilaian lebih menekankan
pada peserta didik sebagai sasaran, maka evaluasi tidak demikian. Evaluasi justru
mempertanyakan faktor-faktor yang lebih kompleks dari sekedar peserta didik sebagai sasaran
itu, misalnya masalah interkonekasi antara peserta didik dengan penampilan guru ketika
mengajar, interkoneksi materi pembelajaran guru dalam mengajar, interkoneksi materi
pembelajaran dengan sumber belajar dan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik,
interkoneksi antara pembelajaran dengan sistem penilaian yang digunakan dan seterusnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan Membaca merupakan salah satu dari 4 aspek keterampilan berbahasa yang
terdiri dari: kemahiran menyimak, kemahiran berbicara, kemahiran membaca, dan kemahiran
menulis. Membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks yang
ditulisnya, maka secara langsung didalamnya ada hubungan kongnitif antar bahasa lisan dengan
bahasa tulis. Membaca adalah kegiatan yang meliputi pola berfikir, menilai menganalisis dan
memecahkan masalah. Dengan membaca, setiap individu dapat mempelajari dan berinteraksi
dalam dunia diluar dirinya. Kehidupan manusia tidak hanya dikomunikasikan melalui media
lisan semata, namun terkadang memerlukan media tertulis, apalagi bila dikaitkan dengan
keinginan untuk memahami khazanah intelektual islam non modern. Disinilah pentingnya
makna”membaca”.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Munir. 2017. Perencanaan Sistem Pengajaran Bahasa Arab. Jakarta: PT Fajar Interpratama
Mandiri.

Hidayatul khoiriyah. Metode Qira’ah Dalam Pembelajaran Keterampilan Reseptif Berbahasa


Arab Untuk Pendidikan Tingkat.Yogyakarta: jurnal.ar raniry, Vol. 10, No.1 (2020)

Anda mungkin juga menyukai