Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

METODE QIRO’AH

Dosen Pengampuh
Isramin S.Ag. M.Pd

DI SUSUN OLEH :

HANI HANDAYANI
212110054

ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USSULUDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “METODE QIRO’AH” Selanjutnya sholawat serta salam senantiasa di
alamatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa
umat manusia dari alam kejahilan ke alam yang berpengetahuan.

Saya menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekuranggan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh Karena itu, saya selaku penyusun Makalah ini mengharapkan
kritik dan saran untuk perbaikan.

Palu, 18 Oktober 2021

Penyusun

Hani Handayani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang......................................................................................1

B.     Rumusan Masalah................................................................................1

C.     Tujuan..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A.   Metode Pembelajaran Membaca .........................................................2

B.     Tujuan Qira’ah.....................................................................................4

C.     Kesulitan-kesulitan Qira’ah..................................................................4

D.    Meningkatkan kemampuan membaca...................................................4

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan ...........................................................................................5


DAFTAR PUSTAKA..................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang         

Banyak cara yang ditempuh agar seseorang memperoleh pengetahuan. Salah


satunya yang paling sering dilakukan adalah melalui membaca. Ini tampaknya
lebih menekankan pengertian membaca sebagai kegiatan seseorang untuk
memperoleh pengetahuan melalui sumber-sumber tekstual, seperti buku, artikel,
koran dan sebagainya, dengan menggunakan mata atau pandangan sebagai alat
utamanya. Jika diperluas lagi, pengertian membaca di sini sebenarnya tidak hanya
persepsi visual terhadap bentuk rangkaian kata-kata (verbal) tetapi juga dapat
berbentuk simbol-simbol lainnya, seperti angka, gambar, diagram, tabel yang di
dalamnya memiliki arti dan maksud tertentu.

Yang dimaksud membaca ialah menangkap pikiran dan perasaan orang lain
dengan perantaraan tulisan (gambar dari bahasa yang dilisankan). Tujuannya ialah
menangkap bahasa yang tertulis dengan tepat dan teratur. Seseorang dapat
mengenal suatu objek, ide prosedur konsep, definisi, nama, peristiwa, rumus,
teori, atau kesimpulan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa hakikat dari pembelajaran maharah qiro’ah ?


2. Apa tujuan dari pembelajaran maharah qiro’ah ?
3. Apa sajakah jenis-jenis dari qiro’ah tersebut ?
4. Bagaimana metode pembelajaran maharah qiro’ah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui dan memahami hakikat dari pembelajaran maharah qiro’ah.


2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan pembelajaran maharah qiro’ah.
3. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis qiro’ah.
4. Untuk mengetahui dan memahami metode pembelajaran maharah qiro’ah.
BAB II
METODE MEMBACA (THARIQOH QIRA’AH)

Pembelajaran qira’ah

Kata Qiro’ah berasal dari akar kata qoro’a-yaqro’u, qiro’atan yang artinya


membaca, bacaan. Secara bahasa kata ini berasal dari ayat pertama dari wahyu Al-
Qur’an, yakni “iqro”. Kata “iqro” dalam ayat tersebut adalah “fiil
amr” mengandung arti perintah untuk membaca. Perintah iqro’ ini dilanjutkan
dengan kalimat berikutnya yakni bismirobbikalladzi kholaq, kholaqol insane min
alaq. Yakni membaca dengan dasar atau kerangka “ismi rabb” (Allah sebagai
Rabb). Makna iqro’/qiro’ah dalam ayat tersebut bukan sebatas harfiah yakni
membaca suatu tulisan (saja), tetapi suatu perintah untuk membaca, meneliti, dan
memahami. Sedangkan obyek yang harus dibaca adalah tentang manusia sebagai
makhluk dan Allah sebagai kholiq (rabb). Jadi, perintah qiro’ah menurut ayat
tersebut mengandung makna proses membaca, meneliti (mengkaji) dan
memahami (mengenal) segalas sesuatu tanpa batas. (Syaiful gala. 2005. Hal 134).

            Membaca termasuk keterampilan pokok dalam pembelajaran bahasa


disamping keterampilan yang lain seperti mendengarkan, berbicara dan menulis.
Dalam pembahasan ini penulis mengemukakan beberapa teknik pembelajaran
membaca untuk pemula, tujuan pembelajaran membaca, ragam membaca, dan
tema-tema lain yang berkaitan dengan pembelajaran membaca.

A.  Metode Pembelajaran Membaca


  Dalam pembelajaran membaca terdapat beberapa teori dan metode yang
muncul dan berkembang. (Muhammad Ali Al-khuli. 2010 hal 107).

1. Metode Harfiyyah 
  Guru memulai pelajaran dengan mengajarkan huruf hija’iyyah satu persatu.
Murid pun lambat dalam membaca, karena siswa cenderung membaca huruf per
huruf daripada membaca kesatuan kata.

2.Metode Sautiyyah
Dalam metode sautiyyah huruf diajarkan kepada siswa sebagai. Urutan pengajaran
ini dimulai dengan mengajarkan huruf berharkat fathah seperti dan seterusnya,
kemudian huruf berharkat dhammmah, selanjutnya huruf berharkat kasrah dan
sukun. Setelah itu lalu beralih ke pelajaran huruf berharkat fathatani tanwan.
Setelah itu lalu beralih ke pelajaran.
Diantara kelebihan metode ini adalah mengajarkan huruf dengan bunyinya bukan
dengan namanya. Namun, demikian ada juga kekurangannya diantaranya bahwa
metode ini terkadang menghambat kelancaran atau kecepatan membaca siswa,
karena siswa terbisa membaca huruf hijaiyyah.

3. Metode Suku kata 


    Dalam metode ini siswa terlebih dahulu belajar suku kata, kemudian
mempelajari kata yang tersusun dari suku kata tersebut. Untuk mengajarkan suku
kata harus didahului oleh pembelajaran huruf mad.

4. Metode Kata 
     Metode kata ini memunyai landasan psikologis yang mengasumsikan bahwa
siswa mengetahui hal-hal yang umum dulu, kemudian berkembang mengetahui
bagian-bagian dari yang umum itu.

      Dalam mengimplementasikan metode ini, guru memulai dengan menampilkan


sebuah kata disertai dengan gambar yang sesuai jika kata itu mungkin digambar,
kemudian guru mengucapkan kata itu beberapa kali dan diikuti siswa. Langkah
selanjutnya guru menampilkan kata tadi tanpa disertai gambar untuk dikenali dan
dibaca oleh siswa. Setelah siswa mampu membaca kata tersebut, baru kemudian
guru menganalisa dan mengurai huruf-huruf yang terkandung dalam kata tadi.

* Metode kata ini memiliki beberapa kelebihan


a. Sejalan dengan landasan psikologis pengetahuan visual manusia yang dimulai
dari hal-hal umum
b. Membiasakan siswa berlatih membaca cepat
c. Siswa memulai membaca satuan kata yang mempunyai arti
*  Metode ini mempunyai kekurangan
a. Terkadang siswa lebih terfokus pada gambar daripada kata yang diajarkan
b. Terkadang siswa hanya menebak dan mengira kata berdasarkan gambar, bukan
membaca yang sesungguhnya.
c. Jika kata yang diajarkan bentuknya sangat mirip, siswa terkadang
mengacaukannya.

5. Metode Kalimat
     Prosedur pembelajaran membaca dengan metode ini adalah dengan cara guru
pertama kali menampilkan sebuah kalimat pendek di kartu atau di papan tulis,
kemudian membaca kalimat tersebut beberapa kali dan diikuti oleh siswa.
Urutan metode kalimat ini adalah dari kalimat ke kata kemudian ke huruf.
Kelebihan metode kalimat ini adalah:
1.Sejalan dengan landasan psikologis pengetahuan dimulai dari hal-hal umum
menuju bagian-bagian yang kecil
2. Metode ini mengedepankan satuan kalimat atau kata yang bermakna
3.  Membiasakan siswa membaca satuan yang lebih besar dan memperluas
pandangan

Kelemahan dari metode ini:


 Sedikit banyak menguras tenaga guru dan membutuhkan guru yang terlatih,
sementara ketersediaan guru professional dalam bidang pembelajaran bahasa arab
bagi orang asing sangat terbatas.

6. Metode Gabungan
   Metode ini menggabungkan antara metode harfiyyah, sautiyyah, suku kata,
Metode kata, metode kalimat.

B.     Tujuan Qira’ah

Adapun tujuan Qira’ah adalah:


a.       Membaca dengan tujuan penelitian atau pengkajian.
b.      Membaca dengan tujuan membuat rangkuman atau kesimpulan.
c.       Membaca dengan tujuan memberi rangkuman.
d.      Membaca dengan tujuan refreshing dan memcari hiburan.
e.       Membaca dengan tujuan ibadah.

C.     Kesulitan-kesulitan Qira’ah
Para pembelajar pemula  sering kali menghadapi beberapa kesulitan dalam
membaca, diantaranya:
a.       Kesulitan bunyi atau pengucapan
b.      Perbedaan tulisan arab
c.       Lambat dalam membaca
d.      Membaca nyaring
e.       Kosa kata

D.    Meningkatkan kemampuan membaca

 Ada beberapa strategi yang bisa digunakan guru untuk meningkatkan


kemampuan membaca dan pemahaman siswa.
a.       Penggunaan kamus
b.      Menenal huruf za’idah
c.       Meningkatkan kecepatan membaca
d.      Menyusun alinea
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

     Jadi dalam metode qiro’ah ini kita lebih memperhatikan cara atau metode
bagaimana peserta didik mudah dalam memahami apa yang telah kita jelaskan,
dan kita sebagai guru harus mencoba dan mencari metode-metode baru yang bisa
membuat mereka lebih cepat paham. Kalau semenjak dini kita sudah mengajari
mereka cara membaca yang cepat dan benar maka dengan sendirinya mereka akan
selalu membaca.

      Jika ini sudah terjadi maka bangsa kita akan maju karena bangsa majau yaitu
bangsa yang banyak membaca. Mereka akan membaca dalam setiap kesempatan
contohnya terlihat tidak hanya dalam perpustakaan umum dan peribadi tetapi juga
di stasiun, di kereta, dan dalam perjalananpun mereka membaca.
DAFTAR PUSTAKA

Gala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Ali Alkhuli, Muhammad. 2010. Strategi Pembeajaran Bahasa Arab. Yogyakarta:


Basan Publishing.

Anda mungkin juga menyukai