Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODE PENGAJARAN AL-QURAN

Metode Pengembangan Khusus Fai

Dosen Pengampu

Habib Zainuri, S.Pd.I.,M.Pd.

Kelompok 01

1. Sigit Nugroho (180511548)


2. Hanisha Rahmadani.M (180511503)
3. Muhammad Yanwar (180511529)
4. Suhada (180511561)
5. Eka Nur Saiputriyah (180511520)
6. Muhammad Abdul Aziz (180511560)
7. Muhammad Nur Riski (180511537)
8. Riski Ihsannurahman (180511511)

UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA

FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH

TENGGARONG 2019 M/1440H


Kata Pengantar

Assalamualaikum.Wr.Wb.

Alhamdulillah segala puji syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah


SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini bisa terselesaikan
dengan segala kesalahannya dan kekurangannya. Guna memenuhi tugas mata
kuliah “Metode Khusus Pengembangan Fai”. Sholawat serta salam selalu
tercurahkan kepada baginda kita nabi Muhammad SAW, dan semoga kita semua
termasuk umatnya yang mendapatkan syafaat-Nya di akhirat kelak.

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan kami juga
mendapatakan bantuan dari beberapa pihak sehingga dapat memperlacar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami telah menyampaikan banyak terima kasih
kepada beberapa pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Meskipun kami sebagai penyusun berharap isi makalah ini terbebas dari
kesalahan dan kekurangan. Namun, tentunya kami menyadari bahwa kami
hanyalah manusia biasa yang tak sempurna dan terkadang salah. Dan
kesempurnaa itu hanyalah milik Allah SWT. Oleh karna itu, kami sebagai
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
laporan ini diwaktu mendatang. Semoga Allah SWT memberkahi makalh ini,
sehingga dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Aamiin…

Wassalamualikum. Wr.Wb.

Tenggarong, September,2019

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………...2
A.Penjelasan Pengajaran Al-Qur’an.....................................................2
B.Macam-macam metode pengajaran Al-Qur’an.................................3

BAB III PENUTUP…………………………………………………………7


A. Kesimpulan......................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….....8

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang
Sebelum membahas lebih lanjut tentang metode dan gaya Al-Qur’an
dalam pengajaran dan komunikasi, perlu kiranya dipaparkan satu hakikat
penting yang berhubungan dengan Al-Qur’an. Ditegaskan, sangat sulit,
bahkan mustahil, seseorang mengetahui metode-metode Al-Qur’an secara
keseluruhan. Karena, Al-Qur’an adalah dakwah Allah SWT pada agama
yang lurus, yang disempurnakan agar menjadi agama terahir yang diturunkan-
Nya kepada hamba-hamba-n-Nya.
Untuk itu kita perlu mempelajari pengajaran metode Al-Qur’an.
Karena ada banyak sekali metode-metode Al-Qur’an dan hanya beberapa saja
yang kita ketahui seperti metode iqro, qira’at, tajwid dan masih banyak lagi.
Dengan kita mempelajari dan mengetahui metode-metode Al-Qur’an kita
akan lebih tahu tentang Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pengajaran Al-Qur’an ?
2. Metode apa saja yang digunakan pada pembelajaran Al-Qur’an ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui metode pengajaran Al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui metode apa saja pada pembelajaran Al-Qur’an.

1
BAB II

Pembahasan

A. Penjelasan pengajaran Al-Qur’an


Sebelum membahas tentang pembelajaran Al-Qur’an, terlebih dahulu
diuraikan tentang pengertian dari istilah tersebut. Pembelajaran Al-Qur’an
terdiri dari dua kata yakni “kata pembelajaran”dan “kata Al-Qur’an”. Kata
pembelajaran yang kami analisa adalah pembelajaran dalam arti membimbing
dan melatih anak untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta
dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata pembelajaran, sebelumnya dikenal dengan istilah pengajaran.
Dalam bahasa arab di istilahkan “ta’lim” dalam kamus inggris elias dan Elias
(1982) diartikan “to teach; to educated; to intruct; to train” yaitu mengajar,
mendidik, atau melatih. Pengertian tersebut sejalan dengan ungkapan yang
dikemukakan Syah (1996), yaitu “allamal ilma”. Yang berarti to teach atau to
intruct (mengajar atau membelajarkan).
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran Al-
Qur'an Adalah proses perubahan tingkah laku anak didik melalui proses
belajar  yang berdasarkan pada nilai-nilai Al-Qur'an dimana dalam Al-Qur’an
tersebut terdapat berbagai peraturan yang mencakup seluruh kehidupan
manusia yaitu meliputi Ibadah dan Muamalah. Ibadah adalah perbuatan yang
berhubungan dengan Allah dan muamalah adalah perbuatan yang
berhubungan dengan selain Allah meliputi tindakan yang menyangkut etika
dan budi pekerti dalam pergaulan. Sehingga dapat mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.

2
B. Macam-macam Metode Pengajaran Al-Qur’an
Mendidik di samping sebagai ilmu juga sebagai "suatu seni". Seni
mendidik atau mengajar dalam aturan adalah keahlian dalam menyampaikan
pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik. Sesuai dengan kekhususan
yang ada pada masing-masing bahan atau materi pembelajarn Al-Qur'an, baik
yang sudah lama dipakai ditengah-tengah masyarakat maupun metode yang
sekarang sedang ramai dan mendapat respon dari masyarakat semuanya
dengan satu paket atau tujuan untuk mempermudah dalam belajar Al-Qur'an.
Bagi generasi kegenerasi serta mengembangkan pembelajaran Al-Qur'an
dengan mudah.
Metode pengajaran adalah cara penyampaian bahan pengajaran dalam
proses kegiatan belajar mengajar (Zuhairini,1993: 63)
Dengan demikian, metode  pengajaran adalah suatu cara yang dipilih dan
dilakukan guru ketika berinteraksi dengan anak didiknya dalam upaya
menyampaikan bahan pengajaran tertentu, agar bahan pengajaran tersebut
mudah dicerna  sesuai dengan pembelajaran yang ditargetkan.
Berikut metode pembelajaran Al-Qur'an secara umum yang bekembang
dimasyarakat adalah:
a. Metode Tradisional (Qawaidul Baghdadiyah).
Metode ini paling lama digunakan dikalangan ummat Islam
Indonesia dan metode pengajaran memerlukan waktu yang cukup lama.
Adapun pengajaran metode ini adalah anak didik terlebih dahulu harus
mengenal dan menghafal huruf hijaiyah yang berjumlah 28 (selain
Hamzah dan Alif). Sistem yang diterapkan dalam metode ini adalah:

1. Hafalan yang dimaksud adalah santri diberi materi terlebih dahulu


harus menghafal huruf hijaiyah yang berjumlah 28. Demikian juga
materi-materi yang lain.
2. Eja maksudnya adalah eja ini harus dilakukan oleh siswa sebelum
membaca perkalimat. Hal ini dilakukan ketika belajar pada semua

3
materi. Contohِِ ABA tidak langsung di baca AbA  tetapi dieja terlebih
dahulu; Alif fatha A, Ba' fatha Ba jadi ABA
3. Modul adalah siswa terlebih dahulu menguasai materi, kemudian ia
dapat melanjutkan materi berikutnya tanpa menunggu siswa yang lain.
4. Tidak Variatif (tidak berjilid tetapi menggunakan satu buku).
5. Pemberian contoh yang Absolut

Seorang ustadz atau ustadzah dalam memberikan bimbingan terlebih


dahulu, kemudian anak didik mengikutinya, sehingga anak didik tidak
diperlukan bersifat kreatif.

b. Metode Iqra'
Metode pengajaran ini pertama kali disusun oleh H. As'ad Human, di
Yogyakarta. Dalam metode ini garis besar sistem ada dua yaitu buku
Iqra' untuk usia TPA, dan buku Iqra' untuk segala umur yang masing-
masing terdiri dari 6 jilid ditambah buku pelajaran tajwid praktis bagi
mereka yang telah tadarrus Al-Qur'an. Selain itu terdapat pula doa sehari-
hari, surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, praktek sholat, cerita dan
menyanyi yang islami, dan menulis huruf-huruf Al-Qur'an (bagi TPA).
System ini dibagi menjadi kelompok kelasnya pada TKA dan TPA
dengan berdasarkan usia anak didik, dengan waktu pendidikan selama
satu tahun yang dibagi menjadi dua semester.
Semester pertama menghatamkan 6 jilid buku Iqra', sedangkan
semester dua anak didik menghatamkan Al-Qur'an 30 juz. Metode Iqra'
adalah suatu metode membaca Al-Qur'an yang menekankan langsung
pada latihan membaca  Adapun buku panduan Iqra' terdiri dari 6 jilid di
mulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada
tingkatan sempurna.
Prinsip-prinsip dasar metode Iqra'  terdiri dari lima  tingkatan
pengenalan yaitu:
1. Tariqat Asshautiyah (penguasaan atau pengenalan bunyi).
2. Tariqat Adtadrij (pengenalan dari yang mudah pada yang sulit).

4
3. Tariqat Biriyadhotil Athfal (pengenalan melalui latihan-latihan
dimana lebih menekankan pada anak didik untuk aktif).
4. Attawassuk Fi Maqosid La Fil Alat adalah pengajaran yang
berorientsi pada tujuan bukan pada alat yang dipergunakan untuk
menacapi tujuan itu. Yakni anak bisa membaca Al-qur'an dengan
baik dan benar sesuai dengan kaidah kaidah tajwid yang ada.
5. Tariqot Bimuraat Al Isti'dadi Wattabik adalah pengajaran yang yang
harus memperhatikan kesiapan, kematangan, potensi-potensi dan
watak anak didik (Budiyanto, 1995:15)

Sedangkan sifat metode Iqra' adalah bacaan lansung tanpa di eja,


artinya tidak diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah. Dengan cara
belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih bersifat individual.
Tujuan dari pengajaran Iqra' adalah untuk menyiapkan anak didik
menjadi generasi yang qur'ani yaitu generasi yang mencintai Al-Qur'an,
komitmen dengan Al-Qur'an dan menjadikannya sebagai bacaan dan
pandangan hidup sehari-hari. Sedangkan target operasionalnya adalah
sebagai berikut:
1. Dapat membaca dengan benar, sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu
tajwid.
2. Dapat melakukan sholat dengan baik dan terbiasa  hidup dalam
suasana yang islami.
3. Hafal beberapa surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan dan doa sehari-
hari.
4. Dapat menulis huruf Al-Qur’an (Human As’ad Dkk, 1993:14).

c. Metode Qiroati.
Metode ini disusun oleh H. Ahmad Dahlan Salim Zarkasyi,
semarang. Terbitan pertama pada tanggal 1 Juli 1986 sebanyak 8 jilid.
Setelah dilakukan revisi dan ditambah materi yang cocok. Dalam praktek
pengajaran, materi qiroati ini dibeda-bedakan, khusus untuk anak-anak pra
sekolah TK (usia 4-6 tahun) dan untuk remaja dan orang dewasa. Metode

5
qiraati adalah suatu metode membaca Al-Qur'an yang langsung
memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu
tajwid. Dalam pengajarannya metode qiroati, guru tidak perlu memberi
tuntunan membaca, namun langsung saja dengan bacaan pendek. Adapun
tujuan pembelajaran qira’ati ini adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kesucian dan kemurnian Al-Qur’an dari segi bacaan yang
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
2. Menyebarluaskan ilmu membaca Al-Qur’an.
3. Memberi penringatan kembali kepada guru ngaji agar lebih berhati-
hati dalam mengajarkan Al-Qur’an.
4. Meningkatkan kualitas pendidikan Al-Qur’an.

6
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu
proses belajar-mengajar yang direncanakan sebelumnya dan diarahkan untuk
mencapai tujuan melalui bimbingan, latihan dan mendidik.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai salah satu rahmat yang tiada taranya bagi alam
semesta dan petunjuk atau hidayah bagi setiap manusia muttaqin.
Maka kesimpulan bahwa pembelajaran Al-Qur'an Adalah proses
perubahan tingkah laku anak didik melalui proses belajar  yang berdasarkan
pada nilai-nilai Al-Qur'an dimana dalam Al-Qur’an tersebut terdapat berbagai
peraturan yang mencakup seluruh kehidupan manusia yaitu meliputi Ibadah
dan Muamalah.
Metode  pengajaran adalah suatu cara yang dipilih dan dilakukan guru
ketika berinteraksi dengan anak didiknya dalam upaya menyampaikan bahan
pengajaran tertentu, agar bahan pengajaran tersebut mudah dicerna  sesuai
dengan pembelajaran yang ditargetkan.
Metode pembelajaran Al-Qur'an secara umum yang bekembang
dimasyarakat adalah sebagai berikut metode tradisional (Qawaidul
Baghdadiyah), metode Iqra', metode qiroati.

7
Daftar Pustaka

Achrom, Shodiq, Nur. 1996. pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an Sistim


Qoidah Qiro’aty. Pondok pesantren Salafiyah Shirotul Fuqoha’ II Ngembul
Kalipare.

An-Nahlawi, Abdurahman. 1992 (GIP. 1995 hal: 193). Pendidikan Islam di


Rumah, Sekolah, dan Masyarakat. Bandung. CV. Diponogoro.

Anonim, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan Dan Pengembangan TKA/TPQ


Indonesia. Jakarta. Ammi.

Budiyanto. 1995. Prinsip-Prinsip Metodologi Buku Iqra’ Balai Penelitian Dan


Pengembagan Sistem Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an LPTQ Nasional.
Yogyakarta. Team Tadarrus.

Departemen Pendidikan Agama. 1990. Al-Qur’an dan Tarjemah.

Derajat, Zakiyah. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai