Pembinaan merupakan suatu proses yang di lakukan untuk merubah tingkah laku individu serta
membentuk kepribadannya, sehingga apa yang di cita-citakan dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.
Pembinaan agama bagi kehidupan remaja tidak lepas dari pembinaan kepribadian anak itu
sendiri, karena kehidupan agama itu merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri. Setiap atau
perlakuan seseorang dalam kehidupan tidak lain merupakan cerminan/pantulan dari pada
kepribadiannya yang tumbuh dan berkembang sejak ia lahir bahkan sejak ia berada dalam
kandungan. Dimana semua pengalaman yang di alaminya itu memiliki pengaruh yang besar
dalam pembinaan kepribadiaannya, bahkan para ahli jiwa mengemukakan bahwa “pribadi itu
merupakan kumpulan pengalaman pada umur-umur pertumbuhan (dari umur nol sampai dengan
masa remaja terakhir)”. Baik itu pengalaman yang melalui pendengaran, pengelihatan, bahkan
Oleh karena itu, ketika kita membicarakan tentang pembinaan agama dalam kehidupan remaja
perlu kita ingat bahwa mereka telah banyak memiliki pengalaman-pengalaman yang telah
keragaman sikap dan kelakuan itu, karena masing-masing mereka telah terbina dalam berbagai
kondisi dan situasi keluarga, sekolah dan lingkungan yang berlawanan antara satu dengan yang
lainnya.
Pembinaan remaja pada dasarnya diarahkan kepada: menyiapkan dan mengantarnya sebagai
generasi penerus bangsa dan cita-cita perjuangan, membentuk manusia seutuhnya yang
berkepribadian dan bermoral, yang dapat memahami peranannya dalam pembangunan, dan
melanjutkan atau membawa kehidupan bangsa ketingkat lebih baik sesuai dengan cita-cita
bangsa.
Pembinaan ini terbagi menjadi 3 yaitu, yang pertama pembinaan dari lingkungan keluarga, yang
kedua lingkungan sekolah dan ketiga lingkungan masyarakat. Di lingkungan keluarga ini hal
pertama yang penting untuk membina anak remaja untuk mengetahui tentang keagamaan.
1. Keluarga
Usaha pembinaan keagamaan yang diperlukan di rumah (keluarga), yaitu sebagai berikut :
a. Menciptakan kehidupan rumah tangga yang beragama. Hal ini dapat dilakukan dengan
sholat berjama’ah, mengaji, ucapan atau doa-doa tertentu, misalnya mengucapkan salam,
membaca basmallah dan lain-lain, serta orang tua hendaklah memberikan teladan yang
baik.
b. Menciptakan keluarga yang harmonis dimana hubungan ayah, ibu dan anak tidak ada
c. Adanya kebersamaan norma-norma yang dipegang antara orang tua dan keluarga lainnya
d. Memberikan kasih sayang secara wajar kepada anak-anak, tetapi jangan berlebihan yang
masyarakat
2. Sekolah
Pendidikan kedua,berbentuk lembaga formil yang sengaja didirikan oleh masyaraka, dikenal
Dalam pembinaan keagamaan yang perlu dilakukan disekolah, adalah sebagai berikut.
mengajar.
b. Mengintenfikan pelajaran agama dan mengadakan tenaga guru agama yang ahli dan
bribawa serta mampu bergaul secara harmonis dengan guru-guru umum lainmya.
mengadakan tenaga ahli atau menatar guru-guru untuk mengolah bagian itu.
lain-lain.
f. Perbaikan ekonomi guru, yakni menyelaraskan gaji guru dengan kebutuhan hidup sehari-
hari.
3. Masyarakat
Masyarkat adalah tempat pendidikan atau pembinaan sesudah dirumah dan sekolah,
berlangsung dalam bentuk sosialisasi dan enkulturasi. Pembinaan yang perlu dilakukan
dimasyarakat, yaitu :
a. Yang bersifat hobi, kesenian, botani dan biologi, mencintai alam seperti mendaki gunung,
c. Yang bersifat kegiatan sosial, palang merah remaja (PMR), badan keamanan remaja