Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BACAAN DAN KETERAMPILAN MENULIS


Makalah Ini Guna Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:
Abdurrahman Purba, M.Pd

Disusun oleh :

TIARANI
YUDWI SHIYAMIYANTI

STIT AL-WASHLIYAH KOTA BINJAI


2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan


kesempatan-Nya terutama kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah “Bacaan dan
Keterampilan Menulis”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdurrahman Purba,
M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua,
terutama bagi penulis sendiri. Kepada pembaca,
jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam makalah ini, penulis mohon maaf,
karena penulis sendiri masih dalam tahap belajar. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Binjai, 23 September 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI
Halaman
Cover
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A. Dekripsi Membaca.................................................................................. 3
B. Tujuan dan Aspek-aspek Membaca........................................................ 4
C. Jenis-jenis Keterampilan Membaca........................................................ 5
D. Pengertian Menulis.................................................................................. 8
E. Fungsi Penulis......................................................................................... 8
F. Tujuan Penulis......................................................................................... 8
G. Ragam Tulisan........................................................................................ 10
H. Hubungan Menulis dan Membaca.......................................................... 11
I. Tahap-tahap Kemampuan Membaca dan Munulis Pada Anak............... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................ 14
A. Kesimpulan.............................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya Keterampilan dalam berbahasa meliputi, Keterampilan
Menyimak, Keterampilan Berbicara, Keterampilan Membaca dan Keterampilan
Menulis. Setiap keterampilan tersebut erat sekali berhubungan dengan tiga
keterampilan yang lainnya. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya
kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil kita
belajar menyimak atau mendengarkan bahasa, kemudian berbicara sesudah itu
kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum
memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah.
Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan,
merupakan catur tunggal. Membaca berhubungan erat dengan menyimak, dalam
hal keduanya adalah alat untuk menerima Komunikasi.
Keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup
empat segi, yaitu, keterampilan menyimak atau mendengarkan, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Di Karya Tulis ini
kami akan membahas tentang Perkembangan Bahasa Pada Manusia yaitu
Keterampilan Membaca dan Menulis.
Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata atau bahasa tulis. Membaca juga dapat diartikan sebagai suatu
metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan
kadang-kadang dengan orang lain. Ketika membaca kita membuat bunyi dalam
kerongkongan kita, kita akan berbicara lebih cepat kalau kita tahu bagaimana cara
mengatakan serta mengelompokkan bunyi-bunyi tersebut. Oleh karena itu guru
mempunyai peranan penting untuk membantu serta membimbing para pelajar
untuk mengembangkan serta meningkatkan keterampilan-keterampilan yang
mereka butuhkan dalam membaca. Guru dapat membantu para pelajar
mengajarkan bunyi-bunyi( bahasa ) dan makna-makna kata baru, memperkaya

1
2

kosakata, memahami makna struktur-struktur kata, dan meningkatkan kecepatan


membaca para pelajar.
Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan
manusia sepanjang masa. Yang dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata
atau bahasa tulis.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang
lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam
kegiatan menulis ini maka sang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi,
struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara
otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah deskripsi membaca?
2. Apakah yang dimaksud dengan tujuan dan aspek-aspek membaca?
3. Apa jenis-jenis keterampilan membaca?
4. Apakah pengertian membaca dan menulis?
5. Apakah tujuan dari membaca dan menulis?
6. Bagaimana hubungan antara membaca dan menulis?
7. Bagaimana tahap-tahap perkembangan membaca dan menulis pada anak?

C. TUJUAN
1. Mengetahui deskripsi membaca dan menulis.
2. Mengetahui tujuan dan aspek-aspek membaca dan menulis.
3. Mengetahui jenis-jenis keterampilan membaca dan menulis.Untuk
mendeskripsikan karya sastra yang terbit diluar angkatan balai pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Membaca
1. Menurut “Hodgson”
Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
2. Menurut “Lado”
Membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran
tertulisnya.
3. Menurut “Para Ahli Bahasa”
Membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang
tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis tersebut menjadi
fonik (suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan, berdasarkan
interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju membaca
lisan.
4. Menurut “Tarigan”
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata - kata atau bahasa tulis.
5. Menurut “Anderson”
Membaca adalah suatu proses penyandaian kembali dan
pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru
melibatkan penyandian. Sebuah aspek pembacaan sandi adalah
menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang
mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
Membaca juga dapat diartikan sebagai suatu metode yang kita
pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-
kadang dengan orang lain.

3
4

B. Tujuan dan Aspek-aspek Membaca


1. Tujuan membaca
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Akan tetapi masih
banyak lagi tujuan dari membaca, yaitu:
a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-
penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh, apa saja yang
telah dibuat oleh sang tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh
khusus. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh
perincian-perincian atau fakta-fakta.
b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik
yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita apa
saja yang dipelajari oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut
membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
c. Membaca untuk menemukan apa yang terjadi pada setiap bagian
cerita,apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan
seterusnya.Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan dan
susunan , dan organisasi cerita.
d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh
merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihakan
oleh si pengarang kepada para pembaca.Ini disebut membaca untuk
menyimpulkan, membaca inferensi.
e. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa yang tidak
wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, apakah
cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk
mengklasifikasikan atau mengelompokkan.
f. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau
hidup, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh sang
tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca menilai, membaca
mengevaluasi.
5

g. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh dapat


berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita
kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan. Membaca
seperti ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau
mempertentangkan.
2. Aspek-aspek membaca
Secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca,
yaitu:
a. Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap
berada pada urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup:
a) Pengenalan bentuk huruf.
b) Pengenalan unsur-unsur linguistik
c) Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan atau
bunyi.
d) Ketepatan membaca bertaraf lambat.
b. Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap
berada pada urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup :
a) Memahami pengertian sederhana.
b) Memahami signifikan atau makna.
c) Evaluasi atau penilaian isi dan bentuk.
d) Kecepatan membaca yang fleksibel.

C. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca


1. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama
dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami
informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang.
Seorang pembaca nyaring yang baik biasanya berhasrat sekali
menyampaikan sesuatu yang penting kepada para pendengarnya.
Sesuatu yang penting tersebut dapat berupa informasi yang baru,
6

sesuatu pengalaman yang berharga, uraian yang jelas, karakter yang


menarik hati, humor yang segar, atau sebait puisi. Tanpa dorongan
yang sedemikian rupa, maka kegiatan pembaca nyaring akan menjadi
hambar dan tidak hidup. Sang pembaca hendaknya mengetahui serta
mendalami keinginan dan kebutuhan para pendengarnya, serta
mengiterpretasikan bahan bacaan itu secara tepat.
Agar dapat membaca nyaring dengan baik, maka sang pembaca
haruslah menguasai keterampilan-keterampilan persepsi( penglihatan
dan daya tanggap) sehingga duia mengenal atau memahami kata-kata
dengan cepat dan tepat. Yang sama pentingnya dengan hal itu ialah
kemampuan mengelompokkan kata-kata kedalam pikiran serta
membacanya dengan baik dan lancar.
Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami
maksud sang pengarang, maka sang pembaca biasanya menggunakan
berbagai cara, antara lain :
a) Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan
yang jelas.
b) Dia menjelaskan perubahan suatu ide ke ide yang lainnya.
c) Dia menerangkan kesatuan-kesatuan pikiran di dalam satu kalimat
dengan penyusunan kata-kata yang tepat dan baik.
d) Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga
suaranya agar tetap sampai akhir dan tujuan tercapai.
e) menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang
baik dan tepat.
2. Membaca Dalam Hati
Pada saat membaca dalam hati kita hanya mempergunakan
ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan
membaca dalam hati adalah untuk memperoleh informasi.
Membaca dalam hati dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Membaca Ekstensif
7

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya


meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat
mungkin. tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah
untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat dan
dengan demikian membaca secara efisien dapat terlaksana.
 Membaca ekstensif ini meliputi pula:
a) Membaca survei.
b) Membaca sekilas.
c) Membaca dangkal
2) Membaca Intensif
Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan
penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap
suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman
setiap hari.
yang termasuk kedalam kelompok membaca intensif ialah:
a) Membaca telaah isi
 Membaca teliti.
 Membaca Pemahaman.
 Membaca kritis.
 Membaca ide.
b) Membaca telaah bahasa
 Membaca Bahasa.
 Membaca sastra.
8

D. Pengertian Menulis
Menulis ialah menurunkan atau menuliskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang ,
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut
kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Menulis
merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi
bahasa.
Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi
membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. salah satu dari tugas-tugas
terpenting sang penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip
menulis dan berfikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan
tujuan. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang di maksudkan
itu adalah penemuan ,susunan, dan gaya. Secara singkat; belajar menulis
adalah belajar berfikir dalam/ dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980: 5)

E. Fungsi Menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat
komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan
karena memudahkan para pelajar berfikir. Juga dapat menolong kita
berfikir kritis. Juga dapat mempermudahkan kita merasakan hubungan-
hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan
masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.
F. Tujuan Menulis

Sehubungan dengan “tujuan” penulisan sesuatu tulisan, maka Hugo


Hartig merangkumnya sebagai berikut:
1. Assignment purpose (tujuan penugasan).
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.
Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan
sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku;
9
sekretaris yang di tugaskan membuat laporan, notulen rapat)
2. Altruistic purpose (tujuan altruistic)
Penulisan bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,
menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para
pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya , ingin
membuat hidup para pembaca lebih muda dan lebih menyenangkan
dengan karya itu. Tujuan altruistic adalah kunci keterbacaan sesuatu
tulisan
3. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
Tujuan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau
penerangan kepada para pembaca
4. Self – expressive purpose (tujuan pernyataan diri)
Tujuan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang
pengarang kepada para pembaca
5. Creative purpose (tujuan kreatif)
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi
“keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri dan melibatkan
dirinya dengan keinginan mencapai norma artistic, atau seni yang
ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuanmencapai nilai artistic, nilai-
nilai kesenian.
6. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)
Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah
yang di hadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta
menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran –pikiran dan gagasan-
gagasannya sendiri agar dapat di mengerti dan di terima oleh pembaca.
(Hipple, 1973 :309-311)
10

G. Ragam Tulisan
Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai tulisan.
Sebagai contoh kita sebutkan beberapa klasifikasi yang pernah di buat.
Salisbury (1955) membagi tulisan berdasarkan bentuknya sebagai berikut:
Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup:
a. Penjelasan yang terperinci mengenai proses
b. Batasan
c. Laporan
d. Dokumen
11

Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup:


a. Otobiografi
b. Surat-surat
c. Penilaian pribadi
d. Esei informal
e. Potret/gambaran
f. Satire. (Salibury, 1955)

F. HUBUNGAN ANTARA MENULIS DAN MEMBACA


Antara penulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Bila
kita menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya kita ingin agar tulisan itu di
baca oleh orang lain; paling sedikit dapat kit abaca sendiri pada saat lain.
Demikianlah , hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah
hubungan antara penulis dan pembaca.

G. TAHAP-TAHAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS


PADA ANAK
Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah terjadi kemajuan
yang sangat pesat pada bidang teknologi informasi. Kemajuan itu
menuntut dukungan budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang
mencakup kemampuan, kebiasaan, kegemaran, dan kebutuhan baca tulis.
Namun hingga saat ini budaya baca tulis belum sepenuhnya
berkembang di masyarakat Indonesia. Karena itu jika bangsa Indonesia
ingin berhasil dalam pembangunan dimasa depan, pengembangan budaya
baca tulis mutlak diperlukan.
Yang menjadi persoalan sekarang adalah, kapan kemampuan
membaca dan menulis mulai diajarkan? Jawaban pertanyaan itu
sebenarnya masih berupa polemik. Bagaimana tidak? Sebagian ahli
mengatakan membaca dan menulis baru dapat diajarkan setelah anak
masuk SD. Tetapi banyak juga ahli yang mengatakan bahwa membaca dan
menulis harus diajarkan sejak dini.
12

Durkin (dalamNurbianaDhieni, 2005 : 5.2) telah mengadakan penelitian


tentang pengaruh membaca dini pada anak-anak. Dia menyimpulkan bahwa
tidak ada efek negatif pada anak-anak yang diajar membaca dini. Steinberg
(dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.2) juga mengemukakan bahwa anak-anak
yang mendapatkan pelajaran membaca dini umumnya lebih maju di sekolah.
Hal tersebut masih diperkuat oleh pendapat Moleong (dalam Nurbiana Dhieni,
2005 : 5.3) yang mengatakan salah satu aspek yang harus dikembangkan pada
anak usia dini adalah kemampuan membaca dan menulis.
Jadi pengembangan kemampuan membaca dan menulis sejak dini dapat
dilaksanakan selama masih dalam batas-batas aturan praskolastik dan sesuai
dengan karakteristi kanak, yakni belajar sambil bermain dan bermain sambil
belajar.
Untuk mengajarkan kemampuan membaca pada anak sejak dini, guru
perlu mengetahui tahapan perkembangan kemampuan membaca pada anak.
Menurut Cochrane Efal (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.9).
Tahap-tahap perkembangan dasar kemampuan membaca pada anak usia
4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap yakni:
1. Tahap Fantasi (Magical Stage)
Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku. Anak mulai
berpikir bahwa buku itu penting dengan cara membolak-balik buku.
2. Tahap Pembentukan Konsep Diri (Self Concept Stage)
Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan
dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku.
3. Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage)
Anak menyadari cetakan yang tampak dan mulai dapat menemukan
kata yang sudah dikenal.
4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take-off Reader Stage)
Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic, semantic
dan syntactic) secara bersama-sama. Anak mulai tertarik pada bacaan dan
mulai membaca tanda-tanda yang ada di lingkungan seperti membaca
kardus susu, pasta gigi dan lain-lain.
13

5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage)


Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara bebas. Huruf dan
kata-kata merupakan suatu yang abstrak bagi anak-anak, sehingga untuk
mengenalkannya guru harus membuatnya menjadi nyata dengan
mengasosiasikan pada hal-hal yang mudah diingat oleh anak. Pertama kali
mengenalkan huruf biasanya guru memusatkan hanya pada huruf awal
suatu kata yang sudah di kenal anak. Dan agar tidak ada kesan pemaksaan
“belajar membaca” pada anak maka harus dilakukan dengan
menyenangkan.

Tahap-tahap perkembangan anak dalam menulis :


Tahap 1 : Coretan awal, coretan acak, coretan-coretan sering kali
digabungkan seolah-olah “krayon” tidak pernah lepas dari
kertas.
Tahap 2 : Coretan terarah, tanda-tanda tertentu (seperti garis-garis atau
titik-titik) diulang- ulang, biasanya bentuk lonjong, tanda-
tanda itu belum berhubungan.
Tahap 3 : Pengulangan Garis dan Bentuk
Tahap 4 : Berlatih huruf. Anak-anak biasanya sangat tertarik huruf-huruf
dalam nama mereka sendiri.
Tahap 5 : Menulis nama
Tahap 6 : Menyalin kata-kata yang ada di lingkungan. Kata-kata yang
terdapat pada poster di dinding atau dari kantong kata sendiri.
Tahap 7 : Menemukan Ejaan. Anak usia 5-6 tahun ini telah
menggunakan konsonan awal (L untuk Love). Konsonan awal,
tengah dan akhir untuk mewakili huruf (DNS) pada kata
dinosaurus.
Tahap 8 : Ejaan Baku. Usaha-usaha mandiri untuk memisahkan huruf
dan mencatatnya dengan benar menjadi kata lengkap.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi
membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. salah satu dari tugas-tugas
terpenting sang penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip
menulis dan berfikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan
tujuan. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang di maksudkan itu
adalah penemuan ,susunan, dan gaya. Secara singkat; belajar menulis adalah
belajar berfikir dalam/ dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980: 5)
Pada prinsipnya fungsi utama dari membaca dan menulis adalah
sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis dan Menulis sangat
penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir.

B. SARAN
Setelah mempelajari Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan kita dapat lebih
mengetahui tentang pengertian dan keterampilan membaca, serta aspek-aspek,
tujuan dan jenis-jenis keterampilan membaca dan menulis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Guntur Tarigan Henry.1979. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa.


Angkasa: Bandung.

Guntur tarigan henry.1983. Membaca ekspresif. Angkasa: Bandung

-http://www.google.com search_keterampilan membaca

Guntur Tarigan, Henry. 1987. MEMBACA. Bandung : ANGKASA.

Tarigan, Henry Guntrur . 1982 .MENULIS. Bandung : ANGKASA.

http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/25/tahap-tahap–membaca-pada-anak-
usia-dini/

http://childrengarden.wordpress.com/2010/04/02/tahap-tahap-perkembangan-
anak-dalam-menulis/

15

Anda mungkin juga menyukai