Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN INSYA’

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Thuruq Tadris Furu’ Al-Lughah
Al-‘Arabiyah

Dosen Pengampu :

Dr. Nanang Kosim, M.Ag

Disusun Oleh :

Mainawati Nurpazriah (1212030082)


Muhamad Fikri Fauzan Najib (1212030089)
Muhammad Muiz Mufti Ali (1212030100)
Sendah Mardiana (1212030151)
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB/3C
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022/1444
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. yang mana berkat Rahmat
dan Karunia-Nya kita masih diberikan nikmat sehat untuk menyelesaikan makalah
ini. Shalawat serta Salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke
zaman mahiriyah.

Penulis makalah “ Pembelajaran Insya’ ” ini diajukan untuk memenuhi tugas


pada mata kuliah Thuruq Tadris Furu’ Al-Lughah Al-‘Arabiyah. Kami menyadari
memiliki keterbatasan pengetahuan dan wawasan dalam menyusun kalimat, atau
tata bahasa dan ejaan yang dipakai dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga
menyadari baik isi bahasan ataupun penataan masih belum sempurna. Namun,
berkat bantuan beberapa pihak dan usaha kami Alhamdulillah kami bisa
menyelesaikan makalah ini.

Kami meminta maaf apabila dalam penulisan makalah ini banyak ditemukan
berbagai kekurangan dan kesalahan, karena sejatinya kesempurnaan hanya milik
Allah SWT. Oleh karena itu sumbangan saran, kritik, dan pendapat yang sehat dan
membangun sangatlah kami harapkan agar makalah ini menjadi hasil yang baik.
Tidak lupa pula kami meminta ampunan kepada Allah SWT. Atas segala dosa yang
kami lakukan.

Bandung, 20 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 ............................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ............................................................................................................ iii
A. LATAR BELAKANG........................................................................................... iii
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... iii
C. TUJUAN ............................................................................................................... iv
BAB 2 ................................................................................................................................1
PEMBAHASAN ................................................................................................................1
.A Pengertian dan Tujuan Insya’ .................................................................................1
B. Urgensi Pembelajaran Insya’ ..................................................................................2
C. Metodologi Pembelajaran Insya’ ............................................................................2
D. Langkah-Langkah Pembelajaran Insya’ .................................................................4
BAB 3 ................................................................................................................................7
PENUTUP .........................................................................................................................7
A. KESIMPULAN ......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pembelajaran Bahasa Arab terdapat 4 maharoh (keterampilan), yaitu
maharoh al-istima (keterampilan mendengar), maharoh al-kalam (keterampilan
berbicara), maharoh al-qiroah (keterampilan membaca) dan maharoh al-kitabah
(keterampilan menulis). Dalam maharoh al-kitabah, salah satu metode yang
digunakan dalam pembelajaran yaitu metode Insya’.
Banyak dari pengajar atau pendidik yang menggunakan menggunakan
metode Insya’ ini masih belum benar-benar faham dan terkadang lupa apa itu
metode Insya’ bagaimana pengertian dari Insya’ apa saja urgensi-urgensinya,
bagaimana langkah-langkahnya yang baik dan benar. Hal ini bisa saja disebabkan
oleh seorang pendidik yang menganggap remeh atau tidak memperhatikan urgensi
dari metode Insya’ ini.
Pada umumnya pendidik yang menggunakan metode Insya’ ini langsung
menyuruh siswa untuk mengarang sebuah cerita atai isi pikiran peserta didik dalam
tulisan tanpa memperhatikan lengkah-langkah. Perlu diperhatikan juga bagaimana
metode dan langkah-langkahnya dalam pembelajaran Insya’ ini.
Oleh karena itu penulis membuat makalah ini untuk memperjelas dan
mengingat kembali mengenai pembelajaran Insya’ agar pembelajaran yang
menggunakan metode ini bisa berjalan dengan baik dan benar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Insya’ dan apa tujuan dari Insya’?
2. Bagaimana urgensi dari pembelajaran Insya’?
3. Apa saja metodologi dalam pembelajaran insya’?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran Insya’?

iii
C. TUJUAN
1. Untuk memahami bagaimana konsep dan tujuan pembelajaran Insya’.
2. Untuk memahami agaimana urgensi dari pembelajaran Insya’
3. Untuk memahami apa saja metodologi dalam pembelajaran insya’
4. Untuk memahami bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran Insya’

iv
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Insya’
1. Pengertian Insya’

Al-Insya’ diambil dati kata ‫ئ – إنشاء‬ ‫ أنش ئ – ينش‬contoh ‫انشاء هللا الخلق‬
(Allah SWT memulai penciptaan.Jadi secara bahasa al-Insya‟ adalah al-Ibtida‟
(pemulaian), al-Kholku (penciptaan) dan al-Ibtida‟ (memulai). Adapun al-Insya‟
dalam ilmu balaghah berbeda dengan arti yang di atas, dan menurut al-Jurjani
bahwasanya insya‟ itu adalah suatu perkataan yang tidak bisa kita pastikan, apakah
perkataan itu telah terjadi ataupun belum terjadi.

Menurut Acep Hermawan metode insyâ’ (mengarang) adalah kategori


menulis yang berorientasi kepada pengekspresian pokok pikiran berupa ide, pesan,
perasaan dan sebagainya ke dalam tulisan, bukan visualisasi bentuk atau rupa huruf,
kata atau kalimat saja. Menulis karangan bukan hanya menuangkan ide ke dalam
sebuah pengekspresian diri namun menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan secara
struktural dan sistematis, sehingga memudahkan dalam membaca sebuah
karangan.1

Insya adalah mengarang dalam bahasa arab untuk mengungkapkan isi


hati, pikiran dan pengalaman yang dimiliki anak didik.2

Menulis karangan tidak hanya mendeskripsikankata-kata atau kalimat


ke dalam tulisan secara structural, melainkan juga bagaimana ide atau pikiran
penulis tercurah secara sistematis untuk meyakunkan pembaca. Menulis ini
menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasayang di fahami oleh seseorang. Yang perlu di catat adalah
menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan ekspresi-ekspresi bahasa.
Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi

1
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, cet. 5 (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2018), h. 191
2
Ahmad Izzan, metodologi pembelajaran bahasa arab. Hal: 125

1
tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Ini merupakan perbedaan
antara menulis dan melukis dan antara tulisan dengan lukisan.

2. Tujuan Pembelajaran Insya’

Adapun tujuan dari pengajaran insya adalah

1. Siswa dapat mengarang kalimat-kalimat sederhana dalam bahasa arab


2. Siswa terampil dalam mengemukakan buah pikirannya, melalui
karya tulis/ berupa karangan lisan
3. Siswa mampu berkomunikasi melalui korespondensi dalam bahasa arab
4. Siswa dapat mengarang buku-buku cerita yang menarik

B. Urgensi Pembelajaran Insya’


Berikut beberapa hal yang menjelaskan urgensi dalam pembelajaran Insya’:3

1. Sebagai sarana pendekatan seorang pengajar terhadap anggota didik


sehingga dapat lebih memahami kualitas pemahaman anggota tentang
materi yangdisampaikan.
2. Pembelajaran Insya’ ini memiliki bentuk-bentuk instruksi yang beragam
agar siswa tidak bosan dengan gaya penyampaian materi oleh pengajar.
3. Apabila terdapat kesalahan anggota didik dalam menjawab, perbaikan yang
dilakukan oleh pengajar bisa lebih objektif.
4. Tidak menghabiskan durasi waktu yang lama di dalam penyelesaian tugas.
5. Sebagai sarana untuk memperluas pemikiran anggota didik.
6. Sebagai sarana pengembangan keterampilan berbahasa secara intensif.

C. Metodologi Pembelajaran Insya’


Metode insya’ adalah bentuk upaya guru dalam meningkatkan keterampilan
menulis siswa. Menurut Acep Hermawan(2011)metode insyâ’ (mengarang) adalah
kategori menulis yang berorientasi kepada pengekspresian pokok pikiran berupa
ide, pesan, perasaan dan sebagainya ke dalam tulisan, bukan visualisasi bentuk atau

3
Yusuf, J., Alhafidz, A. Z., & Luthfi, M. F. (2019). Menulis Terstruktur Sebagai Urgensi
Pembelajaran Maharah Al-Kitabah. An Nabighoh, 21(02), 203-214.

2
rupa huruf, kata atau kalimat saja. Menulis karangan bukan hanya menuangkan
ide ke dalam sebuah pengekspresian diri namun menuangkan ide ke dalam
bentuk tulisan secara struktural dan sistematis, sehingga memudahkan dalam
membaca sebuah karangan.Jikadiperhatikan dengan seksama, kegiatan menulis
dan mengarang berkaitan satu sama lain, karena sejatinya menulis berarti
menyusun atau merangkai kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi
sebuah paragraph serta menyusun paragraf menjadi sebuah tulisan yang memiliki
tema pokok persoalan. Jadimenulis atau mengarang adalah salah satu
keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan dan kemampuan seseorang untuk
menuangkan gagasan, ide, perasaan dan pikirannya kepada orang atau pihak
lain melaui media tulisan dengan tujuan menginformasikan, meyakinkanserta
menghibur para pembaca. Kesimpulannya adalahbahwa metode insyâ’
merupakancara menyajikan bahan pelajaran dengan berpusat kepada
kegiatansiswa mengarang dalam bahasa Arab, untuk mengungkapkan isi hati,
pikiran, dan pengalaman yang dimilikinya.

Jenis-jenis metode insya’antara lain adalah insyâ’ al-muwajjah (mengarang


terpimpin) dan insyâ’ al-hurr (mengarang bebas). Insyâ’ Al-Muwajjah (Mengarang
Terpimpin) merupakan kegiatanmembuat kalimat atau paragraf sederhana dengan
bimbingan tertentu berupa pengarahan, contoh, kalimat yang tidak lengkap dan
sebagainya. Mengarang terpimpin di sebut pula dengan mengarang terbatas (al-
insyâ’ al-muqoyyad) sebab karangan peserta didik dibatasi oleh standar-standar
dan ukuran dari pemberi soal dalam hal ini guru. Maka dalam peraktek metode
insyâ’ al-muwajjah, peserta didik tidak dituntut untuk mengembangkan isi
pikiran mereka secara bebas.Selanjutnya yakni Insyâ’ Al-Hurr (Mengarang
Bebas), Insyâ’ al-hurr adalah membuat kalimat atau paragraf tanpa pengarahan,
contoh,kalimat yang tidak lengkap dan sebagainya. Mengarang model ini lebih
tinggi bandingkan dengan mengarang terpimpin karena peserta didik dituntut untuk
mengembangkan isi pikiran mereka secara bebas.

3
D. Langkah-Langkah Pembelajaran Insya’
Langkah pembelajaran insya' diantaranya:4

1) Kalimat yang sesuai

Langkah pembelajarannya adalah siswa diminta untuk menuliskan beberapa


kalimat yang sesuai untuk kalimat tertentu, selanjutnya menuliskan kata yang cocok
untuk menulis kalimat tersebut. Misalnya, kalimat yang di contohkan ‫أكل الولد‬

‫طعامه‬. Sedangkan kata yang muncul misalnya (‫ )البنت‬maka kata yang harus di tulis

oleh siswa agar sesuai adalah. ‫أكلت البنت طعامها‬

2) Paragraf yang disesuaikan

Langkah pembelajarannya adalah guru membuat paragraf tertentu dan siswa di


minta untuk menulisnya kembali dengan mengubah salah satu kata pokok. Jika
paragraf menceritakan seorang tokoh bernama Sulaiman (nama anak laki-laki),
siswa di minta mengganti nama tokoh ini dengan seorang perempuan, misalnya
Zainab. Perubahan nama tokoh ini sudah barang tentu akan menimbulkan
perubahan bentuk kata kerja, kata ganti, kata sifat dan lain sebagainya yang
berkaitan dengan tokoh tersebut. Contoh paragraf yang diberikan misalnya:

‫ هل لك‬:‫ وقال له‬،‫ رأى أعرابيا بجواره فاطمأن إليه‬,‫حج سليمان وحينماكان يصلي عند الكعبة‬

‫حاجة أقضيها؟‬

maka jawaban yang akandiberikan adalah :

‫كيف أكون في بيت اللهوأسأألحداغيره‬،‫سبحاناهلل‬:‫فقاالألعرابي‬

4
Maslan Didin. "PENGGUNAAN METODE INSYĀ’ Dalam Pembelajaran AL-KITĀBAH DI
Mahad Abu Ubaidah Bin Al Jarrah Medan". (UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA UTARA 2021) hal 21

4
:‫ وقالت له‬،‫ رأت أعرابيا بجوارها فاطمأنت إليه‬,‫حجت زينب وحينما كانت تصلي عند الكعبة‬

‫كيف أكون في بيت هللا و أسأل أحدا غيره‬،‫ سبحان هللا‬:‫أقضيها؟ فقال األعرابي‬. ‫هل لك حاجة‬

3) Kalimat yang di buang

Langkah pembelajarannya adalah siswa di minta untuk mengisi titik-titik


dengan kata yang di buang dari suatu kalimat. Kata yang biasa di buang itu biasanya
berupa kata depan (huruf jar, huruf ataf, kata tanya, harfu syart dan sebagainya).
Contohnya ‫ املدرسة‬.......... ‫ذهب الولد‬, maka siswa menuliskan

. ‫ املدرسة‬....‫إلى‬.. ‫ذهب الولد‬

4) Menyusun Kata

Langkah pembelajarannya adalah siswa di beri beberapa kata yang di susun


secara acak untuk di susun menjadi kalimat sempurna. Contohnya seperti
‫محمد‬/‫عنب‬/‫أكل‬/‫حلو‬. Maka kalimat yang disusun dari kata-kata tersebut adalah . ‫أكل‬

‫محمد عنبحلو‬

5) Menyusun kalimat

Langkah pembelajarannya adalah siswa di beri beberapa kalimat yang di susun


secara acak untuk di susun agar menjadi sebuah paragraf yang sempurna.
Contohnya: ‫ وحينما – سليمان‬- ‫بجواره – كان – رأى – عند الكعبة‬-‫حج‬

Maka susunan kalimat agar menjadi paragraf yang sempurna adalah ‫يصلي – فاطمأن‬

‫إليه –– أعرابيا‬

. ‫ رأى أعرابيا بجواره فاطمأن إليه‬,‫حج سليمان وحينماكان يصلي عند الكعبة‬

6) Mengubah Kalimat

5
Langkah pembelajarannya adalah siswa di beri sebuah kalimat dan di minta
untuk mengubahnya menjadi kalimat positif, kalimat negatif, kalimat tanya, atau
kalimat berita; mengubah fi’il mudhori, fi’il madhi, atau fi’il amr, atau mengubah
bentuk aktif menjadi pasif atau sebaliknya dan lain sebagainya. Berikut contoh
kalimat positif ‫سينجح ا اهد‬, maka siswa harus mengubahnya menjadi kalimat

negatif yaitu. ‫لن ينجح املهمل‬

7) Menyambung kalimat

Langkah pembelajarannya adalah siswa di beri dua kalimat dan diminta untuk
menggabungkannya agar menjadi satu kalimat dengan menambahkan misalnya
haruf jar, huruf ataf dan sebagainya. Misalnya kalimat yang diberikan adalah ‫كاد‬

‫ محمد‬dan ‫يفوز الكأس‬, maka kemungkinan jawabannya adalah

.‫كادمحمد لكأس‬

8) Menyempurnakan kalimat

Langkah pembelajarannya adalah siswa di beri potongan-potongan kalimat dan


di minta untuk menyempurnakannya. Misalnya

...... ‫كتب محمد‬.

6
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Insya adalah mengarang dalam bahasa arab untuk mengungkapkan isi
hati, pikiran dan pengalaman yang dimiliki anak didik. Adapun tujuan dari
pengajaran insya adalah 1) Siswa dapat mengarang kalimat-kalimat sederhana
dalam bahasa arab. 2) Siswa terampil dalam mengemukakan buah pikirannya,
melalui karya tulis/ berupa karangan lisan. 3) Siswa mampu berkomunikasi
melalui korespondensi dalam bahasa arab. 4) Siswa dapat mengarang buku-
buku cerita yang menarik

Sebagai sarana pendekatan seorang pengajar terhadap anggota didik


Pembelajaran Insya’ ini memiliki bentuk-bentuk instruksi yang beragam.
Apabila terdapat kesalahan anggota didik dalam menjawab, perbaikan yang
dilakukan oleh pengajar bisa lebih objektif. Tidak menghabiskan durasi waktu
yang lama di dalam penyelesaian tugas. Sebagai sarana untuk memperluas
pemikiran anggota didik. Sebagai sarana pengembangan keterampilan
berbahasa secara intensif.
Jenis-jenis metode insya’antara lain adalah insyâ’ al-muwajjah (mengarang
terpimpin) dan insyâ’ al-hurr (mengarang bebas).
Diantara langkah-langkah pembelajaran Insya’ ini yaitu, kalimat yang
sesuai, paragraf yang disesuaikan, kalimat yang di buang, menyusun kata,
menyusun kalimat, mengubah kalimat, menyambung kalimat,
menyempurnakan kalimat

7
DAFTAR PUSTAKA

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, cet. 5 (Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya, 2018).
Ahmad Izzan, metodologi pembelajaran bahasa arab.
Maslan Didin. "PENGGUNAAN METODE INSYĀ’ Dalam Pembelajaran AL-
KITĀBAH DI Mahad Abu Ubaidah Bin Al Jarrah Medan". (UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA 2021).
Yusuf, J., Alhafidz, A. Z., & Luthfi, M. F. (2019). Menulis Terstruktur Sebagai
Urgensi Pembelajaran Maharah Al-Kitabah. An Nabighoh, 21(02).

Anda mungkin juga menyukai